Anda di halaman 1dari 24

SISTEM

INFORMASI
KESEHATAN

Yohanes Jakri, M. Kes


SISTEM INFORMASI KESEHATAN :
 suatu sistem pengelolaan data dan informasi
kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara
sistematika dan terintegrasi untuk mendukung
manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
 integrasi antara perangkat, prosedur dan
kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus
informasi secara sistematis untuk mendukung
pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
Tujuan sistem
informasi kesehatan

Tujuan dan
manfaat sistem
informasi
kesehatan

Manfaat sistem
informasi kesehatan
Sistem informasi kesehatan merupakan
subsistem dari sistem kesehatan nasional
yang berperan dalam memberikan
informasi untuk pengambilan keputusan di
setiap jenjang administrative kesehatan
baik di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat
pelaksana teknis seperti rumah sakit atau
puskesmas.

Tujuan
Upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan
ditujukan kearah terbentuknya suatu sistem informasi kesehatan yang
mampu memberikan informasi yang akurat, tepat waktu dan dalam bentuk
yang sesuai dengan kebutuhan untuk :

> Pengambilan keputusan diseluruh tingkat administrasi dalam rangka


perencanaan, pergerakan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan
penilaian.

> Mengatasi masalah-masalah kesehatan melalui isyarat dini dan upaya


penanggulangannya.

> Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan


kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri.

> Meningkatkan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan


teknologi bidang kesehatan.
Manfaat (WHO)

Membantu pengambilan keputusan untuk


mendeteksi dan mengendalikan masalah
kesehatan, memantau perkembangan dan
meningkatkannya.

Pemberdayaan individu dan komunitas


dengan cepat dan mudah dipahami, serta
melakukan berbagai perbaikan kualitas
pelayanan kesehatan.
Manfaat adanya sistem informasi kesehatan
dalam suatu fasilitas kesehatan

Memudahkan setiap pasien untuk


melakukan pengobatan dan mendapatkan
pelayanan kesehatan.

Memudahkan fasilitas kesehatan untuk


mendaftar setiap pasien yang berobat.

Semua kegiatan di fasilitas kesehatan


terkontrol dengan baik (bekerja secara
terstruktur).
• Terciptanya pengorganisasian dan tata kerja pengelolaan
data/informasi dan atau tersedianya tenaga fungsional pengelola
data yang terampil di seluruh tingkat administrasi.
Sasaran sistem informasi kesehatan

• Ditetapkannya kebutuhan esensial data/informasi di tiap tingkat dan


pengembangan instrument pengumpulan dan pelaporan data.
• Dihasilkannya berbagai informasi kesehatan diseluruh tingkat
administrasi secara teratur, tepat waktu dan sesuai dengan
kebutuhan dan atau atas permintaan dari pengguna
data/informasi.
• Tersedianya dukungan teknis dan sumber daya yang memadai dalam
rangka pemantapan dan pengembangan pengolahan data diseluruh
tingkat administrasi
• Pengembangan bank data kesehatan, pengembangan jaringan
komunikasi computer dan informasi.
Kepemimpinan dan
pemerintah Pelaksanaan pelayanan
(leadership and kesehatan (service
governance) delivery)

SIK6 “building
block” (WHO) Produk medis, vaksin dan
Sistem informasi kesehatan teknologi kesehatan (medical
(health information system) product, vaccine and
technologies)

Sistem pembiayaan Tenaga medis (health


kesehatan (health worksforce)
system financing)
Redudansi data

Pengelolaan data
Terlambatnya Unintegrated
informasi rumah sakit  data
Dampak

Human eror
Redudansi data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan
duplikasi data sehingga kapasitas yang diperlukan membengkak dan
pelayanan menjadi lambat.
Unintegrated data, penyimpanan data yang tidak terpusat
menyebabkan data yang sinkron, informasi pada masing-masing
bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan masing-masing unit/instalasi.
Human eror, proses pencatatan yang dilakukan secara manual
menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar
dan tidak sinkron dari unit satu ke yang lainnya.
Terlambatnya informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi
harus direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi
terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya.
TELENURSING
DAN
DISTANCE
LEARNING
Yohanes Jakri, M. Kes
Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan
jarak jauh) adalah penggunaan teknologi
komunikasi dalam keperawatan untuk
memenuhi asuhan keperawatan kepada
klien yang menggunakan saluran
elektromagnetik (gelombang magnetik,
radio dan optik) dalam menstransmisikan
signal komunikasi suara, data dan video.

 Komunikasi jarak jauh, menggunakan


transmisi elektrik dan optik, antar
manusia dan atau komputer
Telepon
Teleborotic (telepon
seluler )

Personal
Komputer
Digital
sistem
System
informasi
(PDA)

MEDIA

Mesin
Teleradiolog faksimili
(faks)

Video atau
audio Internet
conferencing
Prinsip Telenursing

> Tidak mengubah sifat dasar dari praktek


asuhan keperawatan, dimana perawat terlibat
dalam telenursing mulai dari pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
dokumentasi asuhan keperawatan.
> Perawat terlibat dalam informasi, pendidikan,
arahan dan dukungan secara pribadi dalam
telenursing hubungan ditetapkan melalui
penggunaan telepon, komputer, internet atau
teknologi komunikasi lainnya.
Keuntungan
Telenursing

Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak


perlu.

Mempersingkat hari rawatan dan mengurangi biaya


perawatan.

Membantu memenuhi kenutuhan kesehatan.

Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di


daerah yang terisolasi.

Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatikyang


perlu perawatan di rumah dengan jarah yang jauh dari
pelayanan kesehatan.
Kekurangan
> Kekhawatiran dengan adanya telenursing
ini adalah tidak adanya interaksi langsung
perawat dengan klien yang akan
mengurangi kualitas pelayanan
kesehatan.
> Kekhawatiran ini muncul karena
beranggapan kontak langsung dengan
pasien sangat penting terutama untuk
dukungan emosional dan sentuhan
terapeutik.
> kemungkinan kegagalan teknologi,
meningkatkan risiko terhadap keamanan
dan kerahasiaann dokumen klien.
Distance
Learning
Distant Learning  sebuah model
pembelajaran solutif dari kegiatan
belajar mengajar yang terkendala
waktu, tempat, dan sumber daya
manusia.
Voice / Audio

Video

Data

Printout
> Tujuan yang jelas, spesifik, teramati, dan terukur untuk
mengubah perilaku peserta didik.
> Relevan dengan kebutuhan.peserta didik, masyarakat,
dunia kerja, atau lembaga pendidikan.
> Mutu pendidikan.pendidikan yaitu proses pembelajaran
yang ditandai dengan pembelajaran lebih aktif atau mutu
lulusan yang lebih produktif.
> Efisiensi dan efektivitas program.
> Efisiensi mencakup penghematan dalam penggunaan
biaya, tenaga, sumber dan waktu, sedapat mungkin
menggunakan hal-hal yang tersedia.
> Memperhatikan hasil-hasil yang dicapai oleh lulusan,
dampaknya terhadap program dan terhadap masyarakat.

Prinsi dalam Distance Learning


> Hal ini berkaitan dengan pemerataan dan perluasan
kesempatan belajar, khususnya bagi yang tidak
sempat mengikuti pendidikan formal karena
lokasinya jauh atau sibuk bekerja.
> Kemandirian baik dalam pengelolaan, pembiayaan,
maupun dalam kegiatan belajar.
> Keterpaduan, yang dimaksud adalah keterpaduan
berbagai aspek seperti ket+erpaduan mata
pelajaran secara multi disipliner.
> Penyelenggaraan belajar jarak jauh tidak insidental
dan sementara, tetapi dikembangkan secara
berlanjut dan terus menerus.
SEKIAN
QUIZ

Siapkan Lembar Jawaban, tulis


Nama, NPM dan Kelas

Anda mungkin juga menyukai