PENDAHULUAN
VISI PK
Menjadi sumber nilai dan pedoman
penyelenggaraan Program Studi dalam
mengantarkan mahasiswa mengembangkan
kepribadiannya, berperan aktif menegakkan
demokrasi menuju masyarakar madani
MISI PK
Membantu mahasiswa mewujudkan nilai-nilai dasar
perjuangan bangsa serta kesadaran berbangsa dan
bernegara dalam menerapkan ilmunya secara
bertanggungjawab terhadap kemanusiaan 1
*KOMPETENSI
Kemampuan berpikir
Besikap rasional, dinamis dan realistik
Intelektual yang berpandangan luas, tidak
parokialis dan tidak etnosentris.
Memiliki
> Ktsadaran beta negara
> Kasadaran berbangsa dengan memiliki
Wawasan Kebangsaan demi Ketahanan
Nasinal
Pola pikir dan sikap yang komprehensif pada
semua aspek kehidupan nasional
2
Sikap terhadap nilai:
- Berguna sebagai pemotivasi
Bukan jimat, tidak diramalkan
Harus dilestarikan
3
Sistem
- Bagian-bagian berdiri sendiri,
- Saling berketergantungan
- Saling berkolerasi
- Memiliki makna sendiri-sendiri dan
keseluruhan
Jenis Sistem
1.Sistem Tertutup: hampir tidak
dipengaruhi oleh lingkungan
2. Sistem Terb u.ka: dipengaruhi oleh
lingkungan
4
5
Sistem Nilai
Kumpulan nilai
5
Sistem Terbuka
Masukan:
- Masukan baku
- Masukan instrumental
- Masukan lingkungan
Daur berulang
Output = nilai yang semakin berkualitas 6
BAB 2
HAKIKAT NILAI
Pengertian nilai (values):
- Keyakinan dasar bahwa suatu modus (cara) perilaku
atau keadaan akhir dari eksistensi yang khas lebih
disukai secara pribadi atau sosial daripada suatu modus
perilaku atau keadaan akhir eksistensi yang berlawanan
atai kebalikannya (Rokeach, dalam Robbins, 1996)
- Modus perilaku atau keadaan akhir eksistensi itu tidak
berarti adalah penghabisan atau statis
- Akhir ke akhir dst
- Nilai mula (awal) yang bertambah bobot secara
bersinambung dan berkelanjutan.
7
Bentuk Nilai
- Konkret dan abstrak
- Pemikiran dan fakta
9
8
Hakikat Nilai
Perubahan yang bersinambung (continuity) dan.
berkelanjutan (sistainity).
Penggolonngan Nilai
1. Menurut kondisi
a. Nilai Terminal: Keadaan akhir eksistensi
yang sangat diinginkan seseorang selama
hayatnya.
b. Nilai instrumental: modus perilaku yang
lebih diinginkan atau cara mencapai nilai
terminal (Robbins, 1996)
10
2. Menurut eksistensinya
a. Nilai Instrinsik: NIlai yang hakiki dan
abadi
b. Nilai Ekstrinsik: cara untuk mencapai
nilai intrinsik
11
3. Menurut tipe
a. Menurut Allport (dalam Robbins, 1996)
1) Nilai Teoretis: penemuan kebenaran
ilmiah
2) Nilai Ekonomis: menekankan kegunaan
dan kepraktisan
3) Nilai Estetis: bentuk dan keserasian
4) Nilai Sosial: kecintaan kepada orang
5) Nilai Politis: kekuasaan dan pengaruh
6) Nilai Religius: pemahaman mengenai
makro
kosmos.
12
b. Menurut Prof Notonagoro:
1) Nilai Material: segala sesuatu yang berguna bagi
unsur manusia.
2) Nilai vital: segala, sesuatu yang beguna untuk
beraktivitas.
3) Nilai Kerohanian:
a) Nilai kebenaran: bersumber pada akal
manusia.
b) Nilai keindahan: bersumber pada unsur
rasa (estetika).
c) Nilai moral (kebaikan): bersumber pada
unsur kehendak (will, kasa, etika).
d) Nilai religius: ketuhanan, kerohanian yang
tinggi dan mutlak (kepercayaan dan
keyakinan).
13
Nilai (values) menurut Robert Kreitner dan Angelo
Kinicki
1. Pengenalan nilai: Keyakinan yang dipegang teguh dan
tampil dalam perilaku.
2. Nilai-nilai organisasi menjadi dasar budaya organisasi.
3. Nilai Pendukung: nilai dan norma yang telah dibuat oleh
organisasi
4. Nilai diperankan: nilai dan norma yang diperankan oleh
karyawan.
5. Sistem nilai yang memiliki pola dalam organisasi.
6. Komponen kunci nilai:
a. Konsep kepercayaan
b. Mengenai perilaku. yang dikehendaki
c. Keadaan yang amat penting
d. Pedoman menyeleksi dan mengevaluasi kejadian dan
perilaku
e. Berurutan dari yang relatif penting.
14
BAB 3
TEORI KEPRIBADIAN
Definisi kepribadian
Organisasi dinamis di dalam tiap-tiap sistem
psikofisik yang menentukan penyesuaian unik
terhadap lingkungannya (Allport, dalam.
Robbins, 1996)
Sistem psikofisik, yaitu manusia
individu
3. Faktor situasi
Dinamika yang muncal di suatu tempat, suatu
keterpencilan
Berpengaruh tidak sama bagi setiap individu
16
Kepribadian
Karakter yang teridentifikasi
muncul berkali-kali
Setiap ciri mempunyai lawan
(kebalikan)
Ada perilaku positif dan ada
perilaku negatif
Karakter itu teridentifikasi dalam
19
- Manfaatnya: mengenali kepribadian yang cocok
dengan kompetensi tertentu
Contoh:
- koinbinasi'INTJ adalah kepribadian tipe
Visioner
- kombinasi ESTJ adalah kepribadi in tipe
pengorganisasi
20
Tipe menurut Model 5 Besar
1) Ekstraversi: mudah bergaul, banyak bi.cara,
tegas
2) Sifat menyenangkan: baik hati, koperatif,
mempercayai
3) Sifat mendengarkan kata hati: bertanggung
jawab, dapat diandalkan, tekun, berorientasi
prestasi
4) Kemantapan emosional: tenang, bergairah,
terjamin (positif) lawan tegang, gelisah,
murung, tak kokoh (negatif)
5) Keterbukaan terhadap pengalaman:
imajinatif, peka secara artistik, intelektual
21
9
Atribut Kepribadian
Merupakan penunjuk posisi seorang
daiam mengaktualkan
kepribadiannya
Peramal yang ampuh tentang kepribadian
Ada enam atribut
Sebaliknya, Mach-rendah
23
3. Penghargaan Diri (Self-Esteem)
Sejauh mana menyukai atau tidak menyukai diri sendiri
Self-esteem tinggi
Yakin akan kemampuan yang dituntut oleh suatu pekerjaan
Yakin akan kemampuan yang -lebih untuk suatu pekerjaan
Memiliki daya tahan terhadap penga.1111 luar
Self-eksteem rendah
Lebih suka'berusaha menyenangkan orang lain
24
4. Pemantauan Diri (self-monitoring)
.Pemantauan diri tinggi
Adaptif clan peka terhadap isyarat
eksternal Penyesuaian diri
.Pemantauan diri rendah
Tidak tanggap terhadap isyarat dari luar
5. Pengambilan Risiko
.Berani mengambil risiko (risk lover)
.Menghindari risiko (risk averter)
25
13
6. Tipe Kepribadian A
Karakter kompetitif berlebihan
Merasa didesak viaktu terns.-menerus
Agresif untuk memperoleh hasil lebih banyak
Efek-tif mencapai sasaran melcbihi rencam
Ambisi besar menguasai materiel lebih besar
Bergerak, berjalan dan makan dengan cepat
Merasa tidak sabar
Bergulat untuk mengerjakan dua atau lebih
pekerjaan
Tidak membiarkan waktu terluang
Terobsesi oleh skor untuk berprestasi (ranking
terbaik)
Sebaliknya: Kepribadian Tipe B
26
14 Perkembangan Kepribadian
Menurut Gardner Murphy (dalam Sumadi, 1998)
Tahap -1 : tahap keseluruhan (global)
Dimulai dari kelahiran (bayi)
Sifat-sifat yang terbawa dari lahir beium terpilah
Belum ada batas pembeda antara sifat yang satu
dengan lainnya
dari luar
27
Tahap -3 : tahap integrasi
Penvatuan beberapa sifat (traits),
28
PANCASILA SEBAGI SISTEM NILAI
Pancasila. dalam UUD:
Rumusan Pancasila, yang otentik, baku dan
benar
terdapat dalam UUD 1945
Dirumuskan oleh Panitia, Persiapan
Kemerdekaan Indonesia
Alinea. terakhir
Satu napas, tidak perlu diberi nomor urut
(1,2,3,4,5)
29
Bandingan rumusan baku tersebut dengan Piagam
Jakarta:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikinah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi scluruh rak.yat Indonesia
(dalam Darji Darmodiharjo dkk, 1995)
30
Pancasila sebagai sistem
Masukan
instrumental
Sila 1
Masukan
lingkungan Sila
2
31
Ketuhanan Yang MahaEsa
Prinsip
Saling menghormati
Tidak etnosentris
32
Persatuan Indonesia:
- Bumi, laut dan ruang
Segala kekayaan alam
33
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
-Kehidupan demokratik
-Keberorganisasian
- Mengutamakan kepentingan umum dar kepentingan
individu/kelompok
Berpemerintahan
Kebutuhan akan kekuatan. di semua bidang
kehidupan
Kontributor proporsional
Kekeluargaan dan kebersaman
34
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
-Kesejahteraan fisilk dan rohani
Keamanan
Keadilan secara proporsional
Kondisi yang bersinambung dan
berkelanjutan
(kodisi kuantitatif dan kualitatif)
Hakikat nilai
35
BAB 4
SAPTAMARGA SEBAGAI NILAI
DAN
SASANTI KARTIKA EKA PAKSI SEBAGAI
NILAI
Latar Belakang SM
TNI tumbuh dari berbagai komponen
Tujuan mereka sama: mempertahankan
kemerdekaan.
Kelestarian TNI ke masa depan
Tim penyusun Kode Etik kehidupan TNI 1948-
5 Oktober 1951
36
Intisari SM
Pedoman kehidupan clan
perjuangan TNI
Moralitas perjuangan
Semangat perjuangan
37
3
39
Pada Titik Berangkat (TB): fakta, means
Pada Titik Tiba (TT): ada suatu nilai (values)
yang perlu dicapai = metafisik
Apabila values sudah dicapai—menjadi fakta,
means dst (teori Herbert Simon)
Tood van Peursen:
- Fakta. = realitas fisik
- Nilai = kondisi spekulatif fisik
Kegiatan dan' fakta, ke nilai — events (peristiwa)
Realitas, fisik kondisi spekulatif fisik dan events
realitas.
40
5. Nilai Estetika (keindahan)
•Makna kiasan
•Titik Berangkat (TB), Titik Tiba, (TT) dan
jalan yang ditata secara teratur dan metodik,
sistematik dan sistemik merupakan sesuatu yang
indah
•Rambu dan marka, harus tertata
6. Nilai Terminal (Nilai Intrinsik)
-Marga 1 s/d 3
-Berlaku universal
7. Nilai Instrumental (Nilai Ekstrinsik)
-Marga 4 s/d 7
-Berlaku spesifik bagi TNI
41
TB TT
dst
Peristiwa (evens)
Fakta Nilai, values
(kondisi spekulasi
fisik)
Realitas
42
Kartika Eka Paksi
Arti harfiah:
- Kartika : bintang
- Eka : satu
- Paksi: burung
Arti kiasan
Konsentrasi pada satu arah menuju cita-cita, jangan
mendua dalam mencapai cita-cita
Arti filsafati:
- Kartika,bintang=metafisik,kondisi spekulatif fisik
- Paksi, burung=wahana menuju metafisik
- Bintang sebagai suatu relitas tidak akan pernah habis
dijelajahi.
43
BAB V
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
VIS1
Pendidikan Kewarganegaraan di PT
MISI
Membantu Mahasiswa selaku WNI
Agar mampu mewujudkan nilai dasar perjuangan bangsa
Indonesia serta kesadaran berbangsa, bernegara dalam
menerapkan i1munya secara bertanggungjawab terhadap
kemanusiaan
44
KOMPETENSI
Bertujuan untuk membekali kemampuan berfikir
45
DASAR PEMIKIRAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Rakyat Indonesia melalui Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pendidikan Nasional diarahkan untuk :
Tingkatkan kecerdasan, harkat dan martabat
bangsa
Mewujudkan manusia serta masy. Indonesia
beriman, bertaqwa, berkualitas, mandiri
Berjiwa pembangunan dan bertanggungjawab
atas Pembangunan Bangsa
Tingkatkan kualitas manusia Indonesia.
46
Menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta
tanah air
47
PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA
(PPBN)
Periode-periode NKRI yg berkaitan dgn sejarah perkembangan
PPBN
1. Thn 1945 sejak NKRI diproklamasikan--tahun 1965 Periode
Lama/Orde Lama
Hakikat/Bentuk ancaman yang dihadapi 4 'Ancaman W
48
Menumbuhkan pemikiran mengenai cara menghadapinya
Thn 1954 terbit UU No. 29/1954 ttg Pokok-pokok Perlawanan
Rakyat (PPPR)
Menghasilkan Organisasi Perlawanan Rakyat di Pemerintahan
Desa (OPR) berkembang menjadi Organisasi Keamanan
Desa (OKD)
Di Sekolah's Organisasi Keamanan Sekolah (OKS)
Pola pendidikan terarah
- Fisik
- Teknik
kemiliteran
- Taktik
- Strategi
49
2. Periode/Orde Baru dan Periode/Orde Reformasi
Hakikat/Bentuk Ancaman/tantangan yg dihadapi
•
Utk Wujudkan Bela Negara berbagai aspek kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bemegara perlu
membuat Rumusan Tujuan Bela Negara
• Tujuan Bela Negara
50
Ketetapan MPR Nomor : V/MPR/1973 ttg GBHN, terdapat
muatan
– Wawasan Nusantara (Wanus)
– Ketahanan Nasional (Tahnas)
UU Nomor: 29/1954 ttg Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat
(PPPR) tidak dpt menjawab lagi kondisi yang diinginkan
dicabut/diganti
UU Nomor : 20/1982 ttg Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan R.1 diselenggarakan PPBN melalui
Objek & Sasaran
– Lingk. Kerja
– Lingk. Pemerintahan
– Lingk. Pendidikan
51
PPBN di lingk. Pendidikan
–
Tahap Awal PPBN TKK – SMU
–Tahap La jutan Mahasiswa.
f
Penegasan secara Hukum PPBN
–
UU Nomor : 2/1989 (Sisdiknas)
–
UU Nomor : 20/2003 (Sisftnas)
UU Nomor : 2/1989 Nomor : 20/2003 ttg Sisdiknas
–
Kurikulum pendidikan Kewarganegaraan
52
UU Nomor : 20/2003 psl 37, antara lain tentang Kurikulum PT
– Pendidikan Kewarganegaraan Kurikulum Wajib
– Agar para Alumni memiliki
Semangat Juang
53
PEMAHAMAN TENTANG
BANGSA
Bangsa :
Orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,
bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri.
Kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan
bahasa dan wilayah tertentu dimuka bumi.
Bangsa Indonesia :
Sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang
sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta
berproses di dalam satu wilayah : Nusantara/Indonesia.
54
PEMAHAMAN TENTANG:
NEGARA
Negara :
Suatu organisasi dari kelompok atau beberapa kelompok
manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan
mengaku adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib
serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia
tersebut.
Satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui
hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuatan guna
memaksa untuk ketertiban sosial dan masyarakat ini berada
dalam satu wilayah tertentu yang membedakannya dari kondisi
masyarakat lain di luarrrya.
55
NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM SISTEM KENEGARAAN DI
INDONESIA
56
Kewajiban Negara thd Warga Negaranya
Memberikan kesejahteraan
Keamanan lahir batin
Melindungi Hak Asasi Warganya (HAM) berdasarkan :
Ketentuan Intemasional
Agama
Etika Moral
Budaya
57
PROSES BANGSA YANG MENEGARA
58
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
(PEMBUKAAN)
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan
oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang
merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh
keinginan yang luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
59
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk rnemajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu
dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
60
Alinea kedua Pembukaan UUD 1945 B.Indonesia beranggapan bahwa
terjadinya negara mrpkn proses/tahapan-tahapan:
Bersatu
Berdaulat
Adil
Makmur
61
Proses bangsa yg menegara di Indonesia diawali dgn
adanya pengakuan bersama atas kebenaran yang hakiki dan
kesejarahan (Faktual & Otentik)
Kebenaran yang berasal dari Tuhan Pencipta Alam Sernesta
Sejarah, sebagai bukti otenfik proses terbentuknya NM.
62
HAK DAN KEWAJIBAN SERTA HUBUNGAN
WARGA NEGARA DAN NEGARA
UUD 1945:
WNI adalah Orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang bertempat tinggal di Indonesia mengakui
Indonesia sbg tanah airnya, bersifat setia kpd NKRI dan disahkan
oleh UU sbg WNI.
Kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan (wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya)
63
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
3. Hak dan kewajiban WN untuk ikut serta dalam pembelaan negara &
pengaturan lebih lanjut diatur dgn UU
7. Kesejahteraan Sosial.
64
KERANGKA DASAR KEHIDUPAN NASIONAL
65
Pancasila sebagai Landasan Idfil Negara
1. Pancasila merupakan landasan Idealisms NKRI
2. NKRI menggunakan pola
66
Bebas aktif terhadap paham-paham ideologi
bangsa‑bangsa lain :
Paham Komunisme
Paham Liberalisme
67
Teori terbentuknya negara
—Tumbuh manusia
—Berkembangnya negara
kebutuhan bersama
68
Proses terbentuknya negara (zaman modern)
Penaklukan
- Pembubaran (Fusi)
-Pemisahan diri
-Pendudukan negara/wilayah yang belum ada pernerintahan sebelumnya.
Unsur negara
69
Bentuk negara
Negara kesatuan (Unitary State)
70
LANDASAN HUBUNGAN
UUD 1945 DGN NKRI
UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusi
71
Proses terbentuknya supra dan infrastruktur
Pemerintahan Republik Indonesia
MPR
72
Demokrasi
demos (rakyat)
Demokrasi
kratein (kekuasaan)
73
BENTUK DEMOKRASI
Setiap negara mempunyai ciri khas dalam pelaksanaan kedaulatan
Rakyat/Demokrasi
1. Ditentukan oleh
Sejarah
Kebudayaan
Pandangan hidup
Tujuan yang ingin dicapai
2. Bentuk Demokrasi
Pemerintah monarki
Mutlak
Konstitusional
Parlementer
3. Pemerintah Republik-Pemerintahan oleh/untuk rakyat
74
legislatif
yudikatif
75
PEMAHAMAN DEMOKRASI
DI INDONESIA
Sistem Kepartaian
Sistem pengisian jabatan pemegang kekuasaan
negara
Hubungan antar pemegang kekuasaan negara
1. eksekutif
2. legislatif
3. yudikatif
76
PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN
REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA
–Lanclasan Idiil Bangsa Indonesia
Dasar negara
77
– Tata urut peraturan perundangan RI
UUD 1945
TAP MPR
Undang-Undang
Perpu
PP
Kepres
Peraturan Pelaksanaan lainnya
78
UUD 1945 sebagai sumber pokok sistem Pemerintahan RI
–Terdiri dari:
79
Rumusan Pancasila — dalam pembukaan
UUD 1945
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil clan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat
Indonesia
80
DEMOKRASI PANCASILA (Prof.Dr.HAZAIRIN,SH)
Demokrasi sebagai mana telah dipraktekan oleh
81
Demokrasi Indonesia (Prof. Dr. sri Soemantri)
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijak
sanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
–Mengandung semangat :
3.Persatuan Indonesia
4.Keadilan sosial
tangan rakyat)
82
Demokrasi Indonesia (Drs. Pamudji, MPA)
83
Demokrasi Indonesia (Ensiklopedia Indonesia)
Demokrasi Indonesia adalah Demokrasi Pancasila,
meliputi bidang-bidang:
1. Politik
2. Ekonomi
3. Sosial
4. Dalam menyelesaikan masalah-masalah nasional,
sejauh mungkin menempuh jalan permusyawaratan
untuk mencapai mufakat.
84
Pemahaman :
- Demokrasi lahir sebagai hasil ciptaan manusia
- Sistem pemerintahan rakyat karena adanya
pemerintahan Diktator/Otoriter, membawa akibat
buruk pada rakyat a.l:
1. Penindasan dan eksploitasi thd rakyat
2. Timbul konflik dengan korban > di pihak rakyat
3. Rakyat dibiarkan hidup melarat.
- Pemerintahan Demokratis untuk menjamin
kesejahteraan rakyat secara adil dan merata
85
Demokrasi Indonesia
— Suatu sistem pernerintahan
— Berdasarkan kedaulatan rakyat
— Dalam bentuk musyawarah utk mufakat dlm
memecahkan masalah's kehidupan berbangsa dan
bernegara
— Demi terwujudnya suatu kehidupan masy. yang adil &
makmur, merata secara material & spiritual.
86
Penyelenggara kekuasaan sistem kenegaraan RI
1. Kekuasaan tertinggi diberikan oleh rakyat kpd MPR
(konstitutif)
2. Dewar Perwakilan Rakyat (DPR) sbg pembuat UU
(Legistaffl)
3. Presider sbg penyelenggara pemerintahan (Eksekutif)
4. Dewar Pertimbangan Agung (DPA), penasehat/saran
kpd Pernerintahan (konsultatif)
5. Mahkamah Agung (MA), peradilan & penguji UU
(Yudikatif)
6. Badan pemeriksa keuangan (BPK), mengaudit
keuangan negara (audikatif)
87
BAB VI
HAK ASASI MANUSIA
(HAM)
Mukadirnah Deklarasi Universal ttg HAM yg M disetujui & diumumkan oieh Resokisi
MU PBB No. 217 A tgl 10 December 1948.
— Terdapat pertimbangan's :
1. Pengakuan atas martabat yang melekat dan hak-hak yang sama dan
tidak terasingkan dr sernua anggota keluarga kemanusiaan, keadilan
dan perdamaian di dunia.
2. Mengabaikan dan marnandang rendah Hak Asasi Manusia tlh
mengakibatkan perbuatan's bengis yang menimbulkan rasa
kemarahan dalam hati nurani umat manusia dan bahwa terbentukrrya
suatu dunia dimana manusia akan menyerap kenikrnatan kebebasan
berbicara, agama dan kebebasan dari rasa takut dan kekurangan,
telah dinyatakan sebagai aspirasi tertinggi dari rakyat jelata.
88
3. HAM peru dilindungi oleh peraturan hukum, supaya orang
tidak akan terpaksa memilih pernberontakan sebagai
usaha yang terakhir guna menentang kelaliman dan
penjajahan.
4. Persahabatan antara negara's perlu dianjurkan.
5. Bangsa-bangsa dari anggota PBB dalam Piagam PBB telah
menyatakan kepercayaan mereka atas hak's dasar dari
manusia, martabat serta penghargaan seorang manusia,
dan hak's yang sama bagi laki-laki maupun perempuan
dan telah memutuskan akan meningkatkan kemajuan
Sosial & tingkat kehidupan yang lebih baik dalam
kemerdekaan yang lebih luas.
89
6. Negara's anggota telah berjanji akan mencapai
perbaikan penghargaan umum terhadap pelaksanaan
Hak-hak Asasi Manusia dan kebebasan-kebebasan
asas dalam kkerjasama dengan PBB.
90
MU PBB : Deklarasi Universal ttg HAM merupakan
– Pelaksanaan Umum yang baku bagi semua bangsa &
negara
– Setiap orang/badan dalam masyarakat perlu senantiasa
mengingat persyaratan ini
– Berusaha dengan cara mengar/mendidik untuk
mempertinggi penghargaan terhadap hak's &
kebebasan's ini melalui tindakan secara progresif secara
Nasional/intemasional.
– Menjamin pengakuan dan pelaksanaaan hak's &
kebebasan's secara umum & efekff oleh bangsa's - dan
negara anggota maupun daerah's yang berada di bawah
kekuasaan hukum negara ybs.
91
Pasal 1
Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan
hak's yang sama. Mereka dikaruniai akal, budi dan hendaknya
bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.
Pasal 2
Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang
tercantum dalam pemyataan ini tanpa pengecualian apapun, mis
: bangsa, wama kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau
pendapat lain, asal usul kebangsaan atau sosial, milik, kelahiran
atau status lainnya. Selanjutnya, tidak ada perbedaan status
politik, status hukum, dan status intemasiDnal negara atau
wilayah dab mana seseorang berasal, baik dari negara yang
tidak merdeka, yang berbentuk trust, yang tidak berpemerintahan
sendiri maupun yang berada di bawah pembatasan kedaulatan
lainnya.
92
Pasal 3
Setiap orang berhak atas penghidupan, kemerdekaan, dan
keselamatan seseorang.
Pasal 4
Tidak seorang pun boleh diperbudak atau diperhambakan
perhambaan dan perdagangan budak dalam bentuk apa pun
harus dilarang.
Pasal 5
Tidak seorang pun boleh dianiaya atau diperlakukan secara
kejam tanpa mengingat kemanusiaan atau dengan perlakuan
atau hukuman yang menghinakan.
93
Pasal 6
Setiap orang berhak atas pengakuan sebagai manusia pribadi di
hapan undang's di mana saja ia berada.
Pasal 7
Semua orang adalah sama di hadapan undang's dan berhak atas
perindungan yang sama dari setiap perbedaan yang memperkosa
pemyataan ini dan dari segala hasutan yang ditujukan kepada
perbedaan semacam ini.
Pasal 8
Setiap orang berhak atas pengadian yang efektff oleh hakim's
nasional yang berkuasa mengadil perkosaan hak's dasar yang
dibedan kepadanya oleh undang's dasar negara atau undang's.
94
Pasal 9
Tidak seorang pun boleh ditangkap, ditahan atau dibuang
secara sewenang-wenang.
Pasal 10
Setiap orang berhak memperoleh perlakuan yang sama
dan suaranya didengarkan sepenuhnya di muka umum
secara adil oleh pengadilan yang merdeka dan tidak
memihak dalam menetapkan hak-hak dan kewajiban's nya
dalam setiap tuntutan pidana yang ditunjukan kepadanya.
95
Pasal 11
Ayat 1
Setiap orang yang dituntut karena disangka melakukan suatu
pelanggaran pidada dianggap tidak bersalah sampai dibuktikan
kesalahannya menurut undang-undang dalam suatu sidang
pengadilan yang terbuka di mana segal jaminan yang peluu
untuk pembelaannya diberikan
Ayat 2
Tidak seorang pun boleh dipersalahkan melakukan
pelanggaran pidana karena perbuatan atau kelalaian yang tidak
merupakan suatu pelanggaran pidana menurut undang's
nasional atau internasional ketika perbuatan tersebut dilakukan.
Juga tidak diperkenankan menjatuhkan hukuman yang lebih
berat daripada hukum yang seharusnya ketik pelanggaran
pidana itu dilakukan.
96
Pasal 12
Tidak seorang pun dapat diganggu secara sewenang-wenang
dalam urusan perseorangannya, keluarganya, rumah
tangganya, hubungan surat-menyurat, dan name bailmya.
Setiap orang berhak mendapat perlindungan undang's terhadap
gangguan's atau pelanggaran’s demikian.
Pasal 13
Ayat I
Setiap orang berhak atas kebebasan bergerak dan berdiam di
dalam batas's lingkungan tiap negara.
Ayat 2
Setiap orang berhak rneninggalkan suatu negeri, termasuk
negerinya sendiri dan berhak kembali ke negerinya.
97
Pasal 14
Ayat 1
Setiap orang berhak mencari dan mendapat suaka di
negara lain untuk menjauhi pengejaran.
Ayat 2
Hak ini tidak dapat dipergunakan dalam pengejaran yang
benar-benar timbul dari kejahatan's yang tak berhubungan
dengan politik atau dari perbuatan's yang bertentangan
dengan tujuan dan dasar's PBB.
Pasal 15
Ayat I
Setiap orang berhak atas suatu kewarganegaraan.
Ayat 2
Tidak seorang pun dengan semena-mena dapat dikeluarkan
dari kewarganegaraannya atau ditolak haknya untuk
mengganti kewarganegaraannya.
98
Pasal 16
Ayat 1
Oranges dewasa baik laki's maupun perempuan, berhak untuk
mencari jodoh dan untuk membentuk keluarga tanpa dibatasi oleh
kebangsaan, kewarganegaraan atau agama. Mereka mempunyai
hak yang sama dalam soal perkawinan, dan di kala perceraian.
Ayat 2
Perkawinan harus dilakukan hanya dengan cara suka sama suka
dari kedua mempelai.
Ayat 3
Keluarga adalah kesatuan yang sewajamya serta bersifat pokok
dari masyarakat dan berhak mendapat perlindungan dari
masyarakat dan negara.
99
Pasal 17
Ayat 1
Setiap orang berhak mempunyai milik baik sendiri maupun
bersama-sama dengan orang lain
Ayat 2
Tidak seorang pun boleh dirampas miliknya dengan semena-
mena
Pasal 18
Setap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani, dan
agama, termasuk kebebasan berganti agama atau
kepercayaan dan kebebasan untuk menyatakan agama atau
kepercayaannya dengan cara sendiri maupun bersama-sama
orang lain di tempat umum maupun di tempat tersendiri.
100
Pasal 19
Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan
mengeluarkan pendapat, termasuk kebebasan
rnempunyai pendapat tanpa mendapat gangguan dan
untuk mencari, menerina serta menyampaikan
keterangan's dan pendapat’s dengan cara apa pun tanpa
memandang batas's.
Pasal 20
Ayat I
Setup orang mempurryai hak atas kebebasan berkumpul
dan berapat
Ayat 2
Tidak seorang pun depat dipaksa memasuki salah satu
perkumpulan.
101
Pasal 21
Ayat 1
Setiap orang berhak turut serta dalam pemerintahan negerinya
sendiri baik secara langsung maupun dengan wakil’s perantara
yang dipilih secara bebas.
Ayat 2
Setiap orang berhak atas kesempatan yang sama untuk diangkat
dalam jabatan pemerintahan negerinya.
Ayat 3
Kemauan rakyat harus menjadi dasar kekuasaan pemerintah;
kemauan ini harusnya dinyatakan dalam pemilihan’s berkala yang
jujur yang dilakukan menurut hak pilih yang bersifat umum dan
berkesamaan serta melalui pemungutan suara yang rahasia atau
cara’s lain yang juga menjamin kebebasan mengeluarkan suara.
102
Pasal 22
103
Pasal 23
Ayat 1
Setiap orang berhak atas pekerjaan, berhak memilih pekerjaan
dengan bebas, berhak atas syarat’s perburuhan yang adil dan baik
serta atas perlindungan terhadap pengangguran.
Ayat 2
Setiap orang, tanpa ada perbedaan, berhak atas pengupahan yang
sama untuk pekerjaan yang sama.
Ayat 3
Setiap orang yang melakukan pekerjaan berhak atas pengupahan
yang adil dan baik yang menjamin penghidupannya bermna dengan
keluarganya sepadan dengan ffatabat manusia dan apabila pedu
ditambah dengan bankian's lainnya.
Ayat 4
Setiap orang berhak mendirikan dan memasuki serikat sekerja untuk
melindungi kepentingan’s nya.
104
Pasal 24
105
Pasal 25
Ayat 1
Setiap orang berhak atas tingkat hidup yang menjamin
kesehatan, keadaan yang baik untuk dirinya dan
keluarganya, termasuk soal makanan, pakaian,
perumahan, perawatan kesehatan serta usaha's sosial
yang diperlukan, dan berhak atas jaminan di waktu
mengalami pengangguran, kematian suami, lanjut usia
atau rnengalarni kekurangan nafkah atau ketiadaan mata
pencaharian yang lain di luar penguasaannya.
Ayat 2
Ibu dan anak's berhak mendapat perawatan dan bantuan
khusus. Semua anak, baik yang dilahirkan di dalam
maupun di luar perkawinan, harus mendapat perlindungan
sosial.
106
Pasal 26
Ayat 1
Setiap orang berhak mendapat pengaiaran. Pengajaran harus
dengan percuma, setidak-tidaknya dalam tingkat rendah dan tingkat
dasar pengajaran sekolah rendah diwajibkan, Pengajaran teknik dan
vak harus terbuka bagi semua orang dan pengaiarn tinggi harus
dapat dimasuki dengan cara yang sama oleh semua orang
berdasarkan kecerdasan.
Ayat 2
Pengajaran harus ditujukan ke arah perkembangan pribadi yang
seluas-luasnya serta upaya memperkokoh rasa penghargaan
terhadap hak's asasi manusia dan kebebasan dasar. Pengajaran
harus meningkatkan saling pengertian, rasa saling menerima,
persahabatan antara semua bangsa, golongan kebangsaan atau
kelompok agama, dan harus memajukan kegiatan’s Perserikatan
Bangsa-Bangsa dalam memelihara perdamaian.
Ayat 3
Ibu-bapak mempunyai hak utama untuk memilih jenis pengaiaran
yang akan diberikan kepada anak’s mereka.
107
Pasal 27
Ayat I
Setiap orang berhak untuk turut serta secara bebas
dalam kehidupan berbudaya masyarakat, untuk
mengecap kenikmatan kesenian, dan untuk turut serta
dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan dalam
mendapat manfaatnya.
Ayat 2
Setiap orang berhak mendapat perlindungan atas
Kepentingan’s moril dan materil yang didapatnya
sebagai hosil dari lapangan Ilmu pengetahuan,
kesusastraan, atau kesenian yang diciptakannya
sendiri.
108
Pasal 28
Setiap orang berhak atas susunan sosial
internasional di mana hak-hak dan kebebasan-
kebebasan yang termaktub dalam pernyataan ini
dapat dilaksanakan sepenuhnya.
109
Pasal 29
Ayat I
Setiap orang mempunyai kewajiban terhadap
masyarakat di mana ia mendapat kemungkinan untuk
mengembangkan pribadinya sepenuhnya dan
seutuhnya.
Ayat 2
Di dalam menjalankan hak's dan kebebasan's nya, setiap
orang tunduk hanya pada pembatasan's yang ditetapkan
oleh Undang's semata-mata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan yang layak bagi hak's dan
kebebasan's orang lain dan untuk memenuhi syarat’s
benar kesusilaan, tata tertib umum dalam suatu masyarakat
demokratis.
Ayat 3
Hak's dan kebebasan's ini tidak boleh dijalankan dengan
cara yang bertentangan dengan tujuan’s dan dasar's PBB.
110
Pasal 30
111
Masing-masing individu dan semua orang yang
beragama akan sependapat dengan ketiga puluh
pasal Deklarasi Universal tentang Hak Asasi
Manusia (HAM) tersebut
Namun manakala manusia telah memproklamasikan
diri menjadi suatu kaum atau bangsa dalam suatu
negara, status manusia individu akan menjadi status
warga negara.
Pemberian hak sebagai warga negara ini diatur
dalam mekanisme kenegaraan.
Sebagai warga negara, masing-masing individu tidak
hanya memperoleh hak tetapi juga kewajiban.
112
BAB VIII
WAWASAN NUSANTARA
Wawasan
Wawas : melihat/memandang
Pendapat
Kehidupan
Pencipta
Sesama
113
Memedukan perekat, agar bangsa yang
bersangkutan bersatu memelihara keutuhan
Negaranya.
Untuk menjamin
-Kelangsungan hidup
-Keutuhan wilayah
114
Wawasan Nasional
Cara pandang suatu bangsa yang telah menegara
Tentang diri dan lingkungannya
Dalam eksistensinya yang serba terhubung (melalui interaksi
dan interelasi)
Dalam pengembangannya di lingkungan
Nasional
Regional
Global
115
TEORI-TEORI KEKUASAAN
Paham-paham kekuasaan
Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai
oleh paham kekuasaan dan geopofi yang diantaranya:
1. Paham Machiavelli (abad XVIQ
Sebuah Negara akan bertahan apabila menerapkan
dali-dalill:
1. Segala cara dihalalkan dalam merebut &
mempertahankan kekuasaan
2. Untuk menjaga kekuasaan suatu rezim politik
adu domba 'devide et impera' sah
3. Dalam dunia politik yang kuat pasti dapat
bertahan/ menang
Buku The Prince' pernah dilarang beredar dianggap
amoral
116
2. Paham Kaisar Nepoleon Bonaparte (abad XVIII)
Tokoh Revolusioner penganut yang baik dari
Machiavelli
Perang dimasa depan perang total
Kekuasaan politik harus didampingi kekuatan logistik
& Ekonomi Nasional
Didukung kondisi sosial budaya/lptek kekuatan
Hankam menduduki dan menjajah negara's
disekitar Perancis
Tersandung di Rusia
Dibuang ke P. Elba
117
3. Paham Jenderal Clausewitz (abad XVIII)
Penasehat militer staf umum kekaisaran Rusia
Kepala sekolah staf dan komando Rusia
Menulis buku tentang perang Tonn Kfiege*
Perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain.
PeperaNan adalah sah's saja untuk mencapai tujuan
militer suatu bangsa
Pemikiran ini
Prusia berekspansi PD-1
Prusialkekaisaran Jerman kalah.
118
4. Paham Feuerbach & Hegel
–Paham materialisme Feuerbach & teori Sintesis Hegel
Aliran Kaotalisme
Akan Kornunisme
–Aliran Kapitalisme
–Leninisime/kominusme
Perang Utk
Pertumpahan darah
Revolusi
119
6. Paham Lucian W. Pye & Sidney
– Political culture and political development (princeton
university press 1972)
– Terdapat unsur subyektivitas & psikologis dalam
tatanan kehidupan politik suatu bangsa
– Kemantapan sistem politik dapat dicapai apabila
berakar pada kebudayaan politik bangsa ybs
– Proyeksi eksistensi kebudayaan politik tidak hanya
ditentukan kondisi obyektif, tetapi juga subyektif dan
psikologis.
120
TEORI-TEORI GEO POLITIK
geo-bumi
Menentukan
alternatif
kebijaksanaan
Geopolitik nasional untuk
mewujudkan
tujuan
politik-kekuasaan nasional
121
1. Pandangan ajaran Frederick Rated (abed-19)
Pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan
pertumbuhan – organisme’
Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati
122
2. Pandangan ajaran Rudolf Kjellen
Melanjutkan ajaran F. Ratzel tentang teori
Organisme sebagai “prinsip dasar”
Negara merupakan suatu biologis, suatu
organisme hidup yang memiliki intelektual
Negara merupakan suatu sistem politik
pemerintahan
1. Geopolitik
2. Ekonomi politik
3. Demo politik
4. Sosial politik
5. Krato politik/politik memerintah
• Ke untuk mencapai persatuan & kestuan yang
harmonis
• Ke luar untuk memperoleh batas-batas negara
yang lebih baik
123
3. Pandangan ajaran Karl Haushofer
Berkembang
1. Di Jerman – di baah kekuasaan Adolf Hitler
2. Di Jepang- dalam ajaran Hako Ichiu (dilandasi
semangat militerisme & fasisme)
Pada dasamya menganut teori R. Kjellen
Kekuasaan imperium daratan dapat mengejar
kekuasaan imperium maritim/pengawasan di
laut
Timbul beberapa negara besar di dunia
meguasai Erofa, Afrika, Asia Barat (Jerman &
Italia) dan Jepang-Asia Timur Raya
Geopolitik adalah landasan bagi tindakan
politik dalam perjuangan mendapatkan ruang
hidup
124
4. Pandangan ajaran Sir Halford Mackinder
Teori AM Geopolitik pada dasamya menganut *Konsep
Kekuatan' & wawasan benua/kekuatan didarat
Barang siapa yang menguasaii'Daerah Jantung (Eropa &
Asia) akan dapat menguasai ‘pulau Dunia' (Eropa, Asia,
Afrika).
Barang siapa yang dapat menguasai 'Pulau Dunia'
akhimya dapat menguasai dunia.
125
5. Pandangan ajaran Sir Walter Raleigh & Alfred Thyer Mahan
Gagasan Wawasan Bahari 4 kekuatan di lautan
CA& Doubet
126
7. Pandangan ajaran Nicholas J. Spykman
Teori daerah Batas (Rimland)
Teori Wawasan kombinasi
1. Kekuatan darat
2. Kekuatan laut Sesuai kebutuhan
3. Kekuatan udara & kondisi suatu
negara
127
AJARAN WAWASAN NASIONAL INDONESIA
128
1. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia
1. Berfalsafah Pancasila
2. Berideologi
Menganut paham tentang perang dan damai
Bangsa Indonesia Cinta damai, akan tetapi
Iebih cinta kemerdekaan
Agar bangsa Indonesia dapat menjamin
kepentingan bangsa dan negara ditengah's
perkembangan dunia
129
2. Geopolitik Indonesia
Pemahaman tentang negara Indonesia 4 menganut
negara's barat
Paham Barat Laut 'Pemisah'
Paham Indonesia Laut 'Penghubung'
Seluruh wilayah negara Indonesia
Negara Kepulauan.
130
DASAR-DASAR PEMIKIRAN
WAWASAN NASIOM INDONESIA
131
LATAR BELAKANG FILOSOFI WAWASAN NUSANTARA
1. pemikiran berdasarkan Falsafah Pancasila
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
sikap tersebut mewarnai wawasan nasional yang dianut
bangsa Indonesia yang menghendaki keutuhan &
kebersamaan dengan tetap menghormati & memberikan
kebebasan dalam menganut & mengamalkan agamanya
masing-masing
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
sikap tersebut mewarnai wawasan nasional yang dianut
dan dikembangkan bangsa Indonesia yang memberikan
kebebasan dalam mengekpresikan HAM dengan
mengingat & menghormati hak orang lain, sehingga
menumbuhkan toleransi & kerjasama.
132
Sila Persatuan Indonesia
Sikap tersebut mewarnai wawasan
kebangsaan/wawasan nasional yang dianut
dandikembangkan oleh bangsa Indonesia yang
mengutamakan keutuhan bangsa & negara dengan
tetap memperhatikan, menghormati & menampung
kepentingan golongan, suku bangsa ataupun
perorangan
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
sikap tersebut mewarnai wawasan
kebangsaan/wawasan nasional yang dianut &
dikembangkan oleh bngsa Indonesia yang melakukan
musyawarah untuk mencapai mufakat dengan tetap
menghargai & menghormati perbedaan pendapat.
133
Sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Sikap tersebut mewamai wawasan kebangsaan/wawasan
nasional yg dianut & dikembangkan oleh bangsa
Indonesia yg memberikan kebebasan utk mencapai
kesejahteraan yg setinggi-tingginya bagi setiap orang,
dengan memperhatikan keadilan bagi daerah penghasil,
daerah lain dan orang lain, sehingga tercapai
kemakmuran yang memenuhi persyaratan kebutuhan
minimal.
- Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia
- Merupakan pancaran dasar dari Pancasila sebagai
falsafah hidup bangsa Indonesia
134
2. Pemikiran berdasarkan Aspek kewilayahan Nusantara
Kondisi & konstelasi geografi Indonesia negara kepulauan
Konfrensi PBB tentang Hukum LAut Internasional III/1982, UNCLOS 82
(United Nation Convention on the Low of the Sea/Konvensi PBB
tentang Hukum Laut)
Batasan laut teritorial negara kepulauan (Indonesia) yaitu 12 mil
Geografi Indonesia mengandung keunggulan dann
kelemahan/kerawanan
Kondisi & konstelasi geografi Indonesia harus dicermati secara utuh
menyeluruh dalam kebijaksanaan politik (geopolitik Indonesia)
Setiap perumus kebijaksanaan nasional harus memiliki wawasan
kewilyahan/ruang hidup bangsa yang diatur oleh politik kewilayahan
Wawasan nasional Indonesia yang memperhatikan &
mempertimbangkan kondisi & konstelasi geografi Indonesia
mengharuskan tetap terpeliharanya keutuhan dan kekompakan
wilayah, menghargai, menjaga ciri, karakter serta keunggulan &
kelemahan masing-masing daerah & mengupayakan pemanfaatan nilai
lebih geografi Indonesia
135
3. Pemikiran berdasarkan aspek Sosial Budaya
Kebudayaan : cita, rasa dan karsa (budi,
perasaan dan kehendak)
Sosial budaya, sbg salah satu aspek kehidupan
Sistem pengetahuan
Sistem bahasa
Keserasian
136
Kebudayaan mrpk warisan yg bersifat memaksa bagi masy'.
Yang bersangkutan.
Ikatan budaya yg emosional sangat sensifif dan mengandung
potensi konflik yang sangat besar.
Bangsa Indonesia yg menegara sejak 17 Agustus 1945 sbg
hasil perjuangan sejak pergerakan Boedi Oetomo 1908 serta
usaha bersama berupa ikrar bersama/sumpah pemuda 28
Oktober 1928 hrs terus menerus dipelihara nilai persatuan &
kesatuan bangsa Indonesia.
Keteguhan setiap warga/kelompok masy/suku bangsa thd
ikrar/kesepakatan bersama akan sangat menentukan
kelangsungan hidup negara & bangsa Indonesia.
Wawasan kebangsaan/wawasan nasional Indonesia diwarnai
oleh keinginan utk menumbuh suburkan faktor's positif,
mewujudkan persatuan & kesatuan bangsa,
mengurangi/menghilangkan pengaruh negatif dari faktor yg dpt
menimbulkan disintegrasi bangsa.
137
4. Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan
Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita-cita tumbuh
dan berkembang dari latar belakang sejarahnya
Sejarah Indonesia diawali dari negara-negara kerajaan
tradisional diwilayah Nusantara
1. Kedatuan Sriwijaya
2. Kerajaan Majapahit
Kaidah negara modern:
1. Rumusan Falsafah negara
2. Konsepsi cara pandang
Slogan-slogan (Mpu Tantular) Bhineka Tunggal Tanhana
Dharma Mangrova
138
- Bhineka Tunggal Ika diangkat sebagai sasanti dlm kehidupan
bermasyarakat, berbangsa & bemegara.
Satu Bangsa
139
Mempertahankan persatuan Bangsa Indonesia
& menjaga kesatuan wilayah Negara RI
'Konsepsi Nusantara sebagaimana Deklarasi
Djuanda
Nusantara
Nusa (Pulau) & Antara
Pulau-pulau yang terletak antara dua benua
(Asia & -Australia) serta dua samudra (Pasifik &
Hindia)
140
Konsepsi Nusantara
Semangat kekompakan
Perairan Indonesia
141
Mengembangkan wawasan
AD-Wawasan Benua Wawasan
AL-Wawasan bahari hankamnas
AU-Wawasan Dirgantara 1966
1967 (Raker Hankam)
1972 (Lemhannas)
142
Wawasan kebangsaan/Nasional Indonesia
143
IMPLEMENTASI
WAWASAN NUSANTARA DLM KEHIDUPAN NASIONAL
Wawasan Nusantara dlm kehidupan Nasional yg mencakup
– Kehidupan politik
Hrs Pola pikir
– Kehidupan Ekonomi
Tercermin Pola sikap
– Kehidupan Sosial budaya
Pola tindak
– Kehidupan Hankam dlm
Yang senantiasa mengutamakan kepentingan Bangsa &
NKRI diatas kepentingan pribadi/golongan
Wawasan Nusantara menjadi nilai yang menjiwai
segenap peraturan per-UU-an yang berlaku disetiap
strata diseluruh wilayah NKRI
144
PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
1. TAP MPR 1993 & 1998 (GBHN)
- Wawasan Nusantara mrpk wawasan nasional yang
bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUU45
Cara pandang dan sikap bangsa indonesia
mengenai diri dan lngkungannya dengan
mengulamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bemegara
untuk mencapai tujuan nasional.
145
2. Prof. Dr. Wan Usman (Tua Program S-2 PIOWI)
Cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
146
AJARAN DASAR WAWASAN NUSANTARA
1. WAWASAN NUSANTARA SBG WAWASAN NASIONAL
INDONESIA
Gagasan utk menjamin persatuan & kesatuan dlm
kebhinekaan
Mrpk cara pandang bangsa Indonesia ttg diri dan
lingkungamya.
Sbg Wawasan Kebangsaan/Wawasan Nasional :
Wawasan Nusantara (Wasantara)
Wawasan Nusantan sbg Geopolitik Indonesia
147
2. LANDASAN ISIIL-PANCASILA
Pancasila mencerminkan nilai:
1. Keseimbangan
2. Keserasian
3. Keselarasan Mampu
Dalam mewadaho
membina
4. Persatuan & kesatuan kehidupan
kebhineka
an seluruh
nasional aspirasi
5. Kekeluargaan bangsa
Indonesia
6. Kebersamaan
7. Kearifan
Pancasila
1. Falsafah Mempunyai kekuatan
hukum yg
2. Ideologi Bangsa mengikat:penyelenggara
negara, pemimpin
3. Dasar negara pemerintahan, seluruh
rakyat Indonesia
148
–
Wawasan Nusantara
Merupakan pancaran dari Falsafah Pancasila
Pancasila
Sudah seharusnya/sewajamya
149
3. LANDASAN KONSTITUSIONAL: UUD 1945
UUD'45 merupakan konstitusi yang menjadi
pedoman pokok dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Negara mengatasi segala paham golongan,
kelompok perseorangan serta menghendaki
persatuan dan kesatuan dlm segenap aspek
dan dimensi kehidupan nasional
Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air
dan dirgantara diatasnya serta kekayaan
alam yang terkandung didalarnnya dikuasi
oleh negara dan digunakan sebesar-besamya
untuk kemakmuran rakyaL
–
UUD'45
Sudah sehaniunya/sudah sewaiamya
Menjadi landasan konstitusional
Wawasan Nusantara.
150
UNSUR DASAR KONSEPSI WAWASAN NUSANTARA
1. WADAH (COWWR)
Wadah kehidupan Seluruh wilayah Indonesia
Bermasyarakat
-Memiliki kekayaan alam
Berbangsa
bernegara -Penduduk dgn aneka ragam
budaya
2. ISI (CONTENT)
Isi : aspirasi bangsa yang berkembang di masy, cita-cita, tujuan
nasional. Dalam pembukaan UUd 1945
Isi= realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama
serta pencapaian cita-cita & tujuan nasional, persatuan &
kesatuan dalam kebhinekaan meliputi semua aspek kehidupan
bangsa.
3. TATA LAW (CONDUCT)
Merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi
Tatalaku lahiriah & batiniah
151
HAKIKAT WAWASAN NUSANTARA
Keutuhan nusantara yaitu: cara pandang yang
selalu utuh & menyeluruh, dalam lingkup
nusantara, demi kepentingan nasional.
Setiap warga bangsa & aparatur negara: harus
berfikir, bersikap & bertindak, secara utuh
menyeluruh, demi kepentingan bangsa dan
negara Indonesia
Produk yang dihasilkan oleh lembaga negara
hsris dalam lingkup demi kepentingan bangsa
dan negara Indonesia tanpa menghilangkan
kepentingan lain (daerah, golongan dan
perorangan)
152
ASAS WAWASAN NUSANTARA
1. KEPENTINGAN YANG SAMA
Ketika menegakkan & merebut kemerdekaan
menghadapai penjajahan secara fisik
Sekarang: menghadapai tekanan & paksaan, secara
halus/kasar, adu domba & pecah belah bangsa dengan
dalih HAM, demokrasi dan lingkungan hidup
Tujuan yang sama
2. KEADILAN
Kesesuaiab pembagian hasil dengan andil, jerig payah
usaha & kegiatan orang perorangan, golongan, kelompok
maupun daerah
3. KEJUJURAN
Keberanian berfikir, berkata & bertindak sesuai realita &
ketentuan yang benar
153
4. SOLIDARITAS
- Rasa setiakawan
- Mau memberi & berkorban bagi orang lain tanpa
meninggalkan ciri & karakter budaya masing-masing
S. KERJASAMA
Koordinasi, saling pengertian
Demi tercapainya sinergi yang lebih baik
6. KESETIAAN
- Menjadi bangsa & mendirikan negara Indonesia
(Kesepakatan bersarna)
Boedi Oetamo (1908)
Sumpah Pemuda (1928)
Proklamasi Kemerdekaan (1945)
Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama sangat
penting & sebagai tonggak utama terciptanya
persatuan & kesatuan dalam kehidupan
154
ARAN PANDANG WAWASAN NUSANTARA
155
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN
1. KEDUDUKAN
- Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional
bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh rakyat
- Wawasan nusantara dalam paradigma nasional.
Landasan Idiil
pancasila
UUD ’45
(Konstitusi Negara)
Landasan Konstitusional
Wawasan nusantara
(visi bangsa./negara) Landasan Visional
Ketahanan nasional
(konsepsi bangsa/negara Landasan Konsepsional
GBHN
(kebijakan dasar bangsa/negara Landasan Operasional
156
2. FUNGSI
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai
Pedoman Dlm menentukan
kebijaksanaan,
Motivasi keputusan, tindakan dan
perbuatan
Dorongan bagi Penyelenggara
Negara
3. TUJUAN
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yg tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat Indonesia
Lebih mengutamakan kepentingan nasional -dp kepentingan
Individu
Kelompok
Golongan
Suku bangsa
Daerah.
157
SASARAN
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
DALAM KEHIDUPAN NASIONAL
158
SASARAN
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
DALAM KEHIDUPAN NASIONAL
159
Implerrentasi Wawasn Nusantara (Berorientasi kepada
kepntingan rakyat & Wilayah tanah air secara “utuh &
menyeluruh)
Dalam kehidupan Politik
160
PEMASYARAKATAN/SOSIALISASI
WAWASAN NUSANTARA
Sifat/cara penyampaian:
1. Langsung
2. Tidak langsung
Metoda penyampaian
1. Keteladanan
161
TANTANGAN
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
PERUBAHAN Sebagai rd6-rift kd*kq)an baru
1. Sebagai nilai-nilai kehidupan baru
2. Yang dibawa leh negara-negara maju
3. Dengan kekuatan penetrasi
TANTANGAN
1. Pemberdayaan rakyat yang optimal
2. Dunia tanpa batas
3. Era baru kapitalisme
4. Kesadaran warga negara
162
PROSPEK
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
1. GLOBAL PARADOX: negara harus mampu memberikan
peranan sebesar-besarnya kepada rakyat
2. Bordeles world dan the eud of nation state
- Batas wilayah geografi relatif tetap
- Kekuatan ekonomi & budaya global akan menembus batas
tersebut
- Pemerintah daerah perlu diberi peranan yang lebih berarti
3. Lester throuw (the future of capitalism)
- Strategi baru kapitalisme
mengupayakan keseimbangan antara:
a. Kepentingan individu (kelompok) dan masy
b. Negara maju dan negara berkembang
163
4. Hazel Handerson (building win win world)
Perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi, menjadi Masy.
dunia yang bekerja sama dan memanfaatkan Teknologi yang
bersih lingkungan
5. Juan Manson (The second Curve)
Dlm era timbul adanya peran pasar, konsumen dan teknologi
baru, yang lebih besar yang membantu terwujudnya masyarakat
baru
Kesimpulan:
1. Diantara peran-peran yang disampaikan dalam nilai yang
berkekuatan global di atas
2. Tidak satu pun yang menyatakan tentang perlunya persatuan
bangsa untuk menghindari konflik antar bangsa yang timbul
karena kepentingan nasionalnya tidak terpenuhi.
164
Wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia
sebagai visi nasional yang mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa masih tetap valid baik untuk saat sekarang
maupun masa mendatang
Faktor-faktor dominan:
165
KEBERHASILAN
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Setiap warga negara indonesia perlu memiliki
kesadaran:
1. mengerti, memahami & menghayati hak dan kewajiban
warga negara serta hubungan warga negara dengan
negara (bangsa Indonesia yang cinta tanah air
berdasarkan Pancasila, UUD ’45 dan wawasan
nusantara)
2. Mengerti, memahami & menghayati bahwa di dalam
menyelenggarakan kehidupannya, negara memerlukan
konsepsi wawasan nusantara guna mencapai cita-cita
dan tujuan dan tujuan nasional.
166
Untuk mengetuk hati nurani setiap WNI agar sadar bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
1. Diperlukan pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal dan
terarah
2. Akan mewujudkan keberhasilan dari implementasi wawasan nusantara
Dengan demikian wawasan nusantara dapat terimplementasikan dalam
kehidupan nasional guna mewujudkan ketahanan nasional
167
BAB IX
KETAHANAN NASIONAL
(TANNAS)
A. LATAR BELAKANG
Sejak proklamasi kemrdekaan 17-8-1945, bangsa Indonesia
ketahanan nasional
Ketahanan nasional, kondisi yang harus dimiliki dalam semua
168
aspek kehidupan.
B. POKOK-POKOK FOURAN
1. Manusia berbudaya, akan selalu mengadakan hubungan :
Tuhan Agama
Cita-cita Ideologi
Kekuatan/kekuasaan Politik
Pemenuhan kebutuhan Ekonomi
Manusia Sosial
Rasa keindahan Seni/budaya
Pemanfaatan Alam IPTEK
Rasa Aman Hankam
2. Tujuan Nasional
Suatu organisasi:
a. Akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah
b. Internal & eksternal
c. Dalam proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
169
3. Falsafah & ideologi negara: Pembukaan UUD 1945
Alinea pertarna
a. Kemerdekaan adalah hak semua bangsa
b. Penjajahan bertentangan dengan HAM
Alinea kedua: adanya masa depan yang harus diraih
Alinea ketiga:
a. Bila negara ingim mencapai cita-cita
b. Kehidupan berbangsa & bernegara
c. Harus mendapat Ridho Allah SWT
d. Dorongan spiritual
Alinea keempat:
a. cita-cita yang harus dicapai
b. Melalui wadah NKRI
170
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Pengertian
1. Kondisi dinamis bangsa Indonesia
2. Yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi
3. Berisi keuletan dan ketangguhan
4. Yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional
5. Dalam menghadapai dan mengatasi
6. Segala tantangan, ancaman, hambatan & gangguan
7. Yang datang dari luar maupun dari dalam
8. Untuk menjamin indentitas, integritas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai
tujuan nasional.
171
TANNAS
Geostrategi
173
HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Keuletan dan ketanguhan bangsa yang mengandung
174
ASAS-ASAS
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
1. Asas Kesejahteraan & Keamanan
Dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan
Merupakan kebutuhan manusia yang mendasar & esensial
Merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasional
Merupakan tolok ukur ketahanan nasional
2. Asas komprehensif integral/menyeluruh terpadu
TANNAS mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa:
- secara utuh
- menyeluruh
- terpadu (komprehensif integral)
175
3. Asas Mawas ke Dalam & Mawas ke Luar
Mawas ke Dalam
tenggang rasa & tg. jawab dlm kehidupan bermsyarakat, berbangsa dan
bernegara.
176
SIFAT
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
1. Mandiri
TANNAS percaya pd kemampuan & kekuatan sendiri
Tidak mudah menyerah
Bertumpu pd identitas, integritas & kepribadian bangsa
Merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global
2. Dinamis
• TANNAStidaklah tetap
• Dapat meningkat atau menurun
• Tergantung pd situasi & kondisi bangsa, negara serta
lingkungan strategisnya.
177
3. Wibawa
• Makin tinggi pula nilai kewibawaan & daya tangkal yang dimiliki
oleh bangsa & negara Indonesia
178
PENGARUH
ASPEK KETAHANAN NASIONAL
THD KEHIDUPAN BERBANGSA & BERNEGARA
1. Aspek yg berkaitan dgn alam, bersifat statis
• Aspek geografi
• Aspek kependudukan/demografi
• Aspek sumber kekayaan alam
2. Aspek yg berkaitan dgn sosiaklbersifat dinamis
Aspek ldeologi
Aspek Politik
Aspek Ekonomi
Aspek Sosial Budaya
Aspek Hankam
179
PENGARUH
ASPEK IDEOLOGI
Ideologi:
• suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi
• Mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang
dicita-citakan oleh suatu bangsa
Ideologi dunia:
1. Liberalisme
Aliran fikiran perseorangan/individualistik
Kepentingan harkat & martabat individu dijunjung tinggi
Bertitik tolak dari Hak Asasi yg melekat pd manusia sejak
lahir & tdk dpt diganggugugat oleh siapapun termasuk
penguasa kecuali atas persetujuan ybs.
180
Menuntut kebebasan ind" secara mutlak
Kebebasan mengejar kebahagiaan hidup ditengah4engah
kekayaan materil yg m*npah & dicapai dgn babas.
O Thomas Hobbes
N W
John Locke
Herbert Spencer
Harold J.Laski
140
181
2. Kornunisme
Aliran fikiran golongan (Class theory)
182
3. Paham Agama
183
ideologi Pancasila
Sila-sila Pancasila
184
C. KETAHANAN PADA ASPEK IDEOLOGI
Konsepsi ttg Ketahanan Ideologi Pancasila
Ideologi mengandung konsep dasar ttg kehidupan yang
dicita-citakan oleh suatu bangsa
Perwujudan ketahanan ideologi memerlukan kondisi mental
bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran
ideologi Pancasila sbg ideologi bangsa dan negara serta
berlandaskan pengamalan Pancasila secara konsisten &
berlanjut.
Pencapaian Ketahanan Ideologi memerlukan penghayatan
& pengamalan Pancasila secara murni & konsekuen,
obyektif maupun subyektif
Pancasila mengandung sfat idealistik, realistik & fleksibel,
terbuka terhadap perkembangan yang terjadi
Keterbukaan ideologi Pancasila sesuai dengan idealisme
yang terkandung didalamnya.
185
Pembinaan Ketahanan Ideologi Pancasila
186
PENGARUH
ASPEK POLITIK
POLITIK SECARA UMUM
Politik:
- Dari kata politics : kekuasaan/pemerintahan
- Policy: kebijaksanaan
- Di Indonesia: tidak memisahkan antara politics dan policy
POLITIK DI INDONESIA
Dalam konteks Ketahanan Nasional
1. Politik Dalam Negeri
politik DN: kehidupan politik & kenegaraan berdasarkan
Pancasila & UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi
& dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu
sistem.
187
Unsur-unsurnya:
1. Struktur politik
2. Proses poltik
3. Budaya politik
4. Komunikasi politik
5. Partisipasi politik
188
KOMUNIKASI POLITIK: merupakan suatu hubungan timbal
balik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Rakyat merupakan sumber aspirasi & sumber
Pimpinan nasional
189
2. POLITIK LUAR NEGERI
–
Politik LN adalah salah satu sarana pencapaian
kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa
–
Politik LN Indonesia:
1. Berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945
2. Melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan:
a. kemerdekaan
b. perdamaian abadi
c. keadilan sosial
d.anti penjajahan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaa & perikeadilan.
190
– Sebagai bagian integral dari strategi nasional
merupakan proyeksi kepentingan nasional
dalam kehidupan antar bangsa
Politik LN Indonesia ditujukan pada
kepentingan nasional/pembangunan nasional.
– Garis politik Luar Negeri
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas
aktif
191
– Ketahanan pada aspek Politik
192
KETAHANAN PADA ASPEK POLITIK DALAM NEGERI
193
KETAHANAN PADA ASPEK POLITIK LUAR NEGERI
Hubungan LN ditujukan untuk meningkatkan kerjasama
Intemasional
Politik LN terus dikembangkan menurut prioritas dalam
rangka meringkatkan persahabatan & kerjasama antar
negara
Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas
Perkembangan, perubahan & gejolak dunia terus diikuti &
dikaji secara seksama
Langkah bersama negara berkembang dengan negara
industri maju untuk memperkecil ketimpangan &
mengurarangi ketidak adilan
194
Perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia
berdasarkan
3. Keadilan sosial
2. Melindungi hak-hakWNI di LN
195
PENGARUH ASPEK EKONOMI
196
PEREKONOMIAN INDONESIA
Sistem perekonomian b. Indonesia mengacu pd pasal 33
UUD'45.
Sistem perekonomian Indonesia disususun sbg usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
Cabang's produksi yg penting bagi negara & menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
bumi air & kekayaan alam yg terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara & dipergunakan sebesar-besamya
untuk kemakmuran rakyat.
Secara makro, sistem Perekonomian Indonesia –> Sistem
Perekonomian Kerakyatan.
Dlm Era Globalisasi, suatu negara tidak mungkin menutup
diri dari sistern perekonomian dunia (termasuk Indonesia).
Tingkat integrasi antara ekonomi nasional dengan ekonomi
global sangat penting
Keberanian Indonesia untuk menyetukui GATT, AFTA, APEC
menunjukkan kemauan Indonesia untuk menjadi bagian
integral dari sistem pasar internasional
197
KETAHANAN PD ASPEK EKONOMI
Ketahanan ekonomi –> Konflik dinamik kehidupan perekonomian
bangsa yg berisi keuletan & ketangguhan dlm menghadapi &
mengatasi segala tantangan ancaman, hambatan & gangguan yg
datang dr luar maupun dr dlm, secara langsung maupun tdk
langsung untuk menjamin kelangsungan hidup perekonomian
bangsa & negara RI berdasarkan Pancasila & UUD'45.
Utk mencapai tingkat ketahanan ekonomi, perlu pembinaan al:
Sistem ekonomi Indonesia, diarahkan untk dapat mewujudkan
kemakmuran & kesejahteraan yang adil & merata diseluruh wilayah
Nusantara melalui ekonomi karakyatan.
Ekonomi kerakyatan harus terhindar dari:
1. sistem free fight liberalism
2. sistem etatisme
3. pemusatan kekuatan ekonomi pd satu kelompok dlm bentuk
monopoli yg merugikan masy & tdk sesuai dgn keadilan sosial.
198
Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling
menguntungkan, dalam keselarasan dan keterpaduan
antara sektor:pertanian, perindustrian dan jasa
199
PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA
SOSIAL : pergaulan hidup manusia dlm-bermasyarakat yang
mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib,
sepenanggungan dan solidaritas yang merupakan unsur
pemersatu
BUDAYA : sistem nilai yang merupakan hasil cipta, rasa dan
karsa manusia yang menumbuhkan gagasan's utama &
menjadi kekuatan pendukung dalam menegakan kehidupan.
200
STRUKTUR SOSIAL DI INDONESIA
Kehidupan masyarakat terstruktur berdasarkan peran &
fungsi masing's anggota masyarakat.
Kehidupan masyarakat berdasarkan struktur peran &
profesi melahirkan bentuk hubungan & ikatan antar
manusia yang dapat menggantikan hubungan
kekeluargaan.
Hubungan antar teman seprofesi atau antara Pemimpin &
anak buah terkadang lebih erat ketimbang hubungan
antar saudara sekandung.
201
KONDISI BUDAYA DI INDONESIA KEBUDAYAAN DAERAH
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa &
sub etnis masing's memiliki kebudayaan sendiri
setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya
yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local
genius).
Local genius : pangkal segala kemampuan budaya
daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya
asing.
202
KEBUDAYAAN NASIONAL
Bangsa Indonesia dibentuk dari suku's bangsa yg
mendiami bumi Nusantara, kebudayaan B. Indonesia
(kebudayaan nasional) mrpk hasil interaksi budaya's
suku bangsa (budaya daerah), kemudian diterima sbg
nilai bersama seluruh bangsa.
Kebudayaan nasional juga mrpk hasil interaksi dr nilai-
nilai budaya yg tlh ada dgn budaya luar (asingj,
kemudian juga ditarima sbg nilai bersama seluruh
bangsa.
Kebudayaan nasional mrpk identitas & menjadi
kebanggaan Indonesia.
Gambaran identitas B.Indonesia berdasarkan tuntunan
Pancasila
a. Bersifat reigius
b. Bersifat kekeluargaan
c. Bersifat serba selaras
d. Bersifat kerakyatan.
203
INTEGRASI NASIONAL
–
Komunikasi & interaksi suku's bangsa yg mendiami
bumi Nusantara, pd tahun 1928 telah menghasilkan
aspirasi bersama untuk hidup bersama sebagai satu
bangsa & di satu tanah air
– Aspirasi ini terwujud secara sah & diakui oleh
bangsa's lain di dunia melalui Proklamasi 17 Agustus
1945
KEBUDAYAAN & ALAM LINGKUNGAN
–
Bangsa Indonesia hrs disadarkan bahwa mereka
adalah bagian dari alam & mereka tidak boleh
memanfaatkan alam tanpa batas. Apabila alam
lingkungan rusak, manusia pun akan rusak
–
Demi kepentingan masa depan, budaya melestarikan
alam harus dilumbuhkan.
204
KETAHANAN ASPEK SOSIAL BUDAYA
Ketahanan dibidang sosial budaya.
sebagai kondisi dinamik budaya bangsa Indonesia
yang berisi keuletan, ketangguhan dan kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
& mengalasi segala tantangan, ancaman, hambatan
dan gangguan dari luar maupun dari dalam, yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara RI.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang akan
diwujudkan sebagai ukuran tuntutan sikap & tingkah laku
bangsa & negara Indonesia akan memberikan landasan,
semangat dan jiwa yang menjadi ciri elemen-elemen sosial
budaya bangsa & negara RI
205
KETAHANAN ASPEK SOSIAL BUDAYA
Ketahanan dibidang sosial budaya.
sebagai kondisi dinamka budaya bangsa Indonesia
yang berisi keuletan, ketangguhan dan kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi & mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan dari luar maupun dari
dalam, yang langsung maupun tidakl langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya
bangsa dan negara RI.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang akan
diwujudkan sebagai ukuran tuntutan sikap & tingkah laku
bangsa & negara Indonesia akan memberikan landasan,
semangat dan jiwa yang menjadi ciri elemen-elemen sosial
budaya bangsa & negara RI
206
PENGARLIH
ASPEK PERTAHANAN DAN KEAMANAN
(HANKAM)
POKOK'S PENGETAHUAN HANKAM
HANKAM (INDONESIA)
kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia dalam
mempertahankan dan mengamankan negara demi
kelangsungan hidup bangsa dan NKRI
Penyelenggaraan HANKAM secara nasional merupakan
salah satu fungsi utama Pemerintah & Negara RI dengan
TNI & POLRI sebagai intinya.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keamanan bangsa &
negara dalam rangka mewujudkan Ketahanan Nasional
Indonesia
207
Ketahanan HANKAM
208
Mrpk perjuangan rakyat semesta, dimana seluruh potensi &
kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, militer &
kepolisian disusun & dikerahkan secara terpimpin,
terintegrasi & terkoordinasi untuk menjamin penyelenggaraan
sistem keamanan nasional & menjamin kesinambungan
pembangunan nasional serta kelangsungan hidup bangsa &
negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,yang ditandai
sbb:
210
PEMBANGUNAN KEKUATAN HANKAM
Mengacu pd Konsep Wawasan Nusantara
HANKAM mengarah pd upaya pertahanan seluruh
Wilayah Kedaulatan NKRI
meliputiwilayah laut, udara dan darat
termasuk pulau besar dan kecil
Perlu mengantisipasi prediksi ancaman dari LUAR
sejalan dgn pesatnya perkembangan IPTEK militer.
Pembangunan postur kekuatan HANKAM masa depan
perlu diarahkan secara proporsional dan seimbang
antara unsur-unsur utama kekuatan pertahanan (TNI
AD, TNI AL, TNI AU & POLRI)
211
HAKIKAT ANCAMAN
Akan mempengaruhi kebijaksanaan & strategi pembangunan
kekuatan HANKAM
Perlu mempertimbangkan konstelasi geografi Indonesia &
kemajuan IPTEK
Ancaman mesa depan yg perlu diwaspadai -serangan langsung
lewat udara & laut oleh kekuatan asing yg memiliki kepentingan
thd Indonesia
GEJOLAK DALAM NEGERI
Di dlm Era Globalisasi saat ini & masa mendatang, tidak
menutup kemungkinan munculnya campur tangan asing
dengan alasan
Menegakkan nilai’s HAM, Demokrasi, penegakan
Hukum dan lingkungan hidup, di balik kepentingan
nasional mereka.
212
GEO POLITIK KEARAH GEO EKONOMI
Semakin canggih upaya diplomasi guna mencapai
tujuan Politik & Ekonomi
Sebelum melakukan tindakan agresi, pihak Asing yang
berkepntingan terhadap Indonesia akan menggunakan
wahana diplomasi dan membangun Opini untuk
mencari dukungan Intemasional
Kemajuan IPTEK Informasi sangat memungkinkan
untuk itu (dunia Internasional sedang unbalance of
power)
213
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
Mengisyaratkan bahwa pergeseran Geopolitik ke arag
Geoekonomi membawa perubahan besar dlm penerapan
kebijaksanaan & strategi dlm mewujudkan kepentingan
nasional masing's negara
Eskalasi Konflik Regional & konflk DN mendoromg keterlibatan
negara super power
Perlu membangun postur kekuatan Hankam yg
prolesionarmne tinggi:
1. Kegiatan Intel strategi
2. Upaya pertahanan Darat Laut & Udara
3. Pemeliharaan & penegakan keamanan DN
4. Pefmbinaan potensi & kekuatan wilayah
5. Pemeliharaan stabilitas nasional & TANNAS
214
MEWUJUDKAN POSTUR KEKUATAN HANKAM
Postur kekuatan Hankam dgn daya bendung & daya tangkal
tinggi membutuhkan Anggaran yang sangat besar.
Konsep standing Armed Forces secara proporsional &
seimbang perlu dikembangkan
Konsep susunan kekuatan HANKAMNEG
1.Perlawanan bersenjata/bala nyata (TNI)
2.Kekuatan cadangan & bala potensial : polri dan ratih
3.Kekuatan perlawanan tidak bersenjata: ratih (tibum, linra,
kamra, linmas)
4.Komponen pendukumg perlawanan bersenjata & tidak
bersenjata:
Sesuai profesi masing-masing
Dengan memanfaatkan sumber-sumber daya nasional,
sarana, prasarana & perlindungan masyarakat thd bencana
perang/lainnya.
215
KETAHANAN
PO ASPEK PERTAHAPAN DAN KEAMANAN
Pertahanan dan keamanan hrs dpt mewujudkan kesiapsiagaan
serta upaya Bela Negara yg berisi ketangguhan, kemampuan
& kekuatan melalui penyelenggaraan Sistem Kemanan
Nasional (Sishankamrata) untuk menjamin pembangunan
nasional &kelangsungan hidup bangsa & negara RI
Bangsa Indonesia Cinta damai, akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan & kedaulatan.
Pembangunan kekuatan & kemampuan HANKAM
dimanfaatkan utk menjamin perdamaian & stabilitas
keamanan.
Potensi nasional & hasil’s pembangunan yg tlh dicapai hrs
dilindungi dr segala ancaman & gangguan.
Perlengkapan & peralatan utk mendukung pembangunan
kekuatan & kemampuan HANKAM sedpt mungkin dihasikan
oleh Industri DN
216
Pembangunan & penggunaan kekuatan & kemampuan
HANKAM hrs diselenggarakan oleh manusia Indonesia,
Berbudi luhur
Arif bijaksana
Menghormati HAM
Menghayati nilai & hakikal perang/damai
TNI sbg tentara rakyat tentara pejuang & tentara nasional
berpedornan pd Septa Merga sbg penjabaran Pancasila
Polri sbg kekuatan inti Kamtibnas berpedloman kpd Tri Brata
dan Catur Prasetya.
Kesadaran & ketaatan mast'. thd Hukum perlu terus-menerus
ditingkatkan.
Kondisi daya tangkal bangsa yg dilandasi Kesadaran Bela
Negara seluruh rakyat.
217
KEBERHASILAN
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan
ketahanan nasional yang mencakup aspek: ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan HANKAM
Untuk keberhasilan ketahanan nasional setiap WNI perlu:
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk
perjuangan non fisik, ulet, tangguh dan tidak kenal menyerah
2. Sadar dan perduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada
aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan HANKAM.
218
Apabila setiap WNI memiliki semangat perjuangan bangsa,
sadar dan perduli terhadap pengaruh yang timbul serta dapat
mengeleminir pengaruh tersebut, Ketahanan Nasional akan
berhadil
219
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
(POLSTRANAS)
POLITIK : Membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan
negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan
(policy) dan distribusi atau alokasi sumber daya.
STRATEGI:
• Bahasa Yunani, strategi (the art of the general)
• Seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam
peperangan
• Strategi: cara untuk mendapatkan kemenangan atau
pencapaian tujuan
• Tidak hanya menjadi monopoli para Jenderal/bidang militer,
tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan
• Pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan serta
mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
220
POLITIK & STRATEGI NASIONAL
Politik Nasional:
1. Kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk
mencapai suatu cita-cita & tujuan nasional
2. Asas, hukum, usaha & kebijaksanaan negara tentang
pembinaan (perencanaan, pengembangan,
pemeliharaan & pengendalian) serta penggunaan
kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Strategi nasional:
1. Disusun untuk pelaksanaan politik nasional (strategi
jangka pendek, jangka menengah & jangka panjang)
2. Cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai
sasaran & tujuan yang ditetapkan oleh Politik nasional.
221
DASAR PEMIKIRAN PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI
NASIONAL
222
PENYUSUNAN
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
223
Mekanisme penyusunan politik & strategi nasional ditingkat
Suprastruktur politik diatur oleh Presiden/Mandataris MPR.
224
Pandangan masyarakat thd kehidupan politik, ekonomi,
sosial budaya dan Hankam akan selalu berkembang,
karena:
Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat,
berbangsa & bemegara
Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk
memperjuangkan haknya.
Semakin meningkatnya kemampuan untuk
menentukan pilihan dalam pemenuhan kebutuhan
hidup.
Semakin maningkatnya kemampuan mengatasi
persoalan & semakin tingginya
pendidikan/kemampuan IPTEK
Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap
ide baru.
225
SRTATIFIKASI
POLITIK NASIONAL
1. TKT PENENTU KEBIJAKAN PUNCAK
Dilakukan oleh MPR GBHN TAP MPR
Kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional
(UUD, penggarisan masalah makro politik bangsa
dan negara) untuk merumuskan tujuan nasional
(nasional goals) berdasarkan Pancasila & UUD 1945
Keadaan yang menyangkut kekuasaan Kepala
Negara kewenangan Presiden selaku Kepala Negara
(Dekrit)
.
226
2. TKT PENENTU KEBUAKAN UMUM
Mrpk tkt kebiakan di bawah kebijakan puncak,
lingkupnya menyeluruh (nasional), penggarisan
masalah-masalah makro strategis, guna mencapai
tujuan nasional dalam situasi/kondisi tertentu
1. Undang-Undang
2. Peaturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu)
3. Peraturan Pemerintah untuk mengatur pelaksanaan
UU yang wewenang pembuatannya berada pada
Presiden
4. Keputusan / Intruksi Presidenm yang berisi kebijakan-
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan yang
kewenangannya berada pada Presiden
5. Dalam keadaan tertentu dapat dikeluarkan maklumat
Presiden
227
3. TKT PENENTU KEBUAKAN KHUSUS
Mrpk penggarisan terhadap suatu bidang utama
Pemerintahan
Penjabaran kebijakan umum, guna merumuskan
strategi administrasi, sistem dan prosedur dalam bidang
utama pemerintahan
Kewenangan berada pada Menteri berdasarkan
kebijakan pada tingkat diatasnya (peraturan menteri,
keputusan menteri, intruksi menteri)
Dalam keadaan tertentu, Menteri dapat mengeluarkan
Surat Edaran Menteri.
228
4..TKT PENENTU KEBIJAKAN KHUSUS
Mrpk penggarisan dalam satu sektor dari bidang utama
Pemerintahan (prosedur, teknis untuk mengimplementasikan
rencana, program dan rencana)
Kewenangan ditangan Pimpinan Eselon I Departemen dan LPND
(peraturan, keputusan, instruks) Dirjen/Pimpinan LPND setingkat
Bersifat pengaturan pelaksanaan secara teknis & administratif
(pedoman pelaksanaan)
Sekretaris Jenderal sebagai pembantu utama Menteri
mempersiapkan dan merumuskan kebijakan khusus Menteri serta
memimpin rumah tangga Departemen
Inspektur Jenderal sebagai pembantu utama Menteri dalam
penyelenggaraan pengendalian/pengawasan Departemen serta
membantu mempersiapkan kebijakan khusus Menteri.
229
5. DUA MACAM KEKUASAAN DALAM PEMBUATAN ATURAN DIDAERAH
Wewenang penentu pelaksanaan kebijakan Pemerintah
Pusat di Daerah terletak pada Gubernur
Kepala Daerah berwenang mengeluarkan kebijakan
Pemerintahan Daerah dengan persetujuan DPRD
Perumusan hasil kebijakan tersebut diterbitkan sebagai
kebijaksanaan daerah dalam bentuk Perda Tkt I atau II,
Keputusan atau Intruksi Kepala Daerah Tk I atau II.
230
POLITIK
PEMBANGUNAN NASIONAL DAN MANAJEMEN NASIONAL
POLITIK:Mrpk cara untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya
TUJUAN POLITIK: melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial
POLITIK PEMBANGUNAN NASIONAL: berpedoman pada
Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4
231
POLITIK STRATEGI NASIONAL –dituangkan dalam GBHN
==> GBHN
Merupakan haluan negara tentang pembangunan
nasional
Pelaksanaannya dituangkan dalam pokok-pokok
kebijaksanaan pelaksanaan pembangunan nasional
yang ditentukan oleh Presiden sebagai mandataris
MPR dengan mendengarkan dan memperhatikan
sunguh-sungguh pendapat dari Lembaga Tinggi
Negara lainnya (DPR)
Kebijaksanaan yang telah mendapat persetujuan
dari lembaga tinggi negara (DPR) merupakan politik
pemerintah
232
Politik Pembangunan Nasional
233
Sistem Manajemen Nasional
1. Berfungsi memadukan penyelenggaraan Siklus
kegiatan
- perumusan Pelaksanaan
kebijaksanaan
- pelaksanaan
- pengendalian/pengawasan
2. Memadukan seluruh upaya manajerial yang
melibatkan pengambilan keputusan yang
berkewenangan, dalam rangka
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara untuk mewujudkan ketertiban sosial,
politik dan administrasi
234
MAKNA PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan Nasional
Usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia secara barkelanjutan
dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK serta
memperhatikan tantangan perkembangan
global.
Tujuan pembangunan nasional untuk
meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa
Indonesia.
Tanggungjawab pelaksanaan pembangunan
nasional adalah Pemerintah dan seluruh rakyat
Indonesia
235
o Keikutsertaan setiap WNI dalam pembangunan nasional
dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
2. Membayar pajak
236
MANAJEMEN NASIONAL
Sistem Manajemen Nasional (Sismenes)
Dapat menjadi kerangka dasar, landasan, pedoman &
sarana bagi perkembangan proses pembelajaran maupun
penyempurnaan fungsi penyelenggaraan pemerintaha yang
bersifat umum maupun pembangunan
Merupakan perpaduan antara tata nai, struktur & proses
237
Unsur-unsur Utama Sistem Manajemen Nasional dalam
bidang ketatanegaraan
Negara sebagai “organisasi kekuasaan” mempunyai
hak dan peranan atas pemilihan, pengaturan dan
pelaynan yang diperlukan dalam mewujudkan cita-cita
bangsa, termasuk produksi & distribusi barang & jasa
bagi masyarakat umum
Bangsa Indonesia sebagai unsur “ pemilik negara”
berperan dalam menentukan sistem nilai &
arah/haluan/kebijaksanaan negara.
Pemerintah sebagai unsur “manajemen atau
penguasa” berperan dalam penyelenggaraan fungsi-
fungsi pemerintahan umum & pembangunan
Masyarakat sebagai “unsur penunjang & pemakai”
berperan sebagai kontributor, penerima dan
konsumen bagi berbagai hasil kegiatan
penyelenggaraan fungsi pemerintahan tersebut
diatas.
238
Unsur utama Sistem Manajemen Nasional:
239
FUNGSI
SISTEM MANAJEMEN NASIONAL (SISMENNAS)
FUNGSI POKOK
Pemasyarakatan politik
Segenap usaha & kegiatan SISMENNAS diarahkan
pada pejaminan hak & penertiban kewajiban rakyat
1. Hak rakyat: erpenuhinya berbagai kepentingan
2. Kewajiban rakyat: keikutsertaan & tanggungjawab
atas terbentuknya situasi & kondisi kewaganegaraan
yang baik, setiap WNI terdorong untuk setia kepada
negara & taat kepada falsafah serta peraturannya.
240
FUNGSI-FUNGSI .
241
ASPEK ARUS KELUAR SISMENNAS (hasil yang diharapkan)
Aturan, norma, patokan dll sebagai kebijakan umum
Penyelenggaraan, penerapan, penegakkan, pelaksanaan
berbagai kebijakan nasional (dijabarkan dalam sejumlah
program & kegiatan)
Penyelesaian segala macam perselisihan, pelanggaraan
dan penyelewengan yang timbul (pemeliharaan tertib
hukum)
kesimpulan: SISMENNAS (pd arus keluar) memiliki 3
fungsi utama:
1. Pembuatan aturan (rule making)
2. Penerapan aturan (rule aplication)
3. Penghakiman aturan (rule adjudication)
242
OTONOMI DAERAH
Undang-Undang No. 22 Thn. 1999 tentang Pemerintahan
Daerah telah diganti dengan Undang-undang No. 32
tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
• merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional
• Secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi
1. Otonomi terbatas bagi daerah Propinsi
2. Otonomi luas bagi Kabupaten/Kota
• Kewenangan pusat menjadi dibatasi
243
UU UU
Tidak pandang Tidak pandang
kewenangan dari kewenangan
mulai dimulai dr
pusat daerah
Sesuai
Pelaksanaan
tuntutan
pembangunan di reformasi/pemerat
tentukan aan/hasil-
hasilnya
244
KEWENANGAN DAERAH
245
Kewenangan bidang lain:
6. Pemberdayaan SDA
246
BENTUK DAN SUSUNAN PEMERINTAH DAERAH
DPRD --> Logislatif —sbg wahana utk melaksanakan
Demokrasi berdasarkan Pancasila
Pemda Eksekutif
Tugas & wewenang DPRD
1. Memilih Calon anggota MPR (dari daerah ybs)
2. Mengusulkan pengangkatan & pemberhentian
Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati,
Walikota/Wakil Walikota
3. Membentuk PERDA bersama Gubernur, Bupati/Walikota
4. Menetapkan APBD bersama Gubernur, Bupati/Walikota
5. Mengawasi pelaksanaan PERDA, Kept.
GUbernur/Bupati/Walikota, APBD, kebijakan Daerah,
pelaksanaan Kerjasama Internasional di Daerah
•
Menampung serta menindaklanjuti aspirasi daerah/masy.
247
Keberhasdan pembangunan daerah tergantung pd
pelaksanaan disentralisasi
Keuntungan dari desentrafisasi
-Pemda dapat mengambil keputusan dengan lebih
cepat
-Prioritas pembangunan & kualitas pelayanan
248
IMPLEMENTASI
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
(BIDANG-BIDANG PBRANGUNAN NASIONAL)
VISI DAN MISI GBHN
VISI POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
249
12 MISI
UNTUK MEWUJUDKAN VISI BANGSA INDONESIA
PADA MASA DEPAN
.Pengamalan Pancasila secara konsisten
.Penekanan kedaulatan rakyat
.Peningkatan pengamalan ajaran agama
.Penjaminan kondisi aman, damai, tertib dan
ketenteraman masyt.
.Perwujudan Sistem Hukum Nasional
.Perwujudan kehidupan Sosial budaya yg berkepribadian
Dinamis
Kreatif
Berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi
.Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan
ekonomi
nasional
250
8. Perwujudan Otonomi daerah (dalam wadah NKRI)
251
IMPLEMENTASI
POLITIK STRATEGI NASIONAL
BIDANG HUKUM
Mengembangkan budaya hukum
Menata sistem hukum nasional
Menegakkan hukum secara konsisten
Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional
Meningkatkan integritas moral & profesionalitas aparat penegak hukum
Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri
Mengembangkan peraturan perundang-undangan
Menyelenggarakan proses peradilan secara cepat, mudah, murah \,
terbuka, bebas KKN
Meningkatkan pemahaman dan penyadaran dalam seluruh aspek
kehidupan
Menyelesaikan berbagai proses peradilan
252
BIDANG EKONOMI
1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan
2. Mengembangkan persaingan yang sehat & adil
3. Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi
ketidaksempurnaan pasar
4. Mengupayakan kehidupan yg layak berdasarkan
kemanusiaan yg adil
5. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global
6. Mengelota kebijakan makro & mikro ekonomi
7. Mengembangkan kebijakan Fiskal
8. Mengembangkan pasar modal yang sehat, transparan,
efisiensi & tingkatkan penerapan peraturanperundang-
undangan sesuai standar Intemasional & pengawasn
Lembaga Independent
9. Mengoptimalkan penggunaan pinjaman LN Pemerintah utk
kegiatan ekonomi yg produktif.
253
10. Mengembangkan kebijakan industri perdagangan & investasu
15. Meningkatkan penyediaan & pemanfaatan sumber energi & tenaga listrik
yang relatif murah
254
20. Meningkatkan penguasaan, pengembangan & pemanfaatan IPTEK
256
7. Memasyarakatkan dan menerapkan prinsip, persamaan
dan antidiskriminasi.
257
POLITIK LUAR NEGERI
1. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang
babas aktif dan berorientasi pada kepentingan
nasional.
2. Melakukan perjanjian dan kerjasama internasional
harus dengan persetujuan Lembaga Perwakilan
Rakyat
3. Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar
negeri.
4. Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat
pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional.
5. Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala
bidang untuk menghadapi perdagangan bebas.
6. Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negara-
negara sahabat.
7. Meningkatkan kerjasama dalam segala bidang dengan
negara tetangga.
258
PENYELENGGARAAN NEGARA
1. Membersihkan penyelenggara negara dari praktek
korupsi, kolusi, nepotisme. (KKN)
2. Meningkatkan kualitas aparatur negara dengan
memperbaiki kesejahteraan dan profesionalisme.
3. Melakukan pemeriksaan kekayaan pejabat dan pejabat
pemerintahan sebelum dan sesudah memangku
jabatan.
4. Meningkatkan fungsi dlan profesionalisme birokrasi.
5. Meningkatkan kesejahteraanpegawai negeri sipil,
Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
6. Memantapkan netralisasi politik pegawai negeri
dengan menghargai hak-hak politiknya.
259
KOMUNIKASI, INFORMASI DAN MEDIA MASSA
1. Menigkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui
media massa modern clan media massa tradisional.
2. Meningkatkan kualitas komunikasi di berbagai bidang
melalui penguasaan dan penerapan teknologi informasi
dan komunikasi
3. Meningkatkan peran pers bebas.
4. Membangun jaringan informasi dan komunikasi antar pusat
dan daerah serta antardaerah.
5. Memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, sarana
dan prasarana penerangan khususnya di luar negeri.
260
AGAMA
1. Memanfaatkan fungsi, peran, dan kedudukan agama
sebagai landasan moral, spiritual dan etika.
2. Meningkatkan kuafitas pendidikan agama
3. Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar
umat beragama.
4. Mempermudah umat beragama dalam menjalankan
ibadahnya, termasuk penyempurnaan kualitas
pelaksanaan ibadah haji dan pengelolaan zakat.
5. Meningkatkan peran fungsi lembaga-lembaga
keagamaan.
261
PENDIDIKAN
1. Mengupayakan peluasan & pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan yg bermutu tinggi bagi seluruh rakyat
Indonesia
2. Meningkatkan kernampuan akademis, profesionalisme &
menjamin kesejahteraan para pendidik.
3. Melakukan pembaharuan sistem pendidikan, termasuk
pembaharuan kurikulum utk melayani keragaman peserta
didik.
4. Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun
luar sekolah.
5. Melakukan pembaharuan & pemantapan sistem pendidikan
nasional berdasarkan prinsip desentralisasi, otonomi
keilmuan & manajemen
6. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yg
diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah
7. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini
mungkin secara terarah, terpadu dan menyeluruh.
262
BIDANG SOSIAL BUDAYA
KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
263
5. Membangun apresiasi terhadap penduduk lanjut usia
dan veteran.
264
KEBUDAYAAN, KESENIAN DAN PARIWISATA
1. Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional
bangsa Indonesia yg bersumber dari warisan budaya
leIuhur bangsa.
2. Merumuskan nilai-nilai kebudayaan Indonesia
3. Mengembangkan sikap kritis terhadap nilai's budaya
4. Mengembangkan kebebasan berkreasi dlm kesenian
serta memberikan perlindungan & penghargaan
terhadap hak cipta & royalti bagi pelaku seni & budaya
5. Melestarikan apresiasi kesenian & kebudayaan
tradisional
6. Menjadikan kesenian & kebudayaan tradisional
Indonesia sebagai wahana bagi pengembangan
pariwisata nasional & mempromosikannya keluar negeri
7. Mengembangkan pariwisata melalui pendekatan sistem
yang utuh, terpadu, interdisipliner dan partisipatoris
265
KEDUDUKAN DAN PERAN PEREMPUAN
1.Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijakan
nasional yang diemban oleh lembaga yang mampu
memperjuangkan terwujudnya kesetaraan, keadilan gender.
2.Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi
perempuan dengan tetap mempertahankan nilai persatuan
dan kesatuan serta nilai historic perjuangan kaum
perempuan.
266
PEMUDA DAN OLAH RAGA
267
PEMBANGUNAN DAERAH (SECARA UAFUN)
1. Mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata dan
bertanggungjawab
2. Melakukan pengkajian tentang berlakunya otonomi daerah
bagi daerah Propinsi, daerah kabupaten, daerah kota dan
desa
3. Mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif
dan kuat dengan memberdayakan pelaku dan potensi
ekonomi daerah.
4. Mempercepat pembangunan pedesaan dalam rangka
pemberdayaan masyarakat terutama petani dan nelayan
5. Mewujudkan perimbangan keuangan antara pusat dan
daerah secara adil.
6. Memberdayakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
7. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah
8. Meningkatkan pembangunan di seluruh daerah terutama
di kawasan timur Indonesia, daerah perbatasan dan
wilayah tertinggal lainnya.
268
PEMBANGUNAN DAERAH (KHUSUS)
NANGROE ACEH DARUSALAM
269
IRIAN JAYA (PAPUA)
1. Mempertahankan integrasi bangsa di dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tetap
menghargai kesetaraan dan keragaman kehidupan
sosial budaya masyarakat Irian Jaya/Papua melalui
penetapan daerah otonomi khusus yang diatur oleh
undang's
2. Menyelesaikan kasus pelanggaran hak asasi manusia
di Irian Jaya melalui proses pengadian yang jujur dan
bermartabat.
MALUKU
Menugaskan Pemerintah untuk segera menyelesaikan
konflik sosial yang berkepanjangan secara adil nyata
dan manyeluruh serta mendorong masyarakat yang
bertikai agar proaktif dalam melakukan rekonsiliasi
untuk mempertahankan dan memantapkan integrasi
nasional.
270
SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
Mengelola sUmber daya alam dan memelihara daya dukung
1.
271
BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN
1. Menata kembali Tentara NAsional Indonesia sesuai paradigma
baru secara konsisten melalui reposisi, redefinidi & reaktualisasi
peran Tentara Nasional Indonesia sebagai alat negara
2. Mengembangkan lemampuan sistem pertahanan keamanan
rakyat semesta yang bertumpu pada kekuatan rakyat dengan
Tentara Nasional Indonesia & Kepolisian Negara Republik
Indonesia sebagai kekuatan utama
3. Meningkatkankualitas profesionalisme TNI yang didukung oleh
sarana, prasarana & anggaran yang memadai.
4. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerjasama bilateral
bidang pertahanan dan keamanan.
5. Meningkatkan profesionalisme Kepolisian Negara Republik
Indonesia sebagai alat negara penegak hukum , pengayom &
pelindung rakyat.
272
KAIDAH PELAKSANAAN
GBHN
Ditetapkan oleh MPR
Menjadi arah penyegaraan negara bagi lembaga-lembaga
tinggi negara dan segenap rakyat Indonesia
Perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan
1. Presiden selaku kepala pemerintahan negara,
menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan
negara dan berkewajiban untuk mengerahkan sernua
potensi dan kekuatan pemerintah dalam melaksanakan
dan mengendalikan pembangunan nasional.
2. Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung, Badan
Pemeriksa Keuangan dan Dewan Pertimbangan
Agung berkewajiban melaksanakan GBHN sesuai dengan
fungsi, tugas dan wewenangnya berdasarkan UUD 1945
273
3. Semua lembaga tinggi negara berkewajiban menyampaikan
laporan pelaksanaan GBHN dalam sidang tahunan MPR,
sesuai dengan fungsi, tugas dan wewenangnya
berdasarkan UUD 1945
274
KEBERHASILAN
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
POLSTRANAS Dituangkan dalam bentuk GBHN
Ditentukan oleh MPR
Pemerintah harus
275
Penyelenggara pemerintahan & setiap WNI harus merriiliki
Ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan YME
Semangat kekeluargaan yg berisi kebersamaan,
kegotongroyongan, persatuan & kesatuan rnelalui musyawarah
utk mencapai mufakat guna kepentingan nasional
Kepercayaan diri akan kemampuan & kekuatan sendiri yang
bersendikan kepribadian bangsa
Kesadaran, kepatuhan & ketaatan pada hukum
Pengendalian diri sehingga terjadi keseimbangan, keserasian &
keselarasan dalam berbagai kepentingan
Mental, jiwa, tekad & semangat dari pengabdian, disipilin & etos
kerja yang tinggi yang mengutamakan kepentingan bangsa &
negara sehingga tercipta kesadaran untuk cinta tanah air dalam
rangka bela negara melalui Perjuangan Non Fisik.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan memperhatikan
nilai-nilai agama & nilai-nilai luhur budaya bangsa.
276
Apabila penyelenggara pemerintahan/negara dan setiap
warga negara Indonesia memiliki ketujuh unsur yang
mendasar di atas, keberhasilan politik dan strategi nasional
dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasional melalui
Perjuangan Non Fisikl sesuai tugas dan profesi masing-
masing akan terwujud. Dengan demikian kesadaran Bela
Negara diperlukan untuk mempertahankan keutuhan dan
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
277