• Seorang pasien dirawat di ruang ICU dengan keluahan sesak napas. Setelah 2 hari perawatan, pasien mengalami penurunan kesadaran (GCS 5), warna kulit pucat, turgor kulit menurun, terdengar suara vesikuler dan ronkhi kedua lapang paru, pasien terpasang ventilasi mekanik, nampak sianosis, nampak otot bantuan pernapasan serta ada sekret pada jalan napas. Pada saat pengkajian didapatkan, Vital sign: tekanan darah : 96/52 mmHg, Suhu tubuh : 36,6°C, frekuensi nafas : 32x/menit, frekuensi Nadi: 116x/menit. Pemeriksaan fisik nampak CRT > 3 detik, nampak edema pada ekstermitas bawah, peningkatan JVP, terdengar bunyi jantung 3 pada daerah apeks ICS 5. Hasil laboratorium menunjukkan: pH: 6,8; PCO2: 56 mmHg; HCO3: 32 mEq/L; SO2 85%; hb; 7,3 g/dL; leukopenia 4.600 sel/uL dan trom-bositopenia 137.000 sel/uL. Hasil foto thorax: kardiomegali, pleuropneumonia kanan, CTR > 50%, infiltrat basal paru kanan. PENGKAJIAN Pengkajian primer A. Airway : ada sekret pada jalan napas. Pengkajian sekunder B. Breathing :-nampak otot bantuan pernapasan A. Observasi umum : Kesadaran sopor - frekuensi nafas : 32x/menit B. Kepala dan wajah : warna kulit pucat, turgor kulit menurun - terdengar suara vesikuler dan ronkhi kedua lapang paru, C. Leher :Ada secret - SO2 85% D. Dada : frekuensi nafas : 32x/menit -PCO2: 56 mmHg E. Abdomen :-nampak otot bantuan pernapasan C. Circulation:- frekuensi Nadi: 116x/menit F. Ekstremitas : nampak edema pada ekstermitas bawah - pasien terpasang ventilasi mekanik G. Punggung : tidak di jelaskan dalam kasus - tekanan darah : 96/52 mmHg - hb; 7,3 g/Dl - pH: 6,8 D. Disability :- GCS 5 E. Exposure : tidak ada penjelasan dalam kasus Analisa data
1. pola nafas tidak efektif
a. Mayor Subjektif = dispnea Objektif = 1. penggunaan otot bantu prnafasan 2. fase ekspirasi memanjang vesikuler 3. pola nafas abnormal (takipnea) b. Minor Subjektif = ortopnea Objektif = 1. pernafsan pullsedlip 2. tekanan inspirasi menurun 3. tekanan ekspirasi menurun 2. Bersihan jalan nafas tidak efektif a. Mayor Subjektif = - Objektif = sputum berlebih b. Minor Subjektif = 1. dispnea 2. sulit bicara 3. orthopnea Objektif = 1. sianosis 2. bunyi nafas menurun (ronkhi) 3. frekuensi nafas berubah 4. pola nafas berubah 3. Gangguan pertukaran gas a. Mayor Subjektif = dispepnia Objektif = 1. PCo2 meningkat 2. Po2 menurun 3. takikardi 4. ph arteri menurun 5. bunyi nafas tambahan (cept) b. Minor Subjktif = 1. pusing 2. penglihatan kabur Obektif = 1. sianosis 2. gelisah 3. pola nafas abnormal 4. warna kulit abnormal (pucat kebiruan) 5. kesadaran menurun 4. Risiko Hipotermia DEFINISI Berisiko mengalami kegagalan termoregulasi yang dapat mengakibatkan suhu tubuh berada di bawah rentang normal. Data menunjukkan bahwa suhu di bawah normal Suhu tubuh : 36,6°C 5. Perfusi periper tidak efektif a. Mayor Objektif = 1. pengisian kafiler >3 detik 2. akral teraba dingin 3. warna kulit pucat 4 turgor kulit menurun Subjektif = - b. Minor Objektif = edema Subjektif = - 6. Hipervolemia a. Mayor Subjektif = 1. ortopnea 2. dispenia 3. PND Objektif = 1. edema anasarka dan/atau edemaperiper 2. JVP meningkat 3. refleks hepatojugular positif b. Minor Subjektif = - Objektif = 1. distensi vena jugularis 2. terdengar suara nafas tambahan 3. hadar hb/ht menuun 4. kongesti paru Diagnosa perioritas
1. Gangguan pertukaran gas
2. Hipervolemia 3. Pola nafas tidak efektif 4. Bersihan jalan nafas tidak efektif 5. Perfusi perifer tidak efektif 6. Resiko Hipotermia Sekian terima kasih