Anda di halaman 1dari 23

NAMA KELOMPOK

AKBAR MAULANA
MUHAMMAD NUR AINI
MUHAMMAD ZIKRI

MANAGEMENT SUPPLY CHAIN


PEDAHULUAN

Konfigurasi Jaringan Supply Chain


Jaringan supply chain merupakan satu kegiatan strategis pada supply chain management dan mencakup
keputusan tentang lokasi, jumlah, serta kapasitas fasilitas produksi dan distribusi. Tujuan jaringan supply
chain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang bisa berubah secara dinamis waktu-kewaktu.
Rancangan jaringan adalah sesuatu yang strategis, maka perubahan terhadap konfigurasi jaringan hanya
terjadi dalam interval waktu yang relatif panjang, namun proses operasional dalam jaringan akan
berlangsung secara terus-menerus. Apabila supply chain memiliki jaringan konfigurasi yang sesuai
maka struktur atau konfigurasi jaringan bisa menentukan supply chain bisa menjadi responsif atau
efesien. Contoh kalau supply chain ingin responsif, maka konfigurasi jaringan harus ditunjang oleh
fasilitas produksi dan gudang yang lebih banyak dan tersebar diberbagai lokasi pemasaran.
TRADE OFF DALAM MERANCANG
JARINGAN SUPPLU CHAIN

Dalam mempertimbangkan sisi strategi supply chain dan pertimbangan


lingkungan bisnis sama-sama penting dalam mengambil keputusan.Dari sisi
strategi supply chain keputusan dalam konfigurasi sangat menetukan efektif
atau tidaknya strategi yang ditetapkan.Sebagai contoh,perusahaan yang ingin
responsive terhadap pasar cendrung memiliki fasilitas yang lebih banyak dan
biasanya menempatkan fasilitas produk atau gudang dekat dengan pasar.Dengan
demikian,mereka bisa melayani permintaan dari pelanggan sangat lebih cepat.
Banyak sekali cara untuk kita trade off
yang harus kita pertimbangkan dalam
merancang jaringan supply chain.Pada
gambar disamping bias kita lihat kedua
alternative konfigurasi untuk memasarkan
suatu produk yang dibuat dari suatu pabrik
ke 16 area konsumen yang berbeda.Pada
gambar pertama kita lihat ada empat
gudang yang memiliki perusahaan
ditempatkan diwilayah regional yang
berbeda.Pada gambar kedua ada
perampingan struktur supply chain yang
jumlah gudangnya dikurangi menjadi dua.
Contoh Persoalannya
Sebuah perusahaan memiliki jaringan distribusi untuk melayani pasar seluruh
indonesia.Pasar indonesia dibagi kedalam 10 wilayah pemasaran,pada saat ini
semua wilayah hanya dilayani oleh 1 gudang pusat.Waktu respons untuk
melayani pelanggan rata-rata 5 hari.Akibat adanya tekanan
persaingan,perusahaan haru menurunkan waktu respons menjadi 1 hari atau
kurang,yang implikasinya harus ada 3 gudang.
Pada table disamping tersebut berarti
permintaan mingguan untuk wilayah pasar 1
berdistribusi normal dengan rata-rata 5 ribu unit
dan standar deviasi seribu unit.
Pastinya perusahan ingin mecapai service level
95%.Pada saat ini satu gudang yang beroperasi
adalah gudang yang cukup besar dengan biaya
investasi dan operasional tahunan sebesar 1,5
M rupiah.Setelah dipecah menjadi 3 gudang
ukurannya pasti akan menjadi lebih kecil
dengan biaya investasi dan operasional sebesar
700 juta rupiah per tahun,harga satu unit barang
adalah 40 ribu rupiah.
Dengan adanya 3 gudang dapat dialokasiakan sebagai berikut :
a. Gudang 1 akan meyanai area pasar 1,2,dan 3
b. Gudang 2 akan meyanai area pasar 4,5,6,dan 7
c. Gudang 3 akan meyanai area pasar 8,9,dan 10
Lead time untuk pengiriman dari pabrik kegudang diasumsikan konstan 2
minggu untu ksemua gudang,baik perusahaan menggunakan 1 atau 3
gudang.Perbandingan antara perusahaan yang memiliki 1 gudang dan 3 gudang
d. Biaya investasi dan operasional
e. Besarnya safety stock
f. Biaya simpan tahunan untuk safety stock
Perbandingan biaya operasional bila dilakukan dengan mudah,yaitu 1,5 M
untuk kondisi dengan satu gudang dan 700 juta x 3 atau 2,1 M untuk 3
gudang.Sedangkan untuk besarnya safety stock,kita bias melakukan dengan
perhitungan sebagai berikut :
Pertama,sapety stock dihitung dengan rumus Z(SL)*sqrt(L)*o
1. Z (SL) adalah nilai Z pada distribusi normal standar yang membuat luas
kurva sebelah kiri sebesar SL.Sedangkan SL dalam permintaan ini adalah
service level.Untuk SL = 95%,nilai Z = 1,645.
2. L adalah lead timenya,jadi sqrt (L) adalah akar dari lead time.
3. o adalah standar deviasi permintaan dalam 1 minggu ( dalam hal ini 1
periode adalah 1 minggu).
Untuk scenario 1 ( hanya 1 gudang ),maka gudang ini akan melayani
permintaan 10 wilayah pasar dengan :
a. Rata-rata total permintaan per minggu adalah 77 ribu unit.
b. Standar deviasi total permintaan per minggu (o) sebesar 6,557 ribu unit.
Dengan demikian,besar safety stock yang harus dipelihara gudang ini adalah
1,645 * sqrt (2) * 6,557 ribu unit = 15,255 unit.Safety stock ini setara dengan
permintaan rata-rata sebesar 15,255 / 77,000 = 0,198 minggu aatu kalau 1
minggu sama dengan 7 hari,maka safety stock tersebut sama dengan 1,4 hari
kebutuhan total.
Untuk scenario 2 ( 3 gudang ),hasil yang akan diperoleh adalah :
a. Gudang 1 membutuhkan safety stock sebesar 8,705 unit.
b. Gudang 2 membutuhkan safety stock sebesar 9,010 unit
c. Gudang 3 membutuhkan safety stock sebesar 8,705 unit
Jadi,untuk 3 gudang,total safety stock yang butuhkan adalah 26,419
unit.Dengan demikian,maka menggunakan 3 gudang akan mengakibatkan
safety stock naik sebesar ( 26,419-15,255 )*100% = 73%.Dengan asumsi
bahwa safety stock rate adalah 30% per tahun dari nilai barang tersimpan,maka
biaya simpan per unit barang dalam setahun adalah 30%*40 ribu rupiah = 12
ribu rupiah.Tambahan safety stock yang terjadi sebesar 16,419-15,255 unit =
11,164 unit.Artinya,tambahan biaya simpan pertahun untuk safety stock adalah
11,164*12 ribu = 133,967,727 rupiah.
Beberapa hal dalam mengambil keputusan yang terkait dengan konfigurasi supply chain
adalah :
Faktor Ekonomi Makro
Faktor ekonomi makro menyangkut stabilitas keuangan seperti tingkat inflasi dan nilai tukar
mata uang, tarif dan insentif pajak.
Faktor Sosial Politik
Faktor sosial politi terkait dengan kultur masyarakat, tingkat penerimaaan mereka terhadap
kehadiran investasi asing, ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan peraturan
keternagakerjaan dan kebijakan pemerintah lainnya.
Faktor Teknologi
Faktor teknologi yang memudahkan dalam membuat konfigurasi supply chain
Faktor keamanan
Peran nya sangat penting wilayah tersebut menarik atau tidak untuk dijadikan tempat
operasi atau tempat untuk mendapatkan input(seperti bahan baku) bagi suatu supply chain
MODEL MODEL UNTUK MERANCANG
JARINGAN SUPPLY CHAIN

Model-model kuantitatif sering kali diperlukan untuk merancang jaringan


supply chain.Tersedia untuk masalah yang sangat sederhana maupun untuk
relatif kompleks.
GRAVITY LOCATION MODELS

Digunakan untuk menentukan lokasi suatu fasilitas (misal gudang atau pabrik)
menjadi penghubung sumber pasokan dan beberapa lokasi pasar. Tujuannya
adalah mendapatkan lokasi yang meminimalkan biaya transportsi bahan baku
supplier ke pabrik maupun biaya transportasi pabrik ke pasar.
.
: Beban yang akan dipindahkan antara fasilitas dengan sumber pasokan
atau lokasi pasar.
( , ) : Koordinat x dan y untuk lokasi pasar atau sumber pasokan i.
: Jarak antara lokasi fasilitas dengan sumber pasokan atau pasar i.
= - )² + ( - )²
( , ) : Adalah kandidat kordinat fasilitas yang dipertimbangkan.
Tujuannya mendapatkan lokasi fasilitas yang minimumkan total ongkos.
Tujuan dari model yang diatas tadi adaalh untuk mendapatkan lokasi fasilitas
yang meminimumkan total ongks-ongkos pengiriman yang bisa diformulasikan
sebagai berikut :

Untuk mendapatkan nilai ( ,) ) yang optimal, yaitu yang meminimumkan total


ongkos pengiriman TC, perlu tiga langka berikut:
a. Hitunglah jarak , untuk semua i I (yaitu antara lokasi kandidat fasilitas dan
lokasi sumber pasokan atau pasar i)
b. Tentukan koordinat lokasi dengan rumus berikut:

Dengan dan masing masing adalah koridnat x dan y yang dihasilkan pada
iterasi
c. Apabila dua iterasi yang berurutan menghasilkan koordinat yang hampir
sama, stop iterasi tersebut dan pilih koordinat tersebut sebagia lokasi fasilitas,
jika tidak, ulangi lagi iterasi mulai langkah 1.
PENENTUAN LOKASI & ALOKASI DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN KAPASITAS
Keputusan pendirian suatu fasilitas produksi atau pergudangan.sering kali harus
dilakukan secara simultan dengan keputusan lain, antara lain yang menyangkut
alokasi produksi dan pengiriman.Misalnya kita memiliki sejumlah kandidat
fasilitas produksi yang tersebar di beberapa daerah untuk melayani sejumlah
daerah pemasaran.Masing- masing pabrik memiliki kapasitas tertentu dan
masing-masing wilayah pemasaran memiliki permintaan yang bisa diprediksi
jumlahnya.Setiap pabrik tentunya membutuhkan suatu biaya tetap untuk
dioperasikan.
Variabel keputusan yang harus dicari nilainya disini adalah :
: Yang nilainya sama dengan 1 bila pabrik i dipilih dan o jika tidak.
: Adalah volume yang dikirim dari pabrik ke wilayah pasar J tiap tahun.
Beberapa parameter harus didefinisikan disini.parameter tersebut diperoleh
dari data data yang terkait dengan pabrik dan pasar.misalkan kita menggunakan
notaso notasi berikut :
i : Indek untuk pabrik (1,2,…n)
J : Inswk untuk pasar (1,2,…m)
: Permintaan tahunan dari pasar J.
: Kapasitas tahunan pabrik i.
: Biaya-biaya tetap (dikonversi menjadi biaya tahunan) pabrik i.
: Biaya memproduksi dan mengirim satu unit produk dari pabrik i kepasar J.
Fungsi tujuan dari permasalahan ini adalah meminimumkan biaya biaya tahunan
yang merupakan gabungan dari biaya tetap dan biaya variable.fungsi tujuan tersebut
bisa dirumuskan sebagai berikut :
Fungsi tujuan tersebut harus dicapai dengan memperhatikan batasan permintaan masing-
masing wilayah pemasaran maupun kapasitas produksi setiap pabrik. Dua persamaan berikut
memodelkan batasan-batasan tersebut, persamaan pertama memaksa supaya jumlah yang
dikirim ke wilayah pemasaran j sama dengan jumlah yang diminta dan persamaan berikutnya
untuk meyakinkan jika suatu pabrik diputuskan untuk dibuka, jumlah yang dikirim dari pabrik
tersebut tidak akan melebihi kapasitasnya.
MENETUKAN SECARA SIMULTAN LOKASI
PABRIK DAN GUDANG

Dalam hal ini,keputusan tentang lokasi pabrik serta lokasi gudang harus
ditentukan secara simultan.Untuk perusahaan yang beroperasi secara global
maupun nasional,mereka akan membuka sejumlah pabrik dan sejumlah
gudang.Untuk hal ini pula setiap alternative gudang bias diputuskan untuk
dibuka atau tidak dan masing-masing mempunyai kapasitas dan biaya
tetap,permasalahanny gudang mana yang akan dibuka atau tidaknya suatu
pabrik atau gudang.
Disini kita akan meilustrasikan permasalahan yang sudh dijelaskan
sebelumnya,dimana kita akan melihat bahwa ada 3 pabrik dan 2 gudang yang
akan dibuka untuk melayani 5 wilayah pemasaran.
Nilai-nilai parameter tersebut biasanya harus didapatkan melalui pengumpulan
data-data di lapangan dan kebijakan perusahaan. Data permintaan dan ongkos-
ongkos biasanya diperoleh dengan melihat informasi di luar perusahaan. Data
kapasitas gudang atau pabrik bisa merupakan kebijakan perusahaan atau bisa
diperoleh dari luar perusahaan apabila fasilitas-fasilitas tersebut bukan merupakan
milik perusahaan, namun akan dibeli atau akan dijadikan mitra atau subkontraktor
oleh perusahaan. Walaupun hubungan antarperusahaan pada supply chain
diharapkan berlangsung jangka panjang, namun perubahan situasi makro dan
mikro setiap perusahaan memaksa mereka untuk sering mengubah tempat mereka
akan membeli bahan baku, tempat mereka akan memusatkan kegiatan
produksi, tempat mereka akan menyimpan produk, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai