Anda di halaman 1dari 55

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN HEMODIALISIS
Struktur Ginjal

Korteks Glomerulus

Pyelum

Arteri
renalis Ureter

Medulla

Tubulus &
duktus
Renalis Berat : 0,4 % berat badan
Kapasitas : 25 % curah jantung
FUNGSI GINJAL
FILTRASI, SEKRESI, REABSORSI DAN EKSRESI

1500 liter
darah per hari Eksresi :
melalui 1,5 liter urine
a.Renalis

180 liter per hari


di filtrasi melalui
membran Melalui
glomerolus mekanisme
sekresi dan
reabsorsi, sisa
Melalui mekanisme urine tinggal 1,5
sekresi dan liter di ductus
reabsorsi, sisa urine koleduktus
tinggal 60 liter di
tubulus proximal

Melalui mekanisme Melalui mekanisme


sekresi dan sekresi dan
reabsorsi, sisa urine reabsorsi, sisa urine
tinggal 20 liter di tinggal 10 liter di
awal tubulus distalis akhir tubulus distalis
FUNGSI GINJAL & SALURAN KEMIH

1. Ekskresi :
pembuangan berbagai “sampah “ / sisa metabolisme dan obat-
obatan [ melibatkan reabsorbsi & ekskresi selektif di nefron]
2. Regulasi :
pengaturan volume cairan tubuh dan komposisi ion-ion tubuh
serta asam basa [ ginjal sebagai organ utama pengatur
homeostasis tubuh]
3. Endokrin :
sintesis renin, eritropoetin dan prostaglandin
4. Metabolisme :
metabolisme vitamin D dan beberapa protein berat molekul kecil
[ ginjal sebagai tempat utama katabolisme hormon Insulin,
Paratiroid dan Kalsitonin]

Datta S, Mirpuri N, Patel P, Renal and Urinary


PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN
DENGAN DIALISIS

1. Gagal Ginjal Akut


2. Gagal Ginjal Kronik.
GINJAL PENGGANTI

Ginjal Buatan Selaput Dalam Perut Cangkok


( Hollow Fiber ) ( Peritoneum ) Ginjal
HEMODIALISIS (HD)
Hemo = darah
Dialisis = pemisahan / filtrasi
HEMODIALISIS

Dialisis merupakan suatu proses pertukaran


solut dari suatu larutan (A) dengan larutan lain
(B) melalui membran semipermiabel
Membran semipermiabel
- tidak dapat dilalui semua solut
- pori pori dapat dilalui air dan zat dengan
biomolekul kecil

8
Dialysis adalah :

Pertemuan darah dan cairan dialyzat secara


berseberangan,
yang dipisahkan oleh selaput membran tipis
yang disebut dengan membrane
semipermiabel, dimana pada saat ini terjadi
proses ultrafiltrasi atau konveksi, difusi dan
osmosis.
Hemodialisa
Proses pemindahan sisa metabolisme dan kelebihan
air dari tubuh melalui membran semipermiabel
dengan proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi
(Brunner & Suddarth, 2001).
Edema adalah penumpukan cairan interstisial yang
berlebihan. Edema dapat terlokalisir atau generalisata
(Jeremy Levy, Julie Morgan, Edwina Brown, 2003).
Dialyser
Masknya dializat
Serabu kapiler

Keluarnya darah
Dializt keluar
Perpindahan zat
terlarut melalui
dinding kapiler

Darah masuk

Aliran dialisat diluar kapiler, darah di dalam kapiler,


“ countercurrently. “ Berlawanan arah
11 12 13 14 15 16

rd
14
Tujuan Hemodialisis
Menggantikan fungsi ginjal dalam ekskresi
Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan
cairan
Meningkatkan kualitas hidup
Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu
CAPD dan Transplantasi
Havens dan Terra ( 2005 )
Apa tujuan hemodialisis ?
Menurunkan kadar toksin uremik dengan dialisis
Diukur dengan : Kt/V dan URR (dosis/adekuasi
HD)
Menurunkan kelebihan air dengan ultrafiltrasi
Diukur dengan : BB kering
Menormalkan elektrolit dan asam basa dengan
dialisis dan mengatur dialisat
Diukur dengan : kadar elektrolit dan
PH darah
Konsep HD
 Eritrosit  Na+
 Leukosit
 Trombosit  K+
 Hemoglobin

Cairan Dialisis
 Na+  Ca++

(Dialisat)
K+
Darah

 Ca++  Mg++
 Mg++
 HCO3-  HCO3-
 Ureum
 Kreatinin  CH3COO-
 CH3COO-
 dll  dll
Hemodialysis
INDIKASI DIALISIS

AKUT KRONIK

Sindoma Uremik GFR < 15 ml/min


Hiper K (PGK stage 5)
Acidosis
Kelebihan cairan
ARF : Bun > 100 mg/dl, CrCl < 10
Lain2 : drug intoksication,
hipothermia, hiper Ca,
hiperuricemia, metab. alkalosis

KONTRAINDIKASI
RELATIF :
Multi Infarct Dementia
Sindrom Hepatorenal
Sirosis hati berat +
Encephalopathy
Keganasan tingkat lanjut
SIRKUIT DARAH

tekanan
Salin vena
dari pasien

detektor
pompa pompa udara
darah heparin ultrasonik
tekanan
arteri
klem
selang
vena

kembali ke pasien

rd
PROSES HEMODIALISIS

11 12 13 14 15 16

rd
SIRKUIT DARAH

tekanan
Salin vena
dari pasien

detektor
pompa pompa udara
darah heparin ultrasonik
tekanan
arteri
klem
selang
vena

kembali ke pasien

rd
Prinsip HD
Menempatkan darah berdampingan dengan cairan
dialisat (pencuci) yang dipisahkan suatu membran
(selaput) semi permiabel. Membran ini dapat dilalui
oleh air dan zat tertentu (zat sampah). Proses ini
disebut Dialisis yaitu perpindahan air atau zat/bahan
melalui membran semi permiabel.
Proses difusi
Perpindahan zat karena perbedaan kadar didalam
darah dan dialisat (makin tinggi kadar zat didalam
darah, makin banyak yang berpindah ke dialisat)
DIFUSI
 Difusi adalah pergerakan / perpindahan molekul / partikel / solut melalui
membran permeabel

Gurtch, Principles of Hemodialysis. In : Hemodialysis for Nurses and Dialysis Personnel. Eds : Gutch, Stoner, Corea, 1999
Proses ultrafiltrasi
Berpindahnya zat dan air karena perbedaan
tekanan, hidrostatik di dalam darah dan dialisat
Ultrafiltrasi
UFR (ml/men)

QD QB
ultrafiltrasi
Cairan
Darah
Dialisis

QD QB

INER, NKF, Janssen, Kursus Intensif Clinical Dialysis Practice, Jakarta, 2002
Proses osmosis
Berpindahnya air karena tenaga kimiawi yaitu
perbedaan osmolaritas darah dialisat
KONVEKSI
Konsentrasi Konsentrasi
rendah tinggi
+ +
Tekanan rendah Tekanan Tinggi

Air Solution [Solvent


(air) + Solute]

50 mmol /L

Membran semipermeabel
KOMPLIKASI
Ketidakseimbangan cairan
Disequilibrium sindrom
Dysretmia
Infeksi
Perdarahan
Cario vascular desease
ASKEP PRE-HD
PENGERTIAN:
Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien,
mesin dan peralatan, sebelum memulai HD
TUJUAN:
Agar pasien dapat merasa nyaman dlm proses pre dan
inisiasi HD
Mesin & peralatan berfungsi secara optimal
PENGKAJIAN
1. PASIEN sebelumnya kenali dx penyakit dasar
& komplikasi yg ada

a. Kaji KU & TTV pasien


b. Kaji Status volume
1. Timbang BB bila memungkinkan
2. Ada/ tidaknya oedema
3. Ada/ tidaknya peningkatan vena jugularis
4. Ada/ tidaknya bunyi nafas (Ronchi)
5. Intake output
c. Kaji Hasil laboratorium
- Urea nitrogen (bun) kreatinin, Hb, elektrolit (K, Na, Calc, phospor, analisa gas darah)
- untuk P/B, pemeriksaan serologi (Hbs Ag, anti HCV & HIV)

d.Kaji Vaskular akses


- apakah pasien sdh cemino/ blm
- apakah pasien sdh pasang double lumen
- ada tidak tanda-tanda infeksi
e. Kaji kebutuhan HD  lamanya
f. Kaji penyakit-penyakit penyerta
Misalnya: Tendensi pendarahan;
gangguan jantung
g. Kaji pengetahuan pasien/ keluarga ttg
prosedur yg akan dilakukan
h. Kaji persetujuan keluarga (inform
consen)
2. MESIN & PERALATAN

a. Kaji mesin siap pakai, listrik, air yg sudah


dimurnikan dan drainage

b. Kaji dialyzer yg akan dipakai antara lain:


- KUF, surface area, dan jenis dialyzer
- Dializer Non Reuse
- Dializer Reuse
c. Kaji komposisi dialisat yg akan
dipakai Bicarbonat, acetat, low
calsium
d. Kaji conductivity, temperatur, dan
limit alarm sistem
e. Pastikan sirkuit dialisat bebas udara
f. Pastikan semua peralatan siap untuk
dipakai
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resti gangguan pola nafas b/d pengembangan paru
akibat overload
2. Resti gangguan perfusi jaringan b/d pendarahan,
anemia, emboli udara
3. Resti gangguan keseimbangan cairan b/d retensi Na
 ketidakmampuan ginjal mengatur keseimbangan
cairan
C. PERENCANAAN
Siapkan pasien dan keluarga dg komunikasi
teraupetik
Siapkan peralatan sesuai tujuan terapi dan
keperawatan yg dibutuhkan
Gunakan teknik aseptik
D. IMPLEMENTASI
Pasien:
Menerima pasien dg komunikasi teraupetik,
Menimbang BB bila memungkinkan
Mengatur posisi sesuai kebutuhan
Mengukur TTV
Observasi keadaan umum, kesadaran dan
keluhan pasien (tanda-tanda kedaruratan:
overload, hyperkalimia, acidosis metabolik, dan
memberikan dorongan mental dan spiritual)
Menerangkan secara garis besar prosedur yang akan
dilakukan
Menentukan vaskular akses yg akan digunakan akses
vaskuler yg adekuat adalah dapat memberikan aliran
darah yang cukup (200-300 ml/mt)
II. DURANTE HD
PENGERTIAN:
Asuhan keperawatan yang dibutuhkan pada
pasien, mesin dan peralatan selama HD berlangsung

TUJUAN:
Untuk mengoptimalkan kondisi pasien, mesin dan
peralatan HD sehingga tercapai hasil dialisis yg efektif
dan adekuat
1. PENGKAJIAN
A. PASIEN
 Kaji tanda-tanda vital (T.N.S. pernafasan, KU dan
kesadaran)
 Kaji Penggunaan obat-obat anti hipertensi, obat
jantung, dll
 Kaji pendarahan sistemik: seperti perdarahan gusi,
epitaksis, muntah darah, dll
 Kaji posisi dan aktivitas pasien
 Kaji keluhan pasien (seperti: mual, muntah, nyeri ulu
hati, nyeri dada, sakit kepala, kram otot dan lemas)
B. MESIN
Kaji kecepatan aliran darah Qb ± 100 ml/mt, Qd 300-
800 ml/mt
Kaji temperatur, konduktivity, sistem alarm, air
detactor, leak detactor berfungsi dg baik
Kaji monitoring pressure (vena pressure, arteri
pressure, dialisat pressure dlm keadaan baik & posisi
ON
C. SIRKULASI DARAH
Kaji lokasi pungtie inlet & outlet apakah bengkak, ada
rembesan darah
Kaji AVBL  (buble trap terisi ¾ bagian, sambungan-
sambungan tertutup rapat, klem sdh terbuka)
Kaji dializer apakah ada kebocoran, clothing, udara,
dan posisi dializer
Kaji set infus & kolf Nacl
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resti Hipovolemic, hipotensi b/d ultrafiltrasi pada
waktu HD, komplikasi penyakit dasar
Resti infeksi b/d pungtie vaskular akses
Resti perdarahan b/d pemakaian anti koagulen
Gangguan rasa nyaman b/d pungtie vaskular/
pemasangan akses
3. PERENCANAAN
Lakukan pengkajian pasien, mesin, sirkulasi darah,
sirkulasi dialisat secara lengkap
Lakukan penanganan thdp komplikasi yg terjadi bila
ada
Lakukan pencatatan dg baik
4. IMPLEMENTASI
Membaca prosedur penanganan dialisis selama HD
sampai selesai
u/ kasus emergency kolaborasi dgn dokter
penanggung jawab dialisis terutama bila
berhubungan dg pemberian terapi, kebutuhan HD
III.ASKEP POST HEMODIALISIS

PENGERTIAN
Melakukan evaluasi program yg telah ditentukan u/
menentukan program HD selanjutnya
1. PENGKAJIAN
a. Kaji TTV Pasien, kesadaran, keluhan pasien
b. Kenali proses kejadian & komplikasi yg terjadi pada
durante HD
c. Kaji vaskuler akses yg digunakan
d. Kaji pemeriksaan laboratorium pre and post HD
e. Kaji U.F. yg sudah dilakukan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi ttg
HD, perawatan akses vaskular di rumah
b. Cemas b/d proses HD pada akses vaskular yg sulit,
nyeri dan bengkak
3. PERENCANAAN
1. Lakukan observasi, KU & TTV pasien
2. Beri informasi pada pasien dan keluarga ttg
prosedur HD sudah selesai
3. Beri informasi ttg pembatasan cairan di rumah
4. Beri informasi supaya disiplin minum obat, jadwal
HD, serta terangkan bila tidak disiplin
5. Beri informasi kontrol ke dokter secara teratur
6. Beri informasi ttg perawatan vaskuler dgn baik u/ di
rumah
4. IMPLEMENTASI
Mengobservasi TTV, kesadaran dan keluhan pasien
Menginformasikan pembatasan cairan di rumah,
disiplin minum obat, teratur kontrol ke dokter
Menginformasikan pada pasien cara mengatasi akses
vaskular di rumah
Menginformasikan proses HD dan komplikasi yg
terjadi selama durantee HD kpd perawat ruangan bila
pasien MRS
5. EVALUASI
Pasien mengetahui cara melakukan perawatan
vaskular di rumah
Taat minum obat, kontrol ke dokter, melakukan
pembatasan cairan masuk
Well Performent
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai