Anda di halaman 1dari 9

1.

Annisa Noor Zahidah (1911102433083)


2. Anissa Iman Sukma Ningrum (1911102433001)
3. Andriyani Agus Salim (1911102433086)
4. Elma Ratna (1911102433065)
5. Ina Juliana (1911192433050)
6. Siti Fauziah Rahayu (1911102433038)
7. Sutrila Umasugi (1911102433044)
8. Wafiq Azizah (1911102433092)
9. Zahidah Nabila (1911102433022)
Psikologi Diagnostik
10. Jamaun Ulath (1911102433043)
INTELIGENZ STRUKUR TEST

Kelompok 3 (IST)

kelas P
PENGERTIAN TES (IST)

Tes IST (Intelligenz Struktur Test) merupakan salah


satu tes psikologi untuk mengukur tingkat intelegensi
seseorang. Tes IST sangat familiar digunakan oleh biro-
biro psikologi saat ini. Untuk mengetahuil lebih detail
mengenai tes IST, akan dijelas lebih lengkap di bawah
ini.
SEJARAH
Tes ini dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt, Jerman pada tahun 1953. Amthauer
mendefinisikan inteligensi sebagai keseluruhan struktur dari kemampuan jiwa-rohani manusia yang akan
tampak jelas dalam hasil tes. Intelegensi hanya akan dapat dikenali (dilihat) melalui manifestasinya
misalnya pada hasil atau prestasi suatu tes.
Berdasarkan pemikiran ini Amthauer menyusun sebuah tes yang dinamakan IST dengan hipotesis kerja
sebagai berikut:
“Komponen dalam struktur tersebut tersusun secara hierarkis; maksudnya bidang yang dominan kurang
lebih akan berpengaruh pada bidang-bidang yang lain; kemampuan yang dominan dalam struktur
intelegensi akan menentukan dan mempengaruhi kemampuan yang lainnya.”
 Pandangan Amthaeur pada dasarnya didasari oleh teori faktor, baik itu teori bifaktor, teori multifaktor,
model struktur inteligensi Guilford dan teori hirarki faktor. Berdasarkan teori faktor, untuk mengukur
inteligensi seseorang diperlukan suatu rangkaian baterai tes yang terdiri dari subtes-subtes.
Karakteristik dari baterai tes Amthauer menunjukkan adanya suatu interkorelasi yang rendah antar
subtesnya (r=0.25) dan korelasi antara subtes dengan jumlah (keseluruhan subtes) yang rendah pula
(r=0.60).
Semenjak diciptakan, IST terus dikembangkan oleh Amthauer dengan bantuan dari para koleganya, berikut
adalah perkembangan tes IST dari tahun 1953 hingga tahun 2000-an .
PERKEMBANGAN
Tes IST
1953 IST Tes IST
2000
Tes IST Tes IST 2000-
Revised
1953
Tes IST
1970
FUNGSI DAN TUJUAN IST

card

Tes ini dipandang sebagai gestalt (menyeluruh), yang terdiri dari bagian- bagian yang saling
berhubungan secara makna (struktur). Dimana struktur intelegensi tertentu meggambarkan pola
kerja tertentu, sehingga akan cocok untuk profesi atau pekerjaan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut IST umum digunakan untuk memahami diri dan pengembangan
pribadi, merencanakan pendidikan dan karier serta membantu pengambilan keputusan dalam
hidup individu.
SUBTES –SUBTES DALAM (IST)

IST terdiri dari sembilan subtes yang keseluruhannya berjumlah


176 aitem. Masing-masing subtes memiliki batas waktu yang
berbeda-beda dan diadministrasikan dengan menggunakan manual
(Polhaupessy, dalam Diktat Kuliah IST UNPAD, 2009).
Sembilan subtes dalam IST, yaitu:
1. SE: melengkapi kalimat.
2. WA: melengkapi kalimat.
3. AN: persamaan kata.
4. GE: sifat yang dimiliki bersama.
5. RA: berhitung.
6. ZR: deret angka.
7. FA: memilih bentuk.
8. WU: latihan balok.
9. ME: latihan simbo
SKORING DAN INTERPRETASI TES
IST
Materi
Tahap skoring 1 untuk setiap subtesMateri
yang digunakan 4
adalah dengan memeriksa
setiap jawaban dengan menggunakan kunci jawaban yang telah disediakan.
Materi 2 Materi 5
Untuk semua subtes  (SE, WA, AN, RA, ZR, FA, WU, & ME), kecuali subtes
04-GE, setiap jawaban benar diberi nilai 1 dan untuk jawaban salah diberi
nilai 0. Khusus untuk subtes 04-GE, tersedia nilai 2, 1, dan 0; karena subtes
Materi 3 Materi 6
ini berbentuk isian singkat maka nilai yang  akan diberikan tergantung
dengan jawaban yang diberikan oleh subjek.
Total nilai benar yang sesuai dengan kunci jawaban merupakan Raw Score
(RW); nilai ini belum dapat diinterpretasi sesuai dengan norma yang
digunakan. Nilai RW yang sudah dibandingkan dengan norma disebut dengan
Standardized Score (SW). Nilai SW inilah yang dapat menjadi materi untuk
tahap selanjutnya, yaitu interpretasi. Adapun norma yang digunakan adalah
sesuai dengan kelompok umur subjek.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai