Anda di halaman 1dari 70

Kepada:

PESERTA DIKLAT
AGRIBISNIS SAPI POTONG BAGI PENYULUH
PERANIAN
DI BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN KUPANG

(TIM FASILITATOR BBPP KPG)


mengucapkan :

SELAMAT DATANG
Dalam pertemuan hari ini
(DENGAN)

(GEMBIRA)
bbppkupang@yahoo.com
Han/KOM/PJB-III/08
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah berlatih perserta mampu mengolah


limbah ternak sapi dengan benar
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Setelah selesai berlatih, peserta dapat :


1. Memahami Teknologi effective microorganism
2. Membuat pupuk bokashi
3. Membuat pupuk kompos
4. Membuat pupuk organik cair
RENUNGAN
OTAK KITA BUKAN WADAH
UNTUK DIISI, TAPI API YANG
HARUS DINYALAKAN

5 S.T.W CINAGARA
LATAR BELAKANG
 Konsumsi pupuk anorganik sejak tahun
1975 terus meningkat sampai sekarang
 Dalam kurun waktu 25 tahun terakhir,
terjadi peningkatan penggunaan pupuk
kurang lebih 5 kali lipat, tapi produksi
pertanian cenderung menurun
 Harga pupuk anorganik mahal
 Pupuk anorganik langkah
 Limbah peternakan melimpah
KERANGKA PEMIKIRAN
LIMBAH TERNAK

DIJUAL MURAH DIBIARKAN / DIBAKAR

TIDAK ADA NILAI TAMBAH / NILAI TAMBAH


RENDAH, POLUSI, PANAS BUMI MENINGKAT

ALTERNATIF PEMECAHAN

BIO GAS PUPUK ORGANIK DIJUAL DENGAN HARGA LAYAK


Pemanasan global

 adalah meningkatnya suhu rata-rata


permukaan Bumi akibat peningkatan
jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di
atmosfer.
Gas (N2, O2, dll)
yang menjaga bumi
tetap hangat. Cara
kerja seperti rumah
kaca
Penyebab pemanasan
global(GRK):Gas CO2, CH4, N2O,
metana,Penebangan hutan
RUANG LINGKUP
TEKNOLOGI EM
Materi yang akan disajikan:

 Pengertian teknologi EM
 Mokroorganisme yang terkandung dalam
cairan EM4
 Fungsi Effektive Mikroorganisme
Pengertian

Teknologi EM adalah teknologi yang


memanfaatkan kultur campuran
mikroorganisme yang dapat memberikan
pengaruh yang menguntungkan bagi
pertumbuhan dan produksi tanaman serta
penganagan limbah peternakan.
Mikroorganisme yang terkandung dalam
cairan EM4 adalah:
 Actinomycetes berperan menghasilkan senyawa-senyawa
antibiotik yang bersifat toksin terhadap patogen/penyakit dan
dapat melarutkan ion-ion fosfat dan ion-ion mokro lainnya.
 Lactobacillus berperan dalam memfermentasi bahan organik
menjadi senyawa-senyawa asam laktat yang dapat diserap oleh
akar tanaman.
 Bakteri Fotosintetik berperan untuk mengikat nitrogen dari
udara bebas, memakan gas-gas beracun dan panas dari proses
pmbusukan sehingga dapat mengurangi polusi.
 Ragi berperan dalam memfermentasi bahan organik menjadi
senyawa–senyawa organik dalam bentuk gula, alkohol dan
asam amino yang siap diserap oleh akar tanaman.
Fungsi Effektive Mikroorganisme (EM)
dalam Bidang Pertanian dan
peternakan antara lain :
 Memfermentasi limbah ternak dan
limbah tanaman menjadi unsur hara
yang mudah diserap oleh akar tanaman.
 Mengikat nitrogen dari udara bebas
 Menekan perkembangan pathogen.
 Mengurangi bau akibat limbah
peternakan
MEMBUAT PUPUK
BOKASHI
Prinsip pembuatan pupuk bokashi
 Bahan dan peralatan yang digunakan tidak
terkontaminasi bahan kimia
 Bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk
bokashi sebaiknya lebih dari satu macam
 Pencampuran bahan baku harus merata
 Kandungan air adonan tidak berlebihan (kalau
digenggam air tidak menetes dan genggaman
dilepas tidak megar)
 Suhu gundukan optimal 40 derajat Celsius
Pengertian pupuk bokashi

 Pupuk bokashi adalah bahan organik yang


telah difermentasi dengan EM4 dan telah
terdekomposisi (terurai).
Tujuan pembuatan pupuk bokashi

 Untuk memanfaatkan limbah ternak dan


limbah pertanian
 Untuk dimanfaatkan sebagai pupuk
organik
 Untuk mengurangi polusi kandang
Cara Pembuatan Pupuk Bokashi
Pupuk Kandang
 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
dalam pembuatan pupuk bokashi
 Siapkan pupuk kandang 80%, limbah
tanaman dan limbah pakan ternak /jerami
10%, sekam 5% dan dedak 5%.
 Campurkan semua bahan yang sudah
disiapkan sampai merata
 Larutkan tetes/gula ke dalam air dengan
dosis 10 cc gula/tetes per liter air.
Lanjutan
 Larutkan EM4 ke dalam larutan gula/tetes dengan dosis
10 cc EM4 per liter larutan gula/tetes.
 Siram larutan EM4 diatas gundukan bahan secara
perlahan lahan sambil diaqduk sampai kandungan air
adonan mencapai 40%. Untuk membuktikan kalau
kandungan air adonan sudah mencapai 40%, maka
adonan dikepal dan dilepas kembali secara perlahan
(kalau adonan tidak megar, maka kandungan air adonan
sudah berkisar kurang lebih 40%).
 Adonan digundukan dengan ketinggian 15 sampai 20 cm
lalu di tutup atau dapat juga di masukkan kedalam
karung plastik, diikat dan dipanjangkan lantai atau balai-
balai.
Lanjutan
 Setelah selesai proses pembuatan pupuk
bokashi, maka peralatan yang dipakai dalam
pambuatan bokashi dibersikan dan disimpan
pada tempat semula.
 Pengecekan suhu dilakukan setiap 8 jam sekali.
Jika suhu mencapai 50o celcius, maka gundukan
ataupun karung harus dibalik-balik sampai suhu
turun menjadi 40o celcius sampai 50o celcius.
 Setelah difermentasi selama 4 sampai 7 hari,
pupuk bokashi telah terfermentasi dan siap
digunakan.
MEMBUAT PUPUK
KOMPOS MODIFIKASI
Pengertian pupuk Kompos

Pupuk kompos adalah pupuk


organik yang berasal dari
bahan organik yang telah
terdekomposisi (terurai).
Tujuan pembuatan pupuk kompos
 Untuk memanfaatkan limbah ternak dan
limbah pertanian
 Untuk dimanfaatkan sebagai pupuk
organik
 Untuk mengurangi polusi
kandang/lingkungan
Prinsip pembuatan pupuk kompos
 Bahan dan peralatan yang digunakan
tidak terkontaminasi bahan kimia
 Bahan yang digunakan lebih dari satu
macam
 Pencampuran bahan baku harus merata
 Suhu gundukan optimal 40 derajat Celsius
Tempat pembuatan pupuk kompos
 Bak dengan ketinggian ± 1 meter sedangkan
panjang dan lebarnya sesuai dengan
kebutuhan.
 Apabila memungkinkan sisi bak terbuat dari
papan ataupun jenis lainnya yang dapat
dibongkar pasang.
 Bak perlu diberi atap untuk menghindari bahan
pupuk kompos limbah ternak dari penyinaran
matahari secara langsung dan percikan air
hujan.
Alat dan bahan

 Kotoran ternak.
 Limbah pakan.
 Bekas alas kandang.
 Tanah
 Kapur
 Bahan untuk dinding dan atap bak.
 Sekop.
 Meteran,Parang,paku, hamar.
Cara Pembuatan pupuk kompos
 Bahan – bahan tersebut dicampur secara
merata, kemudian ditumpuk dengan
ketinggian ± 20 cm.
 Taburi tanah gembur di atasnya, sampai
semua bahan tertutup dengan ketebalan ±
5 cm.
 Taburi kapur secara merata pada
permukaan gundukan
 Basahi dengan air (dengan percikan / pakai
gembor dengan nosel halus), tetapi jangan
sampai menggenang.
Lanjutan
 Ulangi langkah – langkah tersebut di atas,
sampai tumpukan kompos sejajar dengan
ketinggian bak. Untuk menjaga
keseragaman proses dekomposisi maka
proses pembuatan pupuk kompos harus
sudah selesai dalam waktu maksimal 8
hari (lebih cepat adalah lebih baik).
Lanjutan
 Setiap minggu sekali, tumpukan kompos perlu diaduk
-aduk untuk mempercepat proses dekomposisi dan
juga untuk menjaga supaya suhu tidak melebihi 70°
C.
 Penyiraman dapat dilakukan jika kondisi bahan
terlalu kering.
 Dalam waktu 1 bulan bahan – bahan sudah
terdekomposisi dengan ciri berwarna gelap (coklat
kehitaman) dan tidak berbau menyengat.
 Pasang saringan untuk menyaring kompos tersebut,
guna memisahkan bahan yang masih terlalu besar.
 Setelah disaring, kompos tersebut telah siap
digunakan
MEMBUAT PUPUK

ORGANIK CAIR
Materi yang akan disajikan :
 Pengertian pupuk organik cair
 Tujuan Pembuatan pupuk organik cair
 Prinsip Pembuatan pupuk organik cair
 Manfaat Pembuatan pupuk organik cair
 Cara Pembuatan pupuk organik cair
Pengertian pupuk organik cair
 Adalah ekstrak tanaman, rempah yang
beraroma khas,kencing ternak(sapi) yang
telah difermentasi dan berguna sebagai
pupuk, pestisida dan zat pengatur tumbuh
tanaman
Tujuan pembuatan :
Pembuatan pupuk organik cair mempunyai
tujuan untuk dapat digunakan sebagai:
 Sumber unsur hara
 Zat pengatur tumbuh
 Insektisida dan fungisida yang
disemprotkan pada tanaman (daun, buah,
batang tanaman).
Prinsip pembuatan pupuk organik cair
 Bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatan pupuk organik cair adalah
bagian dari tanaman yang masih
muda(tunas wiwilan, dedaunan yang masih
muda dan beraroma khas, bahan rempah
afkiran, umbi gadung), kencing ternak
(sapi)
 Bahan-bahannya tidak terkontaminasi
bahan kimia
Membuat pupuk organik cair
Persiapkan alat dan Bahan yang diperlukan

Bahan seperti dedaunan dipotong –potong dengan ukuran panjang


kurang lebih 3cm,dan bumbu-bumbu diulek lalu dimasukan ke
dalam ember fermentasi dan dicampur hingga merata

Larutkan tetes/gula ke dalam air kencing sapi dengan


dosis 2 cc gula/tetes per liter air kencing sapi

Larutkan EM4 ke dalam larutan gula/tetes dan air kencing


ternak dengan dosis 10 cc EM4 per liter larutan gula/tetes
dan air kencing ternak
Masukan larutan EM4 ke dalam ember fermentasi yang berisi
bahan-bahan yang telah dicampur tadi, sampai larutan EM4
merendam adonan bahan, lalu ember fermentasi ditutup

Setiap hari sekali, adonan yang difermentasi dibuka


dan diaduk-aduk, setelah itu ditutup kembali.

Fermentasi dilakukan selama 5 sampai 7 hari dan pada hari


ke-enam atau ke-tujuh pupuk organik cair disaring dan hasil
saringannya dapat langsung digunakan ataupun dapat
disimpan di dalam ruangan dengan suhu kamar.
Kesimpulan
Pupuk organik cair dapat digunakan untuk:
 Menggantikan fungsi pupuk, zat
perangsang tumbuh tanaman dan
pestisida kimia
 Menekan biaya produksi
 Menjaga kelestarian lingkungan
 Memanfaatkan afkiran tanaman dan
rempah-rempah
MEMBUAT PUPUK
KOMPOS
METODE INDORE
Sejarah

 Pengomposan dengan metode ini


ditemukan oleh Indore dan dikembangkan
oleh Howard yang bekerja sama dengan
Jacson pada tahun 1924-1926.
 Metode Indore ada dua jenis yaitu Indore
heap method (cara penimbunan) dan
Indore pit method (cara lubang galian).
Indore heap method (cara
penimbunan)
 Bahan dasar yang digunakan pada
metode Indore adalah sisa tanaman,
kotoran ternak, tanah dan abu bakaran
yang disusun secara bertingkat
Cara Pembuatannya
 Bahan-bahan tersebut ditimbun secara
berlapis-lapis setebal 10-25cm dan bagian
atas ditaburi dengan kotoran ternak yang
tipis dan untuk mengaktifkan proses perlu
disiram dengan campuran pupuk kandang,
kencing ternak dan abu bakaran.
 Penimbunan berlangsung selama enam
hari sampai diperoleh tumpukan dengan
ukuran 2,5 x 2,5 meter dan tinggi 60 cm.
Lanjutan
 Pengadukan pertama dilakukan 15 hari
setelah pembuatan.
 Pengadukan pertama dilakukan 30 hari
setelah pembuatan.
 Pengadukan pertama dilakukan 60 hari
setelah pembuatan.
 Setelah 3 bulan kompos menjadi matang
dan siap dimanfaatkan.
 Metode ini sesuai untuk daerah yang
mempunyai curah hujan tinggi.
Indore pit method (cara lubang
galian)
Cara Pembuatannya
 Bentuk lubang galian untuk pembuatan kompos dibuat memanjang.
 Tempat pembuatannya mempunyai drainase baik (tidak tergenang
air apabila terjadi hujan).
 Lubang galian ditempatkan di dekat kandang dan sumber air sumur
untuk memudahkan penyiraman.
 Ukuran lubang galian adalah : Lebar 150-200 Cm, kedalaman 80-
100 cm, panjangnya tergantung pada tempat yang tersedia(sesuai
kebutuhan).
 Bahan yang digunakan untuk membuat kompos yaitu bahan yang
mudah terdekomposisi (daun legume,gulma air dan lain-lain).
 Disebar secara merata di dalam lubang galian dengan ketebalan
lapisan 10-15 cm diikuti 4,5 kg kotoran ternak, tanah yang terkena
kencing ternak3,5 kg,dan inokulan yang berasal dari proses
pengomposan yang sudah matang 4,5 kg(bahan inokulan ini
berfungsi sebagai starter proses pengomposan).
Lanjutan
 Bahan yang sudah disusun berlapis-lapis harus selalu dalam keadaan
basah, tapi tidak tergenang (perlu disiram secukupnya).
 Waktu.pembuatan kompos tidak boleh lebih dari satu minggu(lebih cepat
akan lebih baik).
- Pengadukan pertama dilakukan 15 hari setelah pembuatan.
- Pengadukan pertama dilakukan 30 hari setelah pembuatan.
- Pengadukan pertama dilakukan 60 hari setelah pembuatan.
- Setelah 3 bulan kompos menjadi matang dan siap dimanfaatkan.
 Bahan yang dikomposkan dibalik tiga kali selama proses pengomposan
berlangsung.Pertama setelah lima belas hari pengisian lubang;kedua
setelah 30 hari dan ketiga pada bulan berikutnya.Setiap dilakukan
pembalikan dilakukan juga pengadukan,
METODE BANGLORE
 Menyiapkan lubang galian :
 Dipersiapkan terlebih dahulu lubang galian, dengan
kedalaman 1 meter, lebar dan panjang galian tergantung
pada ketersediaan lahan dan jenis bahan yang akan
dikomposkan.
 Pemilihan lokasi seperti pada metode Indore.
 Lubang galian harus mempunyai dinding dan lantai yang
agak miring untuk mencegah terjadinya genangan.
 Mengisi lubang galian dengan bahan organik/sampah
yang disusun berlapis-lapis secara bergantian dengan
tinja, dan setelah lubang terisi penuh ditutup dengan
sampah setebal 15-20 cm.
Lanjutan
 Setelah lubang galian penuh, ditutup dengan lembaran plastik /
terpal / bahan lain yang tahan panas dan hujan.
 Bahan didiamkan selama proses pengomposan tanpa dibalik atau
disiram kurang lebih selama 3 bulan.
 Selama proses berlangsung bahan menjadi susut karena terjadi
penurunan volume biomasa.
 Senjutnya ditambahkan lagi lapisan-lapisan yang terdiri atas
sampah dan tinja.
 Lalu timbunan bahan yang dikomposkan ditutup dengan lumpu atau
tanah untuk mencegah kehilangan lengas dan tempat bertelur lalat.
Pada awalnya terjadi pengomposan secara aerob, kurang lebih
selama 8 atau 10 hari, kemudian bahan mengalami proses
pengomposan anaerob secara lambat selama 6/8 bulan. Selama
proses pengomposan kurang lebih 6 bulan atau lebih tidak perlu
dilakukan pembalikan atau penyiraman.
MEMBUAT PUPUK KOMPOS
STARDEC
Pengertian pupuk kompos stardec

 Pupuk kompos stardec adalah pupuk


organik yang yang difermentasi dengan
stardec dan telah terdekomposisi (terurai).
Tujuan pembuatan pupuk kompos
stardec

 Untuk memanfaatkan limbah ternak dan


limbah pertanian.
 Untuk dimanfaatkan sebagai pupuk
organik.
 Untuk mengurangi polusi kandang.
Prinsip pembuatan pupuk kompos

 Bahan dan peralatan yang digunakan


tidak terkontaminasi bahan kimia
 Bahan yang digunakan lebih dari satu
macam
 Pencampuran bahan baku harus merata
 Suhu gundukan optimal 40 derajat Celsius
Tempat pembuatan pupuk kompos

 Bak yang dibagi menjadi 4 ruangan dengan tinggi 50 cm


sampai 60 cm .
 Panjang dan lebar bak disesuaikan dengan kebutuhan.
 Apabila memungkinkan sisi bak terbuat dari papan
ataupun jenis lainnya yang dapat dibongkar pasang.
 Bak perlu diberi atap untuk menghindari bahan pupuk
kompos limbah ternak dari penyinaran matahari secara
langsung dan percikan air hujan.
 Untuk bak yang beralaskan tanah, dasar bak
perlu dilapisi pasir terlebih dahulu.
Alat dan bahan

 Limbah ternak sebanyak 500 kg.


 Campuran limbah jamur dan batu gamping
100 kg.
 Kapur dolomit 2 kg.
 Stardec 2 kg.
 Bahan untuk dinding dan atap bak.
 Sekop.
 Meteran,Parang, hamar.
Cara Pembuatan pupuk kompos
stardec
 Limbah ternak yang sudah disiapkan ditambah
stardec dan limbah jamur dibiarkan selama 6
hari.
 Setelah 6 hari, bahan-bahan tersebut diaduk /
dicampur sampai merata dan dipindahkan ke
sisi lain (ruangan 2) pada tempat pembuatan.
 Setiap 6 hari tumpukan kompos diaduk-aduk
untuk mempercepat proses dekomposisi dan
mempertahankan suhu pada kisaran 60° C
sampai 70° C (tidak melebihi pada kisaran
tersebut).
Cara Pembuatan pupuk kompos
stardec
 Setelah 20 hari, tumpukan bahan kompos dipindahkan
ke ruangan 3 selama 6 sampai 8 hari dan biasanya
bahan kompos pada ruangan 3 sudah hampir jadi
dengan ciri ciri sebagai berikut : suhu tumpukan kompos
turun menjadi 40° C sampai 50° C, strukturnya menjadi
lebih halus, berwarna coklat kehitaman dan tidak
mengeluarkan bau menyengat.
 Pasang saringan di ruangan 4 untuk menyaring kompos
tersebut, guna memisahkan bahan yang masih terlalu
besar.
 Setelah disaring, kompos tersebut telah siap digunakan
MEMBUAT BIO URINE
Pengertian

Bio urine merupakan suatu produk yang


dihasilkan dengan mengolah /
memanfaatkan limbah cair ternak yang
memiliki kandungan atau unsur yang di
butuhkan oleh tanaman
Keuntungan penggunaan bio urine
 Biaya lebih murah bila dibandingkan dengan
menggunakan pupuk buatan.
 Merupakan sumber nutrisi bagi dekomposer
 Struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik, karena
ketersediaan unsur hara makro dan mikro cukup
(lapisan humus meningkat).
 Pupuk urine mampu mengurai residu pupuk buatan
yang telah jenuh dan tidak bisa di netralisir oleh
tanaman.
 Tanaman lebih tahan lama terhadap serangan hama
penyakit.
 Menciptakan sumber bahan makanan yang sehat,
segar dan bergizi.
Kandungan nutrisi bio urine

1.Kandungan Unsur hara makro:


 N : 1,2 %
 P2 O2 : 0.1 %
 K2 O2 : 0.14%
2.Kandungan unsur hara Mikro
ALAT DAN BAHAN
Alat : Ember/bak penampung,
aerator, gelas ukur, selang,
bambu, gayung, kain/penyaring
dan thermometer.
Bahan : Urine sapi potong 50 liter,
Enzim 125cc, Molases 125 cc,
EM- 4 125 cc.
Lanjutan
 Tampung urine sapi dalam bak penampung
 Saring urine dari dalam bak penampungan
kedalam bak inkubasi yang telah ada
 Takar dan masukkan tetes dan aktivator
(EM), lalu aduk sampai rata bersama urine
 Pengadukkan dapat digantikan dengan
menggunakan aerator dengan ujung
selangnya dimasukkan kedalam bak urine
agar proses pembuatan pupuk urine tidak
berbau (mengurangi amoniak yang ada)
selama proses fermentasi
Lanjutan
 Lakukan inkubasi pada bahan bio urine selama 7
hari dengan alat aerator secara terus menerus
 Pupuk bio urine dapat digunakan setelah 7 hari.
Semakin lama fermentasi pupuk bio urine maka
penguraian oleh mikroorganisme semakin
sempurna (selama mikroorganisme efektif
didalamnya hidup)
 Indikasi bio urine sapi rusak: bila aromanya
berubah menjadi bau busuk yang menyengat dan
terdapat penjamuran disekeliling bak urine atau
pada pupuk urine tersebut
proses pembuatan

Saring Urine dari bak penampungan

Masukan Molases, Enzim dan EM-4 ke


dalam bak penampungan

Aduk/aerator selama 7 hari Pertahankan


suhu 40-50 0C.
Setelah 7 hari bio urine dialirkan Jika terlalu
panas buka
lewat tangga terap selama 30 tutup bak
menit di bawah sinar matahari pagi selama 30 menit
dan tutup
kembali.
 Bio Urine siap dipakai
Pengenceran bio urine

 Bio urine sebelum di aplikasikan terhadap


tanaman diencerkan terlebih dahulu
dengan menggunakan air dengan
perbandingan 1 : 10 liter (bio urine : air).
Dengan cara disiramkan pada tanaman
06/01/23 S.T.W CINAGARA 69 69

Anda mungkin juga menyukai