ATP adalah sumber energi langsung bagi semua kegiatan metabolisme di dalam sel. ATP disimpan
dalam otot rangka dalam jumlah terbatas, bila berkurang akan terus ditambah melalui persenyawaan
kimia dari zat-zat lain (diresintesis).
Pembentukan ATP
1. Sistem ATP-CP (sistem
fosfagen) 2. Sistem glikolisis anaerobik atau sistem
Resintesis ATP hanya berasal asam laktat. 3. Sistem oksigen (sistem aerobik)
dari senyawa kreatin fosfat (CP). Menyediakan ATP dari pemecahan Terdiri dari 2 bagian yaitu glikolisis
ATP-CP hanya mampu glukosa atau glikogen secara anaerobik. aerobik dan oksidasi piruvat. Kedua
menyediakan energi untuk Hanya mampu menyediakan energi untuk bagian ini menggunakan siklus krebs
aktivitas kurang dari 30 detik. aktivitas 30 – 90 detik. sebagai alur akhir bersama (final
comman pathway). Sistem ini
mampu menyediakan energi untuk
aktivitas lebih dari 3 menit.
Perhitungan Lama Olahraga dan
Sumber Energi (Fox, 1988)
Lingkup Waktu Pelaksanaan Sistem Energi Utama Contoh Olahraga
RER mendekati 0,7 menunjukkan bahwa lemak adalah sumber bahan bakar utama, nilai 1,0
menunjukkan karbohidrat sebagai sumber bahan bakar utama, dan nilai antara 0,7 dan 1,0
menunjukkan campuran lemak dan karbohidrat.
Untuk setiap L oksigen yang dikonsumsi, energi yang dihasilkan karbohidrat adalah 5,05 kcal/L dan
lemak adalah 4,69 kcal/L.
Keterbatasan Kalorimetri Tidak Langsung
Teori kalorimetri tidak langsung adalah bila makanan dioksidasi dan menghasilkan panas di dalam tubuh, proporsi jumlah
oksigen yang digunakan dan karbondioksida yang dihasilkan sebanding dengan jumlah panas/energi yang dikeluarkan.
Salah satu cara untuk menghitung kalorimetri tidak langsung adalah melalui RER (Raspiratory Exchange Ratio).
Penggunaan RER dapat menyebabkan ketidakakuratan, karena N2 dalam protein tidak dapat dimetabolisme.
Penumpukan laktat akan meningkatkan CO2 yang ada di paru akan meningkat.
Produksi glukosa dari katabolisme asam amino dan lemak di hati menyebabkan RER kurang 0,7 .
Pengukuran Metabolisme Energi Lewat Isotop
Nilai BMR dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, aktifitas hormon, suhu tubuh, ukuran tubuh
dan luas permukaan tubuh, komposisi tubuh dan faktor genetik.
Metabolisme meningkat secara Latihan submaksimal yang lama Permulaan latihan submaksimal
proporsional sesuai dengan menggunakan sumber utama ATP dari menggunakan sistem fosfagen dan
meningkatnya intensitas latihan. sistem aerobik. glikolisis anaerobik tetapi jika
oksigen telah mencapai (stady state)
sedikit laktat yang tertimbun selama
kekurangan oksigen akan tetap relatif
konstan hingga akhir latihan.
Kapasitas Aerobik maksimal
Dapat dikatakan sudah mencapai VO2max yaitu batas maksimal kemampuannya untuk
mengkonsumsi oksigen, yang disebut juga maximal oxygen uptake.
VO2max dianggap sebagai ukuran daya tahan kardiorespirasi/aerobic fitness.
Ukuran tubuh mempengaruhi VO2max maka nilai VO2max sering diungkap dalam ml
O2/kgbb/menit sebagai ukuran relatif. VO2max juga dipengaruhi besar lemak maka
diungkap sebagai ml O2/kgbb FFM/men. FFM adalah Fat Free Mass, berat tubuh dikurangi
lemak. Berat lemak didapatkan dari perhitungan prosentase lemak tubuh dikalikan berat
badan.
Usaha Anaerobik dan
Kapasitas Maksimal
Anaerobik
Jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas yang berbeda akan bervariasi sesuai
intensitas dan jenis olahraganya.
Keperluan energi suatu aktivitas telah ditentukan melalui monitoring konsumsi
oksigen untuk ditentukan rata-rata kebutuhan oksigen/unit waktu, dari sini dapat
dihitung kalori yang diperlukan per-menit.
Faktor yang mempengaruhi keperluan energi adalah intensitas aktivitas, umur, sex,
ukuran tubuh, berat badan dan komposisi tubuh.
Kelelahan dan Penyebabnya
Kelelahan didefinisikan sebagai berkurangnya kinerja otot dibarengi sensasi rasa lelah. Kelelahan bisa
dikatakan ketidakmampuan untuk mempertahankan power output otot.
Konsentrasi ATP otot dipertahankan melalui pembongkaran glikogen otot, baik secara aerobik maupun
secara anaerobik. Untuk latihan yang memakan waktu beberapa detik glikogen menjadi sumber utama
energi untuk mengganti ATP, tetapi cadangan glikogen terbatas dan cepat habis. Jika glikogen cepat
habis maka pembuatan ATP akan terhambat.
Glikogen dan Serat otot yang berbeda
Habisnya glikogen tergantung jenis serat mana yang digunakan untuk olahraga.
Tipe serat otot tubuh manusia terdiri dari dua warna, yaitu serat otot merah (tipe I/slow twitch)
dan serat otot putih (tipe II/fast twitch). Serat otot merah mengandung kaya akan myoglobin yang
berfungsi untuk mengangkut oksigen, sedangkan serat otot putih hanya sedikit mengandung
myoglobin.
Tipe I untuk jenis olahraga yang lama atau menggunakan daya tahan, sedangkan tipe II untuk
jenis olahraga yang cepat seperti sprint 100m
Glikogen dan glukosa darah
Glikogen tidak cukup untuk menyediakan karbohidrat untuk beberapa jam. Glukosa yang
disediakan hati ke otot menjadi sumbangan energi yang besar. Hati membongkar cadangan
glikogen untuk menyediakan glukosa darah yang cukup.
Cadangan glikogen hati terbatas, sehingga kadar glukosa darah turun apabila permintaan melebihi
penyediaan.
Habisnya glikogen tidak berpengaruh langsung kepada kelelahan tetapi tahapan pertama dalam
reaksi kelelahan.
Hasil sampingan
metabolisme dan kelelahan
Laktat dan hidrogen diproduksi di otot, kemudian berdifusi keluar sel. Lalu diencerkan
oleh cairan jaringan dan masuk ke darah untuk dikirim ke tempat lain di tubuh yang
dimetabolisir.
Peningkatan kadar asam laktat dapat menyebabkan menurunnya pH yang dapat
mempengaruhi kinerja fisik sehingga dapat menimbulkan kelelahan.
Penumpukan asam laktat dan ion hidrogen bisa menyebabkan kelelahan
Kelelahan Neuromuskuler
Kelelalahan bisa diakibatkan oleh ketidakmampuan
untuk mengaktivasi serat otot yang berarti sistem
saraf. Ada dua kemungkinan penyebab kelelahan
neuromuskuler yaitu di transmisinya atau di susunan
saraf pusat.
Transmisi Saraf
Saraf pusat memiliki peran dalam hal kelelahan, karena pada saat kelelahan sistem
saraf tidak dapat mengirimkan impuls ke otot –otot yang bersangakuatan.
Sistem saraf pusat yaitu otot dan sumsum tulang belakang untuk menimbulkan
rangsangan maupun mengahantar rangsangan.
Tempat bertemunya saraf dan otot (neuromuscular junction) tidak dapat
menghantarkan impuls dari saraf motor ke otot jadi mekanisme kontraksi yang
tidak dapat mengeluarkan tenaga.
Matur Suwun!