Anda di halaman 1dari 32

Manajemen Keuangan

Pendidikan

Haninun
Literatur
• Financial Management: Weston
• The Finance of higher education theory, Research policy and practice:
M. Paulsen and John C. Smarth
• Manajemen Pendidikan: Tim dosen Administrasi Pendidilan
• Manajemen Pendidikan: B.Suryosubroto
• Manajemen Keuangan dan pembiayaan pendidikan:
Arwidayanto: Lamatenno, N.: Sumar,W. T.
• Landasan Manajemen Pendidikan: Nanang Fattah
• dll
Konsep Manajemen Keuangan
Pendidikan
• Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan
dari kata “ to manage” yang artinya mengurus, sehingga manajemen dapat
diartikan bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur.
• Manajemen menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan kecakapan dan
pengalaman personil.
• Manajemen merupakan usaha atau tindakan ke arah pencapaian tujuan
• Menurut R. Terry, Manajemen merupakan suatu proses khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya
manusia dan sumberdaya lain.
• Pengertian Manajemen Pendidikan secara umum adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, dalam
mengelola segala sumber daya yang berupa manusia, uang, material,
metode, mesin, market, waktu, dan informasi, untuk mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien dalam bidang pendidikan
Definsi umum manajemen
keuanagn

Manajemen keuangan adalah


Tujuan manajemen terhadap fungsi
manajemen keuangan
keuanagan

Tujuan manajemen keuangan untuk


memaksimalkan nilai perusahaan
Manajemen Keuangan Pendidikan
• Manajemen Keuanganm merupakan segala kegiatan atau aktivitas yang
berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja,
menggunakan atau mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang
dimiliki untuk mencapai tujuan utama organisasi
• Pendidikan merupakan setiap kegiatan yang bertujuan untuk merubah
tingkah laku manusia (kearah yang positif) yang dalam hal ini sekolah
• Manajemen keuangan pendidikan dapat diartikan sebagai proses
menggunakan dana (allocation of funds) dan memperoleh dana (raising of
funds)pendidikan (sekolah)
Pengelolaan keuangan pendidikan
• Pengelolaan keuangan pendidikan merupakan salah satu substansi
pengeloaan sekolah yang akan turut menentukan  berjalannya kegiatan
pendidikan di sekolah. 
• Menurut Depdiknas (2000) bahwa pengelolaan keuangan merupakan
tindakan pengurusan dan ketatausahaan keuangan yang meliputi
pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban dan
pelaporan. 
Tugas Pengelola Keuangan Sekolah
1.    Pengelolaan untuk perencanaan perkiraan
2.    Pengelolaan memusatkan perhatian pada
keputusan investasi dan pembiayaannya
3.    Pengelolaan kerjasama dengan pihak lain
4.    Penggunaan keuangan dan mencari sumber
dananya
Strategi Pengelola Keuangan Sekolah
• Strategic Planning
Berpedoman pada keterkaitan antara tekanan internal dan kebutuhan ekternal
yang datang dari luar. Terkandung unsur analisis kebutuhan, proyeksi,
peramalan, ekonomic dan financial.
• Strategic Management
Upaya mengelolah proses perubahan, seperti: perencanaan strategis, struktur
organisasi, kontrol strategis.
• Strategic Thinking
Sebagai kerangka dasar untuk merumuskan tujuan dan hasil secara
berkesinambungan
Manajemen keuangan pendidikan
Suatu kegiatan yang dilakukan pimpinan dalam menggerakkan para
bawahannya untuk menggunakan fungsi-fungsi manajemen, meliputi
perencanaan keuangan (penganggaran), pengelolaan berupa pengeluaran
(pencairan), penggunaan, pencatatan, pemeriksaan, pengendalian, penyimpanan
dana, pertanggungjawaban dan pelaporan uang yang dimiliki oleh suatu
institusi (organisasi), termasuk di dalamnya lembaga yang menyelenggarakan
layanan pendidikan. Intinya dari manajemen keuangan pendidikan, mengelola
uang yang ada dan menyiapkan dan melaksanakan instrumen adminsitratif
untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien (Arwildayanto et al, 2017)
Mengapa perlu manajemen keuangan pendidian
Keuangan merupakan mesin penggerak elemen-elemen pendidikan ke arah hasil
yang diharapkan (gedung, perangkat pengajaran, laboratorium, perpustakaan, guru,
dan lainya)
Otonomi daerah dan otonomi pendidikan melahirkan kebijakan penyerahan masalah
pendidikan ke daerah dan sekolah masing-masing
Menurut Abu-Duhou (2002) ”Penyerahan manajemen keuangan ke sekolah sebagai
sasarannya, meningkatkan efektivitas sekolah. Salah satu aspek peningkatan ini
adalah efisiensi manajerial yang lebih baik, karena pembuat keputusan lebih dekat
dengan klien yang keputusannya lebih menguntungkan. Aspek lainnya termasuk
efisiensi yang meningkat, akuntabilitas lebih jelas serta pengawasan lebih besar atas
kualitas pendidikan yang diberikan. Penyerahan keuangan juga dapat dipandang
sebagai salah satu dari beberapa prasyarat yang diperlukan untuk menciptakan suatu
ekonomi pasar yang kompetitif bagi sekolah, yang memberikan pilihan kepada
konsumen”
• Email: haninun@ubl.ac.id
Fungsi manajemen keuangan pendidikan
• :
• Menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat
keuangan, agar berguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi dalam entitas pendidikan.
• Fungsi tersebut juga ditujukan untuk stakeholder :
• Kepala sekolah, guru dan karyawan, kreditur, pemasok,
orang tua, pemerintah, masyarakat,
Perencanaan arus
Memberikan
kas dan laba
informasi tentang
rugilaba
kondisi keuangan
organisasi

Reporing Planning Anggaran


perencanaan dan
Fungsi pengalokasian
Manajemen
keuanagan

Melakukan audit Auditing Budgeting


internal sesuai Melakukan evaluasi
standar serta perbaikan
Controling
Ruang lingkup Manajemen Keuangan

Prosedur anggaran

Akuntansi dan keuangan

Pembelanjaan

Pelaporan

Prosedur pemeriksaan
Ruang lingkup Manajemen Keuangan Pendidikan

Budgeting

Accounting

Auditing
Dasar Hukum
•UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

•Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan

•Kepmen RI nomor 056/U/2001 tentang Pedoman Pembiayaan Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah


UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Bab XIII - Pendanaan Pendidikan)


• Pasal 46 tentang Tanggungjawab Pendanaan Dana pendidikan menjadi
tanggungjawab bersama antara pemerintah, pemerintah Daerah dan masyarakat
• Pasal 47 tentang Sumberdana Pendidikan Dana pendidikan bersumber dari:
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dengan prinsip keadidlan,
kecukupan, dan keberlanjutan
• Pasal 48 tentang Prinsip Pengelolaan Dana Pendidikan Pengelolaan dana
pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi, tranfaransi, dan
akuntabilitas publik
• Pasal 49 tentang Dana Pendidikan Pemerintah dan Pemerintah Daerah
mengalokasikan dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan
kedinasan minimal sebesar 20% dari APBN dan APBD dalam bentuk hibah
PP. No. 19/2005 tentang Standar nasional Pendidikan
• Standar nasional pendidilan Bab IX Standar Pembiayaan pasal 62) Pembiayaan
pendidikan terdiri dari (1) biaya investasi, (2) biaya operasional, dan (3) biaya personal.
• Biaya investasi satuan pendidikan meliputi: biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.
• Biaya personal merupakan biaya yang dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa
mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
• Biaya operasional satuan pendidikan meliputi: (a) gaji, (b) bahan atau peralatan
pendidikan habis pakai, dan (c) biaya operasi. Biaya operasi pendidikan meliputi: biaya
daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dan lain sehagainya. Standar biaya operasi
satuan pendidikan ditetapan dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP
Kepmen RI nomor 056/U/2001 tentang Pedoman Pembiayaan Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah

• Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah(pasal 4)


• Pelayanan yang bersifat teknis edukatif untuk proses belajar mengajar bai
teori maupun praktek untuk seluruh mata pelajaran dan penilaian hasil
belajara, seperti: ulangan, tes hasil belajar, evaluasi belajar tahap akhir,
evaluasi belajar tahap akhir nasional, praktikum, dan lainnya yang sejenis;
• Pelayanan yang bersifat penunjang untuk operasionalisasi ruang belajar dan
kegiatan ekstra kurikuler, seperti: studi wisaya, palang merah remaja, usaha
kesehatan sekolah, kegitan kepramukaan, kesenian, keolahrgaan, dan lainnya
yang sejenis;
• Pengadaan dan perawatan buku pelajaran, peralatan pendidikan, alat
pelajaran, peralatan laboratorium, perpustakaan dan peralatan praktek
keterampilan serta bahan praktek laboratorium dan keterampilan;
• Pengadaan dan perawatan sarana kegiatan penunjang seperti sarana
administrasi, gedung sekolah, ruang kelas, fasilitas sekolah dan lingkungan; •
penyediaan daya dan jasa seperti listrik, telepon, gas, dan air;
• Perjalanan dinas kepala sekolah dan guru; • pelayanan kemasyarakatan,
pemberdayaan komite sekolah, kegiatan sosial dan kegiatan lainnya yang
sejenis. • penyelenggaraan lomba yang diikuti oleh siswa dan/atau guru;
• Pelayanan yang bersifat habis pakai untuk keperluan sekolah seperti surat
kabar/majalah dan sejenisnya; • penyediaan gaji guru dan non guru,
tunjangan, honorarium, lembur, transportasi, insentif dan lainnya yanga
menunjang pendidikan
• Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah(pasal 6)
• Penyelnggaraan pendidikan di sekolah sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4 dibiayai terutama dari anggaran daerah otonom penyelenggaraan
sekolah yang bersangkutan;
• Selain biaya yang berasal dari daerah otonom, pembiayaan
penyelengaraan pendidikan di sekolah dilakukan melalui pemberdayaan
peran serta masyarakat, orangtua, dan sumber lainya dengan
memperhatikan asas musyawarah, mu;fakat, keadilan, transparansi,
akuntanbilitas, kemampuan masyarakat dan ketentuan lain yang berlaku;
• Biaya penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang berasal dari
pemberdayaan peran serta masyarakat orangtua, dan sumber lainyta
sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, penggunaannya diutamakan untuk
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah
Landasan hukum lainnya
• Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas PP Nomor 17 Tahun
2010;
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya Operasional
Non Personalia Tahun 2009 untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SD LB, SMPLB, dan SMALB;
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya
Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar;
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah;
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis BOS Reguler;
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
• Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
• Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan
Keuanagan
Pemeriksaan
Penganggaran
Keuanagn
Keuaagn

Aktivitas
Manajemen
Keuanagan
Pengendalaian Pengelolaan
Pendidikan
Keuanagn Keuanagn

Penyimpanan Pencatatan
Keuangan Keuanagan
Tujuan Manajemen
• Meningkatkan
Keuanagan Pendidikan
• Meningkatkan
penggalian sumber akuntabilitas dan
biaya lembaga transparansi keuangan
• pendidikan
Menciptakan lembagapendidikan
pengendalian yang
tepat sumber •Meminimalkan penyalahgunaan anggaran lembaga pendidikan

keuangan organisasi
• Meningkatkan
pendidikan
efektivitas dan
efisiensi penggunaan •Mengatur dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optima

keuangan lembaga
pendidikan
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan lembaga pendidikan • Membangun sistem pengelolaan keuangan yang sehat , •Meningkatkan partisipasi stakeholders pendidikan dalam pembiayaan pendidikan
Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Lembaga Pendidikan

• Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
diisyaratkan dalam regulasi dan kebijakan yang berlaku,
• Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program atau kegiatan lembaga
pendidikan,
• Keharusan penggunaan kemampuan atau hasil produksi dalam negeri sejauh hal
ini memungkinkan,
• Transparansi sebagai implikasi dari keterbukaan informasi publik,
• Penguatan partisipasi publik atau masyarakat.
Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal
48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip
• keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Ruang lingkup manajemen keuangan pendidikan

• 1. Budgeting (Penyusunan Anggaran)


• 2. Accounting (Pembukuan)
• 3. Auditing (Pemeriksaan)

Anda mungkin juga menyukai