Anda di halaman 1dari 23

• Seorang laki-laki, berusia 35 tahun, datang ke rumah

sakit jiwa diantar oleh anggota keluarga karena keluyuran


dan bicara kacau. Pasien mengatakan bahwa dia adalah
anak presiden Sukarno yang diculik oleh gerombolan
penjahat. Penampilan pasien acak-acakan, pembicaraan
berbelit-belit dan cepat.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
WAHAM
PENGERTIAN

1. Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang


dipertahankan secara kuat/terus menerus namun tidak
sesuai dengan kenyataan.
2. Termasuk gangguan isi pikiran
3. Keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat, tidak
sesuai dengan keyataan atau realitas, tidak cocok dengan
intelegensia, tidak sesuai dengan latar belakang budaya,
selalu dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan, biarpun
telah dibuktikan kemustahilan/ kesalahannya atau tidak
benar secara umum
RESPON NEUROBIOLOGIS

• Merupakan respon perilaku yang terkait dengan fungsi


otak
• Gangguan: ditandai dengan gangguan sensori persepsi/
halusinasi dan gangguan proses pikir / waham
• Dikenal sebgai gangguan jiwa berat (psikotik)
PROSES TERJADINYA

Fase kebutuhan Fase


manusia rendah: pengendalian
(lack of human internal dan
need) ekternal: (control
• waham diawali external dan
dengan terbatasnya internal)berpikir
berbagai kebtuuhan
pasien baik fisik rasional dan Fase nyaman
ataupun psikis kenyataan (comforting)

Fase Fase dukungan Fase


kepercayaan diri lingkungan peningkatan
rendah: (;ack of (environment (improving)
self esteem) support)
• kesenjangan antara
ideal diri dengan
kenyataan serta
dorongan kebutuhan
yang tidak terpenuhi
GANGGUAN ISI PIKIR

1. Ketidak mampuan individu memproses stimulus internal


dan eksternal
2. Identik dengan waham
Keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi/ dibuktikan dengan realitas (Haber,
1982)
3. Keyakinan individu tidak sesuai dengan tingkat intelektual
dan latar belakang budayanya(Rawlins, 1993)
4. Keyakinan tidak dapat digoyahkan/ diubah dengan alasan
yang logis (Cook & Fontaine, 1987) dan diucapkan
berulang
JENIS-JENIS / KLASIFIKASI WAHAM

1. Waham Agama
2. Waham Somatik/ Hipokondrik
3. Waham Kebesaran
4. Waham Curiga/ Kejaran
5. Waham Nihilistik
6. Waham Yang Bizar
a) Waham Sisip Pikir
b) Waham Siar Pikir
c) Waham Kontrol Pikir
• WAHAM AGAMA: memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara
berlebihan, serta diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai kenyataan
• WAHAM KEBESARAN: Memiliki keyakinan bahwa ia mempunyai
kebesaran atau kekuasaan khusus, serta diucapkan berulang-ulang tetap
itidak sesuai kenyataan
• WAHAM CURIGA: meyakini bahwa ada orang atau sekelompok orang
yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya serta diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan
• WAHAM SOMATIK: meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya
terganggu / terserang penyaktim serta diucapkan berulangkali dan tidak
sesuai kenyataan
• WAHAM NIHILISTIK: meyakini bahwa dirinya sudah tidak
ada di dunia ini/ meninggal serta diucapkan berulangkali
tetapi tidak sesuai kenyataan
Pengkajian

• Faktor Predisposisi
• Genetis
• Neurobiologis
• Neurotransmiter
• Psikologis
• Sosiobudaya
• Faktor Presipitasi
• Biologis
• Stres lingkungan
• Gejala pemicu: kesehatan, lingkungan, sikap dan perilaku individu
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN DALAM PENGKAJIAN

1. Apakah pasien memiliki pikiran/isi pikir yang berulang-


ulang diungkapkan dan menetap?
2. Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu,
atau apakah pasien cemas secara berlebihan tentang
tubuh atau kesehatannya?
3. Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda
disekitarnya aneh dan tidak nyata?
4. Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada
diluar tubuhnya?
Con't

5. Apakah pasien pernah merasa diawasi atau dibicarakan


oleh orang lain?
6. Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya
dikontrol oleh orang lain atau kekuatan dari luar?
7. Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan
fisik atau kekuatan lainnya atau yakin bahwa orang lain
dapat membaca pikirannya?
POHON DAN MASALAH KEPERAWATAN

Resiko Mencederai diri ----- Effect

GPP: waham ------- Core Problem

Ggg Konsep diri: HDR ------ CAUSA

Respon Paska Trauma


RENCANA KEPERAWATAN
• Diagnosa Utama
– Gangguan Proses Pikir: Waham…
• Tujuan Umum
– Klien mampu berorientasi dengan realitas
RENCANA KEPERAWATAN

• Tujuan Khusus
1. Klien mampu membina hubungan saling percaya
2. Klien mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
3. Klien mampu mengidentifikasi kebutuhan yang tidak mampu
dipenuhi
4. Klien mampu berhubungan dengan realita
5. Klien mampu mendapatkan dukungan keluarga
6. Klien mampu memanfaatkan obat
TINDAKAN KEPERAWATAN

SP I pasien
• Membantu orientasi realita
• Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
• Membantu pasien memenuhi kebutuhannya
• Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Con't

SP II pasien
• Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
• Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
• Melatih kemampuan yang dimiliki
SP III pasien
• Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
• Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur
• Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
Con't

SP I keluarga
• Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
• Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala waham, dan
jenis waham yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
• Menjelaskan cara-cara merawat pasien waham
Con't

SP II keluarga
• Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien
dengan waham
• Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada
pasien waham
SP III keluarga
• Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah
termasuk minum obat
• Mendiskusikan sumber rujukan yang bisa dijangkau keluarga
EVALUASI KEPERAWATAN
• Sejauh mana klien dan keluarga mampu
• Mengontrol perilaku sehari-hari terkait waham dan
kekambuhannya
• Memanfaatkan obat teratur dan sesuai program, alasan,
frekuensi dan efek obat
• Berperan aktif merawat klien di RS, persiapan pulang dan
di rumah
• Memanfaatkan sumber-sumber komunitas/ masyarakat
Seorang laki-laki, Tn. J (35 tahun) dibawa ke RSJ setelah dua
hari menghilang dari rumah dan ditemukan oleh keluarga di
bawah jembatan layang dalam keadaan tidak memakai baju. Saat
dilakukan pengkajian, Tn. J mengatakan kalau dia adalah orang
bebas yang suci dari dosa. Tn. J banyak berbicara tetapi tidak
bisa dipahami isi pembicaraannya, sering berganti topik, dan
menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan perawat. Menurut
keluarga, hal itu terjadi setelah Tn. J dipecat dari tempatnya
bekerja satu tahun yang lalu karena dituduh menggelapkan uang
proyek di perusahaannya. Setelah itu, Tn. J tidak mau bekerja lagi
dan selalu di rumah.
• Tentukan masalah keperawatan utama
• Tentukan DO DS

– Tugas dikirim ke portal e campuz


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai