ayat dalam
surah Al-
fatihah
RIZKY MUHAMAD SETIADI (21.03.2960)
SADIKUN S LABA (21.03.2869)
Nama-nama lain surat Al-fatihah
AL-FAATIHAH artinya pembukaan. Nama-nama lainnya antara lain:
1. Surah ini pun dinamai Fatihatul-Kitab, yang berarti pembukaan kitab, lihat di HR Al-Jama’ah
2. Sab’an minal matsani (tujuh yang diulang-ulang), lihat QS Al-hijr (15) ayat 87
5. Menurut penulis Tafsir Al-Kasysyaf beliau menyebutkan Al-fatihah dengan nama lain Al-Kanz
(Pembendaharaan), Al-Wafiyah (yang melengkapi), Al-Hamd (puji-pujian), dan surah Ash-Shalah (shalat)
6. Menurut Riwayat ats-Tsa’labi dari Sufyan bin Uyaynah, surah ini pun bernama AL-waqiyah (pemelihara dari
kesesatan)
Nama-nama lain surat Al-fatihah
7. Dalam kitab Tafisr Ibnu Katsir Al-fatihah disebut juga Asy-syifa’, berdasarkan hadits Riwayat ad-Darimi
dari Abu Sa’id, juga disebut Ar-Ruqyah. Berdasarkan hadits Abu Sa’id,
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan :
Jangan sampai perhatian kita yang sedang dihadapkan kepada Kalam Ilahi, diganggu oleh perasaan lain,
yang bukan-bukan,
yang selalu diganggukan syetan kepada kita. Maka bacalah Ta’awudz sebelum Bismillahirrahmanirrahim
(Tafsir Al-Azhar)
Tentang basmalah ini sebetulnya ada khilaf dari para ‘ulama
diantaranya:
الرِحْيم ِ
َّ َ َّ بِ ْس ِم
membacanya dalam shalat.
ِ
ن محالر هلل 2. Pendapat Imam Asy-Syafi’i
“Dengan menyebut nama Allah
yang maha pengasih lagi maha Imam Syafi ’i berpendapat bahwa Basmalah adalah salah satu
penyayang” ayat dari surat Al-fatihah, oleh karena itu wajib membacanya
dalam shalat apabila membaca surah Al-fatihah.
3. Pendapat Imam Hanafi dan Ahmad bin Hanbal
Masalah setiap surat, yang letaknya di awal surah, kecuali surat At-
taubah yang tanpa Basmalah. Tapi merupakan ayat yang berdiri
Basmallah sendiri dalam Al-quran yang berfungsi sebagai pemisah antara
surat-surat dan bukan bagian dari Al-fatihah. Begitu pula
َّ َ َّ بِ ْس ِم
ِ
ن مح
الر هلل Quran yang terletak di awal surah Al-Fatihah, namun bukan
merupakan ayat Al-Quran jika terletak di awal-awal surah
“Dengan menyebut nama Allah selain Al-Fatihah.
yang maha pengasih lagi maha
penyayang”
Masalah Jumlah Ayat
Tidak ada masalah mengenai jumlah ayat dalam surat Al-fatihah sepakat bahwa ia ada 7 ayat, hanya saja
sebagaimana dijelaskan sebelumnya kedudukan basmallah yang terdapat pada Al-fatihah itu apakah
termasuk bagian dari Al-fatihah ataupun bukan, maka dari itu jika kita melihat cetakan mushaf yang tersebar
diseluruh dunia itu nanti akan ada perbedaan.
Masalah Jumlah Ayat
Perhatikan Gambar berikut
Terdapat tujuh madzhab yang terkenal mengenai penghitungan
jumlah ayat al-Qur’an, yaitu pertama, Al-Madanî al-Awwal
menyebutkan sebanyak 6217 atau 6214 ayat. Kedua, Al-
Madanî al-Akhîr menyebutkan sebanyak 6214 ayat. Ketiga,
Masalah Ahl Mekkah menyebutkan angka 6210 ayat. Keempat, Ahl
Jumlah Ayat Bashrah menghitungnya sebanyak 6204 ayat. Kelima, Ahl
Damaskus berpendapat sebanyak 6227 atau 6226 ayat.
Keenam, al-Humushi berpendapat sebanyak 6232 ayat.
Perbedaan jumlah ayat tersebut
Ketujuh, ahl Kufah menyebutkan sebanyak 6236 ayat. Mushaf
dikarenakan perbedaan pendapat
al-Qur’an yang diterbitkan di Indonesia jumlah ayat al-Qur’an
daripada ahli Qurra’ tentang jumlah
sebanyak 6236 ayat. Mushaf Standar Indonesia mengikuti
ayat Al-Qur’an.
pendapat Kûfiy, yaitu Imam 'Asim (127/744), Imam Hamzah
(156/772), Imam Al-Kisa'i (189/804) Khalaf al-Asyir
(229/843), dan al-A’masy (148/765).
Hukum Membacanya
Ditinjau dari hadits Rasulullah saw. sebelumnya dalam perihal shalat maka tidak bisa dibantah
hukumnya mutlak wajib, diriwayatkan oleh Ubadah bin ash-Shamit yang berbunyi :
ُك ُّل اَم ٍر ِذي بَ ٍال اَل يُ َبدُأ بِبِس ِم اللَّ ِه َف ُه َو اَقطَع
“Tiap-tiap pekerjaan yang penting kalau tidak dimulai dengan Bismillaah, dengan nama Allah maka
pekerjaan itu akan percuma jadinya”
:ول اللَّه صل اهلل عليه وسلم قَ َل َ َعن اَيب ُهَر َيرَة اَ َّن َر ُس
Masalah ني املالَِئ َك ِة ِ َاالمام فَاَِّمنُوا فَاِ َّن من وافَق تَ ِأمينُه ت
أم ِ اِذَا اََّمن
َ ُ َ َ َ َُ َ
Membaca Amin ِ
َّم ِمن َذنبِ ِه َ َ َ َ ُ َ ُغ
د ق ت ا م هَل رف
آمني
“Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah bersabda,
“Apabila imam telah ber-aamiin, hendaklah kamu ber-aamiin
pula. Karena, barangsiapa yang bertepatan aminnya dengan
amin malaikat, akan diampunilah dosa-dosanya yang telah
lampau.” (HR Jamaah)
Dan hadits lagi,
Masalah
ول اهلل صل اهلل عليه وسلم اِ َذا تَاَل َغ ِري ُ َعن اَيِب ُهر َيرَة َكا َن َر ُس
Membaca
Masalah
AminAmin
Membaca سمع َمن يَلِ ِيه ِم َن
َ ُىت ي َ ح
َ آمني
َ ال
َ ق
َ ني
َ ِّالضآل
َّ ال
َ وَ م ِ وب َعلي
ه ِ غض
ُ الْ َم
ف االَّوِلِّ الصَّ
Membaca
Masalah itu (di-madd-kan), baik pada aa atau min. Abu Dawud
meriwayatkan bahwa suara beliau diangkatnya waktu membaca
AminAmin
Membaca amin itu. Oleh sebab itu, sebagaimana yang ditulis oleh asy-
Syaukani di dalam Nailul Authaar, membaca aamiin itu, baik
menyambutnya ketika selesai imam membaca al-Faatihah di shalat
jahar maupun ketika setiap orang membaca al-Faatihah, adalah
آمني
termasuk peraturan syara juga. Menurut pendapat jumhur, bacaan
aamiin itu adalah sunnah. Akan tetapi, Ibnu Buzaizah dan
ulamaulama ahli zahir berpendapat atas wajibnya. Dan, kenyataan
zahir menunjukkan bahwa makmum diwajibkan dengan amar
(perintah) supaya menyambut dengan aamiin pula bila dia telah
dibaca oleh imam. Bagi imam sendiri, membaca aamiin adalah
nadab (sunnah). Hal ini adalah seumpama mengucapkan dan
menjawab salam, yang memulai adalah nadab, yang menjawab
adalah wajib. Demikian juga orang yang Shalat munfarid (sendiri).
Namun, sungguh pun tentang amin itu sudah masyhur, didalam seluruh
naskah Al-Qur’an tidaklah amin itu dimasukkan sebab tidak ada dalam
rangkaian wahyu Al-fatihah yang tujuh ayat itu.
Masalah “Adapun arti amin itu sendiri, menurut keterangan kebanyakan ahli-
Membaca
Masalah ahli ilmu ialah ! ! َ“ ا ! ! !لَّ ُه َّ !م ! ا!س! !!تَ ِج لYa
بنَا Allah, perkenankanlah permohonan
AminAmin
Membaca kami”
آمني hendaknya”
Menurut Hilal bin Yassaf dan Mujahid, amin itu salah satu dari nama
“Al-fatihah pun mendidik kita memakai adab sopan santun yang tertinggi. Adab sopan santun yang tinggi
itu dimulai terhadap Allah, akan membawa kesannya pula pada sikap hidup kita dalam masyarakat.