Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK

PEMINDANGAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS MARITIM BALIK


DIWA MAKASSAR 2022
Nama-nama kelompok 2:
1. Sri Rahayu
01 2. Nadya Nur Fadhila
3. Anggun Citra
4. Jumriana
5. Asdariana
6. Jumli Lelita
7. Syahrul
8. Muhammad Yunus
9. Sasli safiq
03 10. Suherman
06
Definisi pemindangan
Pemindangan adalah pengolahan ikan yang dilakukan dengan cara
merebus ikan dalam suasana bergaram selama waktu tertentu.
Setelah selesai pemasakan, biasanya wadah di mana ikan disusun
langsung digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pengangkutan
untuk dipasarkan. Berdasarkan cara perebusan ikan dalam suasana
bergaram maka teknik penggaraman dapat dibedakan atas 2 kategori
yaitu pemindangan garam dan pemindangan air garam.
Teknik Pemindangan Garam
Pada teknik ini, lapisan ikan yang digarami dengan garam
kering, disusun berlapis-lapis di dalam wadah yang
terbuat dari plat logam, pendi atau paso tanah (belanja
tanah) atau lainnya. Kemudian direbus dalam jangka
waktu yang cukup lama (sekitar 4-6 jam), cairan perebus
kemudian di buang melalui lubang kecil bagian bawah wadah
atau ditiriskan. Pada lapisan atas ditutup dengan selembar
kertas dan di atas permukaan kertas ini dusebarkan merata
selapis garam.
Teknik Pemindangan Air Garam

Ada teknik ini ikan ditaburi garam disusun diatas keranjang atau rak
bambu disebut “naya”. Beberapa naya diisi ikan dan disusun vertikal
pada suatu kerangka lalu dicelupkan kedalam air garam mendidih di
dalam wadah yang terbuka dan lama pembuatan relatif jauh lebih
singkat daripada Teknik pemindangan garam. Setelah proses
perebusan selesai, wadah dimana ikan tersusun diangkat, kemudian
direndam atau disiram dan didinginkan untuk siap didistribusikan dan
dipisahkan.
Jenis-jenis Ikan Pindang

Menurut Wibowo (1996), cara pemindangan ikan yang


dilakukan sangat bervariasi tergantung daerah, jenis ikan,
dan kebiasaan pengolah. Akibatnya proses dan mutu
pindang yang dihasilkan sangat beragam. Karena itu,
dapat dibuat beberapa kelompok ikan pindang
berdasarkan proses, wadah yang digunakan, jenis ikan,
perlakuan atau bumbu yang ditambahkan, dan daerah
asal.
Tabel 1. Pengelompokan Jenis – Jenis Ikan Pindang di Indonesia
No Dasar pengelompokan Nama dalam perdagangan

1. Proses Pindang cue (perebusan dalam air garam), pindang garam


(pemanasan dengan garam dan sedikit air), pindang presto
(pemindangan tekanan tinggi, pindang duri lunak).

2. Wadah Pindang naya (pindang cue dengan wadah naya), pindang besek
(pindang cue dengan wadah besek), pindang badeng, pindang
paso, pindang kendil.

3. Jenis ikan Pindang bandeng, pindang tongkol, pindang kembung, pindang


lemuru, pindang tawes, pindang gurami, dan sebagainya.

4. Bumbu Pindang memakai bahan tambahan , misalnya kunyit.

5. Asal Pindang Pekalongan, Pindang Kudus, Pindang Tuban, pindang


Muncar dan sebagainya.
Mutu ikan pindang
Parameter dan keterangan
Ikan pindang yang baik harus memenuhi
Rupa dan warna: Utuh, bersih, tidak terdapat
kriteria tertentu. Cara paling mudah untuk
benda asing, tidak terlihat   endapan lemak atau
menilai mutu ikan pindang adalah dengan lainnya. Warna produk spesifik jenis, cemerlang,
menilai mutu sensorisnya. Minimal empat tidak berkapang dan berlendir.
cara parameter sensoris yang perlu dinilai, Bau: Spesifik jenis produk, bau produk ikan rebus,
yaitu rupa dan warna, bau, rasa, dan tekstur bau gurih    dan segar.
(Wibowo 1996). Rasa: Gurih spesifik produk, tidak terdapat rasa
Menurut Saleh (2002), ikan pindang yang asin yang berlebihan dan keasinan merata.
bermutu baik mempunyai kriteria sebagai Tekstur: Kompak, padat, spesifik jenis produk,
berikut: empuk, cukup kering dan tidak basah.
Daya awet ikan pindang
Menurut Suwamba, 2008, beberapa sifat atau keadaan yang dipakai untuk menetapkan kualitas atau mutu
pindang yang baik adalah : 1. Warna pindang putih keabu-abuan, 2. Permukaan kulit menjadi keset, 3. Ikan tidak
patah-patah tetapi dalam keadaan utuh, 4. Tidak terlihat adanya lendir bakteri maupun kapang, 5. Flavour yang
menunjukkan kesegaran pindang Tabel 3.5. Deskripsi mutu ikan pindang yang berkualitas tinggi Parameter
Deskripsi Rupa dan warna Ikan utuh tidak patah, mulus, tidak luka atau lecet, bersih, tidak terdapat benda asing,
tidak ada endapan lemak, garam, atau kotoran lain. Warna spesifik untuk tiap jenis, cemerlang, tidak berjamur,
dan tidak berlendir. Bau Bau spesifik pindang atau seperti bau ikan rebus, gurih, segar, tanpa bau tengik, masam,
basi, atau busuk. Rasa Gurih spesifik pindang, enak, tidak terlalu asin, rasa asin merata, dan tidak ada rasa asing.
Tekstur Daging pindang kompak, padat, cukup kering dan tidak berair atau tidak basah kesat. Sumber: Wibowo,
2000. Daya awet ikan pindang bila disimpan di udara terbuka tanpa dilakukan penanganan yang baik kurang
lebih 2-3 hari. Selain dikarenakan pindang disimpan di udara terbuka tanpa penanganan khusus, hasil produksi
pindang terutama pindang air garam kandungan airnya cukup banyak. Ikan yang mempunyai ukuran yang lebih
besar seperti tongkol mempunyai daya awet yang lebih singkat bila dibandingkan dengan ikan yang berukuran
kecil ikan layang atau lemuru Moedjiharto, 2002. Daya awet pindang ini dapat ditingkatkan dengan cara
perbaikan teknik pemindangan kebersihan, suhu, kadar garam, penambahan bumbu, dll, penggunaan zat
pengawet, perbaikan pengemasan maupun teknik penyimpanan produk Heruwati, 1986.
Kehigienisan ikan pindang
Usaha produksi ikan pindang di Indonesia menghadapi permasalahan cukup rumit pada berbagai
tahapan produksinya. Usaha yang umumnya dikelola oleh Usaha Mikro dan Kecil ini tampak
sangat jauh dari prinsip higiene pangan. Infrastruktur yang dimiliki sangat minim dan sangat
berpeluang menyebabkan kontaminasi silang. Bahan baku yang diterima sebagian besar dalam
keadaan beku, sehingga masih dapat memenuhi persyaratan, namun demikian sistem
pembongkaran tampak kurang higienis. Upaya untuk menjaga temperatur ikan pada 4oC
tampaknya sukar dicapai. Proses selanjutnya adalah penyiangan dan pencucian di mana fasilitas
yang dipergunakan masih sangat minim. Pencucian dilakukan dengan menggunakan air kolam
dengan sirkulasi sangat minim, sementara sisa penyiangan juga sebagian dilarutkan kembali ke
dalam kolam tersebut. Air yang dipergunakan untuk pencucian praktis tidak memenuhi persyaratan
sebagai air bersih. Peluang kontaminasi silang dari hasil pencucian tersebut sangat besar yang
menyebabkan initial bacterial load sangat tinggi sebelum ikan diolah lebih lanjut. Pada tahap
pemindangan, proses dilakukan secara sederhana dengan tungku berbahan-bakar kayu.
Kekhawatiran kontaminasi yang mungkin timbul adalah berasal dari air dan bahan pembantu yang
dipergunakan. Kontaminasi bahan kimia dan logam berat dapat timbul dari penggunaan air untuk
pemasakan dan kertas koran sebagai pembungkus ikan saat direbus.
Standar Nasional Indonesia ikan pindang

Secara organileptik dan kimia, pada


umumnya mutu produk ikan pindang
bandeng sudah memenuhi standar mutu
menurut Standar Nasional Indonesia
(SNI)
 
Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan observasi mata kuliah dasar-dasar penanganan


teknik pembuatan pemindangan ikan adalah sebagai berikut:
a) Pemindangan adalah pengolahan ikan yang dilakukan dengan cara
merebus ikan dalam suasana bergaram selama waktu tertentu. 2 kategori
yaitu pemindangan garam dan pemindangan air garam
b) Keberhasilan proses pemindangan ikan sangat dipengaruhi oleh mutu
bahan-bahan yang digunakan dan kondisi lingkungan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai