Anda di halaman 1dari 9

1

Petugas Bimbingan
Konseling di
Sekolah dan
Syarat-Syaratnya
2

Pengertian Bimbingan Konseling dan Petugas


Bimbingan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan yang


diberikan oleh penbimbing (konselor) pada individu (konseli) melalui
pertemuan tatap muka atau hubungan tumbal balik antara keduanya, agar
memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya
serta mampu memecahkan masalah sendiri.
Sedangkan Bimbingan konseling Islam adalah sebuah proses bantuan yang
diberikan oleh konselor kepada konseli, agar konseli dapat hidup dan
berkembang secara optimal sesuai fitrahnya, untuk mencapai kebahagiaan
hidup di dunia akhirat dengan berdasarkan landasan ajaran Islam yang
tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Pengertian petugas Bimbingan Konseling adalah seseorang (konselor, guru
dll) yang melakukan proses konseling kepada siswa atau konseli untuk
mencari solusi dari permasalahan yang terjadi pada konseli
3

Petugas Bimbingan
Konseling di Sekolah

Secara umum dikenal dua type petugas bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah,
yaitu type
 professional
 nonprofessional.
Lanjutan… 4

 Petugas bimbingan dan konseling professional adalah mereka yang direkrut


atau diangkat atas dasar kepemilikan ijazah atau latar belakang pendidikan
profesi dan melaksanakan tugas khusus sebagai guru BK (tidak mengajar).
Petugas bimbingan dan konseling professional rekrut atau diangkat sesuai
klasifikasi keilmuannya dan latar belakang pendidikan seperti Diploma II, III
atau Sarjana Strata Satu (S1), S2, dan S3 jurusan bimbingan dan konseling.
Petugas bimbingan professional mencurahkan sepenuh waktunya pada
pelayanan bimbingan dan konseling (tidak mengajarkan materi pelajaran) atau
Petugas disebut juga full time guidance and conseling.
 Petugas BK atau guru BK non-profesional adalah mereka yang dipilih dan
Bimbingan diangkat tidak berdasarkan keilmuan atau latar belakang pendidikan profesi.
Yang termasuk ke dalam petugas BK non-profesional di sekolah dan madrasah
Konseling adalah:
1. Guru wali kelas yang selain memegang kelas tertentu diserahi tugas dan
tanggung jawab sebagai petugas atau guru BK. Petugas BK yang seperti
ini memiliki tugas rangkap. Alas an penetapan wali kelas sebagai petugas
BK selain sebagai wali kelas adalah karena wali kelas dekat dengan
siswanya sehingga wali kelas dapat dengan segera mengetahui berbagai
persoalan siswanya

2. Guru pembimbing yaitu seorang guru yang selain mengajar pada mata
pelajaran tertentu, terlibat juga dalam pelayanan bimbingan dan
konseling (part time teacher and part time counselor). Guru BK model ini
termasuk memiliki tugas rangkap. Guru mata pelajaran yang bias diserahi
tugas dan tanggung jawab sebagai guru BK misalnya guru agama, guru
PPKN, dan guru-guru lain terutama guru yang tidak memiliki jam
pelajaran.
Lanjutan… 5

3. Guru mata pelajaran tertentu yang diserahi tugas khusus menjadi


petugas (guru BK). Petugas BK model ini tidak merangkap tugas.
Tugas dan tanggung jawab pokoknya adalah memberikan pelajaran
pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.

4. Kepala sekolah (madrasah) yang bertanggung jawab atas


sekurangjurangnya 40 orang siswa. Pertimbangan penetapan
tenaga bimbingan model ini di sekolah dan madrasah adalah kepala
sekolah (madrasah) berasal dari jabatan fungsional (guru)
sedangkan jabatan kepala sekolah (madrasah) adalah structural.
Agar fungsinya sebagai pejabat fungsional tidak tanggal, maka
kepala sekolah (madrasah) biasanya disserahi tugas dan tanggung
jawab membimbing 40 orang siswa.
Syarat-Syarat Petugas Bimbingan 6

Konseling
Arifin dan Eti Kartikawati (1994/1995) menyatakan bahwa petugas bimbingan dan
konseling di sekolah (termasuk madrasah) dipilih atas dasar kualifikasi: 1)
Kepribadian, 2) Pendidikan, 3) Pengalaman, 4) Kemampuan. Untuk penjelasan
keempat hal syarat-syarat tersebut dibawah ini :

1) Keperibadian. Seorang guru pembimbing atau konselor harus memilki


kepribadian yang baik. Pelayanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan
pembentukan prilaku dan kepribadian klien. Melalui konseling diharapkan
terbentuknya prilaku positif (akhlak baik) dan kepribadian yang baik pula pada
diri klien.
2) Pendidikan. Seorang guru pembimbing atau konselor sekolah selayaknya
memiliki pendidikan profesi, yaitu jurusan bimbingan dan konseling Srata satu
(S1), S2, maupun S3. Atau sekurang-kurangnya mengikuti pendidikan atau
pelatihan tentang bimbingan dan konseling.
3) Pengalaman. Pengalaman memberikan pelayanan bimbingan dan konseling
berkontribusi terhadap keluasan wawasan pembimbing atau konselor yang
bersangkutan. Pengalaman guru pembimbing atau konselor sekolah yang
mengesankan, juga turut membantu upaya guru pembimbing atau konselor
dalam mencarikan alternative pemecahan masalah siswa.
4) Kemampuan. Kemampuan atau kompetensi dan keterampilan yang dimiliki oleh
konselor adalah satu keniscayaan. Tanpa adanya kemampuan dan keterampilan
tidak mungkin konselor dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Konselor
dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan melaksanakan konseling. Guru
pembimbing atau konselor harus mampu mengetahui dan memahami secara
mendalam sifat-sifat seseorang, daya kekuatan pada diri seseorang, merasakan
kekuatan jiwa apakah yang mendorong seseorang berbuat, dan mendiagnosis
persoalan siswa selanjutnya mengembangkan potensi individu secara positif (M.
D. Dahlan : 1987).
Karakteristik Konselor yang Mempengaruhi 7

Bimmbingan Konseling
Beberapa Karakteristik Konselor yang terkait dengan Konseling :
1. pengetahuan mengenai diri sendiri (self knowledge). Pengetahuan diri sendiri mempunyai makna bahwa konselor mengetahui secraa baik
tentang dirinya, apa yang dilakukan, mengapa melakukan itu, masalah yang dihadapi, dan masalah klien yang terkait dengan konseling.
2. Kompetensi (competence). Kompetensi mempunyai makna sebagai kualitas fisik, intelektual, emosional, social dan moral yang harus
dimiliki konselor untuk membantu klien.
3. Kesehatan psikologis yang baik. Karakteristik konselor yang memiliki kesehatan psikologis yang baik antara lain :
a. Mencapai pemuasan kebutuhan seperti kebutuhan rasa aman, cinta, memelihara, kekuatan, seksual, dan perhatian di luar hubungan
konseling
b. Tidak membawa pengalaman masa lalu dan masalah pribadi di luar konseling ke dalam konseling
c. Menyadari titik penyimpangan dan kelemahan yang dapat membantu mengenai situasi yang terkait dengan masalah.
d. Tidak hanya mencapai kelestarian hidup, tetapi mencapai kehidupan dalam kondisi yang baik.
4. Dapat dipercaya (trustworthiness). Dapat dipercaya mempunyai makna bahwa konselor bukan sebagai satu ancaman bagi klien dalam
konseling, akan tetapi sebagai pihak yang memberikan rasa aman.
5. Kejujuran (honest). Kejujuran yang mutlak mempunyai makna bahwa seorang konselor harus terbuka, autentik dan sejati dalam
penampilan.
6. Kekuatan atau daya (strength). Keberanian konselor untuk melakukan apa yang dikatakan oleh dirinya yang paling dalam, dapat membantu
konselor dalam keseluruhan konseling.
7. Kehangatan (warmth). Kehangatan mempunyai makna sebagai satu kondisi yang mampu menjadi pihak yang ramha, peduli dan dapat
menghibur orang lain.
8. Pendengar yang aktif (active responsiveness). Konselor sebagai pendengar yang baik memiliki kualitas sebagai berikut :
a. Mampu berhubungan dengan orang-orang yang bukan dari kalangannya sendiri dan mampu berbagi ide-ide, perasaan dan masalah
yang sebenarnya bukan masalahnya.
b. Menantang klien dalam konseling dengan cara-cara yang bersifat membantu.
Lanjutan… 8

c. Memperlakukan klien dalam konseling dengan cara-cara yang dapat menimbulkan respons yang bermakna
d. Berkeinginan untuk berbagi tanggug jawab secara seimbang dengan klien dalam konseling.
9. Kesabaran. Konselor yang sabar memiliki kualitas sebagai berikut :
a. Memiliki toleransi terhadap ambiguitas (bermakna ganda) yang terjadi dalam konseling sebagai konsekuensi dari
kompleksnya manusia.
b. Mampu berdampingan dengan klien dan membiarkannya untuk mengikuti arahnya sendiri meskipun mungkin konselor
mengetahui adanya jalan yang lebih singkat.
c. Tidak takut akan pemborosan waktu dalam minatnya terhadap pertumbuhan klien.
d. Dapat mempertahankan kiritkan dan pertanyaan yang akan disampaikan dalam sesi dan digunakan kemudian.
10. Kepekaan (sensitivity). Kepekaan mempunyai makna bahwa konselor sadar akan kehalusan dinamika yang timbul dalam diri klien
dan konselor sendiri.
11. Kebebasan. Kebebasan konselor tampak dalam kualitas sebagai berikut :
a. Menempatkan nilai tinggi terhadap kebebasan dalam hidupnya.
b. Dapat membedakan antara manipulasi dan edukasi dalam konseling
c. Memahami perbedaan antara kebebasan yag dangkal dengan yang sesungguhnya dan membantu klien dalam konseling
dengan menghargai perbedaan itu.
d. Mencoba dan menghargai kebebasan yang benar dalam hubungan konseling.
12. Kesadaran holistic atau utuh. Konselor yang memiliki kesadaran holistic ditandai dengan kualitas :
a. Sangat menyadari akan dimensi kepribadian dan kompleksitas keterkaitannya;
b. Mencari konsultasi secara tepat dan membuat rujukan secara cerdas;
c. Sangat akrab dan terbuka terhadap berbagai teori tentang perilaku dan bahkan mungkin memiliki teori sendiri
9

Referensi

Sumarto. 2017. Bimbingan Dan Konseling. Jambi : Pustaka Ma’arif Press.


Hikmawati, Fenti. 2010. BIMBINGAN DAN KONSELING. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada.

http://repository.uin-suska.ac.id/5389/3/BAB%20II.pdf
http://windaandy97.blogspot.com/2016/11/petugas-bk-di-sekolah-dan-
madrasah.html

TerimaKasih 

Anda mungkin juga menyukai