OLEH :
FRANSISCA BUDIYATI
CARA PEMBUATAN :
DENGAN KOMPOR/OVEN
PENGERINGAN DENGAN PANAS BANTUAN PADA
UMUMNYA DILAKUKAN DI DAERAH YANG MEMILIKI
IKLIM DINGIN (SUB TROPIS), KARENA PANAS
MATAHARI YANG DIPEROLEH KURANG MENJAMIN
BAGI PROSES PENGERINGAN HAY
CARA PEMBUATAN :
HIJAUAN DIPOTONG-POTONG
MASUKKAN HIJAUAN TERSEBUT KEDALAM ALAT
PENGERING DALAM TEMPERATUR SEKITAR 100-250 °C
LAMA PEMANASAN DITUNGGU SAMPAI KADAR AIR
HIJAUAN MENJADI 15-20 % ATAU ± 15 MENIT
Keuntungan :
Proses pengeringan cepat, sehingga nilai gizi yang
hilang sedikit
Pengerjaannya tidak terikat oleh tempat dan waktu,
pada saat dan tempat dimana dan kapan saja bisa
dilaksanakan
Kekurangan :
Memerlukan modal dan biaya yang cukupmahal
Tidak bisa dilaksanakan oleh masyarakat petani
peternak
SYARAT DAN LAMA PENGERINGAN
SYARAT PENGERINGAN :
1. MENGHILANGKAN/MENGUAPKAN KADAR AIR HIJAUAN
SECEPAT MUNGKIN
2. MENCEGAH TERJADINYA PERNAPASAN CEL HIJAUAN
3. MENCEGAH TERJADINYA AKTIFITAS METABOLISME
1. IKLIM/CUACA
2. KADAR AIR HIJAUAN
3. CARA PENGERINGANNYA
Pengeringan dikerjakan sampai kadar bahan kering hijauan
mencapai 80 – 85 % (kadar air 15 – 20 %)
PERUBAHAN MUTU SELAMA
PENGERINGAN
Selama pengeringan, mungkin akan terjadi
perubahan-perubahan komposisi zat makanan
dan kualitas hijauan yang disebabkan :
1. Pengeringan yg terlalu lama, menyebabkan
banyak zat makanan (carotine karbohidrat)
hilang karena pernapasan dan oksidasi
tanaman
2. Keadaan cuaca yang basah/lembab, hal ini
merangsang tembusnya jamur
PERUBAHAN MUTU SELAMA
PENYIMPANAN
Dalam penyimpanan, mungkin akan terjadi kerusakan
kerusakan/perubahan mutu yang disebabkan :
5–7 % dr bb ternak
2. MEMBUAT SILASE
PENGERTIAN
SISTEM PENGAWETAN SILASE adalah berdasarkan
proses bagaimana membuat dan mempercepat
keadaan hampa udara di tempat penyimpanan (SILO)
dan membuat suasana menjadi masam, karena pada
keadaan tersebut bakteri pembusuk dan jamur mati,
sehingga hijauan menjadi tahan lama
RUMPUT : 40 %
LAMTORO : 60 %
(Lama penyimpanan 2 bln/PK : 16,59 %)
RUMPUT : 40 %
GAMAL : 60 %
(Lama penyimpanan 4 bln/PK : 11,49 %)
LANJUTAN :
1. Kualitas fisik
Dapat dinilai dari warna , bau/aroma, pH,
tingkat kerusakan dan tingkat penyusutan
2. Kualitas kimia
Dapat dinilai dari hasil analisis terhadap kadar
zat-zat makanan
CIRI-CIRI SILASE YANG BAIK :
SEBELUM SETELAH
KANDUNGAN
DIOLAH DIOLAH
ZAT GIZI
%
Hasil Analisis Lab.Nutrisi dan Makanan Ternak Fak. NAK. UNPAD (1999)
4. MEMBUAT WAFER
AROMA HARUM
NO. JENIS
PROT. KASAR LEMAK SERAT KASAR ABU