Anda di halaman 1dari 44

Pertemuan ke ...

KETETAPAN DAN PENAGIHAN PAJAK

1
PENETAPAN DAN KETETAPAN

• Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang


terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, dengan tidak
menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak

 Jumlah Pajak yang terutang menurut SPT


yang disampaikan oleh Wajib Pajak adalah
jumlah pajak yang terutang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
 Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan bukti
jumlah pajak yang terutang menurut SPTtidak benar,
Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak
yang terutang.
2
SAAT TIMBULNYA UTANG PAJAK

1. Menurut Ajaran Material


Utang pajak (perikatan pajak) timbul karena adanya undang-undang dan
pada saat itu telah terpenuhi tatbestand (kejadian, keadaan, perbuatan).
Seperti dg. adanya UU PPh 1984 dan dg. berlakunya sistem self assessment
dlm. pemungutan pajak, maka utang pajak sudah timbul tanpa menunggu
dikeluarkannya STP atau SKP oleh Dirjen Pajak.

2. Menurut Ajaran Formal


Utang pajak timbul pd. saat dikeluarkannya STP/SKP oleh Dirjen Pajak.

3
• Sistematika Hukum Pajak

• Hukum Pajak dibedakan :


1. Hukum Pajak Material
2. Hukum Pajak Formal

4
Hukum Pajak Material
• Hukum pajak material adalah hukum pajak yg. memuat:
1. Subjek Pajak
2. Wajib Pajak
Dijelaskan dlm UU masing-masing jenis
3. Objek Pajak pajak
4. Tarif Pajak

5
Hukum Pajak Formal

• Hukum pajak formal memuat ketentuan yang mendukung


ketentuan hukum pajak material, diperlukan untuk
merealisasikan ketentuan hukum pajak material, seperti:
1. UU No. 6/1983 yg diubah dg. UU No. 16/2009tentang
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (KUP)
2. UU No. 17/1997 tentang Badan Penyelesaian
Sengketa Pajak.
3. UU No. 19/1997 sebagaimana diubah dg. UU No.
19/2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

6
• Undang-undang yg. memuat hukum pajak
material maupun formal ialah:
1. UU Pajak Bumi dan Bangunan
2. UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
3. UU Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan
Surat Ketetapan Pajak
(SKP)

SKPKB SKPKBT SKPLB SKPN

8
Berdasarkan hasil pemeriksaan
atau keterangan lain terdapat
Pajak yang tidak atau kurang
bayar
Dikenakan sanksi administrasi
Bunga 2% sebulan
Dalam Jangka waktu
5 tahun setelah saat
terutangnya pajak,
SKPKB dapat
diterbitkan apabila • SPT tidak disampaikan dan telah
diberikan teguran secara tertulis
• WP tidak melaksanakan pembukuan
dan/atau pencatatan

Dikenakan sanksi administrasi


kenaikan:
 50%
100%
11
Dalam jangka
S Waktu 10 tahun

Sanksi Administrasi Kenaikan


K Sebesar 100% dari Pajak
Ditemukan data baru yang Kurang dibayar
atau data yang
P semula belum
SKPKBT
terungkap
K Setelah Lewat
Waktu 10 tahun

B
Dipidana karena melakukan
Tindak Pidana di Bidang
Perpajakan
Sanksi Administrasi Bunga
Sebesar 48% dari Pajak
yang Kurang dibayar
12
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)

Pemeriksaan

• Jumlah Kredit Pajak atau Jumlah Pajak yang Dibayar


Lebih Besar Daripada Jumlah Pajak yang terutang,
• Telah Dilakukan Pembayaran Pajak yang Tidak
Seharusnya Terutang

SKPLB
13
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)

Pemeriksaan

Jumlah Kredit Pajak atau Jumlah Pajak yang Dibayar


Sama Dengan Jumlah Pajak yang Terutang

SKPN
14
Wajib Pajak

Alpa Menyampaikan Melampirkan Keterangan


SPT Yang Tidak Benar

MENIMBULKAN KERUGIAN
PADA KEUANGAN NEGARA

Tidak dikenakan sanksi Pidana

apabila hal tersebut baru pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajak dan Wajib
Pajak BERSEDIA MELUNASI Kekurangan Pembayaran pajak yang terutang
ditambah sanksi administrasi kenaikan sebesar 200%
15
Berdasarkan penelitian terdapat
kekurangan pembayaran pajak
akibat salah tulis dan/atau
S salah hitung Sanksi Administrasi
Berupa Bunga
2% Sebulan X Pajak

T Yang tidak/kurang dibayar

PPh dalam tahun berjalan


P tidak/kurang dibayar

16
Wajib Pajak dikenakan sanksi
administrasi berupa denda
dan/atau bunga

Sanksi Administrasi
S berupa denda
Pengusaha yang dikenakan
sebesar 2% dari
Pajak berdasarkan UU PPN 1984
Dasar Pengenaan
T dan perubahannya tetapi
tidak melaporkan kegiatan usaha Pajak
untuk dikukuhkan sebagai PKP
P

Pengusaha yang telah dikukuhkan


sebagai PKP tidak membuat Faktur
Pajak atau membuat Faktur Pajak
tetapi tidak tepat waktu atau tidak
mengisi selengkapnya Faktur Pajak 17
FAKTUR PAJAK

• Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak


yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak
yang menyerahkan Barang Kena Pajak
atau penyerahan Jasa Kena Pajak atau
bukti pungutan pajak karena impor Barang
Kena Pajak yang digunakan oleh
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

18
SKPKB
dapat diterbitkan dalam jangka waktu
> 5 tahun dalam hal:

Wajib Pajak dipidana di bidang perpajakan


berdasarkan putusan Pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap

ditambah sanksi
BUNGA 48 %
19
Pemeriksaan Bukti Permulaan

dilanjutkan dengan dilanjutkan penyidikan dan


penuntutan tindak pidana bidang
Tidak dilanjutkan penyidikan, tetapi tidak perpajakan, tapi diputus bebas dari
dengan dilanjutkan dengan segala tuntutan hukum berdasarkan
Penyidikan penuntutan tindak pidana Putusan pengadilan yang telah
di bidang perpajakan mempunyai kekuatan hukum tetap

KEPADA WAJIB PAJAK DITERBITKAN SKPLB

DITAMBAH

IMBALAN BUNGA 2% PERBULAN,


PALING LAMA 24 BLN
20
Penerbitan SKPPKP
(Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak)

Setelah Dilakukan Penelitian (formal) terhadap SPT

WP DENGAN KRITERIA
TERTENTU

PPh PPN
Jangka Waktu Jangka Waktu
3 bulan 1 bulan

Diterbitkan SKPPKP
21
Kriteria WP yang dapat diberikan
SKPPKP
WP YANG :
1. TEPAT WAKTU DALAM PENYAMPAIAN SPT
2. TIDAK MEMPUNYAI TUNGGAKAN PAJAK
3. TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN KARENA MELAKUKAN TINDAK
PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN DALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN
TERAKHIR
4. DALAM HAL LAPORAN KEUANGAN DIAUDIT, HARUS DENGAN
PENDAPAT WAJAR TANPA PENGECUALIAN (3 TAHUN BERTURUT-
TURUT)
----- kriteria WP patuh -----

PENETAPAN WAJIB PAJAK PATUH


BERLAKU UNTUK JANGKA WAKTU
2 TAHUN KALENDER

22
WP DENGAN KRITERIA TERTENTU

SETELAH DITERBITKAN SKPPKP

DAPAT DIPERIKSA
DALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN

SKPKB

DITAMBAH SANKSI
KENAIKAN 100 %
23
WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI
PENGUSAHA
TERTENT U
(WPOP PT)

24
Adalah……..
• Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha di
bidang perdagangan grosir dan atau eceran
barang-barang konsumsi melalui tempat
usaha/gerai (outlet) yang tersebar di beberapa
lokasi,
• tidak termasuk perdagangan kendaraan
bermotor dan restoran

25
SYARAT WP YANG DAPAT DIBERIKAN
SKPPKP

WP:
1. ORANG PRIBADI YANG TIDAK MENJALANKAN USAHA ATAU
PEKERJAAN BEBAS.
2. ORANG PRIBADI YANG MENJALANKAN USAHA ATAU
PEKERJAAN BEBAS DENGAN JUMLAH PEREDARAN USAHA
DAN JUMLAH LABA SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU.
3. BADAN DENGAN JUMLAH PEREDARAN USAHA DAN JUMLAH
LABA SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU.
4. PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MENYAMPAIKAN SPT MASA
PPN DENGAN JUMLAH PENYERAHAN DAN JUMLAH LABA
SAMPAI DENGAN JUMLAH TERTENTU

26
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK
TERUTANG

DAPAT DIMINTA KEMBALI OLEH WAJIB PAJAK

meliputi Wajib Pajak badan dan orang pribadi termasuk


orang pribadi yang belum memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak

MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN

27
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG
AKIBAT KESALAHAN PEMOTONGAN /
PEMUNGUTAN

• PAJAK YANG DIPOTONG/ • PAJAK YANG DIPOTONG/


DIPUNGUT LEBIH BESAR
DIPUNGUT LEBIH BESAR
DARIPADA PAJAK YANG
DARIPADA PAJAK YANG
SEHARUSNYA DIPOTONG/ KESALAHAN SEHARUSNYA DIPOTONG/
DIPUNGUT
• PAJAK YANG DIPOTONG
PEMOTONGAN ATAU DIPUNGUT
• PAJAK YANG DIPOTONG
ATAU DIPUNGUT PEMUNGUTAN ATAU DIPUNGUT
SEHARUSNYA TIDAK
DIPOTONG ATAU TIDAK
DILAKUKAN SEHARUSNYA TIDAK
DIPOTONG ATAU TIDAK
DIPUNGUT TERHADAP PPh DIPUNGUT

TELAH DISETORKAN DAN


DILAPORKAN DAPAT DIMINTA KEMBALI DILAKUKAN
OLEH WAJIB PAJAK YANG TERHADAP PPN
DIPOTONG ATAU DIPUNGUT
DENGAN SURAT DAN/ATAU PPnBM
WAJIB PAJAK / PKP YANG PERMOHONAN, SEPANJANG
MELAKUKAN PEMOTONGAN ATAU BELUM DIKREDITKAN
DAPAT DIMINTA KEMBALI
PEMUNGUTAN TIDAK DAPAT SEPANJANG BELUM DIKREDITKAN
MEMINTA KEMBALI PAJAK YANG ATAU BELUM DIBEBANKAN
SALAH DIPOTONG ATAU DIPUNGUT SEBAGAI BIAYA
TERSEBUT
28
PENERBITAN SKPPKP
ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG

PENELITIAN
3 BULAN BERKAS PERMOHONAN DITERIMA LENGKAP

TIDAK TERDAPAT PEMBAYARAN TERDAPAT PEMBAYARAN PAJAK


PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK YANG SEHARUSNYA TIDAK
TERUTANG TERUTANG

WAJIB PAJAK
DIBERITAHUKAN SECARA
TERTULIS
SKPLB

29
ORANG PRIBADI

BUKAN SUBJEK PAJAK


DALAM NEGERI
MELAKUKAN PEMBELIAN BKP DI DALAM DAERAH PABEAN

TIDAK DIKONSUMSI DI DALAM DAERAH PABEAN

DAPAT DIBERIKAN PENGEMBALIAN PPN YANG TELAH


DIBAYAR

30
PENGURANGAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMBATALAN
KETETAPAN PAJAK

Direktur Jenderal Pajak berwenang


Karena jabatan atau atas permohonan WP

Mengurangkan atau menghapuskan sanksi Mengurangkan atau membatalkan Mengurangkan atau Membatalkan hasil
administrasi berupa bunga, denda dan ketetapan pajak yang tidak benar membatalkan STP yang pemeriksaan Pajak
kenaikan yang terutang sesuai dengan tidak benar atau SKP yang
ketentuan peraturan perundang-undangan dilaksanakan tanpa:
dalam hal sanksi tersebut dikenakan Pembahasan akhir
karena kekhilafan WP atau bukan karena
dengan WP
kesalahannya
Syarat:
1. Tidak diajukan keberatan
2. Diajukan keberatan tetapi telah dicabut oleh Wajib Pajak
3. Diajukan keberatan tetapi tidak dipertimbangkan

HANYA DAPAT DIAJUKAN


PERMOHONAN DAPAT DIAJUKAN SEBANYAK 1 KALI
SEBANYAK 2 KALI

PERMOHONAN DIAJUKAN UNTUK SATU KETETAPAN


SYARAT :
 SECARA TERTULIS DLM BHS. INDONESIA
 PALING LAMBAT 3 BULAN SEJAK TGL - MENYEBUTKAN JUMLAH PAJAK YANG
DITERBITKAN STP, SKPKB, atau SKPKBT MENURUT WP SEHARUSNYA TERUTANG
WP TELAH MELUNASI PAJAK TERUTANG - SECARA TERTULIS
 SURAT PERMOHONAN DITANDATANGANI WP - 3 BULAN SEJAK PENERBITAN KETETAPAN31
Keberatan
Diajukan atas suatu

Surat ketetapan Pot/Put Pajak


pajak (skp) oleh Pihak ke 3

Surat Ketetapan Pajak


Kurang Bayar (SKPKB)*)

Surat Ketetapan Pajak


Kurang Bayar Tambahan
(SKPKBT)

Surat Ketetapan Pajak


Nihil (SKPN)

Surat Ketetapan Pajak


Lebih Bayar (SKPLB)
32
Persyaratan Pengajuan Keberatan
1.Diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak;
2.Tertulis dalam Bahasa Indonesia dan ditanda tangani oleh WP atau
Kuasa;
3.Mengemukakan:
–jumlah pajak yang terutang, dipotong, atau dipungut; atau
–Jumlah rugi menurut Wajib Pajak disertai alasan yang menjadi dasar
penghitungan;
4. Diajukan dalam 3 bulan sejak tanggal dikirim (tgl surat) skp atau sejak
tanggal pemotongan atau pemungutan pajak

5.Melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang
disetujui dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan (vs pengajuan
keberatan tidak menunda penagihan pajak)

6.1 (satu) surat keberatan untuk 1 (satu) skp, 1 (satu) pemotongan, atau
1 (satu) pemungutan.
33
Hak WP dalam Pengajuan Keberatan
1. Atas permintaan, WP diberikan keterangan secara
tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan pajak,
penghitungan rugi, atau pemotongan atau pemungutan
pajak.
2. Jumlah pajak yang belum dibayar tertangguh s.d. 1
(satu) bulan sejak tanggal penerbitan SK Keberatan 
bukan utang pajak.
3. Bila keberatan ditolak atau dikabulkan sebagian, WP
dikenai denda 50% dari jml pajak berdasarkan SK
Keberatan dikurangi pajak yang telah dibayar, termasuk
jika Keputusan Keberatan menambah jumlah pajak yang
masih harus dibayar.
4. Bila ajukan banding, denda 50% tidak dikenakan. 34
CONTOH KEBERATAN
Contoh 1:
SKPKB hasil pemeriksaan = Rp100.000.000,00
Setuju Hasil Pemeriksaan = Rp100.000.000,00
Yang Harus Dilunasi Jika Tidak Keberatan = Rp100.000.000,00

Contoh 2:
SKPKB hasil pemeriksaan = Rp100.000.000,00
Setuju Hasil Pemeriksaan = Rp 30.000.000,00

Harus Dilunasi Sebelum Mengajukan Keberatan = Rp 30.000.000,00

Keputusan Keberatan, SKPKB menjadi = Rp 80.000.000,00


Pajak Kurang Dibayar (80.000.000 - 30.000.000) = Rp 50.000.000,00
Sanksi Denda (50% X Rp 50.000.000) = Rp 25.000.000,00
Harus Dilunasi jika Tidak Mengajukan Banding = Rp 75.000.000,00

35
Penyelesaian Keberatan
• Paling lama 12 bulan sejak tanggal surat keberatan diterima, DJP harus
memberikan keputusan.
• Bila jangka waktu tersebut lewat, keberatan dianggap dikabulkan.
• WP dapat memberikan alasan atau penjelasan tambahan sebelum SK
Keberatan diterbitkan.
• Keputusan dapat berupa mengabulkan seluruhnya atau sebagian, menolak,
atau menambah jml pajak yang masih harus dibayar.
• Pembukuan, catatan, data, informasi,atau keterangan lain yang tidak diberikan
pada saat pemeriksaan, tidak dipertimbangkan dalam keberatan kecuali data
dan informasi yang pada saat pemeriksaan belum diperoleh dari pihak ketiga.
• Wajib Pajak dapat mencabut pengajuan keberatan yang telah disampaikan
kepada Direktur Jenderal Pajak sebelum tanggal diterima SPUH oleh Wajib
Pajak.
36
Permohonan Banding
Diajukan:
1. hanya kepada badan peradilan pajak.
2. terhadap SK Keberatan.
3. secara tertulis dalam Bahasa Indonesia.
(dengan alasan yang jelas)
4. 3 bulan sejak SK Keberatan diterima.
5. dilampiri salinan SK Keberatan.

37
Hak & Kewajiban WP dalam Pengajuan Permohonan
Banding
1. Pengajuan banding menunda jatuh tempo
pelunasan pajak yang belum dibayar sampai 1 bulan
sejak terbit putusan banding.
2. Jumlah pajak yang diajukan banding belum
merupakan utang pajak sehingga tidak ditagih
dengan surat paksa.
3. Apabila permohonan banding ditolak, dikenai
denda sebesar 100% dari pajak yang belum dilunasi.
4. Wajib Pajak berhak memperoleh keterangan secara
tertulis mengenai dasar keputusan keberatan.
38
CONTOH BANDING
Contoh:
SKPKB hasil pemeriksaan = Rp 100.000.000,00
Setuju Hasil Pemeriksaan = Rp 30.000.000,00
Keputusan Keberatan, SKPKB menjadi = Rp 80.000.000,00
Pajak Kurang Dibayar (80.000.000 - 30.000.000) = Rp 50.000.000,00

Mengajukan Banding (Tidak ada keharusan membayar sejumlah yang


tidak disetujui (Ps.27 (5a)))

Putusan Banding, SKPKB menjadi = Rp 65.000.000,00


Pajak Kurang Dibayar (65.000.000 - 30.000.000) = Rp 35.000.000,00
Sanksi Denda (100% X Rp35.000.000) = Rp 35.000.000,00
Harus Dilunasi (Rp 35.000.000 + Rp 35.000.000) = Rp 70.000.000,00

39
Peninjauan Kembali
• Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir dan
mempunyai kekuatan hukum tetap.
• Peninjauan Kembali (PK) diajukan kepada Mahkamah
Agung.
• Permohonan PK:
- hanya dapat diajukan 1 kali.
- tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan
putusan Pengadilan Pajak.
- Dapat dicabut sebelum diputus  tidak dapat diajukan
lagi.
40
Permohonan PK
PK hanya dapat diajukan berdasarkan alasan:
a. Apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada
suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan
yang diketahui setelah perkaranya diputus atau
didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh
hakim pidana dinyatakan palsu;
b. Apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan
bersifat menentukan, yang apabila diketahui pada
tahap persidangan di Pengadilan Pajak akan
menghasilkan putusan yang berbeda;

41
c. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak
dituntut atau lebih dari pada yang dituntut,
kecuali yang diputus berdasarkan Pasal 80
ayat (1) huruf b dan c;
d. Apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan
belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-
sebabnya; atau
e. Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-
nyata tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

42
Pengajuan Permohonan PK
Diajukan:
• Paling lambat 3 bulan sejak diketahuinya kebohongan atau
tipu muslihat atau sejak putusan Hakim pengadilan pidana
memperoleh kekuatan hukum tetap. (untuk huruf a di atas)
• Paling lambat 3 bulan sejak ditemukan surat-surat bukti
yang hari dan tanggal ditemukannya harus dinyatakan di
bawah sumpah dan disahkan oleh pejabat yang
berwenang. (untuk huruf b di atas)
• Paling lambat 3 bulan sejak putusan dikirim. (untuk huruf d
dan huruf e di atas)

43
Putusan PK
• 6 bulan sejak permohonon PK
diterima, dalam hal pemeriksaan
acara biasa.
• 1 bulan sejak permohonan PK
diterima, dalam hal pemeriksaan
acara cepat.

44

Anda mungkin juga menyukai