Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ASMA BRONKIAL DALAM

PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI RS CINTA KASIH CIPUTAT


Dosen Pembimbing :

Ns Dyah Juliastuti, M. Kep., Sp. Mat. Ph. D

Mahasiswa :

DESYANA
20227060

UNIVERSITAS ICHSAN SATYA

STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2022
TINJAUAN PUSTAKA
• Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung O2 kedalam tubuh serta menghembuskan CO2 sebagai
hasil sisa oksidasi
• Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan dasar manusia yang
digunakan untuk kelangsunagan metabolisme sel tubuh
mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel
(Hidayat, 2012).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
oksigenasi
• Saraf otonomik
• Hormon dan Obat
• Alergi pada saluran napas
• Lingkungan
• perilaku
Masalah kebutuhan oksigenasi
Perubahan Obstruksi Pertukaran
Hipoksia jalan napas gas
pola napas

tercukupnya pemenuhan kebutuhan


• Tachypnea
oksiganasi dalam tubuh akibat penurunan gas baik O2
• Bradypnea
defisiensi di oksigen atau peningkatan kondisi pernapasan yang maupun CO2 antara
• Hiverpentilasi
oksigen dalam sel, ditandai dengan tidak normal akibat alveoli paru dan sistem
• Hipoventilasi
adanya warna kebiruapada kulit ketidak mampuan batuk vascular, disebabkan
• Dispnea
(sianosis). secara efektif, dapat oleh sekresi yang
• Cheyne stokes
disebabkan oleh sekresi kental, depresi
• Pernapasan
susunan saraf pusat,
pardoksial
ataupun penyakit
radang paru.
Intervensi Pada Pasien Dengan Gangguan
Pemenuhan Oksigenasi
 Awasi perubahan status jalan napas, memonitor : jumlah, bunyi atau status kebersihannya
Lakukan tindakan bersihan jalan napas dengan fibrasi, clapping atau fostural drainas ( jika
perlu lakukan suction)
Ajak teknik batuk efektif
Pertahankan jalan napas agar tetap terbuka dengan memasangan jalan napas buatan, seperti
oropharyngeal/ nasopharyngeal airway, intubasi endotrakea, atau trakheostomi sesuai
dengan indikasi.
Kerja sama dengan tim medis dalam memberikan obat bronkodilator.
Intervensi Batuk Efektif
Posedur

1. Cuci tangan
Tujuan 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

3. Atur posisi pasien dengan duduk di tepi tempat tidur


membungkuk kedepan.

4. Anjurkan untuk menarik napas selama 4 detik secara


untuk meningkatkan ekspansi pelan dan dalam dengan menggunakan pernapasan
diafragma. Setelah itu tahan napas kurang lebih 2 detik.

paru,mobilisasi sekresi dan Hembuskan napas dari mulut dengan sedikit mencucu selama
8 detik (lakukan sebanyak 3x). Kemudian tarikan tahan napas
ke-3 langsung lakukan batukan dua kali dengan mulut
mencegah efek samping dari terbuka.

retensi pneumonia 5. Tarik napas dengan ringan

6. Istirahat.

7. Catat respon yang terjadi

8. Cuci tangan.
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
 Biodata
 Riwayat Kesehatan Sekarang :
1. Nama : Ny. H

2. Usia : 50 tahun

3. Jenis kelamin : Perempuan Ny. H diantar oleh keluarganya ke IGD


4. Alamat : Jl. Musyawarah Sawah Lama Ciputat
RS Cinta Kasih Ciputat pada tanggal 8
5. Suku/ bangsa : Jawa

6. Agama/ keyakinan : Islam


November 2022 pada jam 13.46 WIB
7. Status perkawinan : Sudah Kawin dengan keluhan nafas sesak dan batuk
8. Pekerjaan/ sumber pendapatan : IRT
sejak minggu lalu dan semakin memberat
9. Diagnostik medik : Asma Bronkial

10. No. Medikal record : 140337 pada hari ini.. Setelah diperoleh data Ny.
11. Tanggal masuk : 8/11/2022 H di diagnosa medis Asma Bronkial.
12. Tanggal pengkajian : 8/11/2022
Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 November  Data obyektif :
2022 pukul 16.30 didapatkan hasil :
Pemeriksaan Fisik :
 Data subyektif :
Keadaan umum : pasien nampak sesak nafas dan
Ny. H mengatakan sesak napas dan batuk berdahak lemas
Waktu timbulnya serangan sesak sering terjadi tiba-tiba
Tanda – tanda vital :
dan terjadi di malam hari, klien juga mengatakan pada
saat tidur malam posisi yang di gunakan yaitu posisi TD : 110/70 mmHg, Rr : 28x/menit, S : 36,8, Nadi :
stengah duduk, serangan asma terjadi jika ia merasa 100x/mnit
kedinginan, atau terkena paparan debu, dan ketika Pemeriksaan Head To Toe :
serangan terjadi gejala lain yang di timbulkan yaitu pilek
Kepala dan Rambut : bentuk simetris, tidak ada
dan batuk berdahak.
benjolan/kelainan
NY. H juga mengatakan ketika batuk sulit untuk
Kulit kepala : tampak bersih
mengeluarkan dahak, apabila asmanya kambuh usaha
yang dilakukan yaitu meminum obat yang sudah di beli di Rambut : bersih, sedikit berwarna putih
apotik sebelumnya berupa salbutamol. Wajah : simetris, tidak ada kelainan
Ny. H sudah beberapa kali masuk RS dengan Mata : simetris
penyakit yang sama dan keluarganya memiliki riwayat
Konjungtiva : tidak anemis
penyakit Asma.
Data Penggobatan

No Nama Obat Dosis Waktu Indikasi Kontraindikasi Efek Samping


Pemberian
1 Ambroxol 30 mg Per 8 jam Mukolitik (bronkitis akut, pasien dengan ulkus Gangguan pencernaan
ppok, farinitis akut) peptikum ringan, Mual dan
muntah, Sakit ulu hati
dispepsia
2 N Asetilcystein 300 mg Per 8 jam Mukolitik (bronkitis, Hipersensitif terhadap N Reaksi hipersensitivitas,
pneumonia) -Asetilcystein Gangguan saluran cerna,
Batuk berdarah
(haemoptysis)
3 Pulmicort 1 respules Per 8 jam asma, terapi pemeliharaan Hipersensitif terhadap Suara serak
0,5 mg dan pereda budesonide Osteoporosis
Galukoma
Anisietas
Depresi
Gangguan tidur
4 Combivent 1 respules Per 8 jam mencegah bbronkospasme kardiomiopati obstruktif Sakit kepala, Pusing,
2.5 ml pada Asma dan PPOK hipertrofik, Mulut dan tenggorokan
Hipersensitif terhadap kering, Mual muntah,
kandungan combivent Diare, sembelit
Analisa Data
symtom Etiologi Problem

Data subjektif : Allergen (cuaca dingin)


Ny. H mengatakan : ↓
• sesak napas dan batuk Antigen yang terikat IGE pada
berdahak. permukan sel mast atau Ketidak efektifan kebersihan jalan napas Berhubungan
• waktu timbulnya serangan basophil dengan mucus dalam jumlah berlebihan.
sesak sering terjadi tiba-tiba ↓
 
dan terjadi di malam hari. Pemiabilitas kapiler meningkat
• serangan asma terjadi jika ia ↓
merasa kedinginan, atau Edema mukosa, sekresi
terkena paparan debu. produktif, kontriksi otot polos
• ketika serangan timbulkan meningkat
terjadi gejala pilek dan batuk. ↓
• ketika batuk sulit untuk Spasme otot polos sekresi
mengeluarkan dahak, kelenjar bonkus meningkat

Data Objektif : Penyempitan/obstruksi
• Sesak, terdapat ronchi, batuk proksimal dari bronkus
berdahak dengan konsistensi pada tahap eksprasi dan
kental dan berwarna kuning. inspirasi
 ↓
• RR: 28x/ menit. Mucus berlebih,batuk,
wheezing, sesak napas

 
Ketidak efektifan bersihan
jalan napas
Analisa Data
symtom Etiologi Problem

Data Subjektif : Reaksi antigen & antibodi


Ny. H mengatakan merasa sesak Antigen
napas  ↓
merangsang igE di selmast Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan
Data Objektif : maka terjadi reaksi antigen –
• Irama napas cepat antiodi hamatan upaya napas
 ↓
• Respirasi: 28x/ menit. Proses pelepasan produk
selmast
 ↓
mempengaruhi otot-otot polos
dan kelenjar pada jalan napas
 ↓
kontraksi otot polos
 ↓
Akumulasi secret dibronkus
(bronkospasme)
 ↓
Dispnea
 ↓
Penurunan Suplai O2
 ↓
Pola Nafas Tidak Efektif
Analisa Data
symtom Etiologi Problem

Data Subjektif : Dispneu


 ↓
Ny. H menatakan sulit tidur sudah Hiperventilasi
1 minggu ini bila terjadi sesak  ↓ Gangguan pola tidur berhubungan dengan dispneu
napas Gangguan
  Pola Tidur
Data Objektif :

• Pasien tampak lemah

• Tekanan darah: 110/70 mmHg.

• Nadi: 100x /menit


Intervensi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi

Ketidak efektifan kebersihan jalan napas Berhubungan Bersihan jalan nafas ( L.01001) Latihan batuk efektif ( I.01006)
dengan mucus dalam jumlah berlebihan. Ditandai
dengan : Setalah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam Observasi :
diharapkan bersihan jalan napas kembali efektif ditandai • Monitor pola nafas
Data subjektif : dengan : • Identifikasi kemampuan batuk
Ny. H mengatakan : • Monitor bunyi napas tambahan (ronchi)
• sesak napas dan batuk berdahak. • Dispnea menurun
• waktu timbulnya serangan sesak sering terjadi tiba-tiba • Frekuensi nafas membaik  
dan terjadi di malam hari. • tidak ditemukan bunyi napas tambahan (ronchi)  
• serangan asma terjadi jika ia merasa kedinginan, atau Terapeutik :
terkena paparan debu. Atur posisi semi fowler atau fowler
• ketika serangan timbulkan terjadi gejala pilek dan batuk. Fisioterapi dada pasca inhalasi
• ketika batuk sulit untuk mengeluarkan dahak, Pemberian air hangat
 
Data Objektif : Edukasi :
• Sesak, terdapat ronchi • Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
• Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik,
• batuk berdahak dengan konsistensi kental dan berwarna ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan Anjurkan
kuning. batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam
yang ke 3
• RR: 28x/ menit.
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian inhalasi (Combivent 1 respule +
Pulmicort 1 respule) dan mukolitik / Ekspektoran (N
Asetilcystein 3 x 200 mg & ambroxol 3 x 30 mg)
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi

Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan hambatan Pola napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas (I. 01011)
upaya napas. Ditandai dengan :
Setalah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam Observasi :
Data Subjektif : diharapkan pola nafas membaik ditandai dengan : • Monitor pola napas (frekuensi dan usaha napas)
Ny. H mengatakan merasa sesak napas • Monitor bunyi napas tambahan (wheezing)
• Frekuensi nafas membaik • Monitor sputum (jumlah dan warna)
Data Objektif : • Pola nafas membaik  
• Irama napas cepat • Wheezing menurun Terapeutik :
• Posisikan semi fowler / fowler
• Respirasi: 28x/ menit. • Berikan oksigen 2-4 lpm

Edukasi :
• Mengajarkan teknik batuk efektif

Gangguan pola tidur berhubungan dengan dispneu. Pola Tidur (L. 10100) Dukungan Tidur (I. 05174)
Ditandai dengan :
Setalah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam Observasi :
Data Subjektif diharapkan pola tidur membaik ditandai dengan : • Identifikasi pola aktivitas dan tidur
Ny. H menatakan sulit tidur sudah 1 minggu ini bila terjadi • Identifikasi faktor pengganggu tidur
sesak napas • Keluhan sulit tidur menurun
  • Kemampuan beraktivitas meningkat Terapeutik :
Data Objektif : • Modifikasi lingkungan
• Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
• Pasien tampak lemah (mengatur posisi tidur)
 
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg  
Edukasi :
• Nadi: 100x /menit • Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
• Ajarkan relaksasi otot progresif sehari 2 x
Implementasi Keperawatan
Hari/ Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Selasa Ketidak efektifan kebersihan • Memonitor tanda-tanda vital. Subjektif :


8 November 2022 jalan napas Berhubungan dengan Hasil : Ny. H mengatakan masih merasa sesak, Ny. H mengatakan
Jam : 16.30 mucus dalam jumlah berlebihan. · RR : 28 kali permenit, Nadi: 100 kali permenit Suhu : masih batuk dan sulit untuk mengeluarkan dahak
36.80c  
Objektif :
• Memberikan Ny. H posisi senyaman mungkin. • Keadaan umum , lemah, Ny. H Nampak sesak, nampak batuk
Hasil : berdahak. Sputum kental dan berwarna kuning pernapasan
Pasin lebih nyaman dengan posisi semifowler cepat serta terdapat bunyi suara napas tambahan (ronchi).
• TD : 110/70 mmHg
• Mengkaloborasikan pemberian • Respirasi 28 kali permenit
obat nebulizer dan mukolitik sesuai program terapi • Nadi : 90 kali permenit
Hasil:  
Combivent 1 respule dan pulmicort 1 respule dilakukan Assesment :
per 8 jam, mukolitik / Ekspektoran (N Asetilcystein 3 x masalah Ny. H belum teratasi
200 mg & ambroxol 3 x 30 mg)  
  Planning :
• Melelatih Ny.H batuk efektif, Intervnsi di lanjutkan :
Hasil : • memonitor tanda-tanda vital
Ny. H Nampak sulit untuk melakukan batuk efektif • melatih batuk efektif
karena N. H baru pertama kali melakukan. • memberikan posisi yang nyaman
Melatih batuk • kaloborasi pemberian obat inhalasi dan mukolitik
efektif dilakukan 2 kali dalam sehari • pantau : batuk efektif, frekuensi nafas, irama nafas, dan bunyi
nafas
Implementasi Keperawatan
Hari/ Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Selasa Pola Nafas Tidak Efektif • Memonitor pola napas Subjektif :


8 November 2022 berhubungan dengan hambatan Hasil : Ny. H mengatakan masih merasa sesak
Jam : 16.30 upaya napas Respirasi : 28 x / menit  
Terdengar suara wheezing dan ronci Objektif :
Irama napas cepat • Keadaan umum , lemah, Ny. H Nampak sesak serta terdapat
Terlihat pengeluaran sputum berwarna kuning kental bunyi wheezing
• Respirasi 28 kali permenit
• Memberikan posisi nyaman pada Ny. H dan terapi
Oksigen nasal kanul 4 LPM Assesment :
Hasil : masalah Ny. H belum teratasi
Posisi lebih nyaman dengan posisi semifowler dan  
merasa nyaman dengan menggunakan oksigen Planning :
Intervensi di lanjutkan :
• Melelatih Ny.H batuk efektif, • memonitor pola napas
Hasil : • memberikan posisi yang nyaman
Ny. H Nampak sulit untuk melakukan batuk efektif • memberikan terapeutik oksigen 4 lpm
karena Ny. H baru pertama kali melakukan. • melatih batuk efektif
Melatih batuk
efektif dilakukan 2 kali dalam sehari
Implementasi Keperawatan
Hari/ Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Selasa Gangguan pola tidur • Mengidentifikasi faktor penggangu tidur Subjektif :


8 November 2022 berhubungan dengan dispneu Hasil : Ny. H mengatakan masih belum bisa tidur
Jam : 16.30 Ny. H nampak lemah sebab tidak nayaman dari rasa  
sesak napasnya Objektif :
  Keadaan umum Ny. H masih tampak sesak dan mata sayu
• Memodifikasi lingkungan
Hasil : Assesment :
membuat cahaya lampu redup masalah Ny. H belum teratasi

• Mengatur posisi yang nyaman Planning :


Hasil : posisi semifowler membuat N. H merasa nyaman Intervensi dilanjutkan :
• Menidentifikasi pengganngu tidur
• Mengajarkan relaksasi otot progresif • Membuat cahaya kamar redup
Hasil : • Membuat posisi yang nyaman
Ny. H masih kesulitan untuk melakukan relaksasi otot • Melatih relaksasi otot progresif
Implementasi Keperawatan
Hari/ Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Rabu Ketidak efektifan kebersihan • Memonitor tanda-tanda vital. Subjektif :


9 November 2022 jalan napas Berhubungan dengan Hasil : Ny. H mengatakan masih merasa sedikit sesak, masih sedikit
Jam : 17.00 wib mucus dalam jumlah berlebihan. · Tekanan darah : 110/80 mmHg, batuk dan mulai mampu untuk mengeluarkan dahak
· Respirasi : 23 kali permenit  
· Nadi: 90 kali permenit Objektif :
· Suhu : 36.70c • Keadaan umum Ny. H Nampak sedikit sesak, Nampak batuk
berdahak. Sputum kental dan berwarna kuning serta masih
• Memberikan Ny. H posisi senyaman mungkin. terdapat bunyi suara sedikit napas tambahan (ronchi).
Hasil : • Tekakan darah : 110/80 mmHg
Pasin lebih nyaman dengan posisi semifowler • Respirasi 23 kali permenit
• Nadi : 90 kali permenit
• Mengkaloborasikan pemberian • Suhu : 36,70C
obat nebulizer dan mukolitik / Ekspektoran sesuai  
program terapi Assesment :
Hasil: • masalah Ny. H teratasi sebagian
Combivent 1 respule dan pulmicort 1 respule dilakukan  
per 8 jam mukolitik / Ekspektoran (N Asetilcystein 3 x Planning :
200 mg & ambroxol 3 x 30 mg) Intervnsi di lanjutkan :
  • memonitor tanda-tanda vital
• Melelatih Ny.H batuk efektif, • memonitor batuk efektif
Hasil : • memberikan posisi yang nyaman
Ny. H Nampak mulai mampu melakukan batuk efektif • kaloborasi pemberian obat inhalasi dan mukolitik
dengan baik
Implementasi Keperawatan
Hari/ Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Rabu Pola Nafas Tidak Efektif • Memonitor pola napas Subjektif :


9 November 2022 berhubungan dengan hambatan Hasil : Ny. H mengatakan masih merasa sedikit sesak
Jam : 17.000 WIB upaya napas Respirasi : 23 x / menit
Terdengar suara wheezing dan ronci Objektif :
Irama napas cepat • Keadaan umum Ny. H Nampak sedikit sesak tidak terdapat
Terlihat pengeluaran sputum berwarna kuning kental bunyi wheezing
• Respirasi 23 kali permenit
• Memberikan posisi nyaman pada Ny. H dan terapi
Oksigen nasal kanul 2 lpm Assesment :
Hasil : masalah Ny. H teratasi sebagian.
Posisi lebih nyaman dengan posisi semifowler dan  
menggunakan oksigen Planning :
Intervensi di lanjutkan :
• Melelatih Ny.H batuk efektif, • memonitor pola napas
Hasil : • memberikan posisi yang nyaman
Ny. H Nampak mulai mampu melakukan batuk efektif • memberikan terapeutik oksigen 2 lpm
dengan baik • Memonitor batuk efektif
Implementasi Keperawatan
Hari/ Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Rabu Gangguan pola tidur • Mengidentifikasi faktor penggangu tidur Subjektif :


9 November 2022 berhubungan dengan dispneu Hasil : Ny. H mengatakan mulai bisa tidur sesuai jam istirahat
Jam : 17.000 WIB Ny. H menyatakan mulai bisa tidur sebab rasa sesaknya  
mulai berkurang Objektif :
Keadaan umum Ny. H sedikit tampak sesak
• Memodifikasi lingkungan
Hasil : Assesment :
membuat cahaya lampu redup masalah Ny. H teratasi sebagian

• Mengatur posisi yang nyaman Planning :


Hasil : posisi semifowler membuat Ny. H merasa Intervensi dilanjutkan :
nyaman • Membuat cahaya kamar redup
• Membuat posisi yang nyaman
• Mengajarkan relaksasi otot progresif • Memonitor relaksasi otot progresif
Hasil :
Ny. H mulai mampu untuk melakukan relaksasi otot
secara mandiri
Implementasi Keperawatan
Hari/ Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Kamis Ketidak efektifan kebersihan Subjektif :


10 November 2022 jalan napas Berhubungan dengan • Memonitor tanda-tanda vital. Ny. H mengatakan Sudah tidak sesak
Jam ; 16.00 WIB mucus dalam jumlah berlebihan. Hasil :  
· Tekanan darah : 110/70 mmHg, Objektif :
· Respirasi : 18 kali permenit • Keadaan umum Ny. H sudah tidak sesak, batuk berdahak
· Nadi: 80 kali permenit berkurang
· Suhu : 36.70c • Tekakan darah : 110/70 mmHg
• Respirasi 18 kali permenit
• Memberikan Ny. H posisi senyaman mungkin. • Nadi : 80 kali permenit
Hasil : • Suhu : 36,70C
Ny. H mulai nyaman dengan posisi supinasi  
Assesment :
• Mengkaloborasikan pemberian masalah Ny. H teratasi sebagian
obat nebulizer dan mukolitik / Ekspektoran sesuai
program terapi Planning :
Hasil: • memonitor tanda-tanda vital
Combivent 1 respule dan pulmicort 1 respule dilakukan • memantau batuk efektif
per 8 jam dan mukolitik / Ekspektoran (N Asetilcystein 3 • memberikan posisi yang nyaman
x 200 mg & ambroxol 3 x 30 mg) • kaloborasi pemberian obat inhalasi dan mukolitik
 
• Melatih Ny.H batuk efektif,
Hasil :
Ny. H Nampak sudah mampu melakukan batuk efektif
dengan baik
Implementasi Keperawatan
Hari/ Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Kamis Pola Nafas Tidak Efektif • Memonitor pola napas Subjektif :


10 November 2022 berhubungan dengan Hasil : Ny. H mengatakan sudah tidak sesak
Jam ; 16.00 WIB hambatan upaya napas Respirasi : 18 x / menit
tidak terdapat bunyi wheezing Objektif :
  • Keadaan umum Ny. H sudah tidak sesak tidak terdapat bunyi
• Memberikan posisi nyaman pada Ny. H wheezing
Hasil : • Respirasi 18 kali permenit
Posisi mulai nyaman dengan posisi suspensi tanpa
menggunakan oksigen Assesment :
masalah Ny. H teratasi
• Melatih Ny.H batuk efektif,
Hasil :
Ny. H Nampak sudah mampu melakukan batuk efektif dengan
baik

Kamis Gangguan pola tidur • Mengidentifikasi faktor penggangu tidur Subjektif :


10 November 2022 berhubungan dengan Hasil : Ny. H mengatakan sudah bisa tidur nyenyak
Jam ; 16.00 WIB dispneu Ny. H menyatakan mulai bisa tidur sebab sudah tidak merasa  
sesak Objektif :
Keadaan umum Ny. H sudah tidak sesak
• Memodifikasi lingkungan  
Hasil : Assesment :
merasa nyaman bila cahaya lampu redup masalah Ny. H teratasi

• Mengatur posisi yang nyaman


Hasil : Ny. H sudah merasa nyaman dengan posisi suspensi

• Mengajarkan relaksasi otot progresif


Hasil :
Ny. H mulai sudah mampu untuk melakukan relaksasi otot
secara mandiri
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai