Penyakit Kulit Akibat Virus

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 65

Penyakit Kulit

oleh karena Infeksi Virus


dr. M Mimbar Topik, M.Ked(DV), Sp.DV

Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


Fakultas Kedokteran Malikussaleh
RSU Cut Meutia
Lhokseumawe
10/23/22
2022 1
Penyakit kulit karena virus :
1. Varisela
2. Herpes zoster
3. Morbili
4. Infeksi Herpes simpleks
5. Veruka Vulgaris
6. Moluskum Kontagiosum
7. Kondiloma Akuminata
8. AIDS

10/23/22 2
Infeksi virus pada kulit  3 cara :
1. Inokulasi langsung :
Veruka, M.kontagiosum, Herpes
simpleks primer

2. Infeksi sistemik :
Varisela, morbili, AIDS

3. Penyebaran lokal dari internal :


Infeksi Herpes simpleks rekuren, Herpes zoster

10/23/22 3
Group virus yg menyebabkan penyakit kulit & kelamin
Group Size Envelope Nucleic Capsid Contoh virus Penyakit
(nm) acid assembly

Herpes 120-200 + DNA Nucleus HSV tipe 1 Infeksi Herpes


virus HSV tipe 2 simplex
Varicella Zoster v Varicella
Herpes zoster
Papova 45-55 - DNA Nucleus Papilloma virus Verruca vulgaris
virus humanus Condyloma
acuminata
Pox 240-300 - DNA Cytoplas Human pox virus Moluscum
virus m contangiosum

Retro 80-120 + RNA Cytoplas HIV AIDS


virus m

10/23/22 4
1. Varisela
(Chicken Pox = Cacar air)
 Etiologi : Varicella Zoster Virus (VZV)
 Insiden : sering pada anak-anak
 Masa inkubasi : 14-15 hari
 Epidemiologi :
- seluruh dunia
- penularan melalui trak.resp. & kontak lgs
- waktu penularan: bbrp hr terakhir MI s/d
± 5 hr stlh timbul erupsi kulit
10/23/22 5
Gambaran Klinik
 Gejala prodromal (2-3 hr)
- demam, malaise, sefalgia, pegal, batuk
- ± gatal
 Stadium Erupsi
- makula eritema  papula  vesikula 
pustula  krusta (perubahan ruam sangat
cepat 8-12 jam)
- timbul lesi tidak serentak  polimorf

10/23/22 6
Vesikel
 Dasar dikelilingi daerah eritema tdk teratur
 Letak superfisial (tear drops = tetesan air)
 Dinding tipis transparan  mudah pecah
 Ø 2-3 mm
 Cairan jernih  keruh  mengering dimulai di
bagian sentral  lekukan (umbilikasi)
 Dpt terjadi pada mukosa mulut,mata, badan,
wajah, ekstremitas dan kulit kepala
 Distribusi : sentral badan  menyebar secara
sentrifugal  ke ekstremitas dan muka
10/23/22 7
Patogenesis
 VZV  masuk tubuh melalui mukosa sal.
nafas atas  multiplikasi  penyebaran dlm
p.darah & sal. limfe  viremia primer 
virus difagositosis sel RES  terjadi
replikasi dlm sel fagosit  viremia sekunder
 penyebaran virus tu ke kulit & mukosa
(sentrifugal)  melalui saraf perifer ke
ganglia dorsal (infeksi laten)

10/23/22 8
Diagnosis :
 Gambaran klinis
 Pemeriksaan lab :

- Tes Tzanck
- Mikroskop elektron
- Histopatologi
- Tes serologik
- Kultur pada sel ginjal monyet

10/23/22 9
Diagnosis Banding
1. Impetigo
2. Skabies
3. Ekzema herpetikum
4. Dermatitis herpetiformis
5. Gigitan serangga
6. Urtikaria papular
7. Moluskum kontagiosum

10/23/22 10
Komplikasi :

1. Infeksi sekunder Stafilokokus &


Streptokokus
 gbrn klinis : impetigo, furunkel,
selulitis, erisipelas
2. Pneumonia  terutama anak < 7 thn
3. Meningoensefalitis
4. Komplikasi mata:konjungtivitis,keratitis

10/23/22 11
Penanganan :
1. Istirahat
2. Simtomatis
* demam  antipiretik, jgn salisilat ok
timbul sindrom Reye (ggn.
SSP, ggn. hati, edema serebral)

* gatal  antihistamin

* infeksi sekunder  antibiotik


10/23/22 12
3. Topikal
- bedak salisil 2%  vesikel belum pecah
- salap antibiotik  bila sdh pecah/krusta
- kompres lar. Burowi 1:20

4. Antivirus
- efektif < 24 jam setelah erupsi
- Asiklovir : bayi/anak : 4x20 mg/kgBB (5-7 hr)
dewasa : 5x800 mg/hr (5-7 hr)
- Valasiklovir : 3x1000 mg/hr (7 hr)
- Famsiklovir : 3x250 mg/hr (7 hr)

10/23/22 13
Prognosis :
 Imunokompeten  baik
 Imunokompromis  jelek

 Ibu hamil trimester I  “Congenital


Varicella
Syndrome”(parut pd kulit,abnormalitas
SSP,
atropi mata,hipoplasi ekstremitas,BBLR)

10/23/22 14
 Neonatal Varicella:
- Menular dari ibu hamil yg menderita
varisela 5 hari sblm melahirkan bayi tsb.
- Gejala klinis berat dan hemoragik
- Angka kematian:35%

- Bila Ab ibu sempat mel.plasenta dan cukup


memberi perlindungan, gejala lebih ringan

10/23/22 15
Pencegahan :
1. Hindari penderita
2. Vaksinasi :
- mencegah komplikasi
- bila terkena, gejala lbh ringan

varicela zoster imune globulin (VZIG)


* indikasi pd neonatal lahir dari ibu yang
menderita varisela
* pemberian sec.IM 4 hr setelah terpajan

10/23/22 16
10/23/22 17
10/23/22 18
10/23/22 19
10/23/22 20
2. Herpes Zoster (HZ)
(= zoster = shingles)
 Def : peny. akut ok VirusVaricella Zoster
dgn gej. klinis vesikel berkelompok di
atas dasar kulit yg eritema, distribusi
unilateral,sesuai dermatom ganglion
saraf sensorik

 Insiden : >> orang dewasa

10/23/22 21
 Epidemiologi :
- terjadi pd org yg telah mendapat
varisela sebelumnya
- reaktivasi virus karena : CMI , trauma
lokal, radioterapi, keganasan,HIV, dll

10/23/22 22
Patogenesis :

 VZV dorman pd ganglion post. med.


spinalis/intrakranial  reaktivasi  VZV
turun melalui akson saraf perifer 
sampai di kulit (sel epitel yg disarafi) 
replikasi & multiplikasi  terbentuk lesi yg
khas sesuai dermatom

10/23/22 23
Gejala Klinis :
 ± gejala konstitusi
 Pd kulit : panas/rasa terbakar/nyeri
 1-2 hr kmdn  vesikel ddg tegang,
berkelompok, warna putih kekuningan pd
dasar kulit yg eritema, sesuai dermatom
 Yg paling sering : torakal, lumbosakral,

servikal, fasial

10/23/22 24
Bentuk Klinis HZ yg Lain:
1. HZ oftalmikus : N. V ramus oftalmikus
2. Sindrom Ramsay Hunt
 N. VII, N. VIII
3. HZ diseminata
4. Zoster sakral
5. HZ aberans
6. Zoster sine herpette
 - nyeri segmental
- ruam (-)
7. HZ bilateral

10/23/22 25
Komplikasi

 Neuralgia pasca HZ
 Gangren superfisialis
 Infeksi sekunder
 Komplikasi mata
 HZ diseminata/generalisata
 Komplikasi sistemik:
endokarditis,meningoensefalitis,
paralisis saraf motorik
10/23/22 26
Penanganan
I. Topikal
 Bedak salisil 2% mencegah vesikel
pecah
 Kompres larutan antiseptik vesikel
pecah dan basah
 Salep antibiotik agak basah/krusta

10/23/22 27
II. Sistemik
A. Penderita tanpa gangguan imunologis
 Usia < 50 tahun
 Umumnya ringan dan sembuh spontan
 Cukup simtomatik  analgetik
 Lesi luas:
 Asiklovir 5 x 800 mg/hr (7 hari)
(efektif < 72 jam muncul erupsi
kulit)
 Valasiklovir 3 x 1000 mg/hr
 Famsiklovir 3 x 250 mg/hr

10/23/22 28
 Usia > 50 tahun
 Penyakit sering berat
 Terapi asimtomatik
 Asiklovir 5 x 800 mg/hr (7-10 hari) atau
Valasiklovir/Famsiklovir
 Lesi luas : Asiklovir i.v 3 x 10
mg/kgBB/hr (5 hari)

10/23/22 29
B. Penderita dengan gangguan imunologis
 Tanpa melihat usia:
Asiklovir 7,5-10 mg/kgBB setiap 8 jam (7 hari)

 Penderita AIDS:
Sering resistensi virus
Foskarnet i.v 60 mg/kgBB setiap 8 jam (14-21 hari)

 HZ oftalmikus
Asiklovir sistemik 10 hari

 HZ dengan kehamilan
Tidak diberikan Asiklovir kecuali HZ oftalmikus/
Syndr.Ramsay Hunt

10/23/22 30
10/23/22 31
10/23/22 32
10/23/22 33
10/23/22 34
10/23/22 35
10/23/22 36
3. MORBILLI (MEASLES = RUBEOLA)
• Morbilli terdapat di seluruh dunia dan
tetap menjadi ancaman kesehatan
masyarakat.
• Resiko kematian tertinggi di negara
berkembang disebabkan komplikasi

• Etiologi : Virus measles (anggota family


paramyxo viridae)
• Penularan melalui udara atau kontak
10/23/22
langsung dengan air liur yang infeksius.
37
• MI : 8-12 hari, dengan masa penularan
1-2 hari sebelum timbul gejala s/d 4 hari
setelah timbul ruam.
• Gambaran Klinis :
Gejala Prodromal : demam (sampai 40o –
40,50oC), malaise, konjungtivitis, coryza,
dan batuk selama ± 4 hari.

Bercak Koplik, tanda patognomonik measles,


diawali dengan makula kecil merah cerah
yang mempunyai 1-2 mm bintik biru – putih
di dalamnya.
10/23/22 38
Khas muncul pada mukosa buccal dekat
molar II, 1-2 hari sebelum sampai 2 hari
setelah timbul ruam.
Pada penderita imunosupresif penyakit lebih
berat dan dpt muncul tanpa ruam yang khas.

Lesi di Kulit
Exanthema ditandai dengan makula & papula
eritematosa, non-pruritik yang dimulai di dahi
dan belakang telinga.
Ruam meluas cepat ke leher,badan,
ekstremitas(tangan dan kaki) juga terkena
Lesi dpt bersatu terutama pd wajah
dan leher
10/23/22 39
Ruam muncul puncaknya 3 hari pertama dan
mulai hilang 4 – 5 hari setelah timbul.
Deskuamasi dapat dijumpai pd saat resolusi.

Perjalanan penyakit sampai 10 hari. Beberapa


individu (+) muntah, diare, nyeri abdomen,
splenomegali, faringitis, limfadenopati
generalisata.
Penderita imunosupresif  resiko tinggi
pneumonitis, encefalitis dan komplikasi fatal
lainnya.
10/23/22 40
Pemeriksaan Penunjang :
 Pemeriksaan laboratorium
Monositosis, leukopenia, trombositopenia
selama masa prodromal, virus bisa (+) di
sekret nasofaringeal, darah, urine.
 Kultur virus : sensitifitas rendah
menemukan virus
 ELISA, PCR dapat mendeteksi virus
measles dalam spesimen mis. sekret
nasofaringeal, darah, urine.
 Serologik
10/23/22
: Ig M/Ig G 41
Diagnosis banding :
- Reaksi alergi obat
- Rubella

Komplikasi
Tertinggi pada anak < 5 tahun dan dewasa >
20 tahun. Yang paling sering : otitis media,
pneumolaringotracheobronchitis dan diare.
Jarang : hepatitis, trombositopenia,
encefalitis, yang paling sering fatal :
pneumonia
10/23/22 42
Prognosis
Measles tanpa komplikasi  self limited 10-12
hari. Malnutrisi, immunosupresi, kesehatan
yang buruk dan penanganan suportif yang
kurang akan memperburuk prognosis.
Di negara berkembang measles penyebab
utama kematian bayi

Penatalaksanaan
- Yang terutama penanganan suportif
- jika (+) Infeksi sekunder  antibiotika yang
sesuai
10/23/22 43
- Ribavirin dapat dipertimbangkan
(menghambat virus measles pada kultur
jaringan dan me  keparahan dan lama
penyakit pada beberapa kasus)
- Malnutrisi dan defisiensi vit. A dapat me 
CMI pada anak-anak, me  resiko dan
keparahan infeksi  suplemen vit. A
direkomendasikan untuk semua anak-anak
penderita measles yang tinggal pada
komunitas defisiensi vit. A atau measles
totallity rate 1%
10/23/22 44
- Penderita resiko tinggi (anak-anak < 1
tahun, ibu hamil, orang yang belum
diimunisasi, imunokompromis, orang yang
terpapar virus measles), harus mendapat
Imunoglobulin profilaksis dalam 6 hari
terpapar. Jika diberikan dalam 72 jam
terpapar, orang tersebut tidak akan terinfeksi
virus dosis : 0,25 ml/kg intra muscular.

Pencegahan (Imunisasi)
- Insiden meales  di seluruh dunia akibat
imunisasi MMR
10/23/22 45
- Dosis tunggal vaksin live attenuated
measles menghasilkan antibodi pada 95%
individu, sebagai imunitas seumur hidup.

- Efek samping vaksin measles : demam,


ruam sementara morbilliformis dan jarang :
trombositopenia, reaksi neurologik
sementara.

10/23/22 46
- Kontraindikasi vaksin :
• Pada individu dengan penyakit yang
sedang s/d berat.

• Alergi telur / neomycin

• Ibu hamil

• Gangguan sistem imun (Cancer, HIV,


terapi imunosupresif)

10/23/22 47
10/23/22 48
10/23/22 49
4. Herpes Simpleks (HS)
 Def : infeksi kronis disebabkan Virus Herpes
Simpleks (VHS)dgn gejala khas :
vesikel berkelompok di atas dasar kulit yg
eritema, menyerang daerah mukokutan &
sekitarnya, bersifat rekuren

 VHS ada 2 tipe :


- VHS tipe I : umumnya HS labialis

- VHS tipe II : umumnya HS genitalis


10/23/22 50
Epidemiologi :
 Di seluruh dunia
 Penularan umumnya kontak langsung
 Infeksi primer VHS I  umur muda &
gejala ringan
 Dpt ditularkan pd bayi prenatal, waktu
melalui jalan lahir & post natal

10/23/22 51
Patogenesis :

virus masuk mel. bibir, mukosa mulut, kulit,


konjungtiva, genital, lubang telinga, lubang
hidung  multiplikasi pd tmpt msk  kel. limfe
reg.& pemb. darah ~~> kulit & membran
mukosa  replikasi  lesi kulit primer (vesikel
berkelompok)  virus ke ganglion radiks
dorsalis mengikuti sarabut saraf tepi  virus
menetap (periode laten)  reaktivasi  virus
turun ke kulit  lesi kulit rekuren

10/23/22 52
Gejala Klinis :
 Mula2 rasa gatal/terbakar & kemerahan
 bbrp menit s/d jam  timbul vesikel
 Vesikel jernih  seropurulen  bbrp hr
vesikel pecah  krusta  dlm 1 mgg
sembuh tanpa sikatrik
 (+) pembesaran kel. getah bening
regional
 Lokasi paling sering : bibir, genital

10/23/22 53
Bentuk Klinis Herpes :

1. Herpes labialis
2. Herpes genitalis
3. Herpetic withlow
4. Eksema herpetiformis
5. HS okular
6. HS ensefalitis

10/23/22 54
Diagnosis :
 Anamnesis
 Gejala klinis
 Tes Tzanck
 Kultur
 Serologi : Ab spesifik

10/23/22 55
DD : 1. Impetigo bulosa
2. Stomatitis aftosa
3. Oral thrush
Penanganan :
•Simptomatik : analgetik
•Anti virus :
- Asiklovir 5 x 200 mg ( 7 hari )
- Valasiklovir 2 x 500 mg ( 7 hari )
- Famsiklovir 3 x 250 mg ( 7 hari )
- komplikasi berat: Asiklovir intravena

10/23/22 56
Anjuran:
 Bila ada lesi  abstinensia
seksual/kondom
 Penyuluhan pasien (health education)
 Bila mungkin, pemeriksaan pasangan
seksual tetapnya

10/23/22 57
10/23/22 58
10/23/22 59
10/23/22 60
10/23/22 61
10/23/22 62
10/23/22 63
10/23/22 64
TERIMA
KASIH
10/23/22 65

Anda mungkin juga menyukai