Anda di halaman 1dari 27

SISTEM ENERGI

SITI NURUL FAJRIAH

Poltekkes Makassar Jurusan Fisioterapi


Tahun 2016
Sub Pokok Bahasan
1. Adenosin Triphospate
2. Macam Sistem Energi
3. Sistem energi utama untuk
berbagai aktivitas olahraga
Pendahuluan
 Seluruh energi di tubuh berasal dari molekul
yang tinggi energi yaitu Adenosin
Triphosphate (ATP) yang tertimbun di otot.
 Selama fungsi tubuh bekerja maka hidrolisis
ATP harus terus berjalan
 Diantara sel tubuh, sel otot merupakan sel
yang terbanyak menimbun ATP
 ATP di otot sekitar 4 – 6 milimol/kg otot, yang
hanya cukup untuk aktivitas cepat dan berat
selama 3 – 8 detik
Pendahuluan
 Untuk aktivitas yang lebih lama otot
memerlukan ATP melalui 3 sistem energi
 Kerja fisik memerlukan kombinasi dari ke 3
sistem energi dimana kontribusinya
tergantung dari intensitas dan lamanya kerja
fisik yaitu Sistem ATP-CP, Sistem glikolisis
anaerobic dan sistem aerobic.
 Tubuh beraktifitas seperti mesin yang
bergerak sendiri (automobile) dengan
mengubah energi kimia menjadi energi
mekanik
ADENOSIN TRIPHOSPHATE (ATP)
 Semua energi dalam proses biologi berasal dari mata
hari
 Sumber energi tidak dapat digunakan secara langsun
g tapi melalui proses metabolisme yaitu pemecahan
zat gizi dari makanan (klorofil tanaman merubah ener
gi yg diterimanya menjadi energi kimia ; KH, protein
& lemak) yang memberi hasil akhir ATP + CO2 + H2
O
 ATP merupakan senyawa kimia berenergi tinggi yang
dapat langsung digunakan dalam proses biologis (Ko
nduksi saraf, transportasi ion, sekresi kelenjar, kontra
ks & rileksasi otot dll)
FUNGSI ATP DALAM PROSES BIOLOGIS
ATP

 ATP terbentuk dari ADP dan Pi melalui


fosforilasi yang dirangkaikan dengan proses
oksidasi. Selanjutnya ATP yang terbentuk
dialirkan ke proses reaksi biologis yang
membutuhkan energi untuk dihidrolisis
menjadi ATP dan Pi sekaligus melepaskan
energi yang dibutuhkan oleh proses biologis
tersebut. Demikian seterusnya sehingga
terjadilah daur ATP – ADP secara terus
menerus.
Siklus ATP
Hidrolisis
 ATP  ADP + Pi + 12.000 kalori
 ADP  AMP + Pi + 12.000 kalori

Pembentukan kembali
 AMP + Pi + 12.000 kalori  ADP
 ADP + Pi + 12.000 kalori  ATP

Berlangsung secara mendaur  Siklus ATP 


Sistem energi
Macam sistem Energi
1. Sistem ATP-CP (S. Sistem Kreatin Fosfat /
anaerob tanpa pembentukan laktat)
 Fosfokreatin ; senyawa kimia yang tertimbun di
dalam otot (15 – 17 milimol/kg > timbunan ATP)
 Merupakan energi instan/siap pakai secara cepat
untuk membentuk ATP kembali, karena hanya terdiri
dari satu rangkaian reaksi
Creatin kinase
CP C + Pi + energi
(13000 kalori)
Energi dan gugusan fosfat tersebut digunakan untuk
membentuk kembali ATP dari ADP

ADP + Pi + Energi ATP


(12000 kalori)
Sistem ATP-CP

 Daya maksimal sebesar 3.6 mol ATP/menit


 Diperlukan untuk gerakan-gerakan mendadak
/ OR kecepatan dan intensitas tinggi (Lari
cepat 100 m, renang 25 m atau angkat besi
dll)
 Ciri ; 1) Tidak melewati rangkaian reaksi
kimia yang panjang, 2) Tidak membutuhkan
O2 dan 3) ATP-CP tertimbun dekat elemen
kontraktil otot
2. Sistem Glikolisis Anaerobik / Sistem Anaerob
dengan Pembentukan Laktat

 Menyediakan energi dalam waktu relatif


cepat (> ATP-CP) dengan intensitas tinggi
secara tidak sempurna dan membentuk asam
piruvat yang akan diubah menjadi asam
laktat.
 Karbohidrat disimpan dalam darah berbentuk
glukosa dan dalam otot berbentuk glikogen
 Ketika sistem anaerobik berlangsung,
terdapat enzim yang mengubah glukosa atau
glikogen menjadi suatu ikatan kimia baru
sehingga terbentuk ATP dan asam laktat.
Sistem Glikolisis Anaerobik
 Asam laktat menurunkan pH (meningkatkan
keasaman) dalam otot dan darah yang akan
menghambat kerja enzim-enzim atau reaksi
kimia dalam sel tubuh, dalam otot menyebab
kan kontraksi otot bertambah lemah & akhir
nya lelah.
 Ciri sistem ini ; 1) Membentuk asam laktat
penyebab kelelahan, 2) Tidak butuh O2, 3)
Hanya menggunakan KH, 4) Memberikan
energi untuk resintesis beberapa ATP saja
Sistem Glikolisis Anaerobik
 Sistem ini diperlukan pada aktivitas fisik yang
berlangsung cepat/explosif dan berlangsung
selama 1 – 3 atau 4 menit. (Lari jarak
pendek, sepak bola, hockey dll)
 Daya maksimal sekitar 1.6 mol ATP/menit
dan kapasitas maksimalnya 1.2 mol ATP.
3. Sistem Aerobik
 Sistem energi yang paling banyak reaksi
kimia & memerlukan banyak enzim sehingga
prosesnya lambat
 Memerlukan O2 yang dibawa hemoglobin
untuk menghasilkan ATP dalam jumlah besar
 Sumber energinya dari KH & lemak.
 Protein digunakan pada latihan endurance
seperti lari marathon, balap sepeda jarak
jauh, triathlon dan lain-lain.
Sistem Aerobik – Oksidasi Glikogen
 KH merupakan sumber energi tercepat
sehingga cadangan glikogen dalam otot dan
hati yang optimal sangat diperlukan.
 Terjadi 2 tahap yaitu di sitoplasma dan
mitokondria
 Pertama glikogen (dari KH) berubah menjadi
asam piruvat (= glikolisis anaerobik) dan
membentuk asam laktat di sitoplasma.
Selanjutnya jika O2 cukup maka sebagian
asam piruvat masuk ke dalam mitokondria
dan mengalami serangkaian reaksi kimia
Sistem Aerobik – Oksidasi Glikogen
(Perkiraan Kebutuhan KH)
Olahraga biasa (> 60 menit) 5-6 gram/Kg BB

Olahraga sedang (1-2 jam, intensi 6-8 gram/Kg BB


tas sedang-tinggi)

Olahraga endurance (> 120 menit, 9-10 gram/Kg BB


intensitas tinggi)

Olahraga sangat berat (> 4 jam, 11-13 gram/Kg BB


intensitas cukup tinggi)
Sistem Aerobik – Oksidasi Lemak
 Komponen dasar lemak adalah
trigliserida (gliserol + asam lemak)
 Asam lemak terdiri dari asam
lemak tak jenuh (nabati) dan asam
lemak jenuh (hewani)
 Kandungan energinya 2 x lebih
besar dibanding KH & Protein
Sistem Aerobik – Oksidasi Protein
 Sumber energi saat cadangan KH berkurang,
berfungsi untuk mengganti sel-sel tubuh yang
rusak untuk perkembangan otot
 Protein (asam-asam amino) diubah bentuk
nya di dalam hati menjadi senyawa karbon
tanpa gugus amino (transaminasi) yang
selanjutnya dioksidasi melalui siklus krebs.
Karakteristik Umum Ketiga Sistem Energi

Karakteristik Sistem ATP-CP Sistem Asam Sistem Aerobik


(Fosfagen) Laktat (Oksigen)
Kebutuhan O2 Tidak (anaerobik) Tidak (anaerobik) Butuh
(aerobik)
Kec. Produksi ATP Sangat cepat Cepat Lambat

Sumber Energi Fosfokreatin (CP) Glikogen Glikogen (gluko sa),


lemak, pro tein

Kemamp produksi ATP Sangat terbatas Terbatas Tidak terbatas

Kapasitas endurans Rendah Rendah Tinggi

Produksi Daya Sangat tinggi Tinggi Rendah, sampai sedang

Jenis Aktivitas Mendadak, cepat dan Cepat & berlangsung 1- Endurans


daya tinggi 3 / 4 menit

Dan lain-lain Cadangan otot terbatas Memproduksi asam Tidak memproduksi


laktat (Kelelahan) asam laktat
KAPASITAS DAN DAYA MAKSIMAL
SISTEM ENERGI
Sistem Energi Daya Maksimal Kapasitas
(mol ATP/menit) maksimal
(ATP yg tersedia)

ATP-CP 3,6 0,7

Asam Laktat 1,6 1,2

Aerobik 1,0 Tak Terhingga


Kontribusi sistem energi per detik
 Sistem ATP-CP
memberikan energi
yang tinggi dengan
waktu tersingkat
 Sistem glikolisis
memberikan kontribusi
lebih lama dibanding
sistem ATP-CP
 Sistem aerobik
kontribusinya lebih
stabil dan lama
sehingga energi yang
dihasilkan lebih banyak
Sistem energi utama untuk berbagai
aktivitas olahraga
 Ketiga sistem energi bekerja secara
berkesinambungan
 Suplai energi fosfagen berhubungan timbal balik
dengan s. aerobik
 Aktivitas dengan intensitas tinggi dengan waktu
kinerja singkat dan aktivitas dengan intensitas rendah
dan waktu yang panjang hampir tidak memerlukan
kontribusi dari s. glikolisis anaerobik (SGA)
 Alasannya adalah 1) Memerlukan waktu tertentu utk
mengaktifkannya, 2) Terbatas, karena akumulasi
asam laktat
 Kelelahan pada otot dikurangi dengan menurunkan
intensitas/aktivitas
Pengelompokan aktivitas olahraga
 Salah satu pedoman praktis untuk
menentukan sistem energi utama dalam
berolahraga adalah waktu kinerja dari setiap
aktivitas
 Aktivitas olahraga dikelompokkan dalam 4
daerah aktivitas berdasarkan waktu kinerja
yaitu ; 1) Daerah 1 (< 30 dtk), 2) Daerah 2 (30
-90 dtk), 3) Daerah 3 (90 dtk – 3 mnt) & 4)
Daerah 4 (> 3 menit)
Pengelompokan aktivitas olahraga
No Kriteria Daerah

1 2 3 4
1 Waktu kinerja < 30 dtk 30-90 dtk 90 dtk – 3 > 3 mnt
mnt

2 Sistem energi utama Fosfagen Fosfagen & Glikolisis Aerobik


Glikolisis anaerobik &
anaerobik aerobik

3 Contoh Melempar, Renang 100 Lari cepat Maraton,


lari cepat m gaya 800-1500 lomba lintas
100 m, bebas, lari m, renang alam,
renang 50 cepat 200 – 200-400 m joging,
m gaya 400 m, dll gaya bebas, renang
bebas, dll tinju dll. 1500 m
gaya bebas

Anda mungkin juga menyukai