Anda di halaman 1dari 20

BAB II

Landasan Teori
CONTENT
A. HIPERTENSI
B. PENGETAHUAN
C. ATEROSKLEROSIS
HIPERTENSI
I. Definisi Hipertensi
II. Klasifikasi Hipertensi
III. Etiologi
IV. Komplikasi Hipertensi
Definisi Hipertensi
• Keadaan seseorang yang mengalami peningkatan tekanan
darah di atas normal sehingga mengakibatkan peningkatan
angka morbiditas maupun mortalitas, tekanan darah fase
sistolik 140 mmHg menunjukkan fase darah yang sedang
dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 mmHg
menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung.
• Risiko Hipertensi
• Faktor yang melekat
• Kurang pengetahuan
Mengapa kurangnya pengetahuan dapat menjadi salah satu
faktor hipertensi?
Penelitian oleh Jayanti Wulansari, dkk
 Hipertensi yang tidak terkendali adalah masalah kesehatan
utama.
 Ditemukan bahwa masih banyak pasien hipertensi yang
mempunyai pengetahuan kurang mengenai penyakitnya.
Tekanan Darah Laki-laki Perempuan
Terkendali 57,1% 72,4%
Tidak Terkendali 42,9% 27,6%
Penelitian Ayu Mutiah Dukomalamo (2016)
• Total Responden: 22 orang
Pengetahuan Tidak Baik Presentase
Komplikasi 63,6%
Tidak Memiliki Komplikasi 36,4%

• Hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan yang


kurang baik terhadap komplikasi. Dalam penelitian tersebut
juga ditemukan bahwa responden baru mulai mengetahui
tentang hipertensi pada saat dirinya terkena hipertensi
Klasifikasi Hipertensi
Patient subgroup Target SBP (mmHg) Target DBP (mmHg)

≥ 60 years <150 <90

< 60 years <140 <90

> 18 years with CKD <140 <90

> 18 years with diabetes <140 <90


Etiologi
• Berdasarkan penyebab:
• Hipertensi Primer (esensial)
Tidak memiliki penyebab klinis yang dapat diindentifikasi dan kondisi tersebut
disebut multifaktor. Ada kemungkinan tidak dapat disembuhkan.
• Hipertensi Sekunder
Dapat diidentifikasi karena terdapat ciri, yaitu peningkatan tekanan darah
disertai penyebab yang spesifik atau penyakit lain.
Contoh: gangguan funsi ginjal, gangguan system kardiovaskular, gangguan
system saraf, gangguan endokrin, dan obat-obatan seperti kontrasepsi oral,
golongan steroid, obat-obatan stimulant dan siklosporin.
Komplikasi Hipertensi
a) Stroke
Penderita akan mengalami aneurisma yang disertai disfungsi endothelial pada jaringan pembuluh darahnya.
b) Kardiovaskular (aterosklerosis)
Darah yang mengalir melalui pembuluh darah akan tersumbat apabila arteri coroner mengalami aterosklerosis
atau apabila terbentuknya thrombus, sehingga suplai oksigen ke miokardium tidak cukup dan menyebabkan
terjadinya iskemia jantung, akhirnya dapat menjadi infark
c) Ginjal
Penyakit ginjal kronik dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler-kepiler ginjal
dan glomerolus. Kerusakan glomerulus akan mengakibatkan darah mengalir ke unit-unit fungsional ginjal,
sehingga nefron akan terganggu dan berlanjut menjadi hipoksia dan kematian ginjal. Kerusakan glomerulus
juga akan menyebabkan protein keluar melalui urin sehingga sering dijumpai edema sebagai akibat dari
tekanan osmotik koloid plasma yang berkurang. Hal tersebut terutama terjadi pada hipertensi kronik.
d) Retinopati
Pembuluh darah pada retina dapat mengalami kerusakan akibat tekanan darah yang tinggi. Kerusakan retina
akan semakin berat jika tekanan darah tinggi dan lamanya hipertensi berlangsung. Iskemik optik neuropati,
oklusi arteri dan vena 16 retina akibat penyumbatan aliran darah pada arteri dan vena retina adalah kelainan
lain pada retina akibat darah tinggi
PENGETAHUAN
I. Definisi
II. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
A. Jenis Kelamin
B. Usia
C. Pekerjaan
D. Tingkat Pendidikan
E. Sosio Ekonomi
Definisi
Tingkat perilaku penderita yang disarankan dokter atau orang lain
dalam pelaksanaan menjalankan pengobatan. Pembentukan perilaku
seseorang sangat berkaitan erat dengan pengetahuan, oleh karena itu
perilaku seseorang berdasarkan pengetahuan serta kesadaran akan
mampu bertahan lebih lama dibandingkan dengan perilaku yang tidak
berdasarkan pengetahuan dan kesadaran.
Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Pengetahuan dengan Jenis Kelamin
Jayanti Wulansari dkk (2013)
Jenis Kelamin Jumlah Pengetahuan Baik Pengetahuan
Responden Kurang Baik
Laki-laki 49% 75% 25%
Perempuan 51% 72,4% 27,6%
Pengetahuan dengan Usia
Theresia Fitri Hana Sihombing & I Gusti Ayu Artini (2017)
Rentang Usia Jumlah Pengetahuan Baik Pengetahuan
Kurang Baik
<40 tahun 4,3% 66,7% 33,3%
40-60 tahun 70% 79,6% 20,4%
>60 tahun 25,7% 94,4% 5,6%

Pengetahuan dengan Pekerjaan


Theresia Fitri Hana Sihombing & I Gusti Ayu Artini (2017)
Pekerjaan Jumlah Pengetahuan Baik Pengetahuan
Kurang Baik
IRT 18,6% 84,6% 15,4%
PNS 12,9% 100% 0%
Wiraswasta 47,1% 72,7% 27,3%
Pensiunan 15,7% 90,9% 9,1%
Lain-lain 5,7% 100% 0%
Pengetahuan dengan Tingkat Pendidikan
Theresia Fitri Hana Sihombing & I Gusti Ayu Artini (2017)
Tingkat Pendidikan Jumlah Pengetahuan Baik Pengetahuan
Kurang Baik
Tinggi 75,7% 92,5% 7,5%
Sedang 18,6% 46,2% 53,8%
Rendah 5,6% 75% 25%
Aterosklerosis
Definisi Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah suatu perubahan yang terjadi pada dinding arteri
yang ditandai dengan akumulasi lipid ekstra sel, rekrutmen dan akumulasi
leukosit, pembentukan sel busa, migrasi dan proliferasi miosit, deposit
matrik ekstra sel (misalnya: kolagen, kalsium), yang bersifat kronik
progresif, fokal atau difus serta memiliki manifestasi akut ataupun kronik
yang menimbulkan penebalan dan kekakuan pada pembuluh arteri.
Faktor Resiko Aterosklerosis
1.) Faktor Resiko Major
 Hypercholesterol
Hiperlipidemia adalah tingginya kadar lemak (kolesterol,
trigliserida maupun keduanya) dalam darah. Kadar lemak yang
abnormal dalam sirkulasi darah (terutama kolesterol) bisa
menyebabkan masalah jangka panjang.
Kadar LDL ( meningkatkan resiko) :≦130 mg/dl (normal)
Kadar HDL ( menurunkan resiko): ≥ 40 mg/dl (normal)
Faktor Resiko Aterosklerosis
1.) Faktor Resiko Major
 Hipertensi
Pada penelitian membuktikan bahwa
peningkatan tekanan sistole dan diastole
meningkatkan resiko terjadi nya aterosklerosis
seiring dengan peningkatan derajat hipertensi .
Pada usia tua seakan bertambah parah
dikarenakan kekakuan dari pembuluh darah
pada individu diatas usia 45 tahun.
Faktor Resiko Aterosklerosis
1.) Faktor Resiko Major
 Merokok
Penyebab yang mungkin adalah nikotin
yang menyebabkan terangsangnya sistem
saraf simpatis, oksigen yang digantikan
dalam molekul Hb dengan karbon
monoksida, peningkatan daya lekat
trombosit dan peningkatan permeabilitas
endotel yang dirangsang oleh unsur pokok
yang ada dalam rokok.
Faktor Resiko Aterosklerosis
1.) Faktor Resiko Major
 Diabetes Melitus ( DM)
Diabetes militus dapat menjadi
penyebab terjadinya PJK. Hal ini akibat
dari peningkatan kadar lemak sehingga
meningkatkan faktor resiko terjadinya
aterosklerosis.
Faktor Resiko Aterosklerosis
1.) Faktor Resiko Major
 Inflamasi
Inflamasi berkaitan erat dengan aterogenesis
melalui aktivasi dan proliferasi makrofag,
sel endotel, dan sel otot polos pembuluh
darah. Inflamasi umumnya berawal dari
cedera endotel yang diakibatkan oleh suatu
mekanisme Vaskular Cell Adhesi Molekul 1
(VCAM-1) sehingga terdapat banyak di
dinding endotel yang cedera atau rusak.

Anda mungkin juga menyukai