Anda di halaman 1dari 15

S IF A T GERE JA Y A NG

K UD U S

G U R U M A P E L : A L E X A N D E R B AY, S . F I L
1. S A L A M

2. DOA PEMBUKA
LANGKAH 1: MENGAMATI

Cerita
“Santo Bernardinus Realino”
LANGKAH 2: MENANYA

1. Mengapa Bernardinus Realino disebut orang kudus?


2. Karya apa yang dilakukan oleh Bernardnus Realino?
3. Segi-segi kekudusan yang tampak dalam hidup dan karya
Bernardnus Realino?
LANGKAH 3: MENGEKSPLORASI
Bagaimana pandangan Kitab Suci dan Ajaran Gereja tentang Kekudusan Gereja???
Bacaan Kitab Suci:
 1 Petrus 1:2 Pertanyaan
Roma 1:7
Yohanes 17:11
Ajaran Gereja “Tugas Menguduskan”
• Apa makna kekudusan menurut teks-teks Kitab Suci tersebut?
• Apa bentuk implementasi kekudusan itu dalam hidup kita?
• Apa isi atau inti dari dokumen ajaran Gereja tersebut?
• Apa makna kekudusan menurut ajaran Gereja?
LANGKAH 4: MENGOMUNIKASIKAN

Arti Gereja yang Kudus

K
ita
d
it
u
n
t
u
t
u
n
t
u
k

le
b
i
h

d
e
k
at
d
e
n
g
a
n

y
a
n
g

ila
h
i.
 Gereja itu “kudus” karena berkat Roh Kudus yang menjiwai-Nya, Gereja
bersatu dengan Tuhan, satu-satunya yang dari diriNya sendiri kudus.
Gereja yang kudus berarti Gereja menjadi perwujudan kehendak Allah
yang Mahakudus untuk sekarang juga mau bersatu dengan manusia dan
mempersatukan manusia dalam kekudusanNya.Gereja yang kudus itu
dipandang sebagai tanda Gereja yang benar.
Secara obyektif sifat “kudus” berarti bahwa dalam Gereja adalah sarana
keselamatan dan rahmat Tuhan di dunia serta merupakan tanda rahmat
yang kudus, yang akan menang secara definitif pada akhir jaman. Secara
subyektif sifat “kudus” berarti bahwa Gereja tak akan kehabisan tanda
dan orang kudus, jadi menyangkut kekudusan subyeknya.
2. Sumber Gereja yang Kudus
• Gereja itu kudus karena sumber dari mana ia berasal, karena tujuan ke mana ia diarahkan, dan
karena unsur-unsur Ilahi yang otentik di dalamnya adalah kudus.
• Gereja yang sifatnya kudus bertujuan untuk kemuliaan Allah dan penyelamatan umat manusia
• Mengapa Gereja itu sifatnya Kudus?
- Gereja didirikan oleh Kristus itu sendiri
- Jiwa Gereja adalah kudus, sebab jiwa gereja adalah Roh Kudus sendiri.
- Unsur-unsur Ilahi yang otentik di dalam Gereja adalah kudus, seperti ajaran-ajaran dan
sakramen-sakramen
• Anggotanya adalah kudus, karena :
- ditandai oleh Kristus melalui pembabtisan
- diserahkan kepada Kristus serta dipersatukan dalam iman, harapan, dan cinta yang
kudus. .
3. Cara Memperjuangkan Kekudusan Gereja
• Kita mengimani bahwa Gereja tidak akan kehilangan kesuciannya,
sebab, Kristus Putra Allah, yang bersama dengan Bapa dan Roh
Kudus dipuji bahwa hanya Dialah kudus, mengasihi Gereja sebagai
MempelaiNya .     .
• Dalam hal kekudusan yang pokok bukan bentuk pelaksanaannya,
melainkan sikap dasarnya. Kudus diartikan sebagai “yang
dikhususkan Tuhan”. Jadi, pertama-tama “kudus” itu menyangkut
seluruh bidang sacral dan keagamaan. Yang suci bukan hanya
tempat, waktu, barang yang dikuduskan Tuhan atau orang, tetapi
yang kudus itu Tuhan sendiri. Semua yang lain, barang maupun
orang yang disebut “kudus” karena termasuk lingkup kehidupan
Tuhan.
Kekudusan tidak datang dari Gereja, tetapi dari Allah yang
mempersatukan Gereja dengan Kristus dalam Roh Kudus.
Gereja disebut kudus karena Kristus sebagai kepala
menguduskan anggotaNya. Jadi, kekudusan Gereja tidak
terutama diartikan secara moral, tetapi secara teologial,
meyangkut keberadaan dalam lingkup hidup Allah. Anggota
Gereja adalah “orang kudus” yang dipanggil untuk hidup
secara kudus di tengah-tengah dunia yang tidak
mengindahkan Yang Mahakudus. Gereja adalah milik Allah
dan karenanya kehendak Ilahi harus ditaati di dalam Gereja
dan oleh anggotanya. 
Usaha yang dapat diperjuangkan menyangkut kekudusan anggota-anggota
gereja:   
• Saling memberi kesaksian untuk hidup sebagai putra putri Allah
• Dengan perbuatan yang kongkret : bela rasa, mengabarkan kabar gembira
(tentang  )
• menjaga kekudussan gereja dengan menjaga kekudusan dalam diri (hati
nurani).dan dapat menjadi contoh teladan yang baik bagi orang-orang disekitar
kita.
• Memperkenalkan Hidup Heroic (bersifat pahlawan) untuk mencapai
kekudusan:
• Memberikan jasa tanpa pamrih
• Membantu sesama manusia tanpa membeda-bedakan.
• Merenungkan dan mendalami Kitab Suci, khususnya ajaran dan hidup Yesus
yang merupakan pedoman dan arah hidup kita.
• Rajin berdoa dan Rajin Kegereja.
• Merefleksikan pengalaman diri sendiri
• Membaca Kitab Suci
Intinya :
• Gereja menjadi Kudus karena Yesus Kristus adalah Kudus.
Yesus telah mengasihi GerejaNya dan menyerahkan diri bagi
Gereja untuk menguduskannya sehingga umat dipersatukan
dengan Yesus menjadi Kudus. Pengudusan manusia di dalam
Kristus merupakan tujuan semua karya di dalam Gereja.
Tambahan :
Perjanjian Baru melihat proses pengudusan manusia sebagai pengudusan
oleh Roh Kudus (1 Ptr 1:2).
Dikuduskan karena terpanggil (Roma 1:7). Dari pihak manusia,
kekudusan (kesucian) hanya berarti tanggapan atas karya Allah itu,
terutama dengan sikap iman dan pengharapan.
Sikap iman dinyatakan dalam segala perbuatan dan kegiatan kehidupan
yang serba biasa.
Kesucian bukan soal bentuk kehidupan (seperti biarawati), melainkan
sikap yang dinyatakan dalam hidup sehari-hari. Kekudusan itu terungkap
dengan aneka cara pada setiap orang. Kehidupan Gereja bukanlah suatu
sifat yang seragam, yang sama bentuknya untuk semua, melainkan semua
mengambil bagian dalam satu kekudusan Gereja yang berasal dari Kristus.
Kesucian ini adalah kekudusan yang harus diperjuangkan terus menerus.
REFLEKSI
Merenungkan hal-hal apa yang dapat
kamu perjuangkan untuk menguduskan
diri sebagai anggota-anggota Gereja
dalam hidupmu sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai