Anda di halaman 1dari 23

Pengaruh Pemberian Ekstrak

Kappaphycus alvarezii bagi


Kadar LDL pada Rattus
norvegicus yang Diberi Diet
Tinggi Lemak
MUSTIKA SARI – K1A121016
PENINGKATAN KADAR LDL TEROKSIDASI
DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR
Salah satu faktor penyebab penyakit kardiovaskular adalah  kadar LDL
teroksidasi. Prevalensi penduduk Indonesia rentang usia 25-65 tahun
memiliki kadar LDL yang tinggi dengan rerata asupan serat sekitar 7
gr/hari sedangkan asupan normal adalah 25-40 gr/hari. Hal ini karena
tingginya konsumsi makanan cepat saji (67,6%) yang merupakan
makanan rendah serat. Padahal serat pangan (dietary fiber) khususnya
soluble dietary fiber berperan dalam  kadar kolesterol plasma.
RUMPUT LAUT ADALAH SUMBER
SOLUBLE DIETARY FIBER
BEBERAPA
Kappaphycus Gracilaria
RUMPUT
alvarezii verrucosa
LAUT YANG
DIBUDI Kappaphycus Sargassum
DAYAKAN striatum spp.

Eucheuma Turbinaria
denticulatum conoides

Halymenia Hypnea spp.


durvillaea
KEMAMPUAN Kappaphycus alvarezii
DALAM MENURUNKAN KADAR LDL

Mengandung Flavonoid Mengandung Triterpenoid


Berupa quercetin yang dapat Bekerja dengan menghambat
menghambat enzim HMG-CoA enzim HMG-CoA reductase. Serta
reductase. Juga menghambat menghambat enzim lipase
enzim ACAT pada sel HepG2. pankreas untuk  penyerapan
Serta  aktivitas MTP dengan lemak di usus sehingga  kadar
mengatalisis perpindahan lipid ke LDL
molekul Apo-B sehingga  kadar
LDL.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

METODE PENELITIAN
JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian bersifat eksperimental murni laboratorik dengan metode
Post Test Control Group Design. Dilakukan di Universitas Katolik
Widya Mandala. Sampel uji adalah Rattus norvegicus jantan galur
Wistar yang diperoleh dari Peternakan Hewan Drh Rachmad Priyadi
dan dirawat di Laboratorium Hewan Fakultas Farmasi Universitas
Widya Mandala.Uji kelayakan etik diperoleh dari Komisi Etik
Penelitian Universitas Hang Tuah Surabaya (No.
29/HC/EC/KEPUHT/2017).
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

METODE PENELITIAN
SAMPEL PENELITIAN
Yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar berjumlah
24 dengan berat rerata 150-200 gram dan berumur 2-3 bulan.
Terdapat 3 kelompok (8 sampel/kelompok), yaitu kelompok kontrol
negatif (K1) yang diberi diet standar selama 28 hari, kelompok
kontrol positif (K2) yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari, dan
kelompok perlakukan (K3) yang diberi diet tinggi lemak selama 28
hari dan pada hari ke-15 diberi ekstrak Kappaphycus alvarezii.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

METODE PENELITIAN
PEMBUATAN DIET TINGGI LEMAK
Komposisi diet tinggi lemak pada penelitian ini yaitu 2 kg lemak
kambing, 4 kg lemak babi, 10 kg pur 521 (pakan standar), 2 kg pelet
lele, 2 kg tepung terigu, 20 butir kuning telur ayam, dan 20 sdm
mentega. Dibuat dengan melumatkan lemak kambing dan lemak
babi, lalu seluruh bahan dicampur, dan ditambahkan 2 L aquadest.
Campuran bahan didiamkan 3-5 jam sampai cukup mengeras,
kemudian digiling dan dipotong berukuran 1 cm.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

METODE PENELITIAN
PEMBUATAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
Kappaphycus alvarezii ditumbuk sampai menjadi serbuk, lalu serbuk
dimasukkan dalam wadah dan dimaserasi dengan etanol 70% sambil
diaduk berulang kali. Setelah ± 24 jam hasilnya difiltrasi. Lalu
residu diremaserasi (langkah berulang). Kemudian hasilnya
dimasukkan ke dalam cawan dan diuapkan menggunakan
waterbath (70-80C) sampai menjadi ekstrak kental. Lalu sekitar
15,68 gram dilarutkan dalam 112 mL aquadest.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

METODE PENELITIAN
DOSIS Kappaphycus alvarezii
Pada penelitian ini diberikan dosis 140 mg/200grBB tikus/hari
PERLAKUAN
Proses adaptasi dilakukan selama 7 hari, kemudian Rattus norvegicus
jantan galur Wistar dibagi dalam 3 kelompok. K 1 diberi diet standar
(28 hari). K2 diberi diet tinggi lemak (28 hari). K3 diberi diet tinggi
lemak (28 hari), pada hari ke-15 diberi ekstrak Kappaphycus
alvarezii.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

METODE PENELITIAN
PEMERIKSAAN KADAR LDL DARAH
Diambil 3cc darah Rattus norvegicus secara intrakardial. Lalu
dilakukan pemeriksaan kadar LDL darah dengan metode
homogenous menggunakan spektrofotometer.
Warna yang dihasilkan adalah biru. Intensitas warna
menunjukkan kadar LDL-kolesterol. Diukur dengan panjang
gelombang 550 nm
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

METODE PENELITIAN
ANALISIS DATA
Data dianalisis dengan menggunakan program Statistical
Product dan Service Solution (SPSS) dengan uji One Way
Anova dengan α=0,05.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

HASIL DAN PEMBAHASAN


DATA PENELITIAN

Tabel 1 Data
Penelitian dan
Hasil Analisis
Deskriptif.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan penelitian Sigit, dkk (2010), batas normal kadar LDL
tikus adalah 7,0 – 27,2 mg/dL, sehingga rerata kadar LDL pada K 1 dan
K2 masih dalam batas normal, untuk K3 mendekati nilai normal. Dan
dalam penelitian Noel-Uneke dan Ihedioha (2013), Rattus norvegicus
jantan memiliki kadar LDL 11,24 – 77,46 mg/dL (umur 10 minggu),
20,28 – 81,55 (umur 12 minggu), dan 25,45 – 59,98 (16 minggu),
sehingga jika sampel dalam penelitian ini berusia ±12 minggu atau
±16 minggu maka kadar LDL pada K1, K2, dan K3 di bawah
normal.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

HASIL DAN PEMBAHASAN


ANALISIS DATA PENELITIAN

Grafik 1 Rerata Kadar LDL


Darah Rattus norvegicus
pada K1, K2, K3
Grafik 1 diperoleh dari
analisis Tabel 1
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

HASIL DAN PEMBAHASAN


ANALISIS DATA PENELITIAN
Nilai rerata kadar LDL pada K1 sebesar 10,62, standar deviasi 1,77 (X
=10,62±1,77), nilai maksimal 14 dan nilai minimal 9. Pada K 2 nilai
rerata kadar LDL sebesar 16,00, standar deviasi 3,29 (X =16,00±3,29),
nilai maksimal 22 dan nilai minimal 13. Sedangkan K3 nilai rerata
sebesar 6,88, standar deviasi 2,42 (X =6,88±2,42), nilai maksimal 10
dan nilai minimal 4.
Jadi kadar LDL darah tikus K2 > K1. Sedangkan K3 yang diberi
ekstrak Kappaphycus alvarezii memiliki kadar LDL yang lebih rendah
dari kedua kelompok lain.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

HASIL DAN PEMBAHASAN


UJI NORMALITAS
Sebelum uji statistik, dilakukan uji normalitas untuk mengetahui
apakah data penelitian berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas
diperoleh nilai signifikan pada K1 (0,178), K2 (0,130), dan K3
(0,107) yang berarti p > 0,05. Adapun nilai signifikan data
keseluruhan (p) adalah 0,435 yang berarti p > α sehingga H0
diterima, artinya penelitian ini berdistribusi normal.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

HASIL DAN PEMBAHASAN


UJI HOMOGENITAS VARIANSI DATA
Karena data penelitian berdistribusi normal, maka perlu uji
homogenitas varian untuk menguji kesemaan variansi data antar
populasi kelompok sebagai syarat uji statistik parametrik. Dengan
uji Levene diperoleh nilai signifikan sebesar 0,081 yang mana p > α
sehingga H0 diterima, artinya variansi data bersifat homogen.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

HASIL DAN PEMBAHASAN


UJI STATISTIK PARAMETRIK : UJI ONE WAY ANOVA
Tabel 2 Hasil Uji
One Way Anova
Berdasarkan Tabel 2,
didapatkan nilai signifikansi 
0,001 atau p  α sehingga H1
diterima. Jadi disimpulkan ada
perbedaan bermakna dari
kadar LDL pada ketiga
kelompok sampel.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

HASIL DAN PEMBAHASAN


UJI ANALISIS POST HOC DENGAN TEKNIK LSD
Untuk mengetahui kelompok yang memiliki perbedaan bermakna, dilakukan uji
analisis Post Hoc dengan teknik LSD (Least Square Differences).

Tabel 3 Hasil Uji Post Hoc


dengan Teknik LSD
PENELITIAN TENTANG PENGARUH
PEMBERIAN EKSTRAK Kappaphycus alvarezii
TERHADAP KADAR LDL PADA Rattus norvegicus

HASIL DAN PEMBAHASAN


UJI POST HOC DENGAN TEKNIK LSD
Berdasarkan tabel 3 terdapat perbedaan bermakna antara K1 yang
diberi diet standar saja dengan K2 yang diberi diet tinggi lemak. Dan
terdapat perbedaan yang signifikan antara K2 dengan K3 yang tidak
hanya diet tinggi lemak tetapi diberi ekstrak Kappaphycus alvarezii.
Begitupula antara K1 dengan K3. Jadi terdapat pengaruh pemberian
ekstrak Kappaphycus alvarezii terhadap kadar LDL Rattus
norvegicus jantan galur Wistar.
KESIMPULAN

Pemberian ekstrak
Diet tinggi lemak Kappaphycus alvarezii
meningkatkan kadar berpengaruh secara
LDL secara signifikan terhadap 
signifikan pada kadar LDL pada Rattus
Rattus norvegicus norvegicus jantan galur
jantan galur Wistar Wistar yang diberi diet
tinggi lemak.
DAFTAR PUSTAKA

Saputri, M. A. dan Herin S. 2018. Pengaruh Pemberian


Ekstrak Rumput Laut Merah (Kappaphycus alvarezii)
https://www.researchgate.net/publication/
terhadap Kadar LDL pada Tikus Putih Rattus
327724163_Pengaruh_Pemberian_Ekstrak_Rumput_Laut_Merah_Kappaphycus_alvarezii_terhadap_Kadar_LDL_Pada_Tik
norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
us_Putih_Rattus_Norvegicus_Jantan_Galur_Wistar_Yang_Diberi_Diet_Tinggi_Lemak
Lemak. Hang Tuah Medical Journal, 15(2), 112-130..

https://www.researchgate.net/publication/
327724163_Pengaruh_Pemberian_Ekstrak_Rumput_Lau
t_Merah_Kappaphycus_alvarezii_terhadap_Kadar_LDL
_Pada_Tikus_Putih_Rattus_Norvegicus_Jantan_Galur_
Wistar_Yang_Diberi_Diet_Tinggi_Lemak
SANKYUU

Anda mungkin juga menyukai