Mengoptimalkan Penatalaksanaan
Pasien PUA-O Menggunakan
Norethisterone
Selama Pandemi
Dr. dr. Uki Retno Budihastuti, Sp.OG(K)
Bagian Obstetri Ginekologi RSUD dr Moewardi / Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta
C. Infus RL + O2, Hb < 7 g/dl →transfusi. D. EEK 2,5 mg oral / 6 jam, promestatin 25 mg
D. EEK 2,5 mg/6 jam + promestatin 25 mg / 4-6 oral. Asam traneksamat 3x1 gram
jam. Asam traneksamat 3x1 gr bersamaan EEK bersamaan EEK.
E. D&K jika Perdarahan masih 12-24 jam E. D&K jika masih perdarahan 12-24 jam.
F. Beri PKK 4X1 tab/4 hari, 3x1 tab/3 hari, 2x1 F. Setelah perdarahan berhenti, beri PKK 4x1
tab/2 hari & 1x1 tab, 3 minggu dan 1 minggu tab (4 hari), 3x1 tab (3hari), 2x1 tab (2 hari)
bebas PKK, setelah perdarahan berhenti, dan 1x1 tab, 3 minggu dan 1 minggu bebas
G. Beri progestin 14 hari, stop 14 hari. Ulangi 3 PKK.
bulan (Jika ada kontraindikasi PKK) G. Kontraindikasi PKK, diberikan progestin s14
H. USG transvaginal/transrektal TSH, DPL, PT, hari, stop 14 hari. Ulangi 3 bulan.
aPTT. H. USG TV/transrektal TSH, DPL, PT, aPTT.
I. Tablet hematinic 1x1 tab. I. Tablet hematinic 1x1 tab.
The two FIGO systems for normal and abnormal uterine bleeding symptoms and classification of causes of abnormal uterine bleeding in the reproductive years: 2018 revisions
Pembagian FIGO 2018
Sistem 1: Nomenklatur 4 Sistem 2: PALM - COEIN
Parameter
The two FIGO systems for normal and abnormal uterine bleeding symptoms and classification of causes of abnormal uterine bleeding in the reproductive years: 2018 revisions
Prinsip PALM - COEIN
Bacon JL. Abnormal Uterine Bleeding: Current Classification and Clinical Management. Obstet Gynecol Clin North Am [Internet]. 2017;44(2):179–93.
Mekanisme yang mungkin terjadi
pada PUA-O :
PCOS
Obesitas
Hipotiroidisme
Hiperlaktinemia
Stres mental
Anoreksia
Penurunan berat badan yang signifikan
Olahraga ekstrim
Chodankar R, Critchley HOD. Abnormal uterine bleeding (including PALM COEIN classification). Obstet Gynaecol Reprod Med [Internet]. 2019;29(4):98–104
Cara Diagnosis PUA-O
1. Tes kehamilan
2. Uji kadar ꞵ-hCG untuk mengecualikan penyakit trophoblastic
3. Uji kadar thyroid-stimulating hormone (TSH)
4. Uji kadar prolaktin
5. Biopsi endometrium pada wanita dengan risiko hyperplasia atau keganasan
6. SIS, histeroskopi, atau USG-TV untuk mengesampingkan kelainan anatomi
Committee on Practice Bulletins-Gynecology. Management of Abnormal Uterine Bleeding Associated With Ovulatory Dysfunction.
Obstet Gynecol. 2013;122(1):176–85.
03. Terapi PUA-O dengan Norethisterone
Norethisterone
Dean J, Kramer KJ, Akbary F, Wade S, Hüttemann M, Berman JM, et al. Norethindrone is superior to combined oral contraceptive pills in short-term delay of menses and onset of
breakthrough bleeding: A randomized trial. BMC Womens Health. 2019;19(1):1–9.
Progestin
Schindler AE, et al. Reprint of Classification and pharmacology of progestins. Maturitas. 2008;61(1–2):171–80.
Regimen Progestin dalam PUA
No Jenis Deskripsi
1 Progestin siklik Mulai 10 mg / hari selama 14 hari, kemudian stop selama 14 hari.
Bila terjadi perdarahan sebelum 14 hari, dosis dapat dinaikkan
menjadi 20 mg
Bila pasien datang saat perdarahan, mulai dengan dosis 10 mg,
dan dapat dinaikkan setiap 2 hari sesuai kebutuhan menjadi 20
mg, 30 mg, 40 mg, 60 mg dan 80 mg
2 Progestin kontinyu Tujuan untuk membuat kondisi amenorea
- Progestin oral 10 mg / hari
- DMPA 150 mg setiap 13 minggu
- LNG IUS
Progestogenic effectivity Schindler AE, et al. Reprint of Classification and pharmacology of progestins. Maturitas. 2008;61(1–2):171–80.
Schindler AE, Campagnoli C, Druckmann R, Huber J, Pasqualini JR, Schweppe KW, et al. Reprint of Classification and pharmacology of progestins. Maturitas. 2008;61(1–2):171–80.
Norethisterone
Derivat 19-Nortestosteron
Progestin Oral
Norethindrone / Norethisterone
(2.5 – 5 mg per hari)
Bradley LD, Gueye NA. The medical management of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged women.
Am J Obstet Gynecol [Internet]. 2016;214(1):31–44
Tanpa disfungsi ovu-
lasi
Bradley LD, Gueye NA. The medical management of abnormal uterine bleeding in reproductive-aged women.
Am J Obstet Gynecol [Internet]. 2016;214(1):31–44
Benetti-Pinto CL, De Sá Rosa-E-Silva ACJ, Yela DA, Júnior JMS. Abnormal Uterine Bleeding. Rev Bras Ginecol e Obstet. 2017;39(7):358–68.
Tablet hormon progestogen → selama 10 hari per bulan (siklus
pendek) → kurang efektif untuk mengurangi kehilangan darah
menstruasi, jika dibandingkan dengan perawatan medis lainnya
NETA
<55 kg 55 kg atau lebih
+
(amenore /oligomenore), pap diulang 3
smear (perdarahan pasca koitus) bulan
9. Perdarahan
berkurang
3. Umur > 35 , risiko kanker
th - 7. PKK
(3 bulan)
endometrium
-
4. Pertimbangan kelainan sistem 11. PKK (progestin dosis tinggi), USG
TV (SIS): polip endometrium
(mioma uteri). Biopsi: keganasan.
5. Ingin Hamil -
+
Tata
Ablasi: jika pengobatan gagal,
laksana
reseksi disteroskopi / histerektomi.
infertilitas
PERTIMBANGAN:
• Mengurangi penularan horizontal virus (SARS-CoV-2, penyebab COVID-19).
• Memaksimalkan keterbatasan sumber daya (manusia dan fisik).
• Manajemen PUA yang tepat waktu, aman dan efektif.