Anda di halaman 1dari 14

AGEN HAYATI

PGPR( PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA )


mempunyai peranan ganda :
• 1) menambat N2
• 2) menghasilkan hormon tumbuh
( IAA, giberelin, sitokinin, etilen, )
• 3) menekan penyakit tanaman
asal tanah dengan memproduksi
siderofor glukanase, kitinase, sianida;
• 4) melarutkan P dan hara lainnya
• Acetobacter sp, penghasil vitamin dan
fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman.
• Actinomycetes sp, Aspergillus niger, pelarut
phospat
• Azospirillum lipoverum, penambat N, pelarut P,
penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang
dibutuhkan tanaman
• Azotobacter beijerinckii, penambat N, pelarut
P, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang
dibutuhkan tanaman
• Bacillus cereus, pelarut phospat
• Bacillus megatherium, pelarut phosphat dari ikatan
phospor dengan mineral liat
• Bacillus mojavensis, bersama Streptomyces meningkatkan
kemampuan tanah memegang air dan hara
• Bacillus penetrans, biasa nempel di kutikula larva, betina,
dewasa, telur Meloidogyne incognita (penyebab puru akar
pada tanaman tomat, kubis, buncis, dan kentang).
• Bacillus polymyxa, pelarut phospat.
• Bacillus subtilis, pelarut phospat
• Bacillus thuringiensis, menginfeksi hama melalui kulit
tubuhnya
• Beauveria bassiana, mengatasi hama walang sangit,
wereng coklat, kutu
• Flavobacterium sp, pelarut phospat
• Gliocadium sp, mengatasi penyakit tular tanah
• Glomus agregatum, menaikkan produksi bawang
merah
• Lactobacillus sp, penghasil enzim selulosa yang
membantu penguraian bahan organik.
• Metharizium anisopliae, jamur menginfeksi hama
melalui kulit tubuhnya
• Methylobacterium sp, penghasil vitamin dan
fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman.
• Nitrosococcus sp, mengubah amonia menjadi N yg
dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3‾)
• Nitrosomonas sp, mengubah amonia menjadi N yg
dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3‾)
• PENICILLIUM SP, pelarut phospat dari ikatan phospor dengan
mineral liat
• Pseudomonas fluorescens, mengatasi penyakit tular tanah
(Phytium sp).
• Pseudomonas striata, pelarut phospat, penghasil vitamin dan
fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman
• Rizobium sp, menambat N setelah menginfeksi akar tanaman
(simbiotik), menaikkan produksi kedelai
• Saccaromyces sp, perombak selulosa
• Serratia sp, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang
dibutuhkan tanaman
• Streptomyces sp, bersama Bacillus mojavensis meningkatkan
kemampuan tanah memegang air dan hara
• Tricoderma harzianum, mencegah cendawan patogen seperti
Plasmodiophora brassicae (akar gada) dan Fusarium sp menyebar di
sekitar tanaman
• Vertisillium sp, pelindung tanaman dari hama kutu putih
Kandungan Pro-BioFish

Lactobacillus sp

Azetobacter sp
Bakteri
Pro-BioFish Pseudomonas aeruginosa
(Anaerob)
Saccharomyces sp

Basillus sp

Mineral & Vitamin Mix


PUPUK ORGANIK/BAHAN ORGANIK MEMILIKI
FUNGSI KIMIA
• penyediaan hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan
mikro seperti Zn, Cu, Mo, Co, B, Mn, dan Fe,
meskipun jumlahnya relatif sedikit.
• Penggunaan bahan organik dapat mencegah kahat
unsur mikro pada tanah marginal atau tanah yang telah
diusahakan secara intensif dengan pemupukan yang
kurang seimbang;
• meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah;
• dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion
logam yang meracuni tanaman seperti Al, Fe, dan Mn.
CENDAWAN MIKORIZA.
• meningkatkan serapan hara
• meningkatkan ketahanan tanaman
terhadap penyakit terbawa tanah
• meningkatkan toleransi tanaman
terhadap kekeringan
• menstabilkan agregat tanah
APLIKASI
Media Jagung giling / serbuk gergaji + dedak

 Campurkan 1 kg media padat ( jagung giling / serbuk gergaji + dedak ) hasil


perbanyakan dengan 100 kg kompos / bokashi padat, aduk hingga rata
 Peram hasil campuran pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
selama ± 2 minggu.
 Jaga kelembabannya dengan cara di semprot dengan air secukupnya.

 Aplikasikan kompos / bokashi padat yang mengandung Trichoderma sp pada sebelum


tanam, 2 dan 4 minggu setelah tanam
 Sebarkan pada sekitar tanaman dengan konsentrasi 1 ( satu ) sendok makan
perlubang tanam pada setiap kali aplikasi

Produk Cair :
 Semprotkan disekitar tanaman
 Dosis 1 liter / Ha, konsentrasi 2 cc / liter air dengan volume semprot 500 liter air /
Ha
Proses pembuatan media jagung Proses pembuatan serbuk gergaji
+ dedak
Jagung giling dicuci bersih
Serbuk gergaji + dedak
( perbandingan 1 : 1 )
Kukus selama ± 15 menit
( setelah air mendidih )

Siram dengan air hingga


Siram secara merata dg air basah
panas

Kemas dlm kantong plastik


Kukus lagi selama ± 45 menit PP sebanyak 200 gram
( setelah air mendidih ) Sterilisasi dengan autoclave
suhu 121 ° C selama 20 menit
Angkat dan
dinginkan
Media steril didinginkan dan siap
Kemas dlm kantong plastik untuk digunakan perbanyakan
PP sebanyak 200 gram
Sterilisasi dengan autoclave
suhu 121 ° C selama 20 menit

Media jagung didinginkan dan siap


untuk digunakan perbanyakan
AGENS ANTAGONIS

Definisi :
Mikroorganisme yang bisa menghambat / mematikan mikroorganisme yang
menyebabkan penyakit pada tanaman.

Contohnya
Pseudomonas fluorescens ( Bakteri ) mengendalikan layu bakteri
Corynebacterium sp (Bakteri) utk mengendalikan kresek
Trichoderma sp ., Gliocladium sp,( Cendawan ) untuk mengendalikan :
Phythium sp., Botrytis sp., Colletotrichum truncatum, Phytophora sp.,
Sclerotium rolfsii,Rhizoctonia solani dan Fusarium sp

Trichoderma sp :
 Bersifat antagonis ( kompetisi, antibiosis, hiperparasitisme )
 Sebagai mikroorganisme pelapuk
 Menghasilkan hormon pengatur tumbuh
PERSIAPAN ALAT & BAHAN
APLIKASI CORYNEBACTERIUM

Petani menyiapkan alat dan Corynebacterium

Sprayer dibersihkan dari sisa pestisida

Tidak dianjurkan untuk mencampur dengan pestisida

Penentuan dosis dan larutan semprot

Dosis : 5 cc/liter

Larutan semprot ( 500 liter/ha)


WAKTU APLIKASI

Aplikasi harus dilakukan pada waktu sore hari


-Bakteri memerlukan kelembaban tinggi
malam hari untuk dapat berkembang dengan
baik.
Atau dapat dilakukan pagi hari bila :

-Cuaca teduh/ mendung


-Sinar matahari akan dapat mematikan Cory

Anda mungkin juga menyukai