Anda di halaman 1dari 28

Hipertensi Emergensi

Irma Kurniawati
Identitas penderita
• Nama : Ny. SA
• Umur : 70 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Alamat: Sumberejo, Bojonegoro
• No CM : 151686
• Tanggal masuk : 27 November 2019
• Tanggal keluar: 30 November 2019
Keluhan utama
• Sulit untuk bicara
RPS
• Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Cepu dengan keluhan sulit untuk
bicara. Keluhan dirasakan sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit secara tiba-tiba.
Keluhan disertai dengan rasa baal di bibir. Pada awalnya pasien tidak dapat
berkomunikasi secara verbal. Kemudian pasien dibawa ke IGD RS PKU
Muhammadiyah Cepu. Keluhan mulai membaik ketika pasien tiba di IGD, dan dapat
berbicara kembali.
• Keluhan lain seperti nyeri kepala disangka, mual muntah disangkal, kejang disangkal,
dan tidak terdapat penurunan kesadaran. Keluhan kelemahan anggota gerak disangkal
kesemutan disangkal, keluhan sulit menelan disangkal, penglihatan ganda disangkal.
RPD
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat kesulitan biacara/pelo sebelumnya (-)
• Riwayat Hipertensi (+) tidak terkontrol dan tidak rutin minum obat
• Riwayat Diabetes Mellitus (-)
RPK

• Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat hipertensi (-)
• Riwayat diabetes mellitus (-)
• Keluhan serupa (-)
Sosek
• Pasien berobat menggunakan BPJS PBI kelas 1. Kesan ekonomi cukup.
Status generalis
• Keadaan umum : tampak sakit sedang, kooperatif
• Kesadaran : composmentis
• Tanda Vital : Tek. Darah: 290/120 mmHg
• Nadi : 90x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
• Pernapasan : 18x/menit
• Suhu : 36. 2º C ( axiller )
• Kepala : mesosefal
• Mata : conjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Hidung : nafas cuping (-), sekret (-), septum deviasi (-).
• Telinga: discharge (-/-),nyeri tekan (-/-)
• Mulut : bibir sianosis (-), dapat terbuka lebar.
• Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-), uvula ditengah.
• Leher : simetris, trakhea ditengah, pembesaran limfonodi (-)
• Thorax
• Pulmo I : simetris saat statis dan dinamis
• Pa : stem fremitus kanan = kiri
• Pe : sonor seluruh lapangan paru
• Au : Suara dasar vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
• CorI : ictus cordis tak tampak
• Pa : ictus cordis teraba pada SIC V Linea Midclavikularis Sinistra
• Pe : konfigurasi jantung dalam batas normal
• Au : Suara jantung I-II murni, bising (-), gallop (-).
• Abdomen I : datar
• Au : bising usus (+) normal
• Pe : timpani, pekak alih (-)
• Pa : supel, nyeri tekan (-), defans muskular (-)
• Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas
• a. Superior : Akral hangat +/+, kekuatan motorik 5/5
• b. Inferior : Edema (-/-), akral hangat +/+, kekuatan motorik 5/5
Jenis pemeriksaan
Golongan darah
Hasil pemeriksaan
B
Px penunjang
Normal
 
Eritrosit 4.3 3,5-4,5
MCV 90.5 80-94
Hematokrit 40 40-48
Hemoglobin 13,6 14-16
Leukosit 18000 4000-10000
Trombosit 239000 150000-450000
MCHC 33,8 32-36
MCH 30,6 28-33
Darah acak 128 < 150
SGOT 33,8 <37
SGPT 53,3 <40
Widal    
Salmonella typhi H negative negative
Salmonella typhi O negative negative
HbsAg Negative negative
- Liver : ukuran hepar membesar. Tampak
• Usg abdomen
area hipoekhoik ukuran 5,9x4,8 cm di lobus
kanan hepar.
- Kesan : Abses Hepar lobus kanan
• Diagnosis banding:
• Abdominal Pain ec Susp. Abses hepar
• Abdominal Pain ec Susp. Cholelitiasis
• Abdomimal Pain ec. Susp. Hepatoma
• Diagnosis akhir :
• Abdominal Pain ec Susp. Abses hepar
Penatalaksanaan
• IP.Tx :
• Bed rest
• Diet TKTP
• IVFD Ringer Assering 20 tpm
• Inj. Ranitidin 2x1
• Inf. Sanmol
• Inj. Metronidazole 3x750
• Kaltrofen sup 3x1
• Paracetamol 3 x 500 mg
• Rujuk untuk dilakukan pembedahan
• IP.Mx :
Keadaan umum dan tanda vital
• IP.Ex :
• Penjelasan mengenai diagnosis penyakit, penyebab, komplikasi dan terapi yang akan dilakukan.
Diskusi
• DEFINISI 
• Infeksi pada hepar yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan
pembentukan pus  Pus terbentuk dari jaringan hepar yang nekrosis, sel-
sel inflamasi atau sel darah di dalam parenkim hepar
• KLASIFIKASI
• Abses hepar amebic (AHA)
• Abses hepar piogenic (AHP)
• Abses hepar amebic (AHA)
Salah satu komplikasi amebiasis ekstraintestinal
Sering dijumpai di daerah tropis/ subtropis
• Abses hepar piogenic (AHP)
• Dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver abscess, bacterial
abscess of the liver, bacterial hepatic abscess
• AHP merupakan kasus yang jarang terjadi
• Etiologi
• AHA  Enteremoeba histolytica
• AHP  E.coli  Streptococcus faecalis  Proteus vulgaris  Salmonellla
Typhi
• Anamnesis
• AHA 
• Nyeri perut kanan atas
• Terasa seperti ditekan/ ditusuk Bertambah nyeri bila berubah posisi atau batuk
• Berkurang jika berbaring ke arah kiri
• Demam
• Anoreksia 
• Mual 
• Muntah 
• BB ↓
• AHP 
• Gejala klinis lebih berat dari AHA 
• Nyeri perut kanan atas 
• Demam dapat bersifat intermitten, remitten, atau kontinue 
• Menggigil
• Batuk 
• Sesak nafas 
• Sakit perut 
• Mual & muntah 
• BB ↓
• PEMERIKSAAN FISIS
•  AHA 
• Ikterus jarang  Alkohol dapat memperburuk nyeri  Pembengkakan
pada epigastrium  Penonjolan sela iga  Nyeri tekan hepar  Lien tidak
teraba
• AHP  Keadaan pasien yang septik  Hepatomegali dengan nyeri tekan
 Ikterus
• Pemeriksaan penunjang
•  Foto thoraks
•  CT – Scan abdomen
•  USG abdomen
•  Biopsi hepar
• Diagnosis
• Ada 3 kriteria diagnosis yang dapat digunakan untuk mendiagnosis abses
hepar, antara lain:  Kriteria Sherlock  Kriteria Ramachandran 
Kriteria Lamont dan Pooler  Harus mendapatkan 3 atau lebih poin dari
salah satu kriteria
• Penatalaksanaan
•  AHA 
• Metronidazole  3 x 750 mg  5 – 10 hari  Jika dalam 48-72 jam belum
ada perbaikan  ganti dengan antibiotik sesuai hasil kultur
• Indikasi aspirasi
• Ada abses yang dikhawatirkan akan pecah  Respon terhadap
medikamentosa setelah 5 hari tidak ada, atau  Abses di lobus kiri
• AHP  Antibiotik sesuai bakteri penyebab
• Drainase prekutaneus abses intraabdominal  Dengan tuntunan abdomen
ultrasound atau tomografi komputer  Dapat terjadi komplikasi berupa
perdarahan, perforasi organ intraabdominal, infeksi, ataupun terjadi
kesalahan dalam penempatan kateter

Anda mungkin juga menyukai