Anda di halaman 1dari 13

Gangguan Sistem Endokrin

(Diabetes Mellitus tipe 1)

Oleh Kelompok 2 :
Mohammad Novaldi Napu (2101053)
Endang Tahir (2101060)
Mahrani Lakoro (2101065)
Nurul Anisa Takawaiang(2101070)
Mohammad Zadly Nurdin (2101075)
Dosen pengampu : dr. Dian Pratiwi Iman. M.Kes
Pengertian
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetic dan klinis
termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat
(Price dan Wilson, 1995)
Sedangkan, Diabetes mellitus tipe 1 lebih diakibatkan oleh karena berkurangnya
sekresi insulin akibat kerusakan sel pancreas yang didasari proses autoimun
Etiologi

DM tipe 1 diakibatkan oleh kerusakan sel beta pancreas karena paparan agen infeksi atau lingkungan, yaitu
racun,virus, dan makanan

Beberapa teori ilmiah penyebab DM tipe1 :

1. Hipotesis sinar matahari

2. Hipotesis hygiene (kebersihan)

3. Hipotesis susu sapi

4. Hipotesis POP

5. Hipotesis akselerator
Manifestasi klinis
• Sering buang air kecil, terutama pada malam hari
• Sering haus
• Sering merasa lapar
• Berat badan turun meskipun pola makan tetap sama
• Pandangan kabur
• Kelelahan terus menerus
• Mudah diserang penyakit infeksi
• Luka yang lama sembuh
• Merasa kaku atau kesemutan pada kaki
Patogenesis
DM tipe 1 adalah penyakit autoimun kronis yang berhubungan dengan kehancuran selektif
sel beta pancreas yang memproduksi insulin. Timbulnya penyakit klinis merupakan tahap
akhir dari kerusakan sel beta yang mengarah ke tipe 1 DM. Berbagai lokus gen telah
dipelajari untuk menentukan hubungan mereka dengan DM tipe 1. Pada awalnya diduga
bahwa antigen B8 dan B15 HLA kelas I sebagai penyebab diabetes karena meningkat pada
frekuensi di penderita diabetes dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun, baru-baru
fokues telah bergeser kr lokus HLA-DR kelas II dan ditemukan bahwa DR3 dan DR4
lebih menonjol daripada HLA-B pada DM tipe 1. Akhirnya lokus alel HLA DQ telah
terlibat dalam kerentanan penyakit, melalui analisis Pembatasan fragmen Panjang
polimorfisme (RFLP) dan disekuensi langsung, dengan menggunakan polymerase chain
reaction (PCR) untuk memperkuat urutan DNA spesifik.
Komplikasi
Komplikasi jangka pendek (akut) yang sering terjadi : hipoglikemia dan
ketoasidosis.
Komplikasi jangka Panjang biasanya terjadi setelah tahun ke-5, berupa :
nefropati, neuropati, dan retinopati. Nefropati diabetic dijumpai pada 1 diantara
3 penderita DM tipe 1
Terapi farmakologi
Metode pengobatan yang dapat dilakukan antara lain :

1. Insulin

2. Obat-obatan

3. Sistem pankreas buatan

4. Pola makan sehat

5. Olahraga
Next..
 Insulin
Dokter akan menyuntikkan insulin beberapa kali dalam sehari. Pemberian dilakukan melalui
suntikan, karena insulin akan dicerna oleh lambung dan tidak bisa masuk ke aliran darah bila
diberikan dalam bentuk pil.

 Obat-obatan
Selain pemberian insulin, dokter dapat meresepkan beberapa jenis obat berikut ini:
a. Aspirin, untuk menjaga kesehatan jantung pasien
b. Obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor)
c. Angiotensin II receptor blockers (ARB), untuk menjaga kesehatan ginjal pasien
d. Obat penurun kolesterol, untuk menurunkan risiko terserang penyakit jantung
Next..
 Sistem pankreas buatan
Sistem pankreas buatan adalah serangkaian alat yang dirancang untuk meniru fungsi pankreas dalam mengatur kadar gula
darah.

 Pola makan sehat


Untuk membantu proses penyembuhan, pasien dapat mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak, seperti gandum,
sayur dan buah-buahan.

 Olahraga
Pasien disarankan untuk melakukan olahraga, misalnya dengan berjalan kaki atau berenang. Lakukan sedikitnya 30 menit
setiap hari
Diagnosis
• Anamnesis
• Gejala klinis
• Laboratorium
 Kadar glukosa darah puasa >126mg/dl dan 2 jam setelah makan >200mg/dl
 Ketonemia, ketunoria
 Glukosuria
 Uji toleransi glukosa oral
 Kadar C-peptide
 Marker imunologis : ICA (islet cell auto-antibody), IAA (insulin auto-antibody), anti GAD
(glutamic decarboxylase auto-antibody)
Pemantauan
• Keadaan umum, tanda vital
• Kemungkinan infeksi
• Kadar gula darah, setiap sebelum makan utama dan menjelang tidur malam
• Kadar HbA1C (setiap 3 bulan)
• Pemeriksaan keton urine
• Mikroalbuminoria (setiap 1 bulan)
• Fungsi ginjal
• Tumbuh kembang
• Funduskopi untuk memantau terjadinya retinopati
Pencegahan
• Menjalani pengobatan intensif jika terdapat anggota keluarga yang mengidap diabetes
tipe 1
• Menjalani tes DNA untuk mengetahui adanya gen pembawah atau penyakit diabetes
tipe 1
• Menjalani pola makan sehat
• Rutin melakukan aktivitas fisik
• Mengontrol tekanan darah dan kolestrol
• Rutin melakukan pemeriksaan dan mengunjungi rumah sakit untuk mengontrol peyakit
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai