Anda di halaman 1dari 8

MALU

KELOMPOK II

Mirwan Rasyadi
Arsalam
Pengertian Malu

 Kata malu  ‫(ﺤﻴﺎﺀ‬malu) adalah leburan dari kata‫ﺤﻴﺎۃ‬ 


( hidup).  Malu dibangun diatas dasar hidupnya hati, hati
semakin hidup maka rasa malu akan semakin bertambah,
bila keimanan mati di dalam hati maka rasa malu akan
hilang, barang siapa yang telah hilang rasa malunya maka
dia adalah orang mati di dunia dan celaka  di akhirat.
 Menurut Ibnu Hajar di dalam kitab fathul bari berkata :
berkata Ar Raghib : malu adalah menahan jiwa dari segala
keburukan, ia adalah kekhususan manusia untuk 
menahan dari segala bentuk keinginan agar  tidak seperti
binatang.
Macam-macam malu

  Malu kepada Allah
 Rasa malu kepada Allah adalah termasuk tanda iman
yang tertinggi bahkan merupakan derajat ihsan yang
paling puncak. Nabi bersabda, “Ihsan adalah beribadah
kepada Allah seakan-akan memandang Allah. Jika
tidak bisa seakan memandang-Nya maka dengan
meyakini bahwa Allah melihatnya.”(HR Bukhari).
Malu seperti ini akan menimbulkan kesan yang baik.
Orang yang memiliki rasa malu terhadap Allah SWT
akan tampak dalam sikap dan tingkah lakunya, karena
ia yakin bahwa Allah SWT senantiasa melihatnya.
 Malu Terhadap Sesama  Manusia
Orang yang merasa malu terhadap manusia
akan malu berbuat kejahatan dan maksiat.
Dia tidak akan menganiaya dan mengambil
hak orang lain. Walaupun malu yang seperti
ini bukan didasari karena Allah SWT
melainkan karena dorongan rasa malu
terhadap orang lain, tapi insya Allah orang
tersebut mendapat ganjaran dari Allah SWT
dari sisi yang lain.
 Malu Terhadap Diri Sendiri
Orang yang mempunyai malu terhadap
dirinya sendiri, saat melihat dirinya sangat
sedikit sekali amal ibadah dan ketaatannya
kepada Allah SWT serta kebaikannya kepada
masyarakat di lingkungannya, maka rasa
malunya akan mendorongnya untuk
meningkatkan amal ibadah dan ketaatan
kepada Allah SWT.
Menumbuhkan rasa Malu

 Menumbuhkan rasa malu dalam kehidupan itu


ada banyak cara diantaranya yaitu dengan mulai
dari yang kecil dari diri kita sendiri yaitu dengan
membiasakan berkata jujur dan berperilaku
yang benar, pada saat kita bertingkah laku
sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan maka
jika kita memang dari awalnya sudah biasa
melakukan kebaikan maka sikap dan perilaku
kita akan baik tetapi jika  kita terbiasa berbuat
salah maka perilaku kita juga akan selalu salah.
Jangan sekali-kali merasa
malu memberi walaupun
sedikit, sebab tidak memberi
sama sekali pasti lebih
sedikit nilainya
 ~ Ali bin abi thalib
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai