Oleh :
Sofia Lestari
Slamet Riyadi
Latar belakang
Tetanus adalah kejang bersifat spasme (kaku otot) yang dimuli pada
rahang dan leher yang disebabkan oleh racun yang berbahaya yaitu
bakteri Clostridium tetani yang masuk menyerang saraf tubuh
melalui luka kotor
Hal ini menyebabkan pasien kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisi.
Apabila kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi secara adekuat, maka
akan menyebabkan fungsi nutrien dalam tubuh menjadi tidak
optimal dan terjadi gangguan (Asmadi, 2008). Oleh karena itu di
perlukan intervensi keperawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
TUJUAN
Status kesehatan
Status sosioekonomi
Pilihan pribadi
Faktor psikologi
Alkohol dan obat
Kesalahan informasi dan keyakinan terhadap makanan
Tanda dan gejala (Hearman dan Kamitsuru, 2015)
a. Berat badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal, Bising usus hiperaktif
g. Menolak makan.
PATOFISIOLOGI
Terapi Farmakologi
Nutrisi enteral
Nutrisi parenteral
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Pola nutrisi/ metabolik (ABCD)
Antropometry meliputi : berat badan, tinggi badan, tinggi badan ideal, Indeks Masa Tubuh
(IMT).
Biomedical sign: Hb, albumin, limfosit total, transferrin serum, urinary urea nitrogen,
creatinin urin.
Clinical Sign: Kulit, rambut dan kuku, membran mukosa, tes neurobiologis
Diet Pattern (intake makanan dan cairan): Asupan makanan 24 jam terakhir, frekuensi
makan, kebiasaan makanan, riwayat diet: kebiasaan makan (waktu, jenis, jumlah),
makanan yang disukai dan tidak disukai, pembatasan makanan, termasuk intake cairan:
jenis dan jumlah dalam 24 jam.
ANALISA JURNAL
PENERAPAN EVIDENCE BASE NURSING INTERMITTENT FEEDING UNTUK
MENURUNKAN VOLUME RESIDU LAMBUNG PASIEN KRITIS
Patient : Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien kritis yang menerima nutrisi
via nasogastric sebanyak 7 orang
Problem : Ketidaktepatan dalam pemberian nutrisi enteral dapat menimbulkan
komplikasi seperti tingginya volume residu lambung, retensi lambung, diare,
nausea dan muntah
Population : Semua pasien kritis yang terpasang selang nasogastric..
Compare : Pasien kritis yang terpasang NGT sebelumnya yang tidak diberikan
secara intermittent feeding.
Output : Pemberian intermitten feeding efektif untuk menurunkan volume residu
lambung.