Anda di halaman 1dari 10

PELUANG PUSKESMAS DALAM

PELAKSANAAN PELAYANAN
YANKESTRAD DIKABUPATEN TANAH
LAUT TAHUN 2021

Oleh:
Hj. Endang Indri Windarti, SKM
Kasi Yankes Primer dan Kestrad
Dinas Kesehatan Kab. Tanah laut
Indikator Rentrsa Dinkes Provinsi dari thn 2020 s/d 2024
adalah:

1. Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan


pelayanan kesehatan tradisional
2. Jumlah RS yang menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan tradisional
3. Jumlah Griya Sehat di Kabupaten / Kota
DEFINISI OPERASIONAL (KOMPOSITE)
:
A. Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan
tradisional memenuhi criteria :
 Melakukan pelayanan kesehatan tradisional

 Melakukan pembinaan kelompok asuhan mandiri Toga

 Melakukan pendataan dan pembinaan penyehat tradisional

 Dan memiliki ruang terbuka hijau ( RTH ) dalam bentuk Taman Obat
Keluarga

B. Rumah Sakit Pemerintah yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan


kesehatan tradisional memenuhi criteria :
 Melakukan pelayanan kesehatan tradisional

 Memiliki Ruang Terbuka Hijau untuk tanaman obat

C. Griya Sehat yang ada di kabupaten.


Dalam rangka untuk mewujudkan indikator Renstra Dinkes
Provinsi tercapai paling tidak Renstra Dinkes Kabupaten juga
harus mengacu kepada Dinkes Provinsi.
Namun yang sudah ada kegiatan dan datanya hanya di ad) a
yaitu Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan tradisional. Untuk Rumah Sakit Pemerintah dan Griya
Sehat belum dilaksanakan di Kabupaten Tanah Laut sampai
tahun 2020.
Berdasarkan PP nomor 103 tahu 2014 tentang pelayanan
kesehatan tradisional dan Permenkes nomor 61 tahun 2016
tentang pelayanan kesehatan Empiris, jenis pelayanannnya
meliputi pelayanan kesehatan empiris, pelayanan kesehatan
tradisional komplementer dan pelayanan kesehatan tradisional
integrasi.
Dalam program pelayanan kesehatan tradisional dari 19 Puskesmas
dalam wilayah Kabupaten Tanah Laut di 11 Kecamatan dan 135 desa
belum semuanya bisa rutin terlaporkan tiap bulannya, hanya beberapa
puskesmas saja.
Didalam pelayanan kesehatan tradisional didukung dengan adanya
pembinaan kelompok Asman Toga, sebelum kita membina desa
diwujudkan dulu dilingkungan Puskesmas dibuat Ruang Terbuka Hijau
(RTH) dengan taman Obat Keluarga sebagai nilai tambah untuk Kinerja
Puskesmas dan Akreditasi Puskesmas yang mulai tahun 2021 semua
Puskesmas di Kabupaten Tanah Laut sudah jadi Puskesmas BLUD.
Perlu diketahui juga mulai tahun 2019 kegiatan Yankestarad Kabupaten
selain pertemuan Yankestrad tk.kabupaten, pembinaan ke pengelola
Yankestrad dipuskesmas kabupaten melaksanakan juga penilaian
kelompok Asman Toga meskipun belum semua puskesmas mengikutinya
dikarenakan puskesmas belum mempunyai binaan kelompok Asman
Toga.
Harapan kami mulai tahun 2021 dengan dukungan dan semangat
rekan2 pengelola program Yankestrad akan lebih meningkat
sesuai dengan yang sudah direncanakan dengan anggaran tahun
2021 sekitar Rp.58 juta yang kita rencanakan kegiatannya yaitu :

Pertemuan pengelola program Yankestrad tk .Kabupaten Tanah


Laut.
Sosialisasi Asman Toga kepada petugas di kecamatan dan
desa
Pertemuan akupresur tk Kabupaten bagi pengelola Program
Pembinan program Yankestrad ke Puskesmas
Penilaan Kelompok Asman Toga ke Desa bekera sama dengan
Linsek.
Penilaian kelompok Asman Toga Tk Provinsi
•Pengembangan Puskesmas dalam pelayanan kesehatan tradisional
dan untuk meningkatkan pendapatan pelayanan BLUD nya misalnya
Puskesmas Bati-Bati akan mensinergikan pelayanan kesehatan
tradisionalnya dengan obat ramuan kebetulan dokternya sudah
pernah ikut pelatihan seintifikasi jamu dan di Puskesmas Bati-Bati
sudah ada Apotekernya sehingga kalau ada pemanggilan untuk
mengikuti pelatihan tentang peracikan untuk obat tradisional di
provinsi akan kita kirimkan.

•Sedangkan untuk Puskesmas Kintap akan mengembangkan pelayanan


untuk meningkatkan pendapatan dan minat pasien dating ke
Puskesmas dengan mensinergikan pelayanan dengan pijat/akupresur
dan tahun ini sudah membina 1 (satu) desa dengan kelompok Asman
Toganya di Desa Pandan Sari semoga tahun 2021 akan bertambah
kelompok Asman Toganya.

•Puskesmas Kait-Kait dan Tajau Pecah bisa mengembangkan dengan


akupresurnya karena ada petugas puskesmas yang sudah dilatih.
•Puskesmas Angsau juga bisa menigkatkan pelayanan kesehatan
tradisionalnya dengan ramuan karena salah satu dokter Puskesmas juga
sudah mengantongi sertifikat seintifikasi jamu sampai lanjutan Cuma
kendalanya Apotekernya yang belum terlatih racikan dengan simplesia.

•Sedangkan untuk Puskesmas Tambang Ulang bisa mensinergikan


pengembangannya dengan pelayanan totok rokoknya oleh dokter yang
membawa prestasinya ke peringkat Nasional pada tahun 2017 pada
waktu masih ber dinas di Puskesmas Kurau jadi bisa diteruskan warisan
dari totok rokok diteruskan di Puskesmas Kurau.

•Untuk puskesmas yang belum tergali untuk pengembangan pelayanan


kesehatan tradisionalnya dan belum mempunyai binaan kelompok asman
toga kami harap tahun 2021 bisa seperti puskesmas yang lain minimal 50
% desa mempunyai kelompok Asman toga, sehingga untuk kegiatan
Penilaian kelompok Asman Toga dari 19 Puskesmas akan menampilkan
semuanya.
Kemudian untuk penganggaran dana kegiatan
pelayanan kesehatan tradisional dan pembinaan asuhan
mandarin taman obat keluarga di puskesmas maupun
di desa bisa melalui Dana BOK Puskesmas masing-
masing (misalnya Orientasi Kader di Pkm, fasilitasi
pembinaan asman di desa)
DATA PENYEHAT TRADISIONAL SAMPAI TAHUN 2020
DAN JUMLAH KELOMPOK ASMAN TOGA PER
PUSKESMAS BISA DILIHAT PADA TABLE BERIKUT INI:

Anda mungkin juga menyukai