Anda di halaman 1dari 49

PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KASUS PRA DAN PASCA BEDAH (SELULITIS

PEDIS, DIABETES MELITUS TYPE II)

I. Identitas Pasien
Nama : Tn. J
No. Medikal Rekord : 11104007
Ruang Rawat :Bugenvil Bawah kamar 110
Tanggal masuk RS : 12 Mei 2017
Tanggal Skrinning :12 Mei 2017
Tanggal Intervensi : 13 Mei 2017-15 Mei 2017
Tanggal lahir : 05 Juni 1970
Usia : 46 tahun 11 bulan 23 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Simo Pomahan Baru
Diagnosa Medis : Selulitis Pedis, Diabetes Melitus Type II
Terapi Gizi : Diet DM 1900, diberikan makanan biasa

II. Assesment Pra Bedah


A) Antropometri
ULNA = 24
LILA = 32,5
TB = 97,252 + (2,645 x Ulna)
= 97,252 + (2,645x 4)
= 97,252 + 63,48
= 160,73 cm
BB = 2,592 x Lila – 12,902
= 2,592 x 32,5 – 12,902
= 2,592 x 19,598
= 50,79 kg
BBI = (TB-100)
= 160,73
= 60,73 kg
BB
IMT = TB²

50,79
=
1,607²

50,79
=
2,582

= 19,67 (Normal)
Analisa : Berdasarkan perhitungan IMT didapatkan hasil 19,67 bila
dibandingkan dengan nilai normal 18-25 (WHO) status
gizi Os adalah normal.

B) Biokimia
Tabel 95. Hasil Pemeriksaan Awal Laboratorium Tn. J (12 Mei 2017)
Jenis Hasil Nilai Keterangan
Pemeriksaan Laboratorium Normal
Hematologi
Hemoglobin 15,4 g/dL 13-16 d/dL Normal
Leukosit 20700/uL 5-10 ribu/uL Normal
Trombosit 283000 /uL 150-400 ribu/uL Normal
Hematokrit 45,4 % 40-48% Normal
Gula Darah
GDS 470 mg/dL 70-200 mg/dL Tinggi
Sumber: Data Rekam Medis Os Ruang Rawat Bugenvil Bawah RSUD Cibinong 2017

Berdasarkan tabel 95 hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 12 Mei 2017, terdapat hasil
pemeriksaan laboratorium yang tinggi yaitu gula darah sewaktu 470 mg/dL, kadar gula darah
sewaktu yang tinggi tersebut benar menunjukkan bahwa Os memiliki Diabetes Melitus type
II.
Pemeriksaan Penunjang:
- Laboratorium

C) Klinis dan Fisik


Pemeriksaan klinis dan fisik meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) dan keluhan
yang dirasakan Os. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan dari data pemeriksaan tanda-tanda
vital dan wawancara langsung kepada Os.
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis

Tabel 96. Hasil pemeriksaan awal klinis Tn. J (12 Mei 2017)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Klinis Laboratorium
Tekanan Darah 130/90 mmHg 120/80 mmHg Pra Hiperteni
Laju Pernafasan 20 x/menit 12-18 x/menit Cepat
Nadi 88 x/menit 60-80 x/menit Cepat
Suhu 36,4˚C 36,5-37,5 ˚C Normal
Sumber: Data Rekam Medis Os Ruang Rawat Bugenvil RSUD Cibinong 2017

Berdasarkan tabel 96 hasil pemeriksaan klinis pada tanggal 12 Mei 2017, pemeriksaan
yang dilakukan meliputi tekanan darah, laju pernafasan, nadi dan suhu. Pada pemeriksaan
klinis awal dapat diketahui bahwa tekanan darah Os yaitu termasuk ke dalam pra-hipertensi
karena tinggi yaitu 130/90 mmHg (JNC7, 2003), Laju pernafasannya cepat yaitu 20x/menit,
denyut nadinya cepat yaitu 88x/menit namun suhunya normal yaitu 36,4°C.

Tabel 97. Hasil pemeriksaan awal fisik Tn. J (12 Mei 2017)
Jenis Pemeriksaan Fisik Keterangan
Nafsu makan Tidak Ada
Mual Tidak Ada
Muntah Tidak Ada
Sesak Tidak Ada
Pusing Ada
Lemas Ada
Nyeri pada kaki Ada
Sumber: Data Rekam Medis Os Ruang Rawat Bugenvil RSUD Cibinong 2017
Berdasarkan tabel 97 hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 12 Mei 2017, Os memiliki
keluhan adanya pusing,lemas, nyeri pada kaki dan Nafsu makan yang menurun.

D) Dietary History
1. Kualitatif
Pola makan Os yaitu tidak teratur, terkadang Os rutin makan 3x sehari, terkadang
hanya makan 2x sehari. setiap pagi hari Os memiliki kebiasaan minum kopi instant
dan makan dengan kacang atom saja, Selain itu Os gemar mengkonsumsi makan-
makanan yang digoreng dan makan-makanan yang manis serta gurih. Os gemar
mengkonsumsi camilan seperti donat dan roti. Os jarang mengkonsumsi makanan yang
beragam, tidak suka sayur dan jarang makan buah. Os tidak memiliki alergi terhadap
makanan maupun obat.

2. Kuantitatif
Semenjak Os sakit, Os mengalami penurunan nafsu makan karena mengalami pusing
dan nyeri pada kakinya. Riwayat makan kuantitatif Os didapatkan dengan cara melakukan
recall 1x24 jam yaitu dengan mewawancarai Os di rumah sakit pada hari
pertama pengamatan yaitu tanggal 12 Mei 2017. Kemudian hasil recall tersebut
dibandingkan
dengan kebutuhan gizi Os. Berikut ini adalah recall konsumsi Os sehari sebelum
 rumah
masuk Makansakit :
Pagi(SMRS): Kopi instan, nasi 2 centong dan
kacang garuda 1 bungkus.
 Makan Siang : Nasi 2 centong, kacang garuda 1 bungkus dan roti 1
bungkus
 Makan malam : Nasi 2 centong, kacang garuda 1 bungkus

Tabel 98. Hasil Recall 1x24 jam Asupan Os Tanggal 11 Mei 2017
Zat Gizi Asupan Kebutuhan % Asupan Keterangan
Energi (kkal) 1325 1900 69,73% Kurang
Protein (gram) 34 50,79 66,94% Kurang
Lemak (gram) 20 52,77 37,90% Kurang
KH (gram) 290 305,47 94,93% Cukup
100.00% 94.93%
90.00%
80.00%
69.73% 66.94%
70.00%
60.00%
50.00%
37.90%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Energi Protein Lemak Karbohidrat

Asupan Recal 1x24 jam

Gambar 37. Persentase Asupan SMRS Os (11 Mei 2017)

Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa sebelum masuk rumah sakit Os memiliki asupan
yang rendah dan belum mencukupi asupan yang dibutuhkan. Asupan yang sudah
mencukupi kebutuhan menurut WNPG (2004) hanya karbohidrat yaitu 94,93%.
Sedangkan asupan yang belum mencukupi kebutuhan diantaranya adalah energi yaitu
69,73%, protein 66,94%, dan lemak 37,90%. Hal tersebut sesuai dengan WNPG (2004)
yang menyatakan bahwa tingkat konsumsi energi, protein, lemak dan karbohidrat
memiliki kategori penilaian yaitu kategori baik apabila persentasinya 80-110%, kurang
jika persentasinya <80% dan lebih jika persentasinya >110% dari kebutuhan. Rendahnya
asupan Os ini disebabkan karena Os mengalami pusing, lemas dan penurunan nafsu
makan.

E) Riwayat Personal
1. Keluhan
Keluhan yang dirasakan Os saat ini, yaitu Os merasa pusing, lemas, nyeri pada kaki
dan tidak nafsu makan.

2. Riwayat Penyakit
- Riwayat Penyakit Dahulu
Os memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus Type II sejak 4 tahun yang lalu
- Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga Os tidak memiliki riwayat penyakit.

3. Sosial Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan keluarga pasien diketahui
bahwa Os seorang wiraswastawan yang membuka usaha di kawasan bogor, Istri Os
bekerja diluar kota sebagai pegawai di suatu pabrik di Surabaya. Os memiliki 3 anak,
anaknya yang pertama sudah berkeluarga, anak yang kedua sekolah di Surabaya dan
yang ketiga bekerja di Bali.

4. Aktifitas
Aktifitas Os sehari-hari yaitu bekerja dari jam 07.00 pagi sampai jam 10.00 malam,
Os jarang berolahraga dan pola makannya tidak teratur.
5. Riwayat obat-obatan

Tabel 99. Jenis obat yang diberikan kepada Os


Jenis Obat Dosis Kegunaan Efek Samping
Ceftriaxone 2x200 gr Profilaksis operasi yaitu 1g Ruam Ruam kulit
dosis tunggal ceftriaxone dan kadang-kadang
dapat mengurangi angka pruritus, demam atau
kejadian infeksi pasca menggigil,
operasi pada pasien yang trombositosis,
dioperasi dan dianggap anemia,
terkontaminasi atau secara trombositopenia,
potensial terkontaminasi Diare dan kadang-
kadang mual,
muntah, peningkatan
SGOT atau SGPT,
peningkatan
kreatinin, timbul
sakit kepala atau
pusing.

Metformina 2x500 mg Obat ini menurunkan kadar  Mual dan


gula darah yang tinggi muntah,
dengan cara membuat tubuh  penurunan
lebih responsif terhadap nafsu makan,
insulin. Metformin adalah sensasi rasa
obat yang sering dianjurkan logam dalam
sebagai langkah penanganan mulut, sakit
pertama bagi pengidap perut,
diabetes tipe 2. batuk dan
suara serak,
nyeri otot ,
kram, lemas
dan
mengantuk.

Ketorolac 3x30 mg Digunakan untuk Sakit kepala, pusing,


meredakan nyeri, demam, mengantuk,
dan peradangan, selain itu berkeringat, diare,
juga dapat digunakan untuk dispepsia, nyeri
mengatasi gatal-gatal pada gastrointestinal,
mata akibat konjungtivitas
alergi.

Metronidazole 2x500 mg Metronidazol merupakan Alergi seperti biduran


antibiotik yang cukup bagus dan kulit kemerahan,
untuk mematikan bakteri perasaan mual dan
anaerob, yaitu bakteri yang muntah, penurunan
hidup dalam suasana tanpa nafsu makan,
oksigen seperti di dalam merasakan pusing
luka tertutup contohnya luka pada kepala,
pada kaki penderita kencing mengalami infeksi,
manis (diabetes) atau di mengalami diare
dalam organ contohnya akibat antibiotik, urin
pada infeksi pada perut yang bewarna lebih
bagian dalam. gelap, efek samping
yang berat dapat
menimbulkan kejang.
Tramadol 3x100 mg Tramadol adalah salah satu  Pusing dan
obat jenis obat pereda sakit limbung, lelah
yang kuat yang digunakan dan
untuk menangani rasa sakit
mengantuk
tingkat sedang hingga berat,
mual dan
misalnya rasa nyeri setelah
muntah
operasi.
konstipasi dan
sulit buang air
kecil mulut
kering, perut
kembung

III. Diagnosa Gizi


1. Domain Asupan
N.1.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kurangnya nafsu makan ditandai
dengan asupan Os yang rendah dari kebutuhan, yaitu asupan sebelum masuk rumah sakit
dengan energi 69,73%, protein 66,94%, lemak 37,90%.

2. Domain Klinis
N.C.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan
disfungsi organ pankreas ditandai dengan kadar glukosa sewaktu 470 mg/dl
3. Domain Perilaku
NB.1.1. Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan
kurangnya terpapar informasi yang akurat terkait gizi yang
ditandai dengan
kebiasaan makan Os yaitu gemar mengkonsumsi kopi instant, makan-makanan
yang digoreng dan makan-makanan yang manis serta gurih, tidak suka sayur dan jarang
makan
buah serta jarang makan makanan yang beraneka ragam.

IV. Intervensi Gizi


1. Tujuan
Tujuan Intervensi
1. Meningkatkan asupan zat gizi Os secara bertahap mulai dari 80% dari kebutuhan
sehari.
2. Mempertahankan berat badan normal.
3. Menurunkan kadar glukosa darah Os melalui makanan.
4. Merubah perilaku Os dengan meningkatkan pengetahuan Os terkait makanan dan gizi.
Tujuan Diet
a) Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal.
b) Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan
control metabolik yang lebih baik
c) Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.
d) Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.

2. Syarat Diet
- Energi cukup sebesar 1900 Kkal, diberikan secara bertahap yaitu 1520 kkal
- Protein cukup, yaitu 1 g/Kg BBA (10,69%) sebesar 50,79 gram, diberikan secara
bertahap yaitu 40,63 gram.
- Lemak sedang, yaitu 25% dari total energi sebesar 52,77 gram, diberikan secara
bertahap yaitu 42,21 gram
- Karbohidrat cukup, yaitu 305,47 gram, diberikan secara bertahap yaitu 244,37 gram.
- Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali
jumlahnya sedikit sebagai bumbu.
- Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas

3. Perhitungan Kebutuhan Gizi


a) Kebutuhan Energi, Protein, Lemak dan KH
Energi bassal = 30 kkal x BBA
= 30 kkal x 50,79
= 1523,7 Kkal

Aktifitas Fisik = 10% x energi bassal


= 10% x 1523,7 kkal
= 152,37 Kkal
Faktor Umur = 5% x energi bassal
= 5% x 1523,7
= 76,185 Kkal

Faktor Stress = 15% x 1523,7


= 228,555 Kkal

Total kebutuhan energi= Energi bassal–Faktor umur+Aktifitas fisik+Faktor stress


= 1523,7– 76,185 +152,37 + 228,555
= 1828,44 Kkal
= DM 1900

Protein = 1 gr x BBA
= 1 gr x 50,79
= 50,79 gram
= 50,79 x 4
= 203,16 Kkal
203,16
= x 100
1900

= 10,69%

Lemak = 25% x 1900

475
=
9
=
52,77gra
KH m 64,31% x 1900
=

1221,89
=
4
= 305,47 gram

4. Kebutuhan Secara Bertahap


Asupan diberikan secara bertahap yaitu 80% dari
E = 80% x 1900 kkal = 1520 kkal
kebutuhan.
P = 80% x 50,79 gram = 40,63 gram
L = 80% x 52,77 gram = 42,21 gram
KH = 80% x 305,47 gram = 244, 37 gram

5. Preskripsi Diet
Diet yang diberikan adalah diet Diabetes Melitus 1900, makanan yang diberikan dalam
bentuk lunak, diberikan secara oral 3x makanan utama 2x selingan.

6. Perencanaan Pemberian Makan


Os diberikan diet Diabetes Melitus 1900 dengan kebutuhan energi 1900 kkal, protein
50,79 gram, 52,77 gram dan karbohidrat 305,47 gram yang diberikan secara bertahap yaitu
80% mulai dari hari pertama intervensi hingga hari ketiga. Berikut adalah
perencanaan pemberian makan bertahap yaitu 80% dalam sehari.

Tabel 100. Perencanaan Pemberian Makan Sehari (80%)


Waktu Makan Energi (Kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Makan Pagi (20%) 304 8,126 8,442 48,874
Snack 1 (10%) 152 4,063 4,221 24,437
Makan Siang (30%) 456 12,189 12,663 73,311
Snack 2 (10%) 152 4,063 4,221 24,437
Makan Malam (30%) 456 12,189 12,663 73,311
TOTAL 1520 40,63 42,21 244,37

Pemberian makan Os diberikan tiga kali makan utama serta dua kali selingan. Selingan
diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan Os yang masih kurang. Berikut pembagian
makan sehari dalam satuan penukar.

Tabel 101. Perencanaan menu sehari (80%) Tn. J


Golongan Makanan SP Energi Protein Lemak KH
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Pangan Sumber KH 3 525 12 0 120
Protein Hewani RL 1,25 62,5 8,75 2,5 0
Protein Hewani LS 1 75 7 5 0
Protein Nabati 1 75 5 3 7
Sayur B 1 25 1 0 5
Buah 5 250 0 0 60
Cookies DM 1 100 2 5 12
Susu Diabetasol 1 130 8 5,5 6,5
Minyak 5 250 0 25 0
Total 1492,5 43,75 46 210,5
Kebutuhan Sehari (80%) 1520 40,63 42,21 244,37
% terhadap kebutuhan 98,19% 107,67% 108,97% 86,13%

Berdasarkan perencanaan tersebut, asupan makanan yang diberikan yaitu diberikan


bertahap untuk memenuhi kebutuhan Os. Perencanaan pemberian makanan yang bertahap ini
dikarenakan nafsu makan Os masih menurun.

Tabel 102 menjelaskan perencanaan menu sehari Os dari 100% kebutuhan pada tiga
waktu makanan utama 2 kali selingan. Berikut ini merupakan tabel perencanaan menu sehari
Os.
Tabel 102. Perencanaan Menu Sehari (100%) Tn. J
Golongan Makanan SP Energi Protein Lemak KH
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Pangan Sumber KH 4,5 787,5 18 0 180
Protein Hewani RL 1,5 75 10,5 3 0
Protein Hewani LS 1 75 7 5 0
Protein Nabati 1 75 5 3 7
Sayur B 2,5 62,5 2,5 0 12,5
Buah 5 250 0 0 60
Susu Diabetasol 1 130 8 5,5 6,5
Cookies DM 2 200 4 10 24
Minyak 5
250 0 25 0
Total 1905 55 51,5 290
Kebutuhan Sehari (100%) 1900 50,79 52,77 305,47
% terhadap kebutuhan 100,26% 108,28 97,59% 94,93%
V. Edukasi dan Konseling Gizi
Edukasi diberikan pada Os pada hari kedua intervensi, media edukasi yang diberikan
berupa leaflet. Materi yang diberikan yaitu diet tentang Diabetes Melitus, serta daftar
bahan makanan penukar II. Bentuk penyuluhan dan konseling gizi yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Materi
Perencanaan pemberian makan dengan prinsip diet Diabetes Melitus
2. Tujuan
Agar Os melaksanakan terapi diet yang diberikan dengan cara:
a) Mejalankan rencana menu makanan biasa, tujuan dan syarat diet.
b) Mengetahui bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.
c) Agar Os dapat mengubah perilaku dan meningkatkan pengetahuan menjadi lebih
baik
3. Sasaran :
a. Os (Tn. J)
b. Keluarga Os
4. Waktu
a. Hari : Minggu
b. Tan : 14 Mei 2017
ggal
: 15.00 WIB
c. Pukul : ± 15 menit
d.Durasi
5. Tempat
: Bugenvil Bawah
a. Ruang
: 110 bed 1
an
b. Kama
r
6. Metode
a. Disku
a. siLeaflet Diabetes Mellitus
b.
b. Cera
Leaflet Daftar Bahan Makanan Penukar II
mah
8. Evaluasi
7. Media
Menanyakan materi yang telah disampaikan kepada Os
VI. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter yang akan dimonitor dan dievaluasi pada Os serta target dari parameter yang
telah ditentukan selama tiga hari intervensi pada Os, sebagai berikut.
Tabel 103. Parameter dan Target Monitoring Dan Evaluasi Tn. J
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Asupan Membandingkan Selama intervensi Asupan Os terpenuhi
asupan makan Os 100% sesuai
dengan kebutuhan kebutuhan mulai dari
sehari 80% kebutuhan Os

Antropometri Membandingkan status Penimbangan berat Mempertahankan


gizi Os dengan nilai badan pada awal status gizi Os yang
yang normal Assesmen dan hari baik atau normal
terakhir intervensi

Biokimia Membandingkan hasil Setiap kali Kadar glukosa darah,


pemeriksaan kadar dilakukan hematokrit, leukosit,
glukosa darah, pemeriksaan dan trombosit Os
hematokrit, leukosit, laboratorium normal
dan trombosit Os selama masa
dengan nilai yang intervensi
normal

Klinis Membandingkan hasil Selama intervensi Tanda-tanda vital


pemeriksaan tekanan (TTV) Os normal
darah, laju pernafasan
dan suhu tubuh Os
dengan nilai normal

Fisik Membandingkan hasil Selama intervensi Rasa pusing, nyeri


pemeriksaan fisik Os, pada kaki dan lemas
pusing, nyeri pada kaki, berkurang, serta
lemas dan kurang nafsu nafsu makan
makan dengan keadaan meningkat.
normal
Pengetahuan Membandingkan Selama intervensi Os mampu
perilaku OS sebelum memahami dan
diberikan melaksanakan/
informasi/konsultasi menerapkan aturan
dengan sesudah diit yang diberikan
diberikan informasi yaitu berupa diit
Diabetes Melitus
1900

a. Monitoring dan Evaluasi Hari ke-1 (13 Mei 2017)


1. Asupan
Monitoring asupan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana intervensi yang
diberikan dapat memenuhi kebutuhan gizi Os dengan asumsi semakin banyak
makanan yang dihabiskan dalam sehari maka intervensi yang diberikan dapat dikatakan
berhasil. Makanan yang dimakan oleh Os dapat diketahui dengan cara mengestimasi sisa
makanan Os setiap waktu makan dan juga melalui wawancara recall 24 jam untuk
mengetahui asupan makanan yang Os makan dari luar rumah sakit. Pada hari pertama
intervensi Os diberikan diet Diabetes Mellitus 1900, dengan energi 1900 kkal, protein
50,79 gram, lemak 52,77 gram, kh 305,47 gram diberikan dalam bentuk makanan
biasa bertahap mulai dari 80% kebutuhan Os karena mempertimbangkan keadaan fisik
Os yang tidak napsu makan. Berikut ini adalah hasil monitoring asupan hari ke-1.
Tabel 104. Asupan 80% Os hari ke-1 (13 Mei 2017)
Zat Asupan % Asupan % Total % Total Kebutuhan
Gizi RS Asupan LRS Asupan Asupan Asupan bertahap
RS LRS
Energi 1296,25 85,27% 170 11,18% 1466,25 96,46% 1520
(kkal)
Protein 38,5 103,00% 3 7,38% 41,5 102,14% 40,63
(gram)
Lemak 25,25 59,81% 7 16,58% 32,25 76,40% 42,21
(gram)
KH 213,25 87,26% 24 9,82% 237,25 97,08% 244,37
(gram)

120.00%
103.00%
100.00%
85.27% 87.26%

80.00%
59.81%
60.00%

40.00%

20.00% 16.58%
11.18% 9.82%
7.38%

0.00%
Energi Protein Lemak Karbohidrat

Asupan Luar Rs

Gambar 38. Persentase asupan Tn. J hari ke-1


dibandingkan dengan kebutuhan 80%
Berdasarkan gambar 38 hasil monitoring asupan Os pada hari pertama
intervensi sudah cukup memenuhi kebutuhan bertahap Os kecuali lemak. Didapatkan
asupan energi
dari rumah sakit yaitu energi 85,27%, protein 103,00%, lemak 59,81%, dan
karbohidrat 87,26%. Sedangkan asupan total asupan Os dari asupan rumah sakit dan luar
rumah sakit
adalah energinya 96,46%, protein 102,14%, lemak 76,40%, dan karbohidrat
97,08%. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persentase asupan energi,
protein, dan
karbohidarat Os sudah tergolong baik karena sudah ≥80% (WNPG, 2004). Namun
pada asupan lemak, asupan tersebut masih tergolong rendah karena masih ˂80%
(WNPG,
2004). Tabel 105. Asupan 100% Os hari ke-1 (13 Mei 2017)
Zat Asupan % Asupan % Total % Total Kebutuhan
Gizi RS Asupan LRS Asupan Asupan Asupan
RS LRS

Energi 1296,25 68,22% 170 8,94% 1466,25 77,17% 1900


(kkal)
Protein 38,5 75,80% 3 5,90% 41,5 81,70% 50,79
(gram)
Lemak 25,25 47,75% 7 13,26% 32,25 61,18% 52,77
(gram)
KH 213,25 69,81% 24 7,85% 237,25 77,66% 305,47
(gram)

80.00% 75.80%
68.22% 69.81%
70.00%
60.00%
47.75%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00% 13.26%
8.94% 7.85%
10.00% 5.90%

0.00%
Energi Protein Lemak Karbohidrat

Asupan Luar Rs

Gambar 39. Persentase asupan Tn. J hari ke-1


dibandingkan dengan kebutuhan

Berdasarkan gambar 39 hasil monitoring asupan Os pada hari pertama intervensi


masih kurang dari kebutuhan. Pada hari pertama intervensi total asupan Os untuk
makanan dari rumah sakit energi sebesar 68,22%, protein 75,80%, lemak 47,75%, dan
69,81% karbohidrat. Sedangkan untuk total asupan Os dari rumah sakit dan luar rumah
sakit yaitu energinya sebesar 77,17%, protein, 81,70%, lemak 61,18% , dan 77,66%
karbohidrat. Os mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit yaitu 1 bungkus roti
sandwich.
Kurangnya asupan energi, lemak, dan karbohidrat dari kebutuhan Os disebabkan
karena nafsu makan Os yang menurun. Os menghabiskan makan paginya, namun pada
saat makan siang, lauk nabati dan lauk hewaninya tidak dimakan, dengan alasan Os
kenyang dan pada saat makan sore, lauk nabati Os juga tidak dimakan. Hari pertama
intervensi ini diberikan 2 snack untuk selingan Os, yaitu pudding susu dan agar buah. Os
menghabiskan semua snack yang diberikan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
persentase asupan kebutuhan energi, lemak dan karbohidrat Os masih tergolong kurang
<80% (WNPG, 2004). Asupan kebutuhan protein Os sudah tergolong baik karena sudah
termasuk kedalam 80% (WNPG, 2004).
2. Antropometri
Monitoring antropometri yang dilakukan adalah perubahan berat badan yang berkaitan
dengan status gizi Os.

Tabel 106. Monitoring Berat Badan Os (13 Mei 2017)


Tanggal Berat Badan (kg) Tinggi Badan
(cm)
13 Mei 2017 50,79 160,73

Berdasarkan hasil pengukuran berat badan pada tanggal 13 Mei 2017 tidak ada
perubahan berat badan yaitu masih tetap sama 50,79 kg. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat peningkatan atau penurunan pada berat badan Os.

3. Biokimia
Monitoring data biokimia yang dilakukan pada Os pada hari pertama intervensi yaitu
kadar glukosa sebelum puasa, kadar glukosa sebelum puasa, ureum, kreatinin, SGOT
dan SGPT . Berikut ini merupakan hasil pemeriksaan laboratorium Os pada hari ke-1.
Tabel 107. Hasil pemeriksaan Biokimia Tn. J (13 Mei 2017)
Jenis Hasil Nilai Keterangan
Pemeriksaan Laboratorium Normal
Gula darah
GDN 167 mg/dL 80-109 mg/dL Tinggi
PP 294 mg/dL 80-109 mg/dL Tinggi
Urinologi
Ureum 39 mg/dL 20-40 mg/dL Normal
Kreatinin 0,5 mg/dL 0,5-1,5 mg/dL Normal
Biokimia Darah
SGOT 24 U/l L= <37 U/l P= <31 U/l Normal
SGPT 22 U/l L= <42 U/l P= <32 U/l Normal
Sumber: Data Rekam Medis Os Ruang Rawat Bugenvil RSUD Cibinong, 2017
Data biokimia hari pertama intervensi Os yang dimonitoring adalah kadar glukosa
darah sebelum puasa yang tergolong tinggi, yaitu 167 mg/dL, kadar glukosa
darah sesudah puasa tergolong tinggi yaitu 294 mg/dL. Kadar kreatinin dan
ureum Os tergolong normal. SGOT dan SGPT Os tergolong normal

4. Klinis dan Fisik


Hasil pemeriksaan klinis dan fisik Os pada hari pertama intervensi didapatkan dari
data tanda-tanda vital (TTV) dan wawancara lansung dengan Os.

Tabel 108. Hasil pemeriksaan klinis Tn. J (13 Mei 2017)


Jenis Hasil Nilai Keterangan
Pemeriksaan laboratorium Normal
Tekanan Darah 130/70 mmHg 120/80 mmHg Pra-hipertensi
Laju Pernafasan 20 x/menit 12-18 x/menit Cepat
Nadi 84 x /menit 60-80 x/menit Cepat
Suhu 36˚C 36,5-37,5˚C Normal
Sumber: Data rekam medis Os Ruang Rawat Bugenvil RSUD Cibinong, 2017

Pemeriksaan klinis yang dimonitoring pada hari pertama intervensi adalah tekanan
darah, laju pernafasan, nadi, suhu. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tekanan darah
Os pada hari pertama intervensi tergolong normal selain itu tekanan darah Os juga
mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tekanan darah pada pemeriksaan awal
yaitu 130/90 mmHg. Laju pernafasan pada hari pertama intervensi tergolong cepat, namun
apabila laju pernafasan dibandingkan pada pemeriksaan awal yaitu 20x/menit, laju
pernafasan tersebut sama. Pemeriksaan denyut nadi pada hari pertama intervensi tergolong
cepat, namun apabila dibandingkan dengan denyut nadi pada pemeriksaan awal yaitu
88x/menit, denyut nadi tersebut mengalami perlambatan. Pemeriksaan suhu pada
pemeriksaan awal dan hari pertama intervensi masih tergolong normal.
Tabel 109. Hasil pemeriksaan fisik Tn. J (13 Mei 2017)
Jenis Pemeriksaan Keterangan
Nafsu makan Tidak ada
Mual Tidak Ada
Pusing Ada
Lemas Tidak Ada
Nyeri pada kaki Ada
Sumber: Data Rekam Medis Os Ruang Rawat Bugenvil RSUD Cibinong 2017

Pemeriksaan fisik yang dimonitoring pada hari pertama intervensi adalah nafsu
makan, pusing, lemas, nyeri pada kaki. Pada hari pertama intervensi Os sudah tidak lagi
merasakan lemas namun masih merasakan pusing dan nyeri pada kaki, serta Os masih
mengalami kurangnya nafsu makan

5. Pengetahuan
Monitoring perilaku yang dilakukan pada hari pertama intervensi adalah pengetahuan
Os dan keluarga mengenai 3 J (Jenis, Jumlah dan Jadwal) untuk pengaturan makan riwayat
penyakit diabetes, kemudian memberikan pengetahuan tentang makan-makanan
yang mudah cerna, makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan. selain itu Os dan
keluarga
juga diberikan edukasi untuk pentingnya mematuhi diit yang telah diberikan dari
rumah sakit dengan mengontrol makanan yang dikonsumsi Os. Kepatuhan terhadap
diit yang
diberikan dari rumah sakit dapat dilakukan dengan cara hanya mengkonsumsi
makanan yang diberikan dari rumah sakit saja tanpa mengkonsumsi makanan dari luar
rumah sakit.

b. Monitoring dan Evaluasi Hari ke-2


1. Asupan
Makanan yang dimakan oleh Os dapat diketahui dengan cara mengestimasi sisa
makanan Os setiap waktu makan dan juga melalui wawancara recall 24 jam
untuk mengetahui asupan makanan yang Os makan dari luar rumah sakit. Pada hari
pertama intervensi Os diberikan diet Diabetes Mellitus 1900, dengan energi 1900 kkal,
protein 50,79 gram, lemak 52,77 gram, kh 305,47 gram diberikan dalam bentuk
makanan biasa bertahap mulai dari 80% kebutuhan Os karena mempertimbangkan
keadaan fisik Os yang tidak napsu makan. Berikut ini adalah hasil monitoring asupan hari
ke-2.
Tabel 110. Asupan 80% Os hari ke-2 (14 Mei 2017)
Zat Asupan % Asupan % Total % Total Kebutuhan
Gizi RS Asupan LRS Asupan Asupan Asupan bertahap
RS LRS

Energi 1352,5 88,98% - - 1352,5 88,98% 1520


(kkal)
Protein 44,25 108,90% - - 44,25 108,90% 40,63
(gram)
Lemak 38,25 90,61% - - 38,25 90,61% 42,21
(gram)
KH 196,75 80,51% - - 196,75 80,51% 244,37
(gram)

120.00%
108.90%

100.00% 90.61%
88.98%
80.51%
80.00%

60.00%

40.00%

20.00%
0% 0% 0% 0%
0.00%
Energi Protein Lemak Karbohidrat

Asupan Luar Rs

Gambar 40. Persentase asupan An.R hari ke-2


Dibandingkan dengan kebutuhan 80%

Pada hari kedua intervensi, gambar 40 menggambarkan total asupan yang


dibandingkan dengan asupan kebutuhan 80% Os, didapatkan untuk makanan dari rumah
sakit sebesar 88,98% dari total kebutuhan energi bertahap, protein, 108,90%, lemak
90,61%, dan karbohidrat 80,51%. Pada hari kedua intervensi Os sudah tidak
mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit. Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa persentase asupan kebutuhan energi, lemak dan karbohidrat Os sudag tergolong
baik karena asupannya sudah termasuk kedalam ≥ 80% (WNPG, 2004).
Tabel 111. Asupan 100% Os hari ke-1 (13 Mei 2017)
Zat Asupan % Asupan % Total % Total Kebutuhan
Gizi RS Asupan LRS Asupan Asupan Asupan
RS LRS
Energi 1352,5 71,18% - - 1352,5 71,18% 1900
(kkal)
Protein 44,25 87,12% - - 44,25 87,12% 50,79
(gram)
Lemak 38,25 72,48% - - 38,25 72,48% 52,77
(gram)
KH 196,75 64,40% - - 196,75 64,40% 305,47
(gram)

100.00%
87.12%
90.00%
80.00% 72.48%
71.18%
70.00% 64.40%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0% 0% 0%
0.00% 0%

Energi Protein Lemak Karbohidrat Asupan

Luar Rs
Gambar 41. Persentase asupan Tn. J hari ke-2
dibandingkan dengan kebutuhan

Berdasarkan gambar 41 hasil monitoring asupan Os pada hari kedua intervensi


didapatkan total asupan Os untuk makanan dari rumah sakit energi sebesar 71,18%,
protein 87,12%, lemak 72,48%, dan 64,40% karbohidrat. Pada hari kedua intervensi ini
Os sudah tidak mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit.
Kurangnya asupan energi, lemak, dan karbohidrat dari kebutuhan Os disebabkan
karena nafsu makan Os yang belum meningkat. Os menghabiskan makan paginya, namun
pada saat makan siang, Os tidak menghabiskan lauk nabati dan lauk hewaninya. Hari
kedua intervensi ini diberikan 2 snack untuk selingan kepada Os, yaitu berupa pudding
susu dan agar buah. Os menghabiskan semua snack yang diberikan. Secara keseluruhan
dapat disimpulkan bahwa persentase asupan kebutuhan energi, lemak dan karbohidrat Os
masih tergolong kurang <80% (WNPG, 2004). Asupan kebutuhan protein Os sudah
tergolong baik karena asupannya sudah termasuk kedalam 80% (WNPG, 2004).

2. Antropometri
Monitoring antropometri yang dilakukan pada hari kedua yaitu memantau perubahan
berat badan. Berdasarkan hasil pengukuran berat badan pada tanggal 14 Mei 2017 tidak
adanya perubahan berat badan berdasarkan pengukuran LILA. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat peningkatan atau penurunan berat badan.

3. Biokimia
Monitoring data biokimia yang dilakukan pada Os hari kedua intervensi yaitu kadar
glukosa darah sewaktu, hemoglobin, hematokrit, leukosit dan trombosit. Berikut ini
merupakan hasil pemeriksaan laboratorium Os pada hari ke-2.

Tabel 112. Hasil pemeriksaan Biokimia Tn. J (14 Mei 2017)


Jenis Hasil Nilai Keterangan
Pemeriksaan Laboratorium Normal
Hemoglobin 15,4 g/dL 13-16 g/dL Normal
Hematokrit 45,4 % 40-48% Normal
Leukosit 20700 ribu/uL 5-10 ribu/uL Normal
Trombosit 283000 ribu/uL 150-400 ribu/uL Normal
GDS 191 mg/dL 70-200mg/dL Normal
Sumber: Data Rekam Medis Os Ruang Rawat Bugenvil RSUD Cibinong, 2017
Data biokimia hari kedua intervensi Os yang dimonitoring adalah kadar glukosa darah
sewaktu, kadar hemoglobin, hematokrit, leukosit dan trombosit tergolong normal.
4. Klinis dan Fisik
Hasil pemeriksaan klinis dan fisik Os pada hari kedua intervensi didapatkan dari data
tanda-tanda vital (TTV) dan wawancara lansung dengan Os.

Tabel 113. Hasil pemeriksaan klinis Tn. J (14 Mei 2017)


Jenis Hasil Nilai Keterangan
Pemeriksaan laboratorium Normal
Tekanan Darah 120/80 mmHg 120/80 mmHg Normal
Laju Pernafasan 22 x/menit 12-18 x/menit Cepat
Nadi 80 x/menit 60-80 x/menit Normal
Suhu 36˚C 36,5-37,5˚C Normal
Sumber: Data Rekam Medis Os Ruang Rawat Bugenvil RSUD Cibinong, 2017

Pemeriksaan klinis yang dimonitoring pada hari kedua intervensi adalah tekanan darah,
laju pernafasan, nadi dan suhu. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tekanan darah Os
pada hari kedua intervensi tergolong normal selain itu tekanan darah Os juga mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tekanan darah pada pemeriksaan hari pertama yaitu
130/70 mmHg. Laju pernafasan pada hari kedua intervensi tergolong cepat, namun apabila
laju pernafasan dibandingkan pada pemeriksaan pertama yaitu 20x/menit, laju pernafasan
tersebut mengalami percepatan. Pemeriksaan denyut nadi pada hari kedua intervensi
tergolong normal, namun apabila dibandingkan dengan denyut nadi pada pemeriksaan
pertama yaitu 84x/menit, denyut nadi tersebut mengalami perlambatan. Pemeriksaan suhu
pada hari pertama dan kedua intervensi tergolong normal.

Tabel 114. Hasil pemeriksaan fisik Tn. J (14 Mei 2017)


Jenis Pemeriksaan Keterangan
Nafsu makan Ada
Mual Tidak Ada
Pusing Ada
Lemas Tidak Ada
Nyeri pada kaki Ada
Sumber: Data rekam medis Os Ruang rawat Bugenvil RSUD Cibinong, 2017

Pemeriksaan fisik yang dimonitoring pada hari kedua intervensi adalah nafsu makan,
mual, pusing dan lemas nyeri pada kaki. Pada hari kedua intervensi Os masih merasakan
pusing dan nyeri pada kakinya, selain itu juga napsu makan Os sudah mulai membaik.

5. Pengetahuan
Monitoring perilaku yang dilakukan pada hari kedua intervensi adalah memonitoring
kepatuhan Os terhadap diit yang diberikan dari rumah sakit. Pada monitoring hari
kedua ini Os sudah patuh terhadap diit yang diberikan hal tersebut dapat dilihat bahwa
tidak lagi adanya asupan makanan dari luar rumah sakit.

VII. Re-Assesment Pasca Bedah


Data Personal
Ruang Rawat : Bugenvil Bawah / 110
Tanggal Operasi : 15 April 2017
Tanggal Skrining Ulang : 15 April 2017
Tanggal Intervensi : 16 April 2017
Terapi Gizi : 1. Diet pra bedah yaitu Dibates Melitus 1900 kkal
2. Diet pasaca bedah yaitu Diabetes Melitus 2100 kkal

A) Antropometri
Data antropometri yang diperoleh pada tanggal 15 April 2017 sebagai berikut :
ULNA = 24
LILA = 32,5
TB = 97,252 + (2,645 x Ulna)
= 97,252 + (2,645x 4)
= 97,252 + 63,48
= 160,73 cm
BB = 2,592 x Lila – 12,902
= 2,592 x 32,5 – 12,902
= 2,592 x 19,598
= 50,79 kg
BBI = (TB-100)
= 160,73
= 60,73 kg
BB
IMT = TB²

50,79
=
1,607²

50,79
=
2,582

= 19,67 (Normal)
Analisa : Berdasarkan perhitungan IMT didapatkan hasil 19,67 bila
dibandingkan dengan nilai normal 18-25 (WHO) status
gizi Os adalah normal.

B) Biokimia
Tabel 115. Hasil Pemeriksaan Pasca Bedah Laboratorium Tn. J (15 Mei 2017)
Jenis Hasil Nilai Keterangan
Pemeriksaan Laboratorium Normal
GDS 201 mg/dL 70-200 mg/dL Tinggi
Sumber: Data Rekam Medis Os Ruang Rawat Bugenvil RSUD Cibinong 2017

Berdasarkan tabel 115 hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 15 Mei 2017, terdapat
hasil pemeriksaan laboratorium yang tinggi yaitu gula darah sewaktu 201 mg/dL, kadar gula
darah sewaktu yang tinggi tersebut benar menunjukkan bahwa Os memiliki Diabetes Melitus
type II

Pemeriksaan Penunjang:
- Laboratorium

C) Klinis dan Fisik


Pemeriksaan klinis dan fisik meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) dan keluhan
yang dirasakan Os. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan dari data pemeriksaan tanda-
tanda vital dan wawancara langsung kepada Os.
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tabel 116. Hasil pemeriksaan klinis Tn. J (15 Mei 2017)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Klinis Laboratorium
Tekanan Darah 120/80 mmHg 120/80 mmHg Normal
Laju Pernafasan 22 x/menit 12-18 x/menit Cepat
Nadi 80 x/menit 60-80 x/menit Normal
Suhu 36˚C 36,5-37,5 ˚C Normal
Sumber: Data Rekam Medis Os Ruang Rawat Bugenvil RSUD Cibinong 2017

Berdasarkan tabel 116 hasil pemeriksaan klinis pada tanggal 15 Mei 2017, pemeriksaan
yang dilakukan meliputi tekanan darah, laju pernafasan, nadi dan suhu. Pada pemeriksaan
klinis dapat diketahui bahwa tekanan darah Os yaitu termasuk ke dalam kategori normal,
Laju pernafasannya cepat yaitu 22x/menit, denyut nadi dan suhunya normal.
Tabel 117. Hasil pemeriksaan Pasca Bedah fisik Tn. J (15 Mei 2017)
Jenis Pemeriksaan Fisik Keterangan
Nafsu makan Tidak Ada
Mual Tidak Ada
Muntah Tidak Ada
Sesak Tidak Ada
Pusing Ada
Lemas Tidak Ada
Nyeri pada kaki Ada
Sumber: Data Rekam Medis Os Ruang Rawat Bugenvil RSUD Cibinong 2017

Berdasarkan tabel 117 hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 15 Mei 2017, Os memiliki
keluhan adanya pusing dan nyeri pada kaki, serta nafsu makannya Os yang belum meningkat.

VIII. Diagnosa Gizi


1. Domain Klinis
N.C.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan disfungsi organ
pankreas ditandai dengan kadar glukosa sewaktu 201 mg/dL

IX. Intervensi Gizi


1. Tujuan
Tujuan Intervensi
1. Meningkatkan asupan zat gizi Os untuk mengoptimalkan
kondisi pasca pembedahan secara bertahap mulai dari 80% dari kebutuhan sehari.
2. Mempertahankan berat badan normal.
3. Menurunkan kadar glukosa darah Os melalui makanan.
4. Merubah perilaku Os dengan meningkatkan pengetahuan Os terkait makanan
dan gizi.

Tujuan Diet
5. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal.
6. Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga
untuk mendapatkan control metabolik yang lebih baik
7. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan
normal.
4. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.

5. Syarat Diet
- Energi cukup sebesar 2100 Kkal, diberikan secara bertahap yaitu sebesar 1680 kkal
- Protein cukup, yaitu 1,5 g/Kg BBA (16,03%) sebesar 76,18 gram, diberikan secara
bertahap yaitu 60,94 gram.
- Lemak sedang, yaitu 25% dari total energi sebesar 57,13 gram, diberikan secara
bertahap yaitu 45,70 gram
- Karbohidrat cukup, yaitu 309,10 gram, diberikan secara bertahap yaitu 247,28 gram.
- Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali
jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah terkendali,
diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi total.
- Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas

6. Perhitungan Kebutuhan Gizi


a) Kebutuhan Energi, Protein, Lemak dan KH
Energi bassal = 30 kkal x BBA
= 30 kkal x 50,79
= 1523,7 Kkal
Aktifitas Fisik = 10% x energi bassal
= 10% x 1523,7 kkal
= 152,37 Kkal

Faktor Umur = 5% x energi bassal


= 5% x 1523,7
= 76,185 Kkal

Faktor Stress = 30% x 1523,7


= 457,11 Kkal

Total kebutuhan energi= Energi bassal–Faktor umur+Aktifitas fisik+Faktor stress


= 1523,7– 76,185 +152,37 + 457,11
= 2056,99 Kkal
= DM 2100

Protein = 1,5 gr x BBA


= 1,5gr x 50,79
= 76,185 gram
= 76,185 x 4
= 304,74 Kkal

=
304,74
2056,99
x 100

= 14,81%

Lemak = 25% x 2056,99

514,247
=
9
= 57,13gram

KH = 60,19% x 2056,99

1238,10
=
4
= 309,10 gram

4. Kebutuhan Secara Bertahap


Asupan diberikan secara bertahap yaitu 80% dari kebutuhan.
E = 80% x 2100 kkal = 1680 kkal
P = 80% x 76,18 gram = 60,94 gram
L = 80% x 57,13 gram = 45,70 gram
KH = 80% x 309,10 gram = 247,28 gram

5. Preskripsi Diet
Diet yang diberikan adalah diet Diabetes Melitus 2100, makanan yang diberikan dalam
bentuk lunak, diberikan secara oral 3x makanan utama 2x selingan.

6. Perencanaan Pemberian Makan


Os diberikan diet Diabetes Melitus 2100 dengan kebutuhan energi 2100 kkal, protein
60,94 gram, 45,70 gram dan karbohidrat 309,10 gram yang diberikan secara bertahap
yaitu 80% mulai dari hari ketiga pasca operasi. Berikut adalah perencanaan pemberian
makan bertahap yaitu 80% dalam sehari.

Tabel 118. Perencanaan Pemberian Makan Sehari (80%)


Waktu Makan Energi (Kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Makan Pagi (20%) 336 12,188 9,14 49,456
Snack 1 (10%) 168 6,094 4,57 24,728
Makan Siang (30%) 504 18,282 13,71 74,184
Snack 2 (10%) 168 6,094 4,57 24,728
Makan Malam (30%) 504 18,282 13,71 74,184
TOTAL 1680 60,94 45,70 247,28

Pemberian makan Os diberikan tiga kali makan utama serta dua kali selingan. Selingan
diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan Os yang masih kurang. Berikut pembagian
makan sehari dalam satuan penukar.
Tabel 119. Perencanaan menu sehari (80%) Tn. J
Golongan Makanan SP Energi Protein Lemak KH
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Pangan Sumber KH 3,5 612,5 14 0 140
Protein Hewani RL 2 100 14 4 0
Protein Hewani LS 1 75 7 5 0
Protein Nabati 1,5 112,5 7,5 4,5 10,5
Sayur B 2,5 62,5 2,5 0 12,5
Buah 5 250 0 0 60
Susu Diabetasol 1 130 8 5,5 6,5
Minyak 5 250 0 25 0
Total 1592,5 53 44 229,5
Kebutuhan Sehari (80%) 1680 60,94 45,70 247,28
% terhadap kebutuhan 94,79% 86,97% 96,28% 92,80%

Berdasarkan perencanaan tersebut, asupan makanan yang diberikan yaitu diberikan


bertahap untuk memenuhi kebutuhan Os.

Tabel 120 menjelaskan perencanaan menu sehari Os dari 100% kebutuhan pada tiga
waktu makanan utama 2 kali selingan. Berikut ini merupakan tabel perencanaan menu sehari
Os.
Tabel 120. Perencanaan Menu Sehari (100%) Tn. J
Golongan Makanan SP Energi Protein Lemak KH
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Pangan Sumber KH 6 1050 24 0 240
Protein Hewani RL 2 100 14 4 0
Protein Hewani LS 2 150 14 10 0
Protein Nabati 2 150 10 6 14
Sayur B 2,5 62,5 2,5 0 12,5
Buah 5 250 0 0 60
Susu Diabetasol 1 130 8 5,5 6,5
Minyak 5 250 0 25 0
Total 1967,5 68,5 50,5 293
Kebutuhan Sehari (100%) 2100 76,18 57,13 309,18
% terhadap kebutuhan 93,69% 89,91% 88,39% 94,76%

X. Edukasi dan Konseling Gizi


Edukasi diberikan pada Os pada hari kedua intervensi, media edukasi yang diberikan
berupa leaflet. Materi yang diberikan yaitu diet tentang Diabetes Melitus, serta daftar
bahan makanan penukar II. Bentuk penyuluhan dan konseling gizi yang dilakukan adalah
sebagai berikut:

1. Materi
Perencanaan pemberian makan dengan prinsip diet Diabetes Melitus
2. Tujuan
Agar Os melaksanakan terapi diet yang diberikan dengan cara:
a) Menjalankan rencana menu makanan biasa, tujuan dan syarat diet.
b) Mengetahui bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.
c) Agar Os dapat mengubah perilaku dan meningkatkan pengetahuan menjad lebih
baik.
3. Sasaran :
a. Os (Tn. J)
b. Keluarga Os
4. Waktu
a. Hari : Minggu
b. Tan : 14 Mei 2017
ggal
: 15.00 WIB
c. Pukul
: ± 15 menit
d.Durasi
5. Tempat
: Bugenvil Bawah
a. Ruang
: 110 bed 1
an
b. Kama
r
6. Metode
a. Disku
c. siLeaflet Diabetes Mellitus
b. Cera
mah
7. Media
d. Leaflet Daftar Bahan Makanan Penukar II

8. Evaluasi
Menanyakan materi yang telah disampaikan kepada Os

XI. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Parameter yang akan dimonitor dan dievaluasi pada Os serta target dari parameter yang
telah ditentukan selama satu hari intervensi pada Os, sebagai berikut:

Tabel 121. Parameter dan Target Monitoring Dan Evaluasi Tn. J


Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Asupan Membandingkan Selama intervensi Asupan Os terpenuhi
asupan makan Os 100% sesuai
dengan kebutuhan kebutuhan mulai dari
sehari 80% kebutuhan Os

Antropometri Membandingkan status Penimbangan berat Mempertahankan


gizi Os dengan nilai badan pada awal status gizi Os yang
yang normal Assesmen dan hari baik atau normal
terakhir intervensi

Biokimia Membandingkan hasil Setiap kali Kadar glukosa darah,


pemeriksaan kadar dilakukan hematokrit, leukosit,
glukosa darah dengan pemeriksaan dan trombosit Os
nilai yang normal laboratorium normal
selama masa
intervensi

Klinis Membandingkan hasil Selama intervensi Tanda-tanda vital


pemeriksaan tekanan (TTV) Os normal
darah, laju pernafasan
dan suhu tubuh Os
dengan nilai normal

Fisik Membandingkan hasil Selama intervensi Rasa pusing, nyeri


pemeriksaan fisik Os, pada kaki berkurang,
pusing, nyeri pada kaki, serta nafsu makan
kurangnya nafsu makan semakin meningkat
dengan keadaan normal

Pengetahuan Membandingkan Selama intervensi Os mampu


perilaku OS sebelum memahami dan
diberikan melaksanakan/
informasi/konsultasi menerapkan aturan
dengan sesudah diit yang diberikan
diberikan informasi yaitu berupa diit
Diabetes Melitus
2100

XII. Monitoring dan Evaluasi


a. Monitoring dan Evaluasi hari ke-3 (16 Mei 2017)
1. Asupan
Makanan yang dimakan oleh Os dapat diketahui dengan cara mengestimasi sisa
makanan Os setiap waktu makan dan juga melalui wawancara recall 24 jam
untuk mengetahui asupan makanan yang Os makan dari luar rumah sakit. Pada hari
ketiga intervensi Os diberikan diet Diabetes Mellitus 2100, dengan energi 2100 kkal,
protein 76,15 gram, lemak 57,13 gram, karbohidrat 309,18 gram diberikan dalam
bentuk makanan biasa bertahap mulai dari 80% kebutuhan Os karena
mempertimbangkan keadaan fisik Os yang tidak napsu makan. Berikut ini adalah hasil
monitoring asupan hari ke-2.

Tabel 122. Asupan 80% Os hari ke-3 (16 Mei 2017)


Zat Asupan % Asupan % Total % Total Kebutuhan
Gizi RS Asupan LRS Asupan Asupan Asupan bertahap
RS LRS

Energi 1230 73,21% - - 1230 73,21% 1680


(kkal)
Protein 39 63,99% - - 39 63,99% 60,94
(gram)
Lemak 21,5 47,04% - - 21,5 47,04% 45,70
(gram)
KH 201,25 81,38% - - 201,25 81,38% 247,28
(gram)

90.00%
81.38%
80.00% 73.21%
70.00% 63.99%
60.00%
50.00% 47.04%

40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0% 0% 0% 0%
0.00%
Energi Protein Lemak Karbohidrat

Asupan Luar
Rs
Gambar 42. Persentase asupan Tn. J hari ke-3
dibandingkan dengan kebutuhan 80%
Pada hari ketiga intervensi, gambar 42 menggambarkan total asupan yang
dibandingkan dengan asupan kebutuhan 80% Os, didapatkan untuk makanan dari rumah
sakit sebesar 73,21% dari total kebutuhan energi bertahap, protein, 60,94%, lemak
47,04%, dan karbohidrat 81,38%. Pada hari ketiga intervensi Os tidak mengkonsumsi
makanan dari luar rumah sakit. Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
persentase asupan kebutuhan energi, protein, lemak Os tergolong rendah karena
asupannya < 80% (WNPG, 2004), namun untuk asupan karbohidrat Os tergolong cukup
karena asupannya sudah termasuk kedalam 80% (WNPG, 2004).
Tabel 123. Asupan 100% Os hari ke-1 (16 Mei 2017)
Zat Asupan % Asupan % Total % Total Kebutuhan
Gizi RS Asupan LRS Asupan Asupan Asupan
RS LRS

Energi 1230 58,57% - - 1230 58,57% 2100


(kkal)
Protein 39 51,19% - - 39 51,19% 76,18
(gram)
Lemak 21,5 37,63% - - 21,5 37,63% 57,13
(gram)
KH 201,25 65,09% - - 201,25 65,09% 309,18
(gram)

70.00% 65.09%
58.57%
60.00%
51.19%
50.00%

40.00% 37.63%

30.00%

20.00%

10.00%
0% 0% 0% 0%
0.00%
Energi Protein Lemak Karbohidrat

Asupan Luar Rs

Gambar 43. Persentase asupan Tn. J hari ke-3


dibandingkan dengan kebutuhan

Berdasarkan gambar 43 hasil monitoring asupan Os pada hari ketiga intervensi


didapatkan total asupan Os untuk makanan dari rumah sakit energi sebesar 58,57%,
protein 51,19%, lemak 37,63%, dan karbohidrat 65,09%. Pada hari ketiga intervensi Os
tidak mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit.
Kurangnya asupan energi, lemak, dan karbohidrat dari kebutuhan Os disebabkan
karena nafsu makan Os yang belum meningkat. Os menghabiskan makan paginya, namun
pada saat makan siang, Os tidak menghabiskan lauk nabati dan lauk hewani serta
sayurnya. Hari ketiga intervensi ini diberikan 2 snack untuk selingan kepada Os, yaitu
berupa Pudding hunkwe. Os menghabiskan semua snack yang diberikan. Secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persentase asupan kebutuhan energi, protein lemak
dan karbohidrat Os masih tergolong kurang <80% (WNPG, 2004).
2. Antropometri
Monitoring antropometri yang dilakukan pada hari ketiga yaitu memantau perubahan
berat badan. Berdasarkan hasil pengukuran berat badan pada tanggal 16 Mei 2017 tidak
adanya perubahan berat badan berdasarkan pengukuran LILA. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat peningkatan atau penurunan berat badan.
3. Biokimia
Monitoring data biokimia yang dilakukan pada Os hari ketiga intervensi yaitu hanya
kadar glukosa darah sewaktu. Berikut ini merupakan hasil pemeriksaan laboratorium
Os pada hari ke-3.

Tabel 124. Hasil pemeriksaan Biokimia Tn. J (16 Mei 2017)


Jenis Hasil Nilai Keterangan
Pemeriksaan Laboratorium Normal
GDS 197 mg/dL 70-200mg/dL Normal
Sumber: Data Rekam Medis Os Ruang Rawat Bugenvil RSUD Cibinong, 2017

Data biokimia hari ketiga intervensi Os yang dimonitoring adalah kadar glukosa darah
sewaktu yang pada hasil pemeriksaan ketiga intervensi tergolong normal.
4. Klinis dan Fisik
Hasil pemeriksaan klinis dan fisik Os pada hari ketiga intervensi didapatkan dari data
tanda-tanda vital (TTV) dan wawancara lansung dengan Os.

Tabel 125. Hasil pemeriksaan klinis Tn. J (16 Mei 2017)


Jenis Hasil Nilai Keterangan
Pemeriksaan laboratorium Normal
Tekanan Darah 130/80 mmHg 120/80 mmHg Pra-Hipertensi
Laju Pernafasan 21 x/menit 12-18 x/menit Cepat
Nadi 80 x/menit 60-80 x/menit Normal
Suhu 36,7˚C 36,5-37,5˚C Normal
Sumber: Data Rekam Medis Os Ruang Rawat Bugenvil RSUD Cibinong, 2017
Pemeriksaan klinis yang dimonitoring pada hari ketiga intervensi adalah tekanan darah,
laju pernafasan, nadi dan suhu. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tekanan darah Os
pada hari ketiga intervensi tergolong pra hipertensi selain itu tekanan darah Os juga
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tekanan darah pada pemeriksaan
tanggal 15 Mei 2017 yaitu 120/80 mmHg. Laju pernafasan pada hari ketiga intervensi
tergolong cepat, apabila laju pernafasan dibandingkan pada pemeriksaan tanggal 15 Mei
2017 yaitu 22x/menit, laju pernafasan tersebut mengalami perlambatan. Pemeriksaan
denyut nadi pada hari ketiga intervensi tergolong normal. Pemeriksaan suhu pada hari
ketiga intervensi masih tergolong normal.
Tabel 126. Hasil pemeriksaan fisik Tn. J (16 Mei 2017)
Jenis Pemeriksaan Keterangan
Nafsu makan Tidak Ada
Pusing Ada
Demam Ada
Nyeri pada kaki Ada
Sumber: Data rekam medis Os Ruang rawat Bugenvil RSUD Cibinong, 2017

Pemeriksaan fisik yang dimonitoring pada hari ketiga intervensi adalah nafsu makan,
mual, pusing, nyeri pada kaki dan terdapat demam. Pada hari ketiga intervensi Os masih
merasakan pusing dan nyeri pada kakinya setelah di operasi, selain itu juga napsu makan
Os masih menurun, namun setelah Os dibedah, Os mengalami demam naik turun.

5. Pengetahuan
Monitoring perilaku yang dilakukan pada hari ketiga intervensi adalah memonitoring
kepatuhan Os terhadap diit yang diberikan dari rumah sakit. Pada monitoring hari
ketiga ini Os sudah patuh terhadap diit yang diberikan hal tersebut dapat dilihat bahwa
tidak lagi adanya asupan makanan dari luar rumah sakit.
XIII. PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana terjadi gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar gula
dalam darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria). Diabetes Mellitus atau kencing
manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar gula dalam
darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif. Absolut
berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif berarti jumlahnya cukup/memang
sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang. Hormon Insulin dibuat dalam pancreas (Corwin,
2009).
Ada 2 jenis tipe utama dalam penyakit diabetes yaitu :
a) Penyakit Diabetes Tipe 1
Suatu keadaan dimana tubuh sudah sama sekali tidak dapat memproduksi hormon insulin.
Sehingga penderita penyakit diabetes harus menggunakan suntikan insulin dalam mengatur
gula darahnya. Sebagian besar penderita penyakit diabetes ini adalah anak-anak & remaja.

b) Penyakit Diabetes Tipe 2


Penyakit diabetes ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin yang
mencukupi atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik (resistensi
insulin). Tipe penyakit diabetes ini merupakan yang terbanyak diderita saat ini (90%
lebih), sering
terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, gemuk dan mempunyai riwayat
penyakit diabetes dalam keluarga.

2. Patofsiologi Diabetes Melitus


Sebagian besar patologi diabetes melitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama
kekurangan insulin sebagai berikut:
a) pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan
konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg Per 100ml.
b) peningkatan nyata mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak,
menyebabkan kelainan metabolism lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskular
yang mengakibatkan aterosklerosis
c) pengurangan protein dalam dalam jaringan tubuh (Guyton, A.C., 1990).

3. Penyebab Diabetes Melitus


a. Faktor keterunan
b. Kegemukan / obesitas
c. Tekanan darah tinggi
d. Level kolesterol yang tinggi
e. Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
f. Merokok dan stres
g. Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
h. Kerusakan pada sel pankreas.

4. Ciri-ciri dan Gejala Diabetes Melitus


Gangguan metabolisme karbohidrat menyebabkan tubuh kekurangan energi, itu sebabnya
penderita diabetes melitus, umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. Gejalah umum
yang dirasakan oleh penderita diabetes adalah :
a. Banyak kencing terutama pada malam hari (poliuri)
b. Gampang haus dan banyak minum (polidipsia)
c. Mudah lapar dan banyak makan (polyphagia)
d. Mudah lelah dan sering mengantuk
e. Penglihatan kabur
f. Sering pusing dan mual
g. Berat badan trus menurun
h. Sering kesemutan dan gatal-gatal pada bagian kaki dan tangan.

5. Penatalakasanaan Diet Diabetes Melitus


a) Tujuan Diet
1. Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan
control metabolik yang lebih baik.
2. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal.
3. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.

b) Syarat Diet
- Energi cukup sebesar 1900 dan 2100 Kkal
- Protein normal, yaitu 1-1,5 g/Kg BB (10,69% dan 16,03%) sebesar 50,79 gram dan
76,18 gram
- Lemak sedang, yaitu 25% dari total energi sebesar 52,77 dan 57,13 gram
- Karbohidrat cukup, yaitu 305,47 gram dan 309,18 gram.
- Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tdak diperbolehkan kecuali
jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah terkendali,
diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi total.
- Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas
- Cukup vitamin dan mineral.

B. Pembahasan Keadaan Pasien


Pada kasus penyakit bedah ini, Os didiagnosa dokter mengidap penyakit selulitis pedis dan
diabetes mellitus type II, saat masuk rumah sakit Os mengatakan bahwa Os merasakan
pusing, lemas, nyeri pada kaki ± 4 hari dan nafsu makannya menurun.
Pola makan Os yaitu tidak teratur, terkadang Os rutin makan 3x sehari, terkadang hanya
makan 2x sehari. setiap pagi hari Os memiliki kebiasaan minum kopi instant dan
makan dengan kacang atom saja, Selain itu Os gemar mengkonsumsi makan-makanan yang
digoreng dan makan-makanan yang manis serta gurih. Os gemar mengkonsumsi camilan
seperti donat dan roti. Os jarang mengkonsumsi makanan yang beragam, tidak suka
sayur dan jarang makan buah. Os tidak memiliki alergi terhadap makanan maupun obat.
Semenjak Os sakit, Os mengalami penurunan nafsu makan karena mengalami pusing dan
nyeri pada kakinya. Berikut ini adalah recall konsumsi Os sehari sebelum masuk rumah sakit
(SMRS):
 Makan Pagi : Kopi instan, nasi 2 centong dan kacang garuda 1
bungkus.
 Makan Siang : Nasi 2 centong, kacang garuda 1 bungkus dan roti 1
bungkus
 Makan malam : Nasi 2 centong, kacang garuda 1 bungkus

Sebelum masuk rumah sakit Os memiliki asupan yang rendah dan belum mencukupi
asupan yang dibutuhkan. Asupan yang sudah mencukupi kebutuhan menurut WNPG (2004)
hanya karbohidrat yaitu 94,93%. Sedangkan asupan yang belum mencukupi kebutuhan
diantaranya adalah energi yaitu 69,73%, protein 66,94%, dan karbohidrat 37,90%. Hal
tersebut sesuai dengan WNPG (2004) yang menyatakan bahwa tingkat konsumsi energi,
protein, lemak dan karbohidrat memiliki kategori penilaian yaitu kategori baik apabila
persentasinya 80-110%, kurang jika persentasinya <80% dan lebih jika persentasinya >110%
dari kebutuhan. Rendahnya asupan Os ini disebabkan karena Os mengalami pusing, lemas
dan penurunan nafsu makan.
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 12 Mei 2017, terdapat hasil pemeriksaan
laboratorium yang tinggi yaitu gula darah sewaktu 470 mg/dL, kadar gula darah sewaktu
yang tinggi tersebut benar menunjukkan bahwa Os memiliki Diabetes Melitus type II.
Sedangkan hasil pemeriksaan klinis pada tanggal 12 Mei 2017, pemeriksaan yang dilakukan
meliputi tekanan darah, laju pernafasan, nadi dan suhu. Pada pemeriksaan klinis awal dapat
diketahui bahwa tekanan darah Os yaitu termasuk ke dalam pra-hipertensi karena tinggi yaitu
130/90 mmHg (JNC7, 2003), Laju pernafasannya cepat yaitu 20x/menit, denyut nadinya
cepat yaitu 88x/menit namun suhunya normal yaitu 36,4°C.
Pada pengukuran antropometri Os didapatkan berat badan Os yaitu 50,79 kg, dan tinggi
badan 160,73 cm serta IMTnya 19,67 kg/m². Berdasarkan perhitungan IMT didapatkan hasil
19,67 bila dibandingkan dengan nilai normal 18-25 (WHO) status gizi Os adalah normal.
Os diberikan diet Diabetes Melitus 1900 dengan kebutuhan energi 1900 kkal, protein
50,79 gram, lemak 52,77 gram dan karbohidrat 305,47 gram yang diberikan secara
bertahap yaitu 80% dari kebutuhan sehingga energinya 1520 kkal, protein 40,63 gram,
lemak 42,21 gram dan karbohidrat 244,37 gram. Tujuan diberikan diet Diabetes Melitus
1900 ini untuk menurunkan kadar glukosa darah supaya mendekati normal.
Pada saat melakukan re-assesment kasus penyakit bedah ini, diagnosa dokter terhadap Os
masih tetap sama yaitu mengidap penyakit selulitis pedis dan diabetes mellitus type II.
Berikut ini adalah hasil recall konsumsi Os sehari setelah di operasi:
Makan malam : Nasi 2 centong, Sate ayam 3 tusuk, Sop kacang merah
dan wortel 1 sendok sayur dan buah pepaya.
Terlihat bahwa asupan pasca bedah memiliki asupan yang rendah dan belum mencukupi
asupan yang dibutuhkan. Asupan energi yaitu 30,26% sedangkan asupan protein 45,28%,
lemak 12,31% dan karbohidrat 34,37%. Hal tersebut sesuai dengan WNPG (2004) yang
menyatakan bahwa tingkat konsumsi energi, protein, lemak dan karbohidrat memiliki
kategori penilaian yaitu kategori baik apabila persentasinya 80-110%, kurang jika
persentasinya <80% dan lebih jika persentasinya >110% dari kebutuhan. Rendahnya asupan
Os ini disebabkan karena setelah Os dibedah Os baru diperbolehkan menerima makanan pada
malam harinya.
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 15 Mei 2017, terdapat hasil pemeriksaan
laboratorium yang tinggi yaitu gula darah sewaktu 201 mg/dL, kadar gula darah
sewaktu yang tinggi tersebut benar menunjukkan bahwa Os memiliki Diabetes Melitus type
II.
Hasil pemeriksaan klinis pada tanggal 15 Mei 2017, pemeriksaan yang dilakukan meliputi
tekanan darah, laju pernafasan, nadi dan suhu. Pada pemeriksaan klinis dapat diketahui
bahwa tekanan darah Os yaitu termasuk ke dalam kategori normal, Laju pernafasannya cepat
yaitu 22x/menit, denyut nadi dan suhunya normal. Sedangkan hasil pemeriksaan fisik pada
tanggal 15 Mei 2017, Os memiliki keluhan adanya pusing dan nyeri pada kaki, serta nafsu
makannya Os yang belum meningkat.
Os diberikan diet Diabetes Melitus 1900 dengan kebutuhan energi 1900 kkal, protein
76,18 gram, lemak 52,77 gram dan karbohidrat 280,10 gram yang diberikan secara bertahap
yaitu 80% dari kebutuhan sehingga energinya 1520 kkal, protein 60,94 gram, lemak 42,21
gram dan karbohidrat 224,08 gram. Tujuan diberikan diet Diabetes Melitus 1900 ini untuk
menurunkan kadar glukosa darah supaya mendekati normal.
Hasil monitoring asupan Os pada hari pertama intervensi masih kurang dari kebutuhan.
Pada hari pertama intervensi total asupan Os untuk makanan dari rumah sakit energi
sebesar 68,22%, protein 75,80%, lemak 47,75%, dan 69,81% karbohidrat. Sedangkan
untuk total asupan Os dari rumah sakit dan luar rumah sakit yaitu energinya sebesar
77,17%, protein, 81,70%, lemak 61,18% dan 77,66% karbohidrat. Os mengkonsumsi
makanan dari luar rumah sakit yaitu 1 bungkus roti sandwich.
Kurangnya asupan energi, lemak, dan karbohidrat dari kebutuhan Os disebabkan karena
nafsu makan Os yang menurun. Os menghabiskan makan paginya, namun pada saat makan
siang, lauk nabati dan lauk hewaninya tidak dimakan, dengan alasan Os kenyang dan pada
saat makan sore, lauk nabati Os juga tidak dimakan. Hari pertama intervensi ini diberikan 2
snack untuk selingan Os, yaitu pudding susu dan agar buah. Os menghabiskan semua snack
yang diberikan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persentase asupan kebutuhan
energi, lemak dan karbohidrat Os masih tergolong kurang <80% (WNPG, 2004). Asupan
kebutuhan protein Os sudah tergolong baik karena sudah termasuk kedalam 80% (WNPG,
2004).
Selain monitoring asupan, juga dilakukan monitoring berat badan, nilai laboratorium, dan
keadaan fisik/klinis OS. Pada hasil pengukuran berat badan pada tanggal 13 Mei 2017
tidak ada perubahan berat badan yaitu masih tetap sama 50,79 kg. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat peningkatan atau penurunan pada berat badan Os. Data biokimia hari
pertama intervensi Os yang dimonitoring adalah kadar glukosa darah sebelum puasa yang
tergolong tinggi, yaitu 167 mg/dL, kadar glukosa darah sesudah puasa tergolong tinggi
yaitu 294 mg/dL. Kadar kreatinin dan ureum Os tergolong normal. SGOT dan SGPT Os
tergolong normal.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tekanan darah Os pada hari pertama intervensi
tergolong normal selain itu tekanan darah Os juga mengalami penurunan bila
dibandingkan dengan tekanan darah pada pemeriksaan awal yaitu 130/90 mmHg. Laju
pernafasan pada hari pertama intervensi tergolong cepat, namun apabila laju pernafasan
dibandingkan pada pemeriksaan awal yaitu 20x/menit, laju pernafasan tersebut sama.
Pemeriksaan denyut nadi pada hari pertama intervensi tergolong cepat, namun apabila
dibandingkan dengan denyut nadi pada pemeriksaan awal yaitu 88x/menit, denyut nadi
tersebut mengalami perlambatan. Pemeriksaan suhu pada pemeriksaan awal dan hari
pertama intervensi masih tergolong normal. Pada hari pertama intervensi Os sudah tidak
lagi merasakan lemas namun masih merasakan pusing dan nyeri pada kaki, serta Os masih
mengalami kurangnya nafsu makan.

Hasil monitoring asupan Os pada hari kedua intervensi didapatkan total asupan Os untuk
makanan dari rumah sakit energi sebesar 71,18%, protein 87,12%, lemak 72,48%, dan
64,40% karbohidrat. Pada hari kedua intervensi ini Os sudah tidak mengkonsumsi makanan
dari luar rumah sakit. Kurangnya asupan energi, lemak, dan karbohidrat dari kebutuhan Os
disebabkan karena nafsu makan Os yang belum meningkat. Os menghabiskan makan
paginya, namun pada saat makan siang, Os tidak menghabiskan lauk nabati dan lauk
hewaninya. Hari kedua intervensi ini diberikan 2 snack untuk selingan kepada Os, yaitu
berupa pudding susu dan agar buah. Os menghabiskan semua snack yang diberikan. Secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persentase asupan kebutuhan energi, lemak dan
karbohidrat Os masih tergolong kurang <80% (WNPG, 2004). Asupan kebutuhan protein Os
sudah tergolong baik karena asupannya sudah termasuk kedalam 80% (WNPG, 2004).

Monitoring antropometri yang dilakukan pada hari kedua yaitu memantau perubahan
berat badan. Berdasarkan hasil pengukuran berat badan pada tanggal 14 Mei 2017 tidak
adanya perubahan berat badan berdasarkan pengukuran LILA. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat peningkatan atau penurunan berat badan.
Data biokimia hari kedua intervensi Os yang dimonitoring adalah kadar glukosa darah
sewaktu, kadar hemoglobin, hematokrit, leukosit dan trombosit tergolong normal.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tekanan darah Os pada hari kedua intervensi
tergolong normal selain itu tekanan darah Os juga mengalami penurunan bila dibandingkan
dengan tekanan darah pada pemeriksaan hari pertama yaitu 130/70 mmHg. Laju pernafasan
pada hari kedua intervensi tergolong cepat, namun apabila laju pernafasan dibandingkan pada
pemeriksaan pertama yaitu 20x/menit, laju pernafasan tersebut mengalami percepatan.
Pemeriksaan denyut nadi pada hari kedua intervensi tergolong normal, namun apabila
dibandingkan dengan denyut nadi pada pemeriksaan pertama yaitu 84x/menit, denyut nadi
tersebut mengalami perlambatan. Pemeriksaan suhu pada hari pertama dan kedua intervensi
tergolong normal.
Pemeriksaan fisik yang dimonitoring pada hari kedua intervensi adalah nafsu makan,
mual, pusing dan lemas nyeri pada kaki. Pada hari kedua intervensi Os masih
merasakan pusing dan nyeri pada kakinya, selain itu juga napsu makan Os sudah mulai
membaik.
Hasil monitoring asupan Os pada hari ketiga intervensi didapatkan total asupan Os
untuk makanan dari rumah sakit energi sebesar 58,57%, protein 51,19%, lemak 37,63%,
dan karbohidrat 65,09%. Pada hari ketiga intervensi Os tidak mengkonsumsi makanan
dari luar rumah sakit.
Kurangnya asupan energi, lemak, dan karbohidrat dari kebutuhan Os disebabkan
karena nafsu makan Os yang belum meningkat. Os menghabiskan makan paginya, namun
pada saat makan siang, Os tidak menghabiskan lauk nabati dan lauk hewani serta
sayurnya. Hari ketiga intervensi ini diberikan 2 snack untuk selingan kepada Os, yaitu
berupa Pudding hunkwe. Os menghabiskan semua snack yang diberikan. Secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persentase asupan kebutuhan energi, protein lemak
dan karbohidrat Os masih tergolong kurang <80% (WNPG, 2004). Monitoring
antropometri yang dilakukan pada hari kedua yaitu memantau perubahan berat badan.
Berdasarkan hasil pengukuran berat badan pada tanggal 16 Mei 2017 tidak adanya
perubahan berat badan berdasarkan pengukuran LILA. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat peningkatan atau penurunan berat badan.
Data biokimia hari ketiga intervensi Os yang dimonitoring adalah kadar glukosa
darah sewaktu yang pada hasil pemeriksaan ketiga intervensi tergolong
normal. Pemeriksaan klinis yang dimonitoring pada hari ketiga intervensi adalah
tekanan darah, laju pernafasan, nadi dan suhu. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
tekanan darah Os pada hari ketiga intervensi tergolong pra-hipertensi selain itu tekanan
darah Os juga mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tekanan darah
pada pemeriksaan tanggal 15 Mei 2017 yaitu 120/80 mmHg. Laju pernafasan pada
hari ketiga intervensi tergolong cepat, apabila laju pernafasan dibandingkan pada
pemeriksaan tanggal 15 Mei 2017 yaitu 22x/menit, laju pernafasan tersebut
mengalami perlambatan. Pemeriksaan denyut nadi pada hari ketiga intervensi tergolong
normal. Pemeriksaan suhu pada hari ketiga intervensi masih tergolong normal.
Pemeriksaan fisik yang dimonitoring pada hari ketiga intervensi adalah nafsu makan,
mual, pusing, nyeri pada kaki dan terdapat demam. Pada hari ketiga intervensi Os masih
merasakan pusing dan nyeri pada kakinya setelah di operasi, selain itu juga napsu makan
Os masih menurun, namun setelah Os dibedah, Os mengalami demam naik turun.
Evaluasi asupan Os secara keseluruhan selama tiga hari intervensi sebagai berikut:

100.00%

90.00% 87.12%
81.70%
77.17% 77.66%
80.00%
71.18% 72.48%
70.00% 64.40%
61.18% 65.09%
58.57%
60.00%
51.19%
50.00% 45.28%
37.63%
40.00% 34.37%
30.26%
30.00%

20.00%
12.31%
10.00%

0.00%
Energi Protein Karbohidrat
Lemak

SMRS Hari 1 Hari 2


Hari 3
Gambar 44. Persentase Asupan Tn. J Selama Tiga Hari Intervensi

Berdasarkan gambar 44 asupan Os selama tiga hari intervensi ada yang mengalami
peningkatan dan juga penurunan, pada hari pertama asupan energi, protein dan karbohidrat
Os meningkat dibandingkan asupan sebelum intervensi (SMRS). Asupan energi, lemak dan
karbohidrat pada hari pertama masih kurang atau masih dibawah 80% (WNPG, 2004).
Namun asupan protein pada hari pertama sudah cukup baik karena asupan tersebut sudah
termasuk kedalam 80% (WNPG, 2004).

Pada hari kedua asupan energi dan karbohidrat menurun dibandingkan dengan asupan
pada hari pertama, asupan protein dan lemak meningkat dibandingkan dengan asupan pada
hari pertama. Namun asupan lemak masih tergolong rendah. Asupan energi, lemak dan
karbohidrat pada hari kedua masih kurang atau masih dibawah 80% (WNPG, 2004). Namun
asupan protein pada hari kedua sudah cukup baik karena asupan tersebut sudah termasuk
kedalam 80% (WNPG, 2004).
Pada hari ketiga asupan energi, protein dan lemak menurun dibandingkan dengan asupan
pada hari kedua, namun asupan karbohidrat meningkat dibandingkan dengan asupan pada
hari kedua, tapi meskipun asupan karbohidrat tersebut meningkat bila dibandingkan dengan
asupan hari kedua, asupan karbohidrat tersebut masih tergolong rendah. Sehingga dapat
disimpulkan secara keseluruhan asupan energi, protein lemak dan karbohidrat pada hari
ketiga masih kurang atau masih dibawah 80% (WNPG, 2004).

XIV. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Os di diagnose dokter mengalami Selulitis Pedis dan Diabetes Melitus Type II
2. Berdasarkan perhitungan IMT dengan hasil 19,67 dapat diketahui bahwa status gizi Os
adalah normal.
3. Jenis diet yang diberikan saat pra bedah yaitu adalah diet Diabetes Melitus 1900 dan pada
saat pasca bedah yaitu diet Diabetes Melitus 2100 bentuk makanan biasa route oral.
4. Kebutuhan gizi Os pada saat pra bedah yaitu energinya 1900 kkal,
protein 76,85 gram, lemak 52,77 gram dan karbohidrat 280,10 gram.
5. Intervensi yang diberikan seacara bertahap yaitu 80% dari total kebutuhan yaitu
energinya 1520 kkal, proteinnya 60,94 gram, lemaknya 42,21 gram serta karbohidratnya
224,08 gram. Sedangkan Kebutuhan gizi Os pada saat pasca
bedah yaitu energinya 2100 kkal, protein 76,18%, lemak 57,13%, dan
karbohidrat 309,18%
6. Snack yang diberikan selama tiga hari intervensi yaitu pudding
hunkwe dan buah, pudding susu.
7. Asupan Makanan Os selama tiga hari intervensi ada yang
mengalami peningkatan dan ada juga yang mengalami penurunan.
8. Monitoring Pengetahuan terlihat bahwa Os paham terhadap diet yang diberikan.

B. Saran
Diharpakan Os mematuhi diet yang diberikan oleh ahli gizi. Keluarga memberikan
motivasi kepada Os untuk menghabiskan makanan yang diberikan oleh Rumah Sakit
agar mempercepat proses penyembuhan, dan juga menerapkan diet yang sesuai
dengan penyakit saat sudah keluar dari rumah sakit

TINJAUAN PUSTAKA

Guyton, A. C. (1990). Fisiologi Manusia Dan Mekanisme Penyakit. Edisi Ketiga. Jakarta:
EGC. Hal. 707-708.

Corwin, Elizabeth. 2009.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta: EGC

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG). 2004. Tersedia dalam


http://gizi.depkes.go.id/

Anda mungkin juga menyukai