Anda di halaman 1dari 22

Dasar-dasar Teori von Thunen

KHAIRINRAHMAT, ST., MT

(Pertemuan 2)
Pengantar

Teori Lokasi adalah ilmu yang menyelidiki


tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi,
atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis
dari sumber-sumber yang potensial, serta
hubunganya dengan atau pengaruhnya
terhadap keberadan berbagai macam
usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun
sosial (Tarigan, 2006)

2
• Johann Heinrich Von Thunen adalah
seorang ekonom dan tuan tanah yang
lahir pada Tahun 1783 berkebangsaan
Jerman yang pada tahun 1826
menelurkan teori lokasi dengan
mengidentifikasi tentang perbedaan
lokasi dari berbagai kegiatan pertanian
atas dasar perbedaan sewa lahan
(pertimbangan ekonomi). Teori von
Thunen ini termasuk teori lokasi klasik
yang tradisional dan dikemukakan
sebelum masa modern.
• Von Thunen melihat perbedaan
penggunaan lahan dari sudut perbedaan jarak
ke pasar yang tercermin dalam sewa tanah

3
Model Von Thunen mengenai tanah pertanian, dibuat sebelum era
industrialisasi, yang memiliki asumsi dasar sebagai berikut :
1.Wilayah terpencil atau terisolasikan (isolated state) adalah
pasar/kota berada terpencil di pusat kota suatu wilayah yang
homogen secara geografis bebas dari pengaruh pasar-pasar kota lain
dan pertanian sebagai hinterland dan merupakan satu-satunya
daerah pemasok kebutuhan pokok yang merupakan komoditi
pertanian
2.Wilayah model membentuk tipe permukiman perkampungan di
mana kebanyakan keluarga petani hidup pada tempat-tempat yang
terpusat dan bukan tersebar di seluruh wilayah,
3.Wilayah model memiliki iklim, tanah, topografi yang seragam,
atau uniform(produktivitas tanah secara fisik adalah sama),
4.Wilayah model memiliki fasilitas transportasi tradisional yang
relatif seragam,
5.Faktor-faktor alamiah yang mempengaruhi penggunaan lahan
adalah konstan.
4
Hasil per unit areal
Zona lahan von Thunen
Keterangan:

C : kota pusat wilayah pertanian,


Kentang berfungsi sebagai pusat pemasaran

OA : zona penghasil kentang

AB : zona penghasil susu

BC : zona penghasil gandum

Susu

Gandum

O
A B C Jarak dari pasar
Sayuran
A
Ternak

B
Zona lahan

Biji-bijian

6
Dasar-dasar pertimbangan
 Berbeda dengan kegiatan lain, kegiatan
pertanian memerlukan lahan yang cukup
besar (land intensive)
 Kegiatan pertanian selalu mempunyai
“pasar” di luar wilayah pertaniannya
sendiri
 Lahan yang ada berbeda karakteristiknya:
– Struktur tanah
– Tingkat kesuburan
– Tekstur, morfologi, dan lain sebagainya
7
Pertanyaan yang muncul
dengan adanya kota sebagai pusat
kegiatan, bagaimana kegiatan pertanian
dialokasikan untuk mendukung
keberadaan kota sebagai pusat
konsumsi?

 Johann
Heinrich Von Thunen (1783-1850)
mengembangkan kerangka teoretis untuk
menjawab pertanyaan tersebut di atas

8
Beberapa masalah
• Bagaimana unit-unit lahan yang berbeda
dipergunakan?
• Jenis pertanian apa yang akan
dikembangkan?
• Bagaimana permintaan di pusat
konsumsinya (kota)
dan, yang terpenting:
• Bagaimana organisasi keruangannya?
9
Konsep sewa ekonomi (economic rent)

• Economic rent:
Kelebihan pendapatan yang bisa diperoleh dari satu
unit lahan lebih dari apa yang bisa diperoleh dari unit
lahan di bawahnya (lahan marjinal)
• Lahan marjinal (marginal land):
lahan yang hanya mampu memproduksi sesuatu hasil
yang hanya cukup untuk menutup ongkos (biaya) saja
• Sewa ekonomi ≈ jarak, sehingga sewa ekonomi
disebut juga sebagai sewa lokasi (location rent)

10
Formula von Thunen
LR = Y(m-c) –Ytd

di mana:
 LR : sewa lokasi per unit lahan
 Y : hasil produksi per unit lahan
 m : harga pasar per unit produk
 c : biaya produksi per unit produk
 t : biaya transpor per unit jarak
 d : jarak unit lahan dari pasar
11
Contoh: petani memproduksi
padi
 Produksi (Y)
 100 ton per hektar
 Harga pasaran (m)
 Rp 5 juta per ton
 Biaya produksi (c)
 Rp 3 juta per ton
 Biaya transpor (t)
 Rp 50 ribu per ton-km
12
Contoh: lanjutan………
 Jika dijual di pasar (jarak [d] = 0), artinya pertanian
dilakukan di pusat konsumsi, yang diperoleh adalah
LR = 100 (5-3) – 100 (50 x 0)
= 200 juta
 Jika lahan pertanian berada pada jarak 10 km dari
pasar, hasilnya adalah:
LR = 100 (5-3) – 100 (50 x 10)
= 150 juta
 kalau diteruskan maka pada jarak 40 km dari pasar,
maka usaha pertanian tersebut akan berada pada
posisi indifferent (tidak untung-tidak rugi)
 Jadi, semakin dekat dengan pusat semakin disukai
 bid-rent curve (Alonso) seberapa siap petani akan mau
membayar untuk satu unit lahan pada jarak tertentu

13
TEORI LOKASI VON THUNEN

Hubungan antara lokasi sewa tanah dan biaya transport dengan


jarak pasar dapat dilihat dari kurva sebagai berikut :

JARAK DARI PASAR


0 10 20 30 40
Total Transpor 0 50 100 150 200
Sewa Lokasi 200 150 100 50 0

VonThunen, Tanah yang letaknya paling jauh dari kota memiliki


sewa sebesar 0 dan sewa tanah itu meningkat secara linear kearah
pusat kota, dimana proporsional dengan biaya angkutan per
ton/km. Semua tanah yang memiliki jarak yang sama terhadap
kota memiliki harga sewa yang sama (Reksohadiprojo-Karseno,
1985:25).
Sewa lokasi vs biaya transpor
200 200
Sewa lokasi (Rp)

Biaya transpor (Rp)


Biaya transpor bertambah ketika jarak
terhadap pasar bertambah

150 150

100 100

50 50
Sewa lokasi menurun ketika jarak
terhadap pasar bertambah

0 10 20 30 40
Jarak dari pasar (km)
15
Kurva bid-rent
200
Sewa lokasi (Rp)

150

Kurva bid rent


100

50

0 10 20 30 40
Jarak dari pasar (km)
16
Kompetisi antar-komoditi
Bagaimana jika ada pilihan usaha (komoditas)
yang lain?

Akan terjadi kompetisi, permintaan terhadap


satu komoditas akan dipengaruhi
– Harga suatu komoditas di pasar tergantung hubungan
supply/demand dari barang tersebut
– Biaya transpor akan tergantung kepada jenis produk
(besar, curah atau gampang basi)
– Harga dasar produksi setiap produk yang
diasumsikan konstan dalam ruang untuk produk
tertentu
– Hasil produksi per unit lahan
17
Munculnya bid-rent curve yang
berbeda
Dengan demikian, setiap produk punya
kurva sewa lokasi yang berbeda
Ketinggiannya (height) akan tergantung
kepada perbedaan harga di pasar dan
biaya produksi;
Kemiringan (slope) tergantung kepada
sifat transportasi dari produk tersebut

18
Sewa lokasi komoditas yang
berbeda
Hasil per unit areal
Keterangan:

C : kota pusat wilayah pertanian,


Kentang berfungsi sebagai pusat pemasaran

OA : zona penghasil kentang

AB : zona penghasil susu

BC : zona penghasil gandum

Susu

Gandum

O
A B C Jarak dari pasar
19
20
21
 Sifat Tugas : Individu (DILARANG COPY PASTE)
 Pengumpulan : 1. Senin, 19 September 2022 Pukul 10.00 WITA
2. Format Pdf (Stambuk_Nama)
3. https://bit.ly/Tugas1LokasiPolaRuang
 Deskripsi Tugas:

Setiap mahasiswa membuat paper yang memuat tentang Teori Von Thunen
(Pengertian-pengertian, kelebihan dan kekurangan Teori Von Thunen, Relevansi
teori Von Thunen dengan kondisi saat ini, serta studi kasus yang menjelaskan
daerah yang menerapkan Teori Von Thunen). Paper terdiri dari 3 bagian yaitu
Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup dan Daftar Pustaka

22
SEKIAN & TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

23

Anda mungkin juga menyukai