Anda di halaman 1dari 10

OLAHRAGA DI LINGKUNGAN PANAS

Tugas : Fisiologi Olahraga


Oleh : Heru Iskandar H
(20070805027)
LATAR BELAKANG
Lingkungan olahraga merupakan salah satu faktor yang
harus di perhatikan kerena sangat penting perannya dalam
menetukan keberhasilan dalam berolahraga baik seorang
atlet ataupun non atlet. Peningkatan suhu lingkungan akan
berpengaruh terhadap performa tubuh pada saat melakukan
aktifitas olahraga. Berolahraga selama ini dilakukan hanya
dengan berpedoman pada tanda-tanda perubahan yang
muncul dan dihasilkan oleh tubuh, misalnya perbedaan level
denyut nadi, jumlah keringat dan tanda-tanda kelelahan
lainnya. Namun tidak begitu memperhatikan perubahan
secara fisiologis yang dihasilkan akibat pengaruh suhu diluar
tubuh kita cenderung tidak diperhatikan
Definisi
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada disekitar kita yang ikut berpengaruh
terhadap kehidupan sedangkan lingkungan olahraga adalah lingkungan yang
mempengaruhi penampilan saat olahraga.

Olahraga memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan untuk melatih tubuh manusia
sehingga tubuh terasa lebih sehat dan kuat, baik secara jasmaniah maupun rohaniah
( Suryanto, 2012)

Suhu tubuh merupakan keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas
(Marie B dan Hoehn)
Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas dari
tubuh yang diukur dalam unit panas yang disebut derajat.
(kozier, 2011)
Suhu tubuh manusia dalam keadaan sehat yaitu 36,6 Celcius

Udara Panas adalah udara yang suhunya relatif lebih tinggi daripada suhu udara di
sekitarnya. ( Wiktionari ), akan ada perbedaan suhu tubuh pada suhu lingkungan 20 C ,
27  C didalam ruangan dan 30 C .
PEMBAHASAN

1. Respon fisiologis tubuh saat berolahraga dilingkungan panas


terjadinya perubahan pada sistem kerja otot, sistem kardiovaskuler,
sistem pernafasan dan mekanisme pelepasan panas. Mekanisme
respon pelepasan panas yang dilakukan oleh tubuh adalah dengan
mengalirkan panas melalui pembuluh darah untuk dibawa
kepermukaan kulit sehingga terjadi proses evaporasi ( penguapan ).
Dalam bahasa sederhana pengaliran panas melalui jendela atau
lubang-lubang anggin-angin. Sehingga saat tubuh terlalu panas maka
akan terjadi umpan balik dengan cara mensekresi keringat
kepermukaan tubuh, pembesaran pori-pori kulit dan stimulus rasa
haus, (mintarto dan fattahilah,2019). Proses ini dikendalikan oleh
Hypotalamus

Video berikut Hubungan Hypotalamus dengan pembentukan keringat


Cardiovasculer Adaptation
The cardiovascular
adaptations supporting this
include an increase in total
body water, plasma volume
expansion, better sustainment
and/ or elevation of stroke
volume, reduction in heart
rate, improvement in
ventricular filling and
myocardial efficiency, and
enhanced skin blood flow and
sweating responses

Adaptasi kardiovaskular termasuk hal yang mendukung peningkatan total air tubuh,
ekspansi volume plasma, pemeliharaan dan / atau peningkatan volume stroke yang
lebih baik, penurunan denyut jantung, peningkatan pengisian ventrikel dan efisiensi
miokard, serta peningkatan aliran darah kulit dan respons berkeringat.
Total Air Tubuh

Otak dan Jantung = 73%, Paru-Paru = 83%, Kulit = 63%,


Otot dan Ginjal = 78%, Tulang = 31%
( Journal Of Biologycal Chemistry, 158 )
Laki-laki dewasa terdiri atas 65% air
Wanita Dewasa 55% air
(Dr.Jefrrey Utz )

Oleh karena itu saat berolahraga jangan biarkan tubuh kita


mengalami dehidrasi yang akan berakibat
2. Cedera Panas dibagi menjadi empat ( Giriwijoyo,2017)
A. Kejang Panas ( Heat cramps ) akibat dari kekurangan garam yang hilang bersama
banyaknya keringat yang dikeluarkan oleh tubuh. Kejang otot juga sering terjadi
karena rendahnya kadar kalium dalam tubuh. Jika terjadi cedera semacam ini
hendaknya diistirahatkan di tempat yang teduh dan memberikan asupan garam ,
baik melalui makanan atau minuman ( Ashadi K, )
B. Pingsan panas ( Heat syncope ) hal ini terjadi karena banyaknya penimbunan darah
di vena-vena yang menyebabkan gangguan pada sirkulasi (Giriwijoyo, 2017).
Intinya terjadinya hilang kesadaran untuk sementara waktu. Cara menolongnya
dengan membaringkan di tempat yang sejuk dan teduh, tinggikan kaki dari pada
kepala dan segera di sadarkan, bila sadar segera beri minum.
C. Kelelahan Panas ( Heat exhaustion ) cedera pada tahap ini penderita mengalami
gangguan fisik seperti sakit kepala, mual, suhu tubuh meningkat dan denyut
jantung berdenyut lebih cepat. Pertolongannya dapat kita berikan kompres dingin
secara merata pada tubuhnya serta pemberian cairan intravena.
D. Kegawatan Panas ( Heat stroke ) disebabkan oleh serangan panas bersuhu tinggi
dan cukup lama. Biasanya kondisi ini juga disertai oleh dehidrasi. Sehingga sistem
kendali tubuh akan temperatur atau suhu hilang atau gagal. Biasanya suhu tubuh
mencapai lebih dari 40C dan disertai komplikasi. Sangat berbahaya dan dapat
menyebabkan kematian. Pertolongan daruratnya harus cepat dan tepat antara lain
dengan menurunkan suhu tubuh hingga 38,3 C dan kompres es bahkan mandi air
es.
3. Strategi Saat Berolahraga di Lingkungan Panas
a) Memilih bahan pakaian yang mampu
melakukan sirkulasi udara dengan baik
b) Pilih warna pakaian yang cerah yang cenderung
memantulkan panas
c) Hindari pakaian yang berlapis-lapis
d) Hindari olahraga diluar ruangan antara pukul
10.00 sd 15.00
e) Minum tanpa meninggu haus saat berolahraga
f) Lakukan aklimatisasi atau penyesuaian dengan
lingkungan baru secara cukup
g) Pemanfaatan teknologi terkini
h) Minum cairan elektrolit yang cukup

Video
KESIMPULAN
1. Suhu lingkungan yang ideal untuk berolahraga adalah kisaran
20 - 23 C adalah suhu yang optimal terhadap proses
pengambilan oksigen.
2. Semakin panas suhu lingkungan akan mempercepat proses
dehidrasi, kecepatan aliran darah dan sekresi keringat.
3. Dehidrasi yang lama dapat menyebabkan cedera panas
4. Diperlukannya kemampuan penyesuaian seseorang dalam
mengatasi lingkungan panas , khususnya suhu dan
kelembaban yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai