Anda di halaman 1dari 11

KASUS 3

skenario kasus gagal


napas
KASUS
Seorang pasien laki-laki berumur 52 tahun dirawat diruang ICU
dengan keluhan sesak nafas. Hasil pengkajian nampak penggunaan
otot bantu nafas mengalami peningkatan, pasien terpasang ventilasi
mekanik, nampak sianosis, dan terdengar suara vesikuler dan ronkhi
kedua lapang paru serta adanya sekret pada jalan nafas dan
terdengar bunyi jantung 3 pada daerah apeks ICS 5. pemeriksaan
tekanan darah 100/53 mmHg, frekuensi nadi 115 kali/menit, frekuensi
nafas 38 kali/menit dan dangkal, suhu tubuh 38,6 C. Hasil
pemeriksaan laboratorium : pH: 6,8; PCO2: 56 mmHg ; HCO3: 32
mEq/L; SO2 80% hb ; 7,3 g/dL; leukopenia 4.600 sel/uL dan trom-
bositopenia 137.000 sel/uL. Tingkat kesadaran pasien mengalami
penurunan selama 4 hari perawatan GCS 9, sehingga segala aktivitas
dibantu oleh keluarga dekat pasien.
PENGKAJIAN
A. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Tidak ada di kasus
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki

b. Diagnosa Medis : Gagal nafas


 
Pengkajian primer
1. Airway : Adanya sumbatan atau sekret pada jalan nafas, pasien
kesulitan bernafas, terdengar suara vesikuler dan ronkhi
kedua lapang paru.
2. Breathing : Nampak penggunaan otot bantu nafas mengalami
peningkatan, nampak terpasang ventilasi mekanik,
Frekuensi nafas: 38kali/menit dan dangkal, irama nafas tidak
teratur.
3. Circulation : Tekanan darah : 100/53 mmhg, nadi : 115 kali/menit,
terdengar bunyi jantung 3 pada daerah apeks, nampak
sianosis.
4. Disability : Kesadaran pasien mengalami penurunan selama 4
perawatan dengan GCS 9, segala aktivitas dibantu oleh
keluarga dekat pasien.
Pengkajian sekunder
A. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Sesak nafas.

b. Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang ke ICU dengan keluhan sesak nafas

c. Riwayat penyakit dahulu


Tidak memiliki riwayat penyakit dahulu

d. Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada riwayat penyakit keluarga
lanjutan
d. Tanda-tanda vital : Tekanan darah: 100/53 mmhg, Frekuensi
nadi: 115kali/menit, Frekuensi nafas: 38kali/menit, Suhu tubuh: 38,6◦C.

e. Pemeriksaan fisik :
- Kepala : Tidak ada di kasus
- Mata : Tidak ada di kasus
- Mulut : Nampak sianosis dan adanya sekret
- Hidung : Tidak ada di kasus
- Dada : Adanya suara vesikuler dan ronkhi di kedua
lapang paru dan terdengar bunyi jantung 3 pada daerah
apeks ICS 5.

f. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium : pH: 6,8; PCO2: 56 mmhg; HCO3: 32mEq/L; SO2:80%; hb:
7.3 g/Dl; leukopenia: 4.600 sel/Ul dan trom-bositopenia
137.000 sel/uL
Analisis data
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH

1. Do: Benda asing dalam Bersihan jalan


a. Tampak sianosis jalan nafas nafas tidak efektif

b. Bunyi nafas vesikuler dan

ronkhi

c. Adanya sekret

d. Frekuensi nafas : 38 kali/menit

Ds:
e. Pasien mengeluh sesak nafas
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
2. Ketidakseimbangan Gangguan pertukaran
Do:
ventilasi - perfusi gas
a. pH: 6,8

b. PCO2: 56 mmHg

c. Terdengar suara vesikuler dan

ronkhi

d. Tampak sionasosi

e. Kesadaran menurun

Ds:
f. Pasien mengeluh sesak nafas
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
3. Kelelahan otot Gangguan ventilasi
Do:
pernafasan spontan
a. Penggunaan otot bantu napas

b. PCO2 meningkat
Ds:
c. Pasien mengeluh sesak nafas

4. Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas


Do:
antara suplai dan
a. Tampak sianosis kebutuhan oksigen
Ds:
b. Segala aktivitas pasien dibantu oleh
keluarga
c. Pasien mengeluh sesak nafas
Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif

2. Gangguan pertukaran gas

3. Gangguan ventilasi spontan

4. Intoleransi aktivitas
KELOMPOK 5 KELOMPOK 6
1. NUR ANDINI 1. AMELIA SUKRI
2. MASRIANI 2. FIDIA WARZUQNI HATTA
3. MUSTAKKARUL 3. JENI FEBRONIA
4. TASYA YUNUS 4. MISNAWATI DAMIS
5. PRAMESTI RAHAYU

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai