• Tamu Agung : orang yg berkedudukan tinggi yg sedang berkunjung
• Tamu Negara : pemimpin tertinggi suatu negara yg berkunjung resmi ke negara lain • Artis Tamu : artis terkenal yg ikut dl pertunjukan drama dsb sbg tamu dan dl pertunjukan yg terbatas • Dosen Tamu : tenaga pengajar dr perguruan tinggi lain yg diundang oleh suatu perguruan tinggi untuk mengajar dl jangka waktu tertentu • Penerima Tamu : orang yg bertugas menerima dan melayani tamu pd waktu pertama kali tamu masuk hotel; menerima pemesanan kamar, baik langsung maupun tidak langsung, spt melalui telepon, telegram, atau alat komunikasi lainnya • Tamu Kantor : seseorang atau kelompok yang datang kesebuah perusahaan untuk kepentingan tertentu • Buku Tamu : buku yg berisi nama tamu yg hadir dl pertemuan (rapat, resepsi, kantor, dsb) Tugas Sekretaris dalam menerima tamu • Salah satu tugas sekretaris adalah mengatur pertemuan antara pimpinan dengan tamu-tamu yang akan bertemu dengan pimpinan. Mulai dari membuat janji, konfirmasi, sampai menerima kedatangan tamu pimpinan di kantor. Tetapi sebagai sekretaris, tidak dapat menerima tamu begitu saja. Ada etika dan aturan tersendiri dalam menerima tamu. • Dalam menerima tamu ada etika-etika yang harus kita ketahui, untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dilingkungan kerja tersebut agar tamu merasa nyaman dan mempunyai kesan baik ketika melakukan kerjasama. Selain itu, seorang sekretaris juga harus mengetahui dan memahami sifat, kedudukan atau pangkat dan perilaku tamu yang datang ke kantor. Seorang sekretaris wajib menanyakan nama, keperluan dan mengantar tamu bertemu dengan pimpinan yang akan ditemuinya. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menemui tamu :
• Bersikap ramah memberikan salam dan menyapanya.
• Apabila tamu masuk, hendaknya berdiri, tersenyum, dan bersalaman. • Tanyakanlah maksud kedatangannya, dan berikan informasi yang sejelas-jelasnya. • Apabila sudah ada janji, tepati waktu, apabila sedang ada tugas di luar kantor harus memberitahukan dan minta maaf untuk datang terlambat (prioritas perlu dipertimbangkan). • Bila pejabat yang diinginkan tamu tidak ada di tempat usahakan agar tamu meninggalkan pesan dan catat segera serta beritahukan kepada pejabat yang dituju. • Bila tamu harus menunggu, usahakan agar tamu menunggu dengan suasana yang menyenangkan berikanlah bacaan (surat kabar, majalah). • Biasanya di instansi atau perusahaan ada petugas khusus penerima tamu yang disebut Resepsionis. Tamu yang datang terlebih dahulu harus mengisi buku tamu. Untuk memudahkan petugas untuk menghubungi orang yang dituju oleh tamu Merencanakan Dan Menyusun Jadwal Penerimaan Tamu • Jadwal penerimaan tamu harus diatur dan secermat mungkin, perlu dibuat catatan khusus. • Buku tamu harus berisi No, Nama, Alamat, No. Telp, Tanggal, Waktu, dan tujuan bertamu. Untuk membantu mengingatkan pimpinan, buatlah perjanjian atau pembatalan dengan tamu apabila ada perubahan sampaikanlah secepatnya Kesalahan Yang Dihindari • Dalam melayani tamu yang harus dihindari adalah: – Hindari senda gurau, jangan berbisik-bisik ketika menerima tamu. – Jangan duduk saat menerima tamu, hendaklah berdiri. – Janganlah berhias diri saat menerima tamu. – Jangan makan pada saat menerima tamu. – Kurang sabar dalam melayani tamu. – Tidak memberikan keterangan yang lengkap kepada pimpinan tentang tamu Saat sekretaris menerima tamu kantor, hal yang harus dilakukan antara lain : • Mempersilahkan tamu duduk ditempat terhormat, biasanya ditempat yang paling jauh dengan pintu. • Duduk berhadapan dengan tamu dan melayani dengan sikap duduk yang sopan, duduk miring bersandar, kaki menumpang keatas tidaklah baik. • Ketika akan memasuki ruang yang ada tamu didalamnya hendaknya mengetuk pintu, setelah masuk tundukan kepala kepada tamu terlebih dahulu, kemudian berbicara dengan orang yang dimaksud. • Apabila materi pembicaraan hanya perlu diketahui oleh orang yang dimaksud, sampaikan pesan tertulis dikertas catatan. • Ketika tamu akan meninggalkan ruang tamu bukakan pintu dengan ramah dan sopan Menurut Ursula Ernawati, etika sekretaris menerima tamu kantor antara lain :
Berpenampilan rapi, bersih dan segar Bersikap hormat kepada tamu
Berperilaku sopan dan ramah Memiliki semangat kerja yang tinggi Ekspresi wajah yang hangat Nada suara yang enak dan jelas Menghafal nama tamu Tenang dan menangani complain Senang bergaul dan luwes secara profesional Menjadi pendengar yang baik Tidak menginterupsi pembicaraan Menjaga sikap tubuh agar tidak tamu melakukan kebiasaan-kebiasaan jelek, Tulus melayani tamu seperti menggigit kuku Pada prinsipnya semua karyawan harus dapat bertindak sebagai penerima tamu. Oleh karena itu sekretaris yang bertugas menerima tamu harus memperhatikan hal-hal berikut : – Mengetahui nama tamu, nama kantor, nama perusahaan, dan maksud kunjungannya. – Memberikan kesan yang paling menyenangkan dan menunjukan kesan tersebut agar terjalin goodwill yang baik. – Menyapa, menghormati, memberi bantuan dengan informasi yang tepat, dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya secara wajar. – Mengetahui dengan pasti, hal yang boleh dan tidak boleh diberitahukan kepada tamu. – Menghubungi pejabat yang lebih berhak menangani masalah yang di bawa oleh tamu, sesuai dengan kebijkan kantor. – Bila tamu terpaksa menunggu, ciptakan suasana yang menyenangkan. – Pandai-pandailah menetapkan pilihan sesuai dengan masalah yang di ungkapkan oleh tamu dengan pejabat yang berwenang dan dapat menguasai masalahnya. – Bila pejabat yang diinginkan tamu tidak ada di tempat, mintalah kepada tamu agat meninggalkan pesan. catat pesan itu dan beritahukan pada pejabat yang dikehendaki tamu Melayani tamu menurut kepentingannya Tamu yang datang untuk minta dana atau sumbangan: Tamu yang datang untuk meminta dan atau sumbangan biasanya ingin bertemu langsung dengan pimpinan dan dengan berbagai macam alasan, cara terbaik untuk mengatasi tamu ini adalah tetap melayaninya dengan sabar dan ramah sambil menyodorkan formulir isisan yang harus diisi oleh tamu tersebut, formulir itu memuat nama, alamat, instansi, atau maksud sumbangan yang diminta untuk kepentingan apa. Memberitahukan kepadanya bahwa pengisian formulir bagi para tamu merupakan perturan sehingga sang tamu harus mengisinya bila tamu memang meminta sumbangan persilakan untuk menghungi bagian lain yang memang khusus menangani dana. Jadi tidak harus bertemu dengan pimpinan. • Tamu yang datang untuk menawarkan barang atau jasa
Pada umunya tamu jenis ini sangat sopan dan
menyenangkan sebab mereka telah mendapatkan pelatihan ketrampilan dalam membuat barang atau jasa, namun tak jarang para penjual ini meminta bertemu langsung dengan pimpinan, sehingga sekretaris perlu mengatur taktik dan strategi dalam melayani tamu tersebut Tamu yang ingin membeli barang Tamu yang ingin membeli barang biasanya banyak bertingkah. Mereka minta untuk diperhatikan, diistimewakan, bahkan ingin diperhatikan dengan pimpinan. Oleh karena itu, bawalah tamu ke bagian pembelian. Jangan lupa tawarkan minum kepada tamu yang ingin membeli barang. Tamu aparat pemerintah • Tamu yang bersifat kunjungan rutin Biasanya mereka tidak meminta untuk bertemu dengan pimpinan karena secara rutin mereka menghubungi pihak tertentu untuk mendapatkan informasi. Akan tetapi, lebih baik bila sekretaris memberi laporan kepada pimpinan karena mungkin pimpinan ingin bertemu untuk menanyakan suatu hal yang penting mengenai peraturan yang belum jelas. Hal ini akan membawa dampak positif dikemudian hari bila sewaktu-waktu ada kepentingan perusahaan
• Tamu yang bersifat kunjungan khusus
Biasanya pejabat/aparat pemerintah datang dalam bentuk rombongan/ protokol. Dalam hal ini pimpinan perusahaan mutlak harus menyambut sendiri bahkan harus siap dipintu masuk dalam pakaian lengkap artinya pakainan formal seperti dress lengkap sebelum para tamu turun dari kendaraan. Sekretaris wajib mengatur tata upacara penyambutan tamu agar segala sesuatu berjalan dengan lancar. Hidangkan makanan kecil dan minuman atau kenang-kenangan atau cendera mata harus dipersiapkan. Untuk tamu-tamu khusus pesanlah hotel yang berbintang kelas satu, supaya kalau terjadi sesuatu diluar dugaan, perusahaan tidak dapat disalahkan Tamu Teman Pimpinan Sekali-kali pimpinan akan didatangi oleh temannya atau kenalan baik. Mungkin tamu tersebut teman bisnis, relasi, atau mungkin juga teman sekolah dulu. Dalam hal ini sekretaris harus mengenal tamu-tamu tersebut,meskipun begitu sekretaris harus bertanya dulu kepada pimpinan apakah tamu tersebut boleh menemui sekarang atau tidak. Bila pimpinan sedang sibuk, persilakan ia untuk menunggu. Yang perlu diperhatikan adalah tujuan kedatangannya yaitu akan menghambat tugas pimpinan, sekedar kangen, atau ada urusan bisnis penting. Formulir kedatangan Tamu Formulir kedatangan tamu hampir sama dengan formulir penerimaan dan panggilan telpon, informasi tentang tamu yang datang harus di catat lengkap untuk kepentingan data dan informasi selanjutnya. Secara garis besar, form tamu berisikan data diri dan maksud tujuan tamu berkunjung ke perusahaan. Untuk lebih lengkapnya, form kedatangan tamu juga harus di tandatangani oleh penerima tamu dan tamu yang bersangkutan. Bertamu • Bertamu adalah berkunjung ke rumah orang lain dalam rangka mempererat silaturrahim. Maksud orang lain disini bisa tetangga, saudara (sanak family), dan teman sebaya. Bertamu tentu ada maksud dan tujuannya, antara lain menyambung persaudaraan atau silaturrahim, menjenguk orang yang sedang sakit, ngobrol- ngobrol biasa, membicarakan masalah keluarga, atau membahas tentang musyawarah lingkungan. • Dengan mempererat tali silaturrahim pada sesama, berarti kita telah membina hidup rukun, menumbuhkan rasa kasih sayang, tolong menolong dan saling membantu antara sesama manusia. Selain itu, bertamu tidak saja menghubungkan tali persaudaraan tetapi juga akan banyak menambah wawasan ataupun pengalaman Cara Bertamu • Meminta ijin masuk • Jangan mengintip ke dalam rumah • Berpakaian yang rapi dan pantas • Memperkenalkan diri sebelum masuk • Masuk dan duduk dengan sopan • Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hati • Memilih waktu yang tepat untuk bertamu Daftar Pustaka • Rumsari Hadi Sumarto & Lukas Dwi Antara, 2003, Sekretaris Profesional untuk SMK Kelompok Bisnis Manajemen: Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Balai Pustaka. • Badri Munir Sukoco, 2005, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, Jakarta: Erlangga. • Drs. Ignatius Wursanto, 2006, Kompetensi Sekretaris Profesional, Yogyakarta: Andi Offset • Irra Chrisyanti Dewi, S.Pd., M.SM., 2011, Manajemen Kesekretariatan: Untuk SMK, Perguruan Tinggi dan Praktisi, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher • Donni Juni Priansa, S.Pd., S.E., S.S., M.M., QWP, 2014, Kesekretarisan: Profesional Berkompeten Trampil Cerdas Melayani, Bandung: Alfabeta. • http://kamusbahasaindonesia.org/tamu/mirip (KamusBahasaIndonesia.org), diakses: 5 September 2016 Terimakasih