ILMU POLITIK
SISTEM POLITIK
Dosen Pengampu:
Monarki mutlak (absolut), seluruh kekuasaan dan wewenang tidak terbatas (kekuasaan mutlak).
Monarki Konstitusional, kekuasaan raja dibatasi oleh suatu konstitusi (UUD)
Monarki Parlementer, ialah suatu monarki di mana terdapat suatu parlemen (DPR), para menteri, baik
perseorangan maupun secara keseluruhan, bertanggung jawab sepenuhnya
pada parlemen tersebut.
Contoh Negara monarki: Inggris, Belanda, dan Brunei Darussalam.
Tirani adalah pemerintahan yang sewenang-wenang dan dijalankan secara otoriter juga
absolut. Ini sekilas sama seperti monarki mutlak, karena kekuasaan ada pada satu orang.
Terbalik dari sistem monarki yang ideal menurut aristoteles yang berubah menjadi tirani
disebabkan keinginan seorang pemimpin absoult tersebut yang menyimpang dan ketidakpuasan
terhadap kekuasaan. Pemimpin tirani membuat rakyat menjadi menderita, sebab keinginan dari
pemimpin harus dipenuhi dan dipaksakan kehendaknya. Sehingga sudah dijelaskan sebelumnya
bahwa pemimpin yang ideal menurut Aristoteles harus dipimpin oleh filsuf atau nabi sehingga
menjauhi sifat tirani
Contoh Negara Tirani : Adolf Hitler di Jerman dan Joseph Stalin dari Uni Soviet .
Contoh Negara Aristokrat: Perancis sempat menjalankan bentuk pemerintahan ini, sekitar
tahun 1700-an.
Contoh Negara Oligarki adalah Afrika Selatan, sebelum Nelson Mandela akhirnya
menjadi presiden tahun 1994.
04 05 06
Sistem Pemerintahan Demokrasi
Liberal Sistem Pemerintahan Liberal
Sistem Pemerintahan Komunis
Politiknya menganut pada kebebasan Macam sistem pemerintahan Liberal
Sistem pemerintahan dikendalikan
individu. Berusaha supaya keputusan menganut pada asas kebebasan sebagai
penuh oleh partai komunis,
pemerintah tidak melanggar landasan penetapan kebijakan. Pemerintah
Komunisme atau Marxisme
kemerdekaan, serta hak-hak individu tak begitu banyak menetapkan kebijakan.
merupakan ideologi dasar yang
seperti tercantum dalam konstitusi. Mayoritas aktivitas pemerintahan negara
umumnya digunakan oleh partai
dijalankan oleh pihak swasta
komunis.
Sistem Politik Indonesia
Politik Indonesia merupakan kedaulatan rakyat/masyarakat termanifestasi dalam pemilihan
parlemen dan presiden setiap lima tahun. Sejak berahirnya Orde baru yang dipimpin presiden suharto
dan mulainya Reformasi, setiap pemilu di Indonesia di anggap bebas, adil dan profesional.
Pengalaman selama masa Orde Lama dan Orde Baru cukup memberikan kesan yang mendalam
dalam sistem politik Indonesia. Peran elit yang terlalu dominan membuat masyarakat tidak berdaya
untuk membangun dirinya dan terlibat dalam menciptakan sistem politik yang stabil, malah sebaliknya
timbul beberapa persoalan yang tidak terselesaikan. Masyarakat atau rakyat merupakan penentu
berjalannya suatu sistem politik, karena masyarakat dianggap sebagai subjek dan objek dari sistem
politik yang ada.
Kedudukan partai politik menjadi sangat strategis pada saat Indonesia memasuki babak baru
dalam sistem politik yang lebih terbuka. Partai politik dan elit politik tidak hanya tergantung pada
kekuatan yang berada di luar kerangka sistem politik. Persoalannya sekarang adalah partai politik dan
elit politik belum memiliki kemampuan untuk mempercayai dirinya sendiri dalam menentukan sikap,
termasuk sangat tergantung pada backing seperti yang terjadi pada masa Orde Baru.
Hidup Kesepian Tanpa
Kekasih
Cukup Sekian Dan
Terimakasih