II. Perkembangan
II. Perkembangan
Kedudukan AW:
Kedudukan AW berada dalam Pasal 51 IS (1927) yang
berisi 8 ayat ;
- 3 ayat berasal dari Pasal 62 RR (1854), dan
- 5 ayat berasal dari AW).
Isi AW :
(1) Gubernur Jenderal tidak boleh menjual tanah;
(2) Pengecualian larangan dalam ayat (1);
(3) Gubernur Jenderal dapat menyewakan tanah;
2.2. 1870 - 1945
Peraturan Pelaksanaan AW
1. Odonansi Pencabutan HAT/Oneigenningsordonnantie
(S.1920:574), yang melaksanakan pasal 51 ayat (6) IS.
2. Peraturan tentang Agrarisch Eigendom (S.1872 : 117),
yang melaksanakan pasal 51 ayat (7) IS.
3. Peraturan pelaksanaan lainnya, antara lain ;
A. Agrarische Besluit (S.1870 : 118) ;
B. Ordonantie Grond Vervreemdingsverbod
/ordonansi Larangan Pengasingan Tanah (S. 1875:179)
2.2. 1870 - 1945
Berisi :
Hak Milik Adat atas tanah kepunyaan golongan Pribumi
dilarang dipindahkan/dialihkan kepada golongan Non Pribumi.
2.2. 1870 – 1945
PERTAMA
Bab I Dasar-dasar dan Ketentuan Pokok
Bab II Hak Atas Tanah, Air dan Ruang Angkasa Serta
Pendaftaran Tanah
Bab III Ketentuan Pidana
Bab IV Ketentuan Peralihan