PENANGANAN SAMPEL
Abdul Rohman
Bagian Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi UGM
1
Tujuan pembelajaran
Mengenal berbagai jenis instrumen spektrofotometer
inframerah
Mengetahui berbagai metode penyiapan sampel serta
teknik penanganan sampel yang digunakan untuk
spektroskopi inframerah
Mampu memilih metode penyiapan sampel yang sesuai
untuk berbagai jenis sampel.
2
Pendahuluan
Ada 2 jenis instrumen yang digunakan untuk
memperoleh spectra infra merah, yaitu: (1) spektrometer
dispersive dan (2) spektrofotometer Fourier transform
infra merah.
Pada wal tahun 1940-an, spectra inframerah diperoleh
dengan menggunakan spektrometer dispersif yang
menggunakan suatu monokromator untuk memilih tiap
panjang gelombang.
Karena perkembangan instrumentasi, saat ini lebih
banyak menggunakan spektrofotometer Fourier
transform infra merah.
3
Schematic diagram of spectrometers and analysers
in the infrared
(a) dispersive
spectromet
er, Single
beam
(b) dispersive
spectromet
er, double
beam
system.
(C) FTIR
single
beam
model.
4
Spektrometer dispersif
Berkas tunggal
Digunakan pada sistem emisi
Berkas ganda
Digunakan pada sistem absorpsi
5
Spektrometer dispersif: Berkas tunggal
6
Spektrometer dispersif: Berkas ganda
(double beam)
7
Keterangan berkas ganda
Pada spektrometer IRberkas ganda, instrumen menghasilkan
suatu berkas sinar radiasi IR, yang mana dengan adanya
cermin, berkas sinar ini akan terbagi menjadi 2 berkas sinar
yang pararel, dengan intensitas radiasi yang setara.
Sampel ditempatkan dalam salah satu berkas sinar, dan berkas
sinar yang lain digunakan sebagai tempat referen
Berkas sinar selanjutnya dilewatkan ke dalam monokromator;
yang terdiri atas bagian yang berputar secara cepat yang
melewatkan 2 berkas sinar secara bergantian ke prisma atau
kisi difraksi (grating). Kisi difraksi atau prisma yang bergerak
secara lambat akan memvariasi panjang gelombang radiasi
yang sampai ke detektor.
Detektor selanjutnya akan merekam perbedaan antara berkas
sinar dari sampel dan dari referen dalam suatu pencatat
(rekorder).
8
Bagian-bagian spektrofotometer IR
Sumber sinar
Pemilih panjang gelombang
Filter
Monokromator
Fourier transform
Detektor
9
Sumber sinar
Syarat sumber radiasi yang ideal:
Mampu mencakup semua kisaran pengukuran inframerah
dekat (NIR) dan inframerah tengah (MIR)
mempunyai intensitas sinar yang kuat dan stabil dari
sumber sinar pada panjang gelombang yang berbeda
pada kisaran periode yang pendek atau panjang
Dua sumber sinar utama yang digunakan dalam
spektroskopi analitik adalah: sumber kontinyu dan
sumber garis
10
Sumber-sumber radiasi yang digunakan dalam
spektroskopi analitik
11
Pemilih panjang gelombang: (Monokromator)
12
Pemilih panjang gelombang (Fourier
transform)
Mirror drive
Menggunakan
Interferometer Piston
sebagai pemilih
Miror B (movable)
panjang
gelombangnya. Source Mirror A (fixed)
Beam splitter
Combined beam
Yang umum
digunakan adalah Sample cell
Michelson
Detector
Interferometer
Analog to digital converter
Recorder
13 Computer
Detektor
Detektor merupakan alat optis yang didesain untuk
mengukur intensitas sinar IR yang mengenainya dengan
mengubah energi radiasi ke sinyal elektrik.
Detektor biasanya diletakkan di dalam instrumen infra
merah.
Terdapat 2 jenis detektor IR sesuai dengan prinsip
operasionalnya.
Detektor termal seperti deuterated triglycine sulfate
(DTGS).
Detektor yang peka terhadap foton seperti silikon
photodiode dan indium antimon (InSb)
14
Instrumentasi FTIR
15
FTIR Spectrophotometer
(Nicolet 6700, Madison, USA)
IR Spectrometer calibration
18
SAMPLING HANDLING TECHNIQUES
Transmitans
Diffuse reflectance
Specular reflectance
Transmitans
Transmittance is probably the simplest of all sampling
techniques.
21
Jenis sampel (Transmitans)
Padat
KBr pellet
Nujol
Lapisan Tipis
Cair
23
KBr Pellet (Sampel padat)
24
25
Kerugian Transmitans
26
The Advantages and
Disadvantages of KBr Pellets
27
Mull (Nujol)
28
29
SAMPEL CAIRAN DAN LARUTAN
30
Capillary Thin Films
The protruding metal arms can support the KBr windows, KBr
pellets, mulls, cast films, and capillary thin films.
31
Sealed liquid cells
33
Reflectance
Reflectance is the reverse of transmittance in which
IR light reflected back from the sample is measured.