DISUSUN OLEH :
Kelompok 7 2021 D
B. Masalah
1. Bagaimana Sejarah Teori Contingency dan Situasional
2. Jelaskan pengertian Teori Contingency dan Situasional
3. Bagaimana ciri ciri Teori Contingency dan Situasional
4. Jelaskan kelebihan dan kekurangan Teori Contingency dan Situasional
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah dari Teori Contingency dan Situasional
2. Mengetahui pengertian dari Teori Contingency dan Situasional
3. Mengetahui ciri ciri Teori Contingency dan Situasional
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Teori Contingency dan Situasional
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
Teori atau model kontingensi (Fiedler, 1967) sering disebut teori situasional
karena teori ini mengemukakan kepemimpinan yang tergantung pada situasi. Model
atau teori kontingensi Fiedler melihat bahwa kelompok efektif tergantung pada
kecocokan antara gaya pemimpin yang berinteraksi dengan subordinatnya sehingga
situasi menjadi pengendali dan berpengaruh terhadap pemimpin. Kepemimpinan tidak
akan terjadi dalam satu kevakuman sosial atau lingkungan. Para pemimpin mencoba
melakukan pengaruhnya kepada anggota kelompok dalam kaitannya dengan situasi-
situasi yang spesifik.
Kelemahan :
a. Membutuhkan Banyak Hal dari Pemimpin
Kepemimpinan situasional bukan untuk orang yang lemah hati. Hal ini
memerlukan penilaian berkelanjutan terhadap anggota tim dan pengambilan
keputusan yang cermat untuk memilih pendekatan yang paling sesuai dalam
setiap skenario. Karena kepemimpinan situasional memerlukan banyak
tanggung jawab dari mereka yang bertanggung jawab, hal ini mungkin tampak
menakutkan pada awalnya. Meskipun kerangka kerja ini relatif sederhana,
namun tetap memerlukan banyak ketelitian dan perhatian terhadap detail, yang
mungkin terasa sulit, terutama bagi para pemimpin baru. Kabar baik adalah
latihan itu ampuh. Semakin banyak pemimpin yang menerapkan kebijakan
situasional, semakin mudah memberikan waktu dan mengambil keputusan
berdasarkan tingkat kematangan anggota.
b. Menilai Karyawan Bisa Rumit
Berbicara mengenai tim evaluasi, salah satu tantangan terbesar yang terkait
dengan kepemimpinan situasional adalah gagasan untuk menilai karyawan
atau menilai mereka berdasarkan tingkat kematangan mereka. Terkadang,
terlihat jelas bahwa suatu kelompok tidak berpengalaman dan memerlukan
gaya kepemimpinan Telling. Dalam kasus lain, mungkin sulit untuk
memutuskan antara pendekatan Telling dan Selling terutama ketika Anda
bekerja dengan tim baru atau tidak mengenal karyawan Anda dengan baik.
c. Tim Mungkin Berjuang dengan Pergeseran yang Berkelanjutan
Banyak pemimpin tertarik pada model kepemimpinan situasional yang buruk.
Namun, pada awalnya mungkin sulit bagi anggota tim untuk menyesuaikan
diri dengan gaya kepemimpinan yang sering berubah. Karyawan mungkin
bingung mengapa pemimpin mereka terkadang memberi tahu mereka apa
yang harus dilakukan dan terkadang memberi mereka banyak kebebasan untuk
membuat pilihan sendiri. Mereka mungkin juga menjadi frustasi jika mereka
tidak memahami alasan dibalik keputusan kebijakan tersebut. Untuk
mencegah kebingungan, akan sangat membantu jika tim pemimpin
menjelaskan pendekatan mereka dan memberi tahu tim alasan mereka
menanamkan gaya kepemimpinan tertentu. lakukan dan terkadang memberi
mereka banyak kebebasan untuk membuat pilihan sendiri. Mereka mungkin
juga menjadi frustasi jika mereka tidak memahami alasan dibalik keputusan
kebijakan tersebut. Untuk mencegah kebingungan, akan sangat membantu jika
tim pemimpin menjelaskan pendekatan mereka dan memberi tahu tim alasan
mereka menanamkan gaya kepemimpinan tertentu.
d. Memberikan Banyak Perhatian
Beberapa pemimpin berjuang dengan tuntutan tambahan yang menjadi
perhatian mereka dalam kepemimpinan situasional. Mereka mungkin merasa
sibuk selalu menilai anggota tim dan tidak punya waktu untuk tugas lain.
e. Bisa Menjadi Stress
Awalnya, pendekatan kepemimpinan situasional bisa terasa lebih
menegangkan dibandingkan model kepemimpinan lainnya.
Antara perhatian berkelanjutan yang harus diberikan pemimpin pada anggota
kolektif pada gaya kepemimpinan yang sering berubah, ada banyak hal yang
terjadi setiap hari. Beberapa pemimpin bahkan mungkin mulai merasa bosan
saat pertama kali bereksperimen dengan pendekatan ini. Ketika para pemimpin
menjadi lebih nyaman dengan berbagai gaya yang terkait dengan
kepemimpinan situasional, proses pengambilan keputusan mana yang akan
digunakan akan menjadi lebih sedikit stres. Beralih di antara berbagai gaya
juga akan menjadi lebih mudah.
f. Lebih Berfokus pada Jangka Pendek Dibandingkan Jangka Panjang
Beberapa batasan model kepemimpinan situasional mengatakan bahwa model
ini lebih berkonsentrasi pada pencapaian jangka pendek daripada perubahan
jangka panjang.
g. Bisa Menjadi Tidak Efisien
Beberapa kritik juga mengatakan bahwa kepemimpinan situasional tidak
efisien. Mereka berpendapat bahwa para pemimpin tidak punya waktu untuk
terus-menerus membiarkan situasi dan memutuskan gaya kepemimpinan mana
yang paling berhasil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penelusuran konsep kepemimpinan melalui lensa teori kontingensi dan
situasional, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan bukanlah suatu entitas statis,
melainkan dinamis dan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor dan konteks spesifik.
Teori kepemimpinan kontingensi, seperti yang dikembangkan oleh Fiedler,
menekankan peran faktor kontingensi seperti hubungan pemimpin-bawahan, struktur
tugas, dan tingkat kekuasaan. Di sisi lain, teori kepemimpinan situasional, seperti
model Hersey-Blanchard, menyoroti pentingnya pemimpin untuk memahami dan
menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan tingkat kesiapan dan kompetensi bawahan.
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, S., Yanuarsari, R., Suwandana, C., Romansyah, R., Farid, M., Supriatna, A., ...
& Rahman, A. A. A. (2023). Kepemimpinan Dalam Organisasi Pendidikan. (Eds.)
Didin Wahyudin & Hendi S Muchtar.