Mahasiswa :
DESYANA
20227060
2022
TINJAUAN PUSTAKA
• Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung O2 kedalam tubuh serta menghembuskan CO2 sebagai
hasil sisa oksidasi
• Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan dasar manusia yang
digunakan untuk kelangsunagan metabolisme sel tubuh
mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel
(Hidayat, 2012).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
oksigenasi
• Saraf otonomik
• Hormon dan Obat
• Alergi pada saluran napas
• Lingkungan
• perilaku
Masalah kebutuhan oksigenasi
Perubahan Obstruksi Pertukaran
Hipoksia jalan napas gas
pola napas
1. Cuci tangan
Tujuan 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
paru,mobilisasi sekresi dan Hembuskan napas dari mulut dengan sedikit mencucu selama
8 detik (lakukan sebanyak 3x). Kemudian tarikan tahan napas
ke-3 langsung lakukan batukan dua kali dengan mulut
mencegah efek samping dari terbuka.
6. Istirahat.
8. Cuci tangan.
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
Biodata
Riwayat Kesehatan Sekarang :
1. Nama : Ny. H
2. Usia : 50 tahun
10. No. Medikal record : 140337 pada hari ini.. Setelah diperoleh data Ny.
11. Tanggal masuk : 8/11/2022 H di diagnosa medis Asma Bronkial.
12. Tanggal pengkajian : 8/11/2022
Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 November Data obyektif :
2022 pukul 16.30 didapatkan hasil :
Pemeriksaan Fisik :
Data subyektif :
Keadaan umum : pasien nampak sesak nafas dan
Ny. H mengatakan sesak napas dan batuk berdahak lemas
Waktu timbulnya serangan sesak sering terjadi tiba-tiba
Tanda – tanda vital :
dan terjadi di malam hari, klien juga mengatakan pada
saat tidur malam posisi yang di gunakan yaitu posisi TD : 110/70 mmHg, Rr : 28x/menit, S : 36,8, Nadi :
stengah duduk, serangan asma terjadi jika ia merasa 100x/mnit
kedinginan, atau terkena paparan debu, dan ketika Pemeriksaan Head To Toe :
serangan terjadi gejala lain yang di timbulkan yaitu pilek
Kepala dan Rambut : bentuk simetris, tidak ada
dan batuk berdahak.
benjolan/kelainan
NY. H juga mengatakan ketika batuk sulit untuk
Kulit kepala : tampak bersih
mengeluarkan dahak, apabila asmanya kambuh usaha
yang dilakukan yaitu meminum obat yang sudah di beli di Rambut : bersih, sedikit berwarna putih
apotik sebelumnya berupa salbutamol. Wajah : simetris, tidak ada kelainan
Ny. H sudah beberapa kali masuk RS dengan Mata : simetris
penyakit yang sama dan keluarganya memiliki riwayat
Konjungtiva : tidak anemis
penyakit Asma.
Data Penggobatan
Ketidak efektifan kebersihan jalan napas Berhubungan Bersihan jalan nafas ( L.01001) Latihan batuk efektif ( I.01006)
dengan mucus dalam jumlah berlebihan. Ditandai
dengan : Setalah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam Observasi :
diharapkan bersihan jalan napas kembali efektif ditandai • Monitor pola nafas
Data subjektif : dengan : • Identifikasi kemampuan batuk
Ny. H mengatakan : • Monitor bunyi napas tambahan (ronchi)
• sesak napas dan batuk berdahak. • Dispnea menurun
• waktu timbulnya serangan sesak sering terjadi tiba-tiba • Frekuensi nafas membaik
dan terjadi di malam hari. • tidak ditemukan bunyi napas tambahan (ronchi)
• serangan asma terjadi jika ia merasa kedinginan, atau Terapeutik :
terkena paparan debu. Atur posisi semi fowler atau fowler
• ketika serangan timbulkan terjadi gejala pilek dan batuk. Fisioterapi dada pasca inhalasi
• ketika batuk sulit untuk mengeluarkan dahak, Pemberian air hangat
Data Objektif : Edukasi :
• Sesak, terdapat ronchi • Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
• Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik,
• batuk berdahak dengan konsistensi kental dan berwarna ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan Anjurkan
kuning. batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam
yang ke 3
• RR: 28x/ menit.
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian inhalasi (Combivent 1 respule +
Pulmicort 1 respule) dan mukolitik / Ekspektoran (N
Asetilcystein 3 x 200 mg & ambroxol 3 x 30 mg)
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan hambatan Pola napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas (I. 01011)
upaya napas. Ditandai dengan :
Setalah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam Observasi :
Data Subjektif : diharapkan pola nafas membaik ditandai dengan : • Monitor pola napas (frekuensi dan usaha napas)
Ny. H mengatakan merasa sesak napas • Monitor bunyi napas tambahan (wheezing)
• Frekuensi nafas membaik • Monitor sputum (jumlah dan warna)
Data Objektif : • Pola nafas membaik
• Irama napas cepat • Wheezing menurun Terapeutik :
• Posisikan semi fowler / fowler
• Respirasi: 28x/ menit. • Berikan oksigen 2-4 lpm
Edukasi :
• Mengajarkan teknik batuk efektif
Gangguan pola tidur berhubungan dengan dispneu. Pola Tidur (L. 10100) Dukungan Tidur (I. 05174)
Ditandai dengan :
Setalah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam Observasi :
Data Subjektif diharapkan pola tidur membaik ditandai dengan : • Identifikasi pola aktivitas dan tidur
Ny. H menatakan sulit tidur sudah 1 minggu ini bila terjadi • Identifikasi faktor pengganggu tidur
sesak napas • Keluhan sulit tidur menurun
• Kemampuan beraktivitas meningkat Terapeutik :
Data Objektif : • Modifikasi lingkungan
• Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
• Pasien tampak lemah (mengatur posisi tidur)
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Edukasi :
• Nadi: 100x /menit • Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
• Ajarkan relaksasi otot progresif sehari 2 x
Implementasi Keperawatan
Hari/ Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi