tri
Fluoresensi
Kimia Analitk Terapan
Isi Makalah
1. Pengertian dan latar Belakang Spektrofotometri Fluoresensi
2. Prinsip dasar Spektrofotometri Fluoresensi
3. Hukum Spektrofotometri Fluoresensi
4. Jenis-jenis Spektrofotometri Fluoresensi
5. Komponen – komponen dalam Spectrometri Fluoresensi
6. Kelebihan dan Kelemahan Metode Fluoresensi
7. Penerapan Fluoresensi dalam Analisis Kimia
8. Prinsip Kerja
9. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif
1
Pengertian & Latar
Belakang
Latar belakang Don't
f orget
...
...
1. Fluoresensi adalah emisi cahaya setelah penyerapan sinar
ultraviolet (UV) atau cahaya tampak oleh molekul fluoresensi
atau substruktur disebut fluorophore
2. Fluoresensi adalah proses pemancaran radiasi cahaya oleh
suatu materi setelah tereksitasi oleh berkas cahaya berenergi
tinggi. Emisi cahaya terjadi karena proses absorbsi cahaya
oleh atom yang mengakibatkan keadaan atom tereksitasi
3. Fluoresensi merupakan proses perpindahan tingkat energi
dari keadaan atom tereksitasi (S1 atau S2) menuju ke keadaan
stabil (ground states).
Diagram Don't
Jablonski f orget
...
Molekul Don't
Tereksitasi f orget
...
...
...
...
Dimana :
P0 = intensitas cahaya masuk
P = intensitas cahaya yang ditransmisikan
b = ketebalan sampel
c = konsentrasi.
Hukum Don't
f orget
...
...
1. Fluoresensi atom
Metode untuk analisis kualitatif
dan kuantitatif zat menggunakan
panjang gelombang dan intensitas
garis spektrum fluoresensi atom
Jenis-jenis
2. Fluoresensi molekuler
Fluoresensi molekuler merupakan proses emisi yang
mana molekul dieksitasikan karena menyerap
radiasi elektromagnetik (REM).
Molekul yang tereksitasi selanjutnya melepaskan
kelebihan energinya dan mengalami relaksasi ke
level dasar ground state
5
Komponen
Komponen
6
Kelebihan &
Kelemahan
Kelebihan
Flourensence biasanya diukur pada sudut yang berasal dari eksitasi untuk meminimalisasi
berkumpulnya cahaya yang tersebar, digunakan rotasi prisma Pellin-Broca yang terdapat
pada meja kemudi. Selain itu, fungsi prisma untuk memisahkan cahaya menjadi spektrum-
spektrum agar lebih mudah dianalisis nantinya. Nantinya cahaya yang melewati filter dan
pemogokan sampel. Sebagian dari cahaya tersebut diserap oleh sampel dan beberapa
molekul di antaranya akan berpendar di dalam sampel. Beberapa lampu neon yang
dipancarkan akan melewati filter kedua untuk mencapai detektor (biasanya pada suhu 90 o)
ANALISIS KUALITATIF & KUANTITATIF
Spektroflurometri dapat digunakan untuk:
a. Analisa kualitatif , Perbandingan spektrum fluoresensi dapat
membantu pengenalan senyawa.
b. Analisa kuantitatif, Pengukuran dapat dilakukan pada kadar yang
sangat rendah dengan ketepatan, keterulangan, dan kepekaan tinggi.
Misalnya pengukuran kadar vitamin E.
Bila panjang gelombang emisi dan eksitasi telah dipilih, maka dapat
dibuat hubungan antara intensitas fluoresensi dengan konsentrasi
senyawa.
Intensitas fluoresensi tergantung dari tingkat konsentrasi senyawa.
ANALISIS KUANTITATIF
Pada larutan dengan konsentrasi tinggi, sebagian besar cahaya
diserap lapisan larutan yang paling dulu kontak dengan radiasi
eksitasi, sehingga fluoresensi hanya terjadi pada bagian yang
menyerap cahaya tersebut. Dengan demikian, pada analisis
kuantitatif harus digunakan larutan yang encer (serapan tidak lebih
dari 0,02) supaya dapat memenuhi persamaan fluoresensi:
F = 2,3IoQabc atau F = kc
Keterangan:
F = fluoresensi
k = konstan = 2,3Ioabc
Io = intensitas sumber cahaya
Q = efisiensi fluoresensi
a = daya serap
b = tebal larutan
c = konsentrasi
Penerapan Spektroskopi fluoresensi
Dalam Analisis Kimia
Analisis spektrofluorimetri dapat digunakan untuk analisis kuantitatif dengan kadar rendah
karena analisis ini mempunyai kepekaan yang tinggi. Metode ini dapat digunakan untuk analisis
unsur atau senyawa ,organik dan senyawa an organik.
Analisis untuk senyawa anorganik yang berbentuk kation atau anion dapat dianalisis secara
spektrofluorimetri setelah dikomplekskan dengan reagen pengompleks.
Hanya terdapat sedikit ion anorganik yang berpendar, yang paling dikenal adalah ion uranil,
UO22+. Kebanyakan analisis fluorometrik melibatkan molekul anorganik. Terdapat beberapa
senyawa kelat logam yang berpendar yang memberikan metode-metode yang peka untuk
beberapa ion logam. Seringkali kelat logam itu diekstrak dari dalam larutan berair menjadi suatu
pelarut organik sebelum pengukuran, suatu proses yang sekaligus memisahkannya dari ion-ion
pengganggu dan mengkonsentrasikan spesies yang berpendar. Misalnya, banyak banyak
terdapat reagensia fluorometrik untuk aluminium dan berilium. Logam- logam yang lebih berat
seperti Fe3+, CO2+, Ni2+, Cu2+ sebaliknya, cenderung mematikan fluoresens yang diperagakan
oleh banyak zat pengkelat itu sendiri, hadirnya logam itu dalam kompleks mendorong
dibuangnya energi yang diserap itu secara tak radiaif.