• Fauzan Farid (211201078) • Febbyola Sibuea (211201082) • M. Dimas Pramana (211201177) • Elica Arnita Cecilia Ginting (211201194) • Rasmi Jecika Adriana Purba (211201200) Hutan Bernilai Konservasi Tinggi Setiap hutan memiliki makna ekologis dan sosial. Hewan yang terancam punah, tempat rekreasi, dan sumber daya yang dipanen oleh penduduk setempat semuanya dapat dimasukkan dalam nilai. Hutan dapat diklasifikasikan sebagai Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (HCVF) jika nilai- nilai tersebut dianggap sangat penting atau sangat penting. Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi (HCVS) merupakan inti dari konsep HCVFS: ini adalah nilai-nilai yang penting dan harus dijaga. Hutan tempat ditemukannya nilai-nilai tersebut, atau lebih tepatnya kawasan hutan yang perlu dikelola dengan baik untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai yang ditetapkan, dikenal sebagai Hutan Bernilai Konservasi Tinggi. Akibatnya, mengidentifikasi area-area ini merupakan langkah pertama yang penting dalam merancang strategi manajemen yang efektif untuk mereka. Nilai Konservasi Tinggi Kunci dari konsep HCVFs adalah identifikasi dan pemeliharaan Nilai Konservasi Tinggi (HCVs). Definisi FSC tentang HCVS mencakup atauatribut ekologi penting, jasa ekosistem dan fungsi sosial yaitu HCV 1 yakni Kawasan hutan yang mengandung konsentrasi nilai keanekaragaman hayati yang signifikan secara global, regional atau nasional (misalnya endemisme, spesies yang terancam punah, refugia). Misalnya, keberadaan beberapa spesies burung yang terancam punah secara global di dalam hutan pegunungan Kenya. HCV2 yakni Kawasan hutan yang mengandung hutan tingkat lanskap besar yang signifikan secara global, regional atau nasional, terdapat di dalam, atau di dalam unit pengelolaan, di mana populasi yang layak dari sebagian besar jika tidak semua spesies alami ada di pola distribusi dan kelimpahan alami. Misalnya, sebidang besar hutan hujan dataran rendah Mesoamerika dengan populasi jaguar, tapir, elang harpy, dan caiman yang sehat serta sebagian besar spesies yang lebih kecil. Tingkat Lanskap Besar Yang Signifikan Secara Global, Regional atau Nasional Bagian dari definisi ini bertujuan untuk mengidentifikasi hutan-hutan yang memiliki populasi yang layak dari sebagian besar jika tidak semua spesies alami. Ini juga termasuk hutan yang memiliki sub-populasi penting dari spesies yang sangat luas (misalnya serigala, harimau, gajah meskipun sub-populasi itu sendiri mungkin tidak dapat bertahan hidup dalam jangka panjang, Ini termasuk hutan tempat proses ekologi dan ekosistem berfungsinya rezim gangguan alam, suksesi hutan, distribusi dan kelimpahan spesies) seluruhnya atau relatif tidak terpengaruh oleh aktivitas antropogenik baru-baru ini. Jika ekosistem hutan secara alami membentuk mosaik tingkat lanskap dengan jenis vegetasi lain dan di mana banyak spesies menggunakan ekosistem hutan dan non-hutan, maka dapat diputuskan bahwa nilai ini berkaitan dengan mosaik vegetasi alami dan bukan hanya luas hutan. Kesimpulan
I. Konservasi hutan, khususnya di negara-negara miskin, menjadi perhatian utama dalam
gagasan dan penerapan konservasi sumber daya hayati. Konservasi hutan terutama berkaitan dengan keanekaragaman hayati sumber daya hayati kawasan serta item layanan lingkungan utama yang sangat diminati oleh masyarakat setempat. II. Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi (HCVS) merupakan inti dari konsep HCVFS: ini adalah nilai-nilai yang penting dan harus dijaga. Hutan tempat ditemukannya nilainilai tersebut, atau lebih tepatnya kawasan hutan yang perlu dikelola dengan baik untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai yang ditetapkan, dikenal sebagai Hutan Bernilai Konservasi Tinggi. III. Konservasi berbasis masyarakat adalah jenis konservasi yang melibatkan masyarakat di kawasan hutan, kadang-kadang dikenal sebagai masyarakat lokal. IV. hutan tempat proses ekologi dan ekosistem berfungsinya rezim gangguan alam, suksesi hutan, distribusi dan kelimpahan spesies) seluruhnya atau relatif tidak terpengaruh oleh aktivitas antropogenik baru-baru ini. Terima Kasih