Anda di halaman 1dari 48

BELAJAR

dan
PEMBELAJARA
N

Oleh :

Ns. AIDA KUSNANINGSIH, M.Kep, Sp.Kep.Mat.


Pengertian Belajar

 Proses yang dilakukan oleh manusia untuk


mendapatkan aneka ragam kompetensi,
ketrampilan and attitude (Bell-Gredler, 1986)
 Suatu proses perubahan yang relative tetap
dalam perilaku individu sebagai hasil
pengalaman (Fontana, 1981)
 Suatu perubahan dalam kemampuan yang
bertahan lama dan bukan berasal dari proses
pertumbuhan (Gagne, 1985)
Pengertian (lanjutan)

Belajar:
 Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan atau pengalaman
 Proses yang relatif menetap yang terjadi dalam segala
macam dan keseluruhan
 Suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
 Proses untuk memperoleh pengetahuan
 Suatu kemampuan perubahan kemampuan bereaksi
yang relatif langsung sebagai hasil latihan yang dijadwal
 Proses memperoleh respon sebagai akibat latihan
khusus.
Pengertian (lanjutan)

 Suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk


memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Ciri-Ciri Perilaku Belajar
 Kebiasaan

 Ketrampilan

 Pengamatan

 Berpikir asosiatif dan daya ingat


 Berpikir rasional dan kritis
 sikap

 Inhibisi

 Apresiasi

 Tingkah laku efektif


Ciri-Ciri Perilaku Belajar
 Perubahan yang terjadi secara sadar individu belajar
akan menyadari adanya perubahan itu atau sekurang-
kurangnya individu merasakan telah terjadi perubahan
dalam dirinya.
 Perubahan dalam belajar bersifat fungsional sebagai
hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu
berlangsung terus menerus dan tidak statis
 Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif dalam
perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu
bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang
lebih baik dari sebelumnya.
Ciri-Ciri Perilaku Belajar
 Perubahan dalam belajar bukan bersifat temprorer
(sementara) perubahan terjadi karena proses belajar
bersifat menetap dan permanen.
 Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah
pada tingkah laku yang ditetapkan
 Perubahan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku,
perubahan yang diperoleh individu setelah melalui
suatu perubahan keseluruhan tingkah laku
Jenis-jenis Belajar

 Belajar Isyarat
 Belajar Stimulus-Respon
 Belajar Rangkaian
 Belajar Asosiasi Verbal
 Belajar Membedakan
 Belajar Konsep
 Belajar Hukum atau aturan
 Belajar Pemecahan masalah
Faktor –Faktor
Yang Memengaruhi Belajar

INTERNAL EKSTERNAL

 Kesehatan  Keluarga
 Intelegensia  Sekolah
 Bakat  Masyarakat
 Minat  Lingkungan sekitar
 Motivasi
 Cara belajar
 Kemampuan kognitif
Upaya Mengatasi Masalah Belajar

 Peningkatan motivasi belajar


 Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
 Layanan konseling individu
Motivasi

Motivasi adalah perubahan energi didalam


pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
Macam-Macam Motivasi

 Motivasi intrisik
Motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu

 Motivasi ekstrinsik
Motif-motif yang aktif berfungsi sebagai perangsang
dari luar. Misalnya motivasi untuk memperoleh
angka tertinggi, gelar tinggi dan kehormatan
Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik


dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan


pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk


membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
 Serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada
siswa (Gagne, Brigges dan Wager, 1992)
 Suatu proses interaksi antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu
lingkungan (UU No, 2003)
 Aktivitas pendidik atau guru secara terprogram
melalui desain instruksional agar peserta didik
dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan
pada sumber belajar yang disediakan.
Komponen Pembelajaran

 Tujuan
 Bahan Ajar
 Kegiatan Pembelajaran
 Metode
 Alat
 Sumber Belajar
 Evaluasi
Tujuan Pembelajaran

 Perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi,


dimiliki atau dikuasai oleh peserta didik
setelah mengikuti pembelajaran tertentu.
 Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan ke
salah satu dari toksonomi Benyamin S.
Bloom yaitu kognitif, afektif dan psikomotor
TOKSONOMI BLOOM

Kognitif Afektif Psikomotor


Pengetahuan/ Menerima Persepsi
menghapal
Pemahaman Menanggapi Persiapan melakukan
suatu kegiatan

Penerapan Berkeyakinan Mekanisme

Analisis Penerapan karya Respon terbimbing

Sintesis Ketekunan dan kemahiran


ketelitian
Evaluasi Adapotasi

Originasi
Bahan Ajar

Seperangkat sarana atau alat pembelajaran


yang berisikan materi pembelajaran, metode,
batasan-batasan dan cara mengevaluasi desain
secara sistematis dan menarik dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan.
Jenis Bahan Ajar

 Hand out

 Buku

 Modul

 Lembar kerja

 Buku ajar

 Buku teks
Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran 
adalah suatu proses yang mengandung
serangkaian  kegiatan guru dan siswa atas
dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu.
Alat pembelajaran

 Handout  Film strip


 Konsep map  Slide sound
 Papan tulis  Film 8 mm
 Chart  OHP-OHT
 Buletin board  Videotape
 Flip chart  CAI
 Opaque projector  LCD projector panel
 Intractive optical disk
Sumber Belajar
 Pesan
Informasi, bahan ajar, cerita rakyat, dongeng, hikayat, dsb
 Orang
Guru, instruktur, siswa, ahli, narasumber, tokoh masyarakat,
pimpinan lembaga, tokoh karier dsb
 Bahan
Buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang
dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik dsb
 Alat/perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio,
televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin,
mobil, motor, alat listrik, obeng dsb.
Sumber Belajar
 Pendekatan/metode/teknik
Diskusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi,
permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi,
debat, talk show dan sbg
 Lingkungan
Ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman,
kebun, pasar, toko, museum, kantor dsb.
Metode Pembelajaran

 Kuliah/Ceramah
 Demonstrasi
 Diskusi
 Studi Kecil (Buzz Group)
 Brainstorming/ curah pendapat
 Studi Kasus
 Role Play
 Simulasi
Ceramah
 Domain kognitif
 Memberikan informasi kepada peserta
 Mengandalkan kekuatan fasilitator dalam menggunakan bahasa verbal
dan bahasa tubuh

Kelebihannya:
 Diikuti banyak orang
 Tidak memerlukan banyak peralatan
 Penekanan pada hal penting dan menarik perhatian

Kekurangannya:
 Peserta cendrung pasif
 Tidak banyak mengingat semua materi yang disampaikan
 Membosankan
Tanya Jawab

 Merupakan domain kognitif dan afektif


 Perlu Motivasi peserta agar muncul keinginan
untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
fasilitator
Diskusi

Pengalaman belajar didapat melalui tukar pikiran/ pengalaman diantara peserta

Kelebihannya:
 Anggota kelompok terlibat aktif
 Mengembangkan rasa tanggung jawab perorangan
 Menumbuhkan rasa percaya diri
 Aplikasi jasil daiskusi baik karena ide yang disampaikan orisinil

Kekurangannya:
 Banyak menyita waktu
 Mempersyaratkan peserta memiliki latar belakang yang cukup untuk membahas
topik
 Perlu persiapan matang sebelum diskusi
 Dapat menimbulkan frustasi karena anggota kelompok ingin lebih cepat melihat
hasilnya.
Kelompok Studi Kecil /Buzz Gropu
 Domain kognitif dan afektif
 Pemecahan kelompok besar menjadi kelompok yang lebih kecil

Kelebihannya
 Mendorong peserta yang malu
 Suasana menyenangkan
 Pembagian tugas kepemimpinan
 Pengumpulan pendapat

Kekurangannya
 Anggota kelompok bisa terdiri dari orang yang tidak tahu apa-apa
 Ada pemimpin yang lemah
 Laporan tidak tersusun dengan baik
Brain Storming
 Bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,pengalaman dari
semua peserta
 Domain kognitif/afektif

Kelebihannya:
 Mendorong peserta untuk aktif
 Tidak menyita waktu
 Digunakan untuk kelompok besar atau kecil
 Perlu sedikit pengalaman

Kekurangannya:
 Mudah terlepas dari kontrol
 Peserta tidak mengetahui bahwa semua pendapat diterima
 Peserta mengevaluasi langsung setelah pendapatn diberikan
Demonstrasi
 Memperagakan suatu proses secara senyatanya dengan menggunakan
alat/benda sesungguh dalam situasi sebenarnya atau tiruan
 Domain psikomotor dan afektif

Kelebihannya:
 Menimbulkan minat
 Memperjelas prinsif dan prosedur yang masih belum dipahami

Kekurangannya:
 Butuh waktu persiapan
 Peralatan mungkin mahal
 Dilakukan kelompok kecil/terbatas
Studi Kasus
 Pengalaman belajar yang didapat adalah mengalami karena
dihadapkan pada situasi dengan berbagai pilihan
 Domain kognitif, afektif dan ketrampilan

Kelebihannya:
 Menambah wawasan, alternatif pemecahan masalah
 Pertukaran pendapat evaluasi bersama pengalaman menerapkan
kepemimpinan
 Memotivasi orang lain

Kekurangannya:
 Keterbatasan waktu
 Frustasi bila tidak ada pemecahan masalah
Role Play
 Memainkan suatu peran tertentu sehingga pemain harus mampu berbuat seperti peran yang
dimainkannya
 Domain afektif

Kelebihannya
 Mendorong keterlibatan peserta secara aktif
 Mengembangkan sikap empati terhadap peran yang dimainkan
 Mengembangkan sikap dan cara pandang baru dan menimbulkan keceriaan dalam belajar

Kekurangannya
 Perlu waktu banyak
 Peserta tidak sepenuhnya dapat menghayati perannya
 Sangat tergantung skenario yang disusun
 Dapat menimbulkan kebosanan pada peserta bila masalah yang dihadapi tidak bervariasi
Simulasi
 Melakukan kegiatan tiruan dengan menggunakan alat pengganti/tiruan dalam
situasi yang tidak sesungguhnya.
 Domain psikomotor dan afektif

Kelebihannya
 Membentuk pemahaman dan ketrampilan bagi pekerjaan yang akan dilakukan
 Mendorong peserta terlibat aktif dan mengambil keputusan

kekurangannya
 Memerlukan fasilitas khusus yang harus disediakan
 Waktu lebih lama agar semua peserta dapat berlatih
 Menggunakan media tiruan/tidak sama persis dengan situasi yang sebenarnya
Evaluasi
1. Keefektifan
Kecermatan penguasaan perilaku
Kecepatan untuk kerja
Kesesuaian dengan prosedur
Kuantitas untuk kerja
Kualitas hasil akhir
Tingkat alih belajar
Tingkat retensi
2. Efisien
Waktu
Personalia
Sumber belajar
3. Daya Tarik
 Keinginan untuk terus belajar
Teknik Pembelajaran

Teknik Pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam


mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.

Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah


siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang
tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.

Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu


digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya
tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam
hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam
koridor metode yang sama.
Peran pengajar dalam aktivitas
pembelajaran
 KOREKTOR
 PEMBIMBING
 INSPIRATOR
 DEMONSTRATOR
 INFORMATOR
 MENGELOLA KELAS
 ORGANISATOR
 MEDIATOR
 MOTIVATOR
 SUPERVISOR
 INISIATOR
 EVALUATOR
 FASILITATOR
Teori Belajar

 Teori Belajar Behavioristik

 Teori Belajar Kognitif

 Teori Belajar Konstruktif


Teori Belajar Behavioristik

Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat


adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan
respon (tanggapan).

Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan


yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dan respon.

Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat


menunjukkan perubahan pada tingkah lakunya.
Tokoh-tokoh aliran behavioralistik

 Ivan Petrovich Pavlov (1949-1936)


Memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi dengan
stimuli tertentu yang tidak terkondisi yang melahirkan perilaku
tertentu. Setelah memasang init erjadi berulang-ulang, stimuli yang
netral melahirkan respon terkondisikan
 Thorndike (1974-1949)
Belajar merupakan peristiwa terbentuknya asisiasi-asiasi antara
peristiwa yang disebut stimulus dan tespon. Proses belajar sebagai
proses pemecahan masalah,
 Skinner (1904-199)

Dikenal dengan operant conditioning, suatu proses penguatan perilaku


operant yang dapat mengakibatkan perilaku dapat diulang kembali
atau menghilang sesuai keinginan
Aplikasi teori behavioristik

 Pengethauan: objektif, pasti, tetap


 Belajar: peroolehan pengetahuan
 Mengajar: memindahkan pengetahuan ke orang
yang belajar
 Yang belajar diharapkan memiliki pemahaman
yang sama deengan pengajar terhadap
pengetahuan yang dipelajari
 Segala sesuatu yang ada dialam telah
terstruktur,t eratur, rapi pengetahuan juga sudah
terstruktur rapi.
Teori Belajar Kognitif

Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak


sekedar melibatkan hubungan antara stimulus
dan respon, melainkan tingkah laku seseorang
ditentukan oleh persepsi serta
pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Teori Belajar Konstruktif

 Teori Konstruktivisme didefinisikan
sebagai pembelajaran yang bersifat generatif,
yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari
apa yang dipelajari. 
 Konstruktivisme sebenarnya bukan
merupakan gagasan yang baru, apa yang
dilalui dalam kehidupan kita selama ini
merupakan himpunan dan pembinaan
pengalaman demi pengalaman
Tokoh-tokoh dalam
Teori Belajar Konstuktif
 Jean Piaget
Teori belajar yang dikembangkan dikenal
dengan nama konstuktivistik kognitif
(personal constructivism)
 Vigosky
Teori belajar Vigosky yaitu menekankan pada
sosiokultular dan pembelajaran dipengaruhi
oleh lingkungan sosial di sekitarnya
Ciri-ciri teori belajar konstruktif
 Mencari tahu dan menghargai titik pandang atau pendapat siswa
 Pembelajaran dilakukan atas dasar pengetahuan awal siswa
 Memunculkan masalah yang relevan dengan siswa
 Menyusun pelajaran yang menantang dugaan siswa
 Menilai hasil pembelajaran dalam konteks pembelajaran sehari-hari
 Siswa lebih aktif dalam proses belajar karena focus belajar mereka
pada proses pengintegrasian pengetahuan baru yang diperoleh dengan
pengalaman atau pengetahuan lama yang mereka miliki
 Setiap pandangan sangat dihargai dan diperlukan
 Proses belajar harus mendorongnya kerja sama, tapi bukan untuk
bersaing
 Control kecepatan dan fokus pembelajaran ada pada siswa
 Pendekatan konstuktif memberikan pengalaman belajar yant tidak
telepas dengan apa yang telah dimiliki langsung oleh siswa
Prinsif-prinsif teori belajar konstuktif

 Belajar merupakan proses aktif (active learning), bukan


sekedar menerima infomrasi melainkan memprosesnya
melalui pengalaman langsung
 Belajar harus melalu pengalaman langsung (real life learning)
 Pentingnya proses pendampingan dalam belajar
 Belajar melalui proses penalaran
 Pembelajaran sosial
 Pengethuan awal sangat bermakna karena merupakan
landasan untuk membangun pengetahuan baru
 Masa magang kognitif, memperoleh kecakapan intelektual
melalui interaksi dengan orang yang lebih ahli, orang dewasa,
atau teman yang lebih pandai
Implikasi teori belajar konstruktivistik
di kelas
 Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam
belajar
 Guru menanyakan pertanyaan terbuka dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
merespon
 Mendorong siswa berfikir tingkat tinggi
 Siswa terlkibat secara aktif dalam dialog atau
diskusi dengan guru dan siswa lainnya
 Guru memberikan data mentah, sumber utama
dan materi-materi interaktif
Model Pembelajaran
1. Model pengkondisian operant
2. Model kondisi belajar
3. Model pemprosesan informasi
4. Model perkembangan kognitif
5. Model belajar sosial
6. Model atribusi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai