ASMA EKSASERBASI
DAN STABIL
Ini adalah studi kasus hipotetis yang mencerminkan pengalaman dunia nyata
• Eksaserbasi asma adalah
keadaan yang ditandai
dengan peningkatan
progresif gejala sesak napas,
batuk, mengi atau dada
tertekan dan penurunan
progresif fungsi paru, yang
terlihat pada perubahan
keadaan kesehatan pasien
sehingga membutuhkan
perubahan pengobatan
From the Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (GINA) 2019
Klasifikasi
eksaserbasi
asma
From the Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (GINA) 2019
PENILAIAN AWAL Apakah ada gejala berikut?
A: airway B: breathing C: circulation Mengantuk, kebingungan, Silent chest
TIDAK
IYA
Kirim ke TRIAGE SESUAI STATUS KLINIS Konsul ICU, mulai SABA dan O2,
berdasarkan perburukan kondisi dan persiapkan pasien untuk intubasi
Pemberian oksigen untuk mempertahankan saturasi 93-95% Pemberian oksigen untuk mempertahankan saturasi 93–95%
(anak-anak 94-98%) (anak-anak 94-98%)
Agonis beta 2 kerja singkat Agonis beta 2 kerja singkat
Pertimbangkan Ipratropium bromid Ipratropium bromid
Inhalasi kortikosteroid dosis tinggi atau kortikosteroid oral Inhalasi kortikosteroid dosis tinggi atau kortikosteroid
intravena atau oral
Pertimbangkan magnesium IV
VEP1 atau APE 60-80% prediksi / terbaik dan perbaikan VEP1 or APE <60% prediksi / terbaik dan tidak ada
gejala respons klinis
DERAJAT SEDANG DERAJAT BERAT
Pertimbangkan rencana pulang Lanjutkan terapi di atas dan evaluasi ulang lebih sering
1. Ventolin Prescribing Information, Indonesia. Version GDS25/IPI09. 29th April 2016; 2. Sanders M. Prim Care Respir J 2007;16(2):71-81; 3. Price AH, Clissold SP. Drugs 1989;38(1):77-122; 4. Global Initiative for Asthma. Global strategy
for asthma management and prevention. 2018. Tersedia pada: https://www.ginasthma.org; 5. Global Strategy for Diagnosis, Management and Prevention of COPD (GOLD) 2018. Tersedia pada http://www.goldcopd.org
Salbutamol inhalasi
memiliki mula kerja
obat yang cepat dan
efek samping yang
lebih sedikit
dibandingkan
salbutamol oral
Barnes PJ. In: Goodman & Gilman’s: The Pharmacological Basis of Therapeutics. Chapter 36 Pulmonary Pharmacology 2011; Salbutamol (formulasi inhalasi) Global Datasheet. GSK, Version Number 26: 29th April 2016.
Efek
Salbutamol
inhalasi
dibandingka
n oral pada
Arus Puncak
Ekspirasi
Hasil yang sama pertama kali diterbitkan pada Grimwood K et al. Br Med J 1981;282:105-106. Grafik ini telah dibuat secara independen oleh GSK dari data asli.
Kortikosteroid inhalasi
Dosis tinggi
Pemberian ICS dosis tinggi selama 7-14 hari pada serangan akut
memberikan efek sama baiknya dengan kortikosteroid oral
51.7
50 47.4 50 47.8*
30 30
20.8 19.2
20
20
10
10
0
0 FP MP FP+MP
FP MP FP+MP
*P = 0,05 vs FP, FP+MP
Awal terapi Setelah 2 jam
Pada 2 jam setelah pengobatan di UGD, nilai APE pada grup FP signifikan Angka rawat inap signifikan lebih tinggi pada grup
meningkat dibandingkan kedua grup lainnya (p = 0,021 dan p=0,009) metilprednisolon (MP) dibandingkan FP dan kombinasi FP+MP
Ini adalah studi kasus hipotetis yang mencerminkan pengalaman dunia nyata
Pasien
• Setelah keluar dari rumah sakit, dokter menyarankan untuk
memantau gejala dan APE, serta menilai teknik penggunaan
inhaler (yang mungkin berkontribusi terhadap kontrol asma yang
buruk).
• Rencana asma tertulis harus disetujui oleh pasien dan dokter
guna memungkinkan intervensi dini jika gejala-gejalanya
memburuk di masa yang akan datang serta untuk mengatasi
kontributor potensial lain yang dapat dicegah dalam memicu
rawat inap.
• Catatan penting bagi Anna adalah dia perlu untuk melanjutkan
pengontrol LABA / ICS dan hanya menggunakan salbutamol bila
diperlukan (misalnya gejala yang memburuk)
Ini adalah studi kasus hipotetis yang mencerminkan pengalaman dunia nyata
Penatalaksanaan Asma Stabil
Tujuan Pengobatan Asma Jangka Panjang
Sangat penting untuk membuat pasien memperhatikan tujuan jangka panjang asma
Track 1 is preferred if the patient is likely to be poorly adherent with daily controller
ICS-containing therapy is recommended even if the symptoms are infrequent,
as it reduces the risk of severe exacerbations and need for OCS
Short course OCS
Daily symptoms, may also be needed
or waking with for patients
FIRST Symptoms most asthma once a presenting with
ASSESS: days, or waking week or more, severely uncontrolled
START and low lung
Symptoms less with asthma once asthma
HERE IF function
than 4-5 days a week or more STEP 5
a week STEP 4 Add-on LAMA
Medium dose Refer for phenotypic
– Confirm diagnosis STEP 3 assessment ± anti-lgE,
CONTROLLER and maintenance
– Symptom control and STEPS 1 – 2 Low dose anti-IL5/5R, anti-IL4R
PREFERRED RELIEVER maintenance ICS-formoterol
modifiable risk factors, As needed low dose ICS-formoterol Consider high dose
(Track 1). Using ICS-formoterol ICS-formoterol ICS-formoterol
including lung function as reliever reduces the risk of
RELIEVER: As-needed low-dose ICS-formoterol
– Comorbidities exacerbations compared with
using a SABA reliever
– Inhaler technique
and adherence Short course OCS may
Daily symptoms, also be needed for
– Patient preferences START or waking with patients presenting with
HERE IF Symptoms most asthma once a severely uncontrolled
and goals Symptoms twice a days, or waking with week or more, asthma
month or more, asthma once and low lung
Symptoms less but less than 4-5 function
a week or more
CONTROLLER and than twice days a week STEP 5
a month
ALTERNATIVE RELIEVER STEP 4 Add-on LAMA
Medium/high Refer for phenotypic
(Track 2). Before considering a STEP 3 assessment ± anti-lgE,
STEP 2 dose maintenance
regimen with SABA reliever, STEP 1 Low dose maintenance ICS-LABA anti-IL5/5R, anti-IL4R
Low dose maintenance ICS-LABA Consider high dose
check Take ICS whenever ICS ICS-LABA
SABA taken
if the patient is likely to be
adherent with daily controller RELIEVER: As-needed short-acting β2-agonist
therapy
1. Global Initiative for Asthma (GINA). Global Strategy for Asthma Management and Prevention 2021. Available at: http://www.ginasthma.org/
Pemberian dosis teratur ICS pada asma
1. The same results were first published in Woolcock AJ. Clin Exper Allergy Rev 2001;1:62−64. This graph has been independently created by GSK from the original; 2. Reddel HK et al. Eur Respir J 2000;15:226-235.
Regimen Proaktif Regular Dosing diperlukan untuk mencapai target kontrol
asma yang baik
Kontrol baik
Step up
Step up
Kontrol
Asma
5 dari 7 6 dari 7
Hari bebas gejala Hari bebas pelega
Woodcock, et al. Primary Care Respiratory Journal 2007;16(3):151-161
75% pasien mencapai kontrol asma menurut definisi
GINA tetap terkontrol setelah 1 tahun terapi dosis reguler
Studi Gaining Optimal Asthma control (GOAL)1-3: 585 pasien dengan asma sedang yang diterapi
dengan fluticasone/salmeterol dievaluasi berdasarkan kontrol asma sesuai definisi GINA 4
Kontrol Kontrol
Parameter
total baik
Tidak terkontrol
25.5% Terbangun di malam Tidak
Terkontrol total hari krn asma Tidak
43.9%
Eksaserbasi Tidak Tidak
≤2x
Penggunaan pelega Tidak
seminggu
30.6%
Terkontrol baik ≤2x
Gejala siang hari Tidak
seminggu
Interval penelitian
SFC (n=694) Form/Bud (n=697)
Hasil ini pertama kali dipublikasikan di Dahl et al. Respir Med. 2006;100:1152-1162. Grafik ini dibuat secara indepaenden oleh GSK berdasarkan grafik aslinya.
Selektifitas β2:β1 Salmeterol lebih tinggi dibandingkan Formoterol
sehingga efek samping kardiovaskular (β1-reseptor) lebih minimal
Bioavailability
45
40
35
30
25
Bioavailability (%)
20
15
10
5
0
e
e
te
de
P
IC
at
id
M
na
-C
ni
ro
ol
/B
io
so
es
is
fu
P
op
un
de
/d
e
BD
pr
on
de
Fl
Bu
as
ni
on
so
ic
as
ut
le
Fl
ic
ic
ut
C
Fl
– 1. Phillips G. Resp Med. 1990; 84:19-23.; 2. Daley-Yates PW et al. Br J Clin Pharmacol. 2015;80: 372–380
Bagaimana rekomendasi
nebulisasi di masa pandemi
COVID-19?
09/19/2022 32
Rekomendasi PDPI
Pada pasien Suspek / Terkonfirmasi COVID-19: 4. Jika nebulisasi terpaksa dilakukan pada pasien-pasien
1. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidak ada ini, misalnya akibat adanya suatu kegawatan seperti pada
bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan serangan asma, maka:
nebulisasi dapat meningkat-kan risiko transmisi virus, a. Tindakan nebulisasi dilakukan di ruang khusus
karena aerosol yang timbul dari penggunaan bertekanan negatif
nebulisasi berasal dari cairan obat-obatan yang b. Petugas mengenakan APD standar airborne
digunakan di dalam chamber nebulizer, bukan dari precaution: Masker N-95 Googles / kacamata
tubuh pasien. pelindung Gaun bedah / apron / scoret Pelindung
2. Meski demikian, risiko penularan melalui aerosol kepala / surgical cap Sarung tangan biasa / non-
dalam jarak dekat (close proximity) tetap masih steril.
memungkinkan. c. Petugas menerapkan physical distancing (tidak
3. Pada pasien-pasien dengan kecurigaan atau mendekati pasien selama prosedur berlangsung dan
terkonfirmasi COVID-19, metode pemberian obat- menjaga jarak setidaknya 1-2 meter dengan pasien)
obatan perinhalasi yang dianjurkan adalah 5. Pertimbangkan untuk memberikan obat-obatan dalam
menggunakan inhaler dosis terukur (metered dose sediaan lain, seperti melalui peroral atau injeksi.
inhaler/MDI) personal yang diberikan kepada
masingmasing pasien.
Mohon merujuk pada informasi peresepan lokal untuk deskripsi lengkap dari efek samping, peringatan, dan perhatian khusus yang berhubungan dengan
penggunaan Ventolin.
Informasi keamanan Flixotide (Fluticasone
Propionate)
Fluticasone propionate (FP) dikontraindikasikan jika terdapat hipersensitivitas terhadap salah satu kandungan dalam sediaan.
Efek samping yang berkaitan dengan penggunaan FP mencakup:
Sangat umum (>1/10) Kandidiasis pada mulut dan tenggorokan
Umum (≥1/100 hingga <1/10) Pneumonia (pada pasien PPOK), suara serak, dan memar
Adverse events associated with FP use include:
Efek sistemik dapat terjadi pada inhaled corticosteroid (ICS) manapun, khususnya pada dosis tinggi yang diresepkan untuk periode yang
panjang; efek ini lebih jarang daripada efek pada kortikosteroid oral. Oleh karena itu, penting agar dosis ICS dititrasi ke dosis terendah di
mana efek kontrol tetap terjaga.
Direkomendasikan agar tinggi anak yang mendapatkan terapi jangka panjang dengan ICS dipantau secara berkala.
Sebagaimana dengan semua ICS, perhatian khusus diperlukan pada pasien dengan tuberkulosis paru aktif atau laten.
Pertimbangkan pengobatan kortikosteroid yang sesuai pada situasi yang sangat mungkin menyebabkan stres (misalnya, pembedahan)
karena adanya kemungkinan gangguan respons adrenal pada saat penggunaan FP inhalasi. Terapi dengan FP tidak boleh dihentikan
mendadak.
Fluticasone propionate nebules tidak untuk digunakan sendiri pada bronkospasme akut ketika bronkodilator inhalasi kerja pendek
(misalnya, salbutamol) juga diperlukan. Obat ini ditujukan untuk pengobatan harian secara teratur dan sebagai terapi anti-inflamasi pada
asma eksaserbasi akut.
Mohon merujuk pada informasi peresepan lokal untuk deskripsi lengkap dari efek samping, peringatan, dan perhatian khusus yang
berhubungan dengan penggunaan Flixotide.
Seretide™(Salmeterol Xinafoate /Fluticasone Propionate)
Abbreviated product information
Zat Aktif Salmeterol Xinafoate (SALM) dan Fluticasone Propionate (FP); Indikasi Seretide™ diindikasikan untuk
Reversible Obstructive Airways Disease (ROAD), termasuk asma pada anak-anak dan dewasa dimana penggunaan kombinasi (bronkodilator dan kortikosteroid inhalasi) layak
diberikan; Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)/ Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)- bronkitis kronik dan emfisema.
Rekomendasi Dosis:
Seretide Diskus Seretide Inhaler / MDI
ASMA (ROAD): ASMA (ROAD):
•Usia ≥ 4 tahun: 1 (satu) inhalasi 50/100 mcg SALM/FP 2 (dua) kali sehari. •Usia ≥ 4 tahun: 2(dua) inhalasi 25/50 mcg SALM/FP 2 (dua) kali sehari.
•Usia ≥ 12 tahun: 1 (satu) kali inhalasi 50/100 mcg SALM/FP 2 (dua) kali sehari atau 1 (satu) kali inhalasi •Usia ≥ 12 tahun: 2 (dua) inhalasi 25/50 mcg SALM/FP 2 (dua) kali sehari atau 2 (dua) inhalasi 25/125 mcg
50/250 mcg SALM/FP 2 (dua) kali sehari atau 1 (satu) kali inhalasi 50/500 mcg SALM/FP 2 (dua) kali sehari SALM /FP 2 (dua) kali sehari
Seretide™ tidak membutuhkan penyesuaian dosis untuk penggunaan pada orang tua atau pasien dengan gangguan ginjal atau kerusakan hati. Kontraindikasi Hipersensitif
terhadap komponen Seretide™.Peringatan dan Perhatian: Seretide™ tidak direkomendasikan untuk pengobatan akut. Efek sistemik yang mungkin terjadi: cushing’s syndrome,
cushingoid feature, supresi adrenal, growth retardation, penurunan kepadatan mineral tulang, katarak dan glaukoma. Terdapat laporan peningkatan pneumonia dalam studi
pasien dengan PPOK yang memakai Seretide. Dokter harus tetap waspada untuk kemungkinan perkembangan pneumonia pada pasien dengan PPOK sebagai gambaran klinis
pneumonia dan eksaserbasi. Penurunan sementara serum kalium dapat terjadi pada semua obat simpatomimetik pada dosis terapi yang lebih tinggi.Perhatian harus dilakukan
ketika inhibitor CYP3A4 yang kuat (misalnya ketokonazol) digunakan bersamaan dengan Salmeterol.Kehamilan dan Menyusui
Penggunaan Seretide™ selama kehamilan dan proses menyusui hanya boleh diberikan jika pertimbangan manfaat pada ibu lebih besar daripada resiko pada fetus atau
anak.Adverse event (Efek simpang) Tidak terdapat kejadian efek simpang baru yang terpantau pada penggunaan kombinasi SALM dan FP. Frekuensi yang diambil dari data
klinik 23 studi asma dan 7 studi COPD diperoleh sakit kepala sangat umum terjadi, kandiasis esofagus pada mulut dan tenggorokan umum terjadi, tapi pneumonia umum
terjadi pada pasien PPOK. Efek simpang lainnya seperti, tremor, palpitasi, dan iritasi tenggorokan tidak umum terjadi sementara reaksi anafilaktik umumnya jarang terjadi.
Interaksi ObatHindari penggunaan secara bersamaan dengan obat-obatan beta-blocker kecuali ada alasan kuat yang mendasari. Studi interaksi obat pada subjek sehat telah
menunjukan bahwa ritonavir (inhibitor kuat sitoktom P450 3A4) dapat meningkatkan kadar plasma FP yang berakibat menurunnya konsentrasi serum kortisol. Penggunaan
bersamaan ketokonazol dan Salmeterol menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam paparan salmeterol plasma (1,4 kali lipat Cmax dan 15 kali lipat AUC) dan ini dapat
menyebabkan perpanjangan interval QTc.
PI Based on version GDS36/IPI20 (inhaler) & GDS36/IPI21 (diskus)
Before prescribing,please consult to PI which is available upon request.
Informasi Produk Singkat
Ventolin
Informasi Produk Singkat untuk Ventolin Nebules dan Ventolin Inhaler CFC Free;
KONTRAINDIKASI: *1,2Pada pasien yang hipersensitif terhadap salah satu komponen dalam VENTOLIN Nebules dan VENTOLIN Inhaler. Tidak boleh digunakan untuk menahan persalinan prematur
tanpa komplikasi atau aborsi. PERINGATAN DAN PERHATIAN *1VENTOLIN Nebules hanya boleh diberikan melalui inhalasi, dihirup melalui mulut dan tidak untuk disuntikkan atau ditelan. Pasien
yang menggunakan VENTOLIN Nebules di rumah harus diberi peringatan bahwa jika kelegaan yang biasa berkurang atau durasi efek obat berkurang, maka pasien tidak boleh menaikkan dosis
atau frekuensi penggunaan tanpa rekomendasi dari dokter. VENTOLIN Nebules harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang telah menggunakan obat simpatomimetik lain dalam dosis
besar. *1,2Hati-hati digunakan pada pasien tirotoksikosis. *1,2Berpotensi terjadi hipokalemia serius pada terapi beta2 agonis terutama pemberian parenteral dan nebulasi. *1Sama dengan beta
adrenoreseptor agonis lainnya, VENTOLIN Nebules dapat menyebabkan perubahan metabolik yang reversible, misalnya peningkatan kadar gula darah. INTERAKSI *1,2Salbutamol sebaiknya tidak
dikombinasikan dengan obat-obatan beta bloker yang non selektif seperti propranolol. KEHAMILAN DAN MENYUSUI *1,2Kehamilan Penggunaan obat selama kehamilan hanya dilakukan jika
manfaat yang diharapkan bagi sang ibu lebih besar dibandingkan dengan resiko pada janin. Menyusui Salbutamol kemungkinan disekresi pada susu ibu, penggunaannya tidak dianjurkan kecuali
jika manfaat yang diharapkan melebihi potensi resiko. EFEK SAMPING *1,2Sering: Tremor, sakit kepala, takikardi. OVERDOSIS *1,2Hipokalemia mungkin terjadi pada overdosis. Kadar kalium serum
harus dimonitor. Asidosis laktat dilaporkan terkait dengan dosis terapetik yang tinggi serta overdosis terapi SABA, maka diperlukan pemantauan peningkatan kadar serum laktat dan asidosis
metabolik yang terjadi mengindikasikan terjadinya overdosis. PENYIMPANAN *1Simpan di bawah suhu 30oC dan terlindung dari sinar. *2Simpan di bawah suhu 30oC. Terlindung dari beku dan
sinar matahari langsung. PRESENTASI *1Tiap nebules mengandung larutan 2.5 mL Reg. No. DKI9282000368A1. *2Tiap canister mengandung 200 semprotan Reg. No. DKI0382001939A1.
ZAT AKTIF Fluticasone propionate KOMPOSISI KUANTITATIF FLIXOTIDE 50 Inhaler adalah inhaler ZAT AKTIF Fluticasone propionate KOMPOSISI KUANTITATIF FLIXOTIDE Nebule (ampul plastik)
dosis terukur yang melepaskan 50 mikrogram Fluticasone propionate per aktuasi. INFORMASI KLINIK ditujukan untuk nebulisasi dan mengandung 0.5 mg Fluticasone propionate (micronized) dalam 2 mL
Indikasi Mengurangi gejala asma pada pasien yang telah menggunakan bronkondilator ataupun terapi NaCl. INFORMASI KLINIK Indikasi Memberikan efek anti inflamasi yang signifikan di paru-paru.
profilaktik lainnya. Rekomendasi Dosis Mengurangi gejala dan eksaserbasi pasien asma yang sebelumnya diterapi menggunakan
Anak-anak usia 1 hingga 4 tahun 100 mikrogram dua kali sehari, diberikan menggunakan bronkodilator saja atau dengan terapi profilaksis. Dewasa dan remaja usia 16 tahun ke atas:
alat bantu dengan facemask (seperti BABYHALER)
Manajemen profilaksis pada asma berat. Pengobatan asma eksaserbasi akut. Anak-anak dan remaja
Anak-anak usia di atas 4 tahun 50 hingga 100 mikrogram dua kali sehari
Dewasa dan anak-anak usia di atas 16 100 hingga 1000 mikrogram dua kali sehari usia 4 hingga 16 tahun: Pengobatan asma eksaserbasi akut derajat ringan dan sedang. Rekomendasi
tahun Asma ringan: 100 hingga 250 mikrogram dua kali sehari Dosis Dewasa dan remaja usia 16 tahun ke atas: 500 hingga 2000 mikrogram dua kali sehari. Anak-
Asma sedang: 250 hingga 500 mikrogram dua kali sehari anak dan remaja usia 4 hingga 16 tahun: 1000 mikrogram dua kali sehari. Kelompok pasien khusus:
Asma berat: 500 hingga 1000 mikrogram dua kali sehari Tidak diperlukan penyesuaian dosis untuk pasien lansia atau pasien dengan gangguan hati atau ginjal.
Tidak diperlukan penyesuaian dosis untuk pasien lansia atau pasien dengan gangguan hati atau ginjal. Kontraindikasi Pasien dengan riwayat hipersensitifitas terhadap komponen FLIXOTIDE Nebule.
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap komponen FLIXOTIDE Inhaler Peringatan dan Perhatian Efek Peringatan dan Perhatian Efek sistemik dapat muncul dengan penggunaan inhalasi kortikosteroid,
sistemik dapat muncul dengan penggunaan inhalasi kortikosteroid, terutama pada dosis tinggi dengan terutama pada dosis tinggi dengan penggunaan jangka panjang; efek -efek tersebut akan lebih jarang
penggunaan jangka panjang; efek-efek tersebut akan lebih jarang muncul pada pemberian secara muncul pada pemberian secara inhalasi dibandingkan pemberian secara oral. Efek sistemik yang
inhalasi dibandingkan pemberian secara oral. Efek sistemik yang mungkin terjadi termasuk Cushing’s mungkin terjadi termasuk Cushing’s syndrome, fenomena Cushingoid, katarak dan glaukoma. Oleh
syndrome, fenomena Cushingoid, katarak dan glaukoma. Oleh karena itu, penggunaan kortikosteroid
karena itu, penggunaan kortikosteroid inhalasi harus dititrasi ke dosis terendah yang tetap memberikan
inhalasi harus dititrasi ke dosis terendah yang tetap memberikan kontrol yang efektif. Tinggi badan dari
kontrol yang efektif. Tinggi badan dari anak-anak yang menggunakan inhalasi kortikosteroid dalam
anak-anak yang menggunakan inhalasi kortikosteroid dalam jangka panjang direkomendasikan untuk
jangka panjang direkomendasikan untuk dimonitor secara berkala. Seperti terapi inhalas i lainnya,
dimonitor secara berkala. Seperti terapi inhalasi lainnya, brokonspasme paradoksal dapat terjadi
dengan gejala peningkatan mengi setelah pemberian obat. Interaksi Obat Studi interaksi obat pada
brokonspasme paradoksal dapat terjadi dengan gejala peningkatan mengi setelah pemberian obat.
subjek sehat telah menunjukan bahwa ritonavir (inhibitor poten dari sitokrom P450 3A4) dapat Interaksi Obat Studi interaksi obat pada subjek sehat telah menunjukan bahwa ritonavir (inhibitor poten
meningkatkan konsentrasi plasma Fluticasone propionate, yang mengakibatkan menurunnya kadar dari sitokrom P450 3A4) dapat meningkatkan konsentrasi plasma Fluticasone propionate, yang
serum kortisol. Perhatian harus dilakukan ketika penggunaan bersama inhibitor P450 3A4 (misalnya mengakibatkan menurunnya kadar serum kortisol. Perhatian harus dilakukan ketika penggunaan
Ketokonazol) karena dapat meningkatkan paparan sistemik terhadap Fluticasone propionate. bersama inhibitor P450 3A4 (misalnya Ketokonazol) karena dapat meningkatkan paparan sistemik
Kehamilan dan Menyusui Penggunaan Fluticasone propionate selama kehamilan dan menyusui terhadap Fluticasone propionate. Kehamilan dan Menyusui Penggunaan Fluticasone propionate
hanya boleh diberikan jika pertimbangan manfaat pada ibu lebih besar daripada risiko pada fetus atau selama kehamilan dan menyusui hanya boleh diberikan jika pertimbangan manfaat pada ibu lebih besar
anak. Hasil dari penelitian retrospektif epidemilogikal tidak menemukan peningkatan risiko congenital daripada risiko pada fetus atau anak. Hasil dari penelitian retrospektif epidemilogikal tidak menemukan
malformations (MCM) dengan penggunaan Fluticasone propionate dibandingkan ICS lainnya pada peningkatan risiko congenital malformations (MCM) dengan penggunaan Fluticasone propionate
trimester awal kehamilan. Adverse Event (Kejadian Tidak Diinginkan) Event sangat umum, umum, dibandingkan ICS lainnya pada trimester awal kehamilan. Adverse Event (Kejadian Tidak
dan tidak umum ditentukan dari data percobaan klinik. Event jarang dan sangat jarang ditentukan dari Diinginkan) Event sangat umum, umum, dan tidak umum ditentukan dari data percobaan klinik. Event
data spontanitas. jarang dan sangat jarang ditentukan dari data spontanitas.
Sangat umum Kandidiasis pada mulut dan tenggorokan Sangat umum Kandidiasis pada mulut dan tenggorokan
Umum Pneumonia (pada pasien PPOK), suara serak, memar pada kulit Umum Suara serak, memar pada kulit
Tidak umum Reaksi hipersensitivitas kulit
Tidak umum Reaksi hipersensitivitas kulit
Jarang Kandidiasis esofagus
Jarang Kandidiasis esofagus
Sangat jarang Angioedema (terutama udem wajah dan orofaring), gejala gangguan pernapasan
(sesak napas dan/atau bronkospasme), reaksi anafilaksis, Cushing’s syndrome, Sangat jarang Angioedema (terutama udem wajah dan orofaring), gejala gangguan pernapasan
Cushingoid features, supresi adrenal, keterlambatan pertumbuhan, penurunan (sesak napas dan/atau bronkospasme), reaksi anafilaksis, Cushing’s syndrome,
kepadatan mineral tulang, katarak, glaukoma, hiperglikemia, merasa cemas, Cushingoid features, supresi adrenal, keterlambatan pertumbuhan, penurunan
gangguan tidur dan perubahan sikap, termasuk hiperaktif dan mudah marah kepadatan mineral tulang, katarak, glaukoma, hiperglikemik, merasa cemas,
(terutama pada anak-anak), bronkospasme paradoksal gangguan tidur dan perubahan sikap, termasuk hiperaktif dan mudah marah
Overdosis Inhalasi akut Flixotide pada dosis melebihi dosis rekomendasi dapat mengakibatkan (terutama pada anak-anak), bronkospasme paradoksal
penekanan secara sementara HPA-aksis (hypothalamic-pituari-adrenal axis). Hal ini biasanya tidak Overdosis Inhalasi akut Flixotide pada dosis melebihi dosis rekomendasi dapat mengakibatkan
memerlukan penanganan segera karena fungsi adrenal akan pulih setelah beberapa hari. penekanan secara sementara HPA-aksis (hypothalamic-pituari-adrenal axis). Hal ini biasanya tidak
memerlukan penanganan segera karena fungsi adrenal akan pulih setelah beberapa hari.
Abbreviated PI based on GDS32/IPI10
Abbreviated PI based on GDS32/IPI10
Hanya Untuk Profesional Kesehatan
Sebelum meresepkan, harap merujuk pada Informasi Produk yang dapat disediakan sesuai permintaan
Laporkan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) ke GlaxoSmithKline Indonesia melalui email ke
yqq6854@gsk.com atau telpon ke +6221 25532350 (pada jam kerja 8.30-17.30)
Merek dagang terdaftar dimiliki atau dilisensikan kepada grup perusahaan GSK
©️2019 Grup perusahaan GSK atau pemberi lisensi
GlaxoSmithKline Indonesia
Menara Standard Chartered 35th floor, Jl. Prof. DR. Satrio
No.164, Jakarta 12930
Tel (62-21)2553 2350 Fax (62-21)2553 2360