Anda di halaman 1dari 53

MATERI INTI 2

PEMBICARAAN
MENGENAI PERUBAHAN
DARI PASIEN TB
MATERI INTI 1 MATERI INTI 4
OVERVIEW
4
KETERAMPILAN 4 LANGKAH
KUNCI

MATERI INTI 2 MATERI INTI 3

PEMBICARAAN PERANGKAP
MENGENAI KOMUNIKASI
PERUBAHAN (CHANGE MOTIVASI
TALK)

PERUBAHAN
PERILAKU
DESKRIPSI SINGKAT
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mengikuti materi, peserta mampu mengetahui tentang
pembicaraan mengenai perubahan, perlawanan/resistensi dan
memulai pembicaraan mengenai perubahan.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)


Setelah mempelajari materi, peserta latih mampu:
1.Mengenali pembicaraan mengenai perubahan
2.Mengenali perlawanan/resistensi dari pasien
3.Membangkitkan pembicaraan mengenai perubahan dari pasien
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK
BAHASAN
1. Pembicaraan mengenai perubahan (change talk)
• Pembicaraan mengenai persiapan perubahan (preparatory
change talk) - DARN
• Pembicaraan mengenai menggerakkan perubahan (mobilizing
change talk) - CAT
2. Perlawanan/Resistensi
3. Cara membangkitkan pembicaraan mengenai perubahan
dari pasien (evoking change talk)
MARI KITA BERMAIN ...

1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
4. 4. 4. 4.
A. Pembicaraan mengenai Perubahan
Pembicaraan mengenai perubahan
(change talk)

1. Perkataan yang keluar dari diri pasien


2. Merupakan alasan untuk berubah yang
mendukung perubahan perilaku pasien
Pembicaraan mengenai Perubahan (2)
• Ketika pasien berbicara tentang perubahan dari dirinya
sendiri, mereka lebih mungkin untuk berubah daripada
jika orang lain (dokter, perawat, pendidik sebaya dll)
yang membicarakannya

• Bagian kunci dari KM adalah belajar untuk mengenali


pembicaraan mengenai perubahan lalu memperkuatnya
Tahapan Pembicaraan mengenai Perubahan
(Change Talk)
Pembicaraan Mengenai Pembicaraan mengenai
Persiapan Perubahan Menggerakan Perubahan
(Preparatory Change Talk)
(Mobilizing Change Talk)
Ungkapan pasien yang
mengindikasikan sudah mulai Ungkapan yang menandakan
memikirkan kemungkinan untuk penggerakan perubahan pada
berubah pasien yang sedang mengalami
sikap mendua
• Keinginan (Desire)
• Kemampuan (Ability) • Komitmen (Commitment)  

• Alasan (Reason) • Ungkapan siap melangkah (Activation)  


• Melangkah (Taking steps)
• Kebutuhan (Need)
Bukit Komunikasi Motivasi (KM)
Pe
ai Pe mbic
g en ng a
e n an ge raan
M ah rak
n b an Men
raa eru Pe gen
b ica n P rub a i
ah
e m a pa an
P rsi
Pe

Pra-Kontemplasi Tindakan

Persiapan
Pembicaraan mengenai persiapan
perubahan – Preparatory Change Talk (1)

Keinginan (Desire) – “Saya ingin berubah...”


Kata-kata yang menandakan adanya keinginan
untuk berubah.

Contoh:
• Saya mau untuk diperiksa dahaknya.
• Saya ingin bisa berhenti merokok.
• Saya berharap bisa teratur minum obat.
Pembicaraan mengenai persiapan
perubahan – Preparatory Change Talk (2)
Kemampuan (Ability) – “Saya bisa berubah...”
Kemampuan yang pasien rasakan untuk berubah.
Tanpa ini pasien tidak akan termotivasi untuk berubah.

Contoh:
•Saya bisa bertanya pada PMO jika saya membutuhkan
informasi.
•Saya bisa menyelesaikan pengobatan ini jika saya mau.
Pembicaraan mengenai persiapan
perubahan – Preparatory Change Talk (3)
Alasan (Reason) - “...penting untuk berubah.”
Alasan spesifik untuk berubah.

Contoh:
•Saya akan minum obat secara teratur agar saya
sembuh dari penyakit TB
•Saya tidak perlu khawatir menularkan TB jika saya
menggunakan masker.
Pembicaraan mengenai persiapan
perubahan – Preparatory Change Talk (4)
Kebutuhan (Need) - “Saya perlu berubah...”
•Kebutuhan adalah kata-kata yang menekankan
pentingnya untuk berubah.

Contoh:
•Saya benar-benar harus melakukan sesuatu untuk
kesehatan saya.
•Saya perlu merubah kebiasaan merokok.
•Saya harus mulai mematuhi pengobatan TB saya.
• Keempat ungkapan diatas masih dalam tahap persiapan
karena tidak satupun dari keempatnya mengindikasikan
bahwa telah terjadi perubahan.

• Memiliki keinginan untuk berubah tidak berarti pasien


merasa yakin berubah

• Dengan menyebutkan alasan-alasan untuk berubah tidak


berarti pasien akan berubah.
Pembicaraan mengenai Menggerakkan
Perubahan - Mobilizing Change Talk (1)
Komitmen (Commitment) adalah ungkapan yang
menandakan kemungkinan akan terjadi pengambilan
tindakan, semacam mengucapkan janji untuk berubah.

Contoh:
• Saya akan mencari cara agar bisa datang ke
Puskesmas setiap hari untuk berobat.
• Saya berjanji akan mendapatkan pekerjaan tersebut.
• Saya jamin saya akan mulai mengurangi rokok.
Pembicaraan mengenai Menggerakkan
Perubahan - Mobilizing Change Talk (2)
Ungkapan siap melangkah (Activation) adalah
ungkapan yang mengindikasikan adanya kesiapan dan
kesediaan melakukan suatu tindakan tetapi belum
dilaksanakan.
Contoh:
•Saya bersedia berbicara dengan pasangan saya
tentang status HIV saya.
•Saya sudah mempersiapkan diri untuk menyelesaikan
pengobatan TB
Pembicaraan mengenai Menggerakkan Perubahan -
Mobilizing Change Talk (3)
Melangkah (Taking steps) adalah ungkapan yang
mengindikasikan bahwa pasien telah melakukan tindakan ke
arah perubahan.

Contoh:
•Saya sudah bicara dengan atasan tentang pengobatan
yang saya jalani.
•Saya sudah memasang alarm untuk mengingatkan saya
minum obat TB dan jadual ambil obat TB ke puskesmas
•Saya sudah membuang sisa rokok saya yang ada di
rumah
B. Perlawanan (Resistensi)
Cara – cara mengatasi perlawanan yang
bisa dilakukan petugas kesehatan
1. Bergulir bersama perlawanan
Hindari perdebatan dan cari tahu alasan mereka belum mau
berubah karena suatu alasan tertentu

2. Mendukung sikap awal (supporting status quo)


a. Merespon dengan refleksi
bisa juga dengan refleksi parafrase dengan memberikan dugaan yang
berlebihan. Terkadang mereka justru akan memberikan reaksi
sebaliknya.
Contoh refleksi pada mendukung
sikap awal
Pasien : “Pergi ke puskesmas setiap hari membutuhkan banyak
uang, saya memerlukan uang ini untuk keluarga saya”

Dokter : “Jadi uang adalah hal terpenting bagi keluarga anda,


mereka tidak peduli pada kesehatan bapak sama sekali”

Pasien : “Bukan begitu, kesehatan saya merupakan hal yang


penting bagi mereka, mereka menginginkan saya sembuh”
Cara – cara mengatasi perlawanan yang
bisa dilakukan petugas kesehatan
b. Menghormati otonomi/keputusan pasien
salah satu strategi yang mengakui bahwa pilihan untuk berubah atau
tidak berubah ada di sisi pasien

Contoh:
Pasien : “Saya benci minum obat. Obat-obat ini membuat saya semakin
sakit dan saya tidak ingin meminumnya lagi”
Perawat : “Topik ini sepertinya sangat mengganggu ibu. Ada beberapa
keuntungan dengan teratur meminum obat ini. Ibu sendiri pernah
menyebutkan bahwa kesehatan ibu adalah hal yang penting bagi
keluarga ibu. Namun semua keputusan kembali pada ibu apakah ibu
ingin tetap melanjutkan pengobatan atau berhenti.”
Cara – cara mengatasi perlawanan yang bisa
dilakukan petugas kesehatan
c. Mengembangkan kesenjangan/mempertegas, mengarahkan pasien
untuk bisa lebih membuat keputusan tepat. Dengan memberikan
gambaran hasil yang bertolak belakang dan mempertimbangkan alasan-
alasan untuk membuat perubahan
Teknik untuk mengembangkan kesenjangan
dan bergerak ke arah perubahan dalam
membantu pasien
1. Mengeksplorasi Kekhawatiran Orang Lain
• Dalam kasus dimana pasien tidak melihat adanya kesenjangan dalam hidup mereka, satu
strategi yang dapat dilakukan adalah mengeksplorasi kekhawatiran orang lain mengenai
pasien. Ini sebaiknya dilakukan dalam bentuk keingintahuan.
Contoh :
“Menurut bapak, mengapa istri bapak sangat mengkhawatirkan kesehatan bapak?”
• Tujuannya adalah agar pasien melihat perspektif orang lain – dan harapannya akan timbul
pembicaraan mengenai perubahan.
Teknik untuk mengembangkan kesenjangan dan
bergerak ke arah perubahan dalam membantu
pasien
2. Menggali tujuan dan nilai

Ada beberapa cara untuk menjelajahi nilai dan tujuan pasien.


Kita dapat menggunakan sebuah tabel nilai seperti contoh
dibawah ini untuk memulai diskusi dengan pasien. Tabel ini
dapat dimodifikasi sesuai dengan konteks budaya dan ciri dari
populasi sasaran.
Teknik untuk mengembangkan kesenjangan dan
bergerak ke arah perubahan dalam membantu
pasien
2. Menggali tujuan dan nilai

tandai hal yang terpenting bagi hidup anda di tabel berikut ini
Hal-hal yang penting bagi saya?

Cukup Menjadi Menjaga


dana Pria/wanita sejati keluargaku

Hidup Tetap Dekat pada Yg


Normal sehat Maha Kuasa

Seks Pasanganku Teman-temanku

Mudah
Orangtuaku
Jadi menarik menyesuaikan

Merasa Dekat Menjadi Dapat


dg seseorang orang baik mengendalikan

Hal-hal lain
Teknik untuk mengembangkan kesenjangan dan
bergerak ke arah perubahan dalam membantu
pasien
3. Identifikasi kesenjangan antara nilai Tindakan perlawanan
• Sementara menjelajahi nilai dan tujuan ini, kesenjangan dapat timbul. Respon petugas biasanya
adalah dengan mengkonfrontasi pasien.

Contoh :
“Bagaimana bapak bisa bilang bahwa keluarga bapak adalah hal terpenting sementara bapak tidak
mau minum obat teratur?”

• Ini adalah contoh dari refleks untuk meluruskan, dan dapat menimbulkan sikap membela diri serta
perlawanan.
Cara – cara mengatasi perlawanan yang bisa
dilakukan petugas kesehatan
1. Menangani Kesalah Pahaman
• Perselisihan merupakan tanda bahwa ada masalah dalam hubungan
kemitraan antara petugas kesehatan dengan pasien
• Perselisihan dapat terjadi dalam beberapa bentuk : defensif
(contoh : “ini bukan salah saya”)
• Pasien yang menanggap petugas kesehatan tidak peduli
(contoh : “dokter tidak peduli pada saya”; “dokter tidak punya
bayangan tentang hidup saya, apa yang saya alami.”)
Cara – cara mengatasi perlawanan yang bisa
dilakukan petugas kesehatan
2. Menangani Perselisihan
• Perselisihan juga dapat datang dari sisi petugas kesehatan, yang
merasa lelah, terganggu atau yang sangat ingin membantu pasien
namun malah terjatuh pada perangkap “ahli” atau “refleks
meluruskan”
• Strategi untuk menangani perselisihan kurang-lebih sama seperti
menangani pembicaraan mengenai sikap awal, yaitu dengan
refleksi. Strategi lainnya adalah meminta maaf atas
kesalahpahaman, melakukan afirmasi/peneguhan atau mengganti
fokus topik pembicaraan
Mendorong Perubahan dari Sikap Awal

Sustain Talk yang menunjukkan Pada saat pasien berada


ungkapan dari pasien yang dalam proses untuk berubah
bertahan untuk tidak berubah. (perubahan perilaku) 
sikap mendua (Ambivalensi)

Melalui proses pembicaraan mengenai persiapan perubahan


(D,A,R,N )
dan pembicaraan mengenai menggerakkan perubahan (C,A,T)
Contoh kalimat ambivalensi :
“Saya tahu untuk bisa sembuh dari sakit TB ini saya harus minum obat
dengan teratur sampai tuntas, namun untuk meminum obat ini setiap hari
menjadi beban bagi saya.
Akhir-akhir ini saya harus mengerjakan pekerjaan kantor yang banyak,
mengikuti rapat kantor, kadang saya sungkan makan obat di depan teman-
teman kantor.
Saya takut mereka mengira saya ini penyakitan yang akan berdampak pada
karir saya jika pimpinan tahu, padahal saya ingin sekali sembuh.
Jarak RS yang cukup jauh dari kantor saya menyebabkan saya tidak bisa
mengambil obat sesuai waktu yang dijadualkan oleh dokter, karena sampai
di RS layanannya sudah tutup, tetapi saya tahu kalau saya tidak minum obat
teratur sakit TB ini sulit sembuh.
Dalam proses komunikasi, sustain talk dan change talk saling bertolak
belakang dan situasi ini normal.
Pada pasien yang masih dalam situasi ambivalen, kita akan menemui
ungkapan pasien yang menggunakan sustain talk dan change talk
bahkan dalam satu kalimat.
Oleh sebab itu Petugas perlu mencermati setiap kalimat pasien.

Contoh:
•“Saya bisa saja menggunakan masker, walaupun tidak nyaman, belum
lagi saya harus membeli masker setiap hari yang akan menambah
pengeluaran saya.”
C. Memulai Pembicaraan mengenai Perubahan (Evoking
Change Talk)
Beberapa strategi yang dapat dilakukan
untuk memulai pembicaraan mengenai
perubahan:

1.Pertanyaan terbuka (open question)


2.Menggunakan Penggaris (Skala)
Derajat Kepentingan dan Kepercayaan
Diri Pasien
3.Menggambarkan hal yang ekstrim -
baik dan buruk
Bertahan (Resistance) –
4.Belajar dari pengalaman dan
merencanakan ke depan (melihat ke Sisi lain dari percakapan
belakang dan ke depan) mengenai perubahan
1. Pertanyaan terbuka (open question)

•Langkah termudah untuk memulai pembicaraan


mengenai perubahan
•Pendekatan DARN-CAT
Contoh Pertanyaan terbuka (open question)
Contoh pendekatan DARN - CAT:
• Jika anda sudah sembuh dari sakit TB apa yang akan anda lakukan? (Desire)
• Apa yang anda lakukan agar sembuh dari TB?(Ability)
• Apa saja alasan utama agar anda bisa teratur minum obat?(Reason)
• Seberapa pentingnya bagi anda untuk sembuh dari TBC? (Need)
• Apa yang akan anda lakukan agar bisa minum obat secara teratur?
(Commitment)
• Apa yang akan anda lakukan untuk memulai pengobatan? (Activation)
• Langkah apa yang sudah anda lakukan untuk bisa sembuh dari TBC? (Taking
steps)
Penting untuk diingat!!!
• Petugas perlu mengenali kapan menggunakan pertanyaan yang
sesuai dengan situasi pasien saat itu.
• Jika petugas langsung mengarahkan pada pembicaraan mengenai
penggerakan perubahan (CAT) pada pertemuan tahap awal, dampak
pada pasien adalah komitmen perubahan yang sesaat (premature
focus change) dan bisa menyebabkan penolakan untuk suatu
perubahan (resistance).
2. Menggunakan Penggaris (Skala) Derajat Kepentingan
dan Kepercayaan Diri Pasien
• Tingkat pembicaraan persiapan (preparatory change talk) yaitu
kebutuhan (Need) dan Kemampuan (ability)  mengukur tingkat
derajat kepentingan dan kepercayaan diri terhadap perubahan
dengan menggunakan skala.

• Biasanya digunakan penggaris dari skala 1 sampai dengan 10.


Contoh :
• “Pada penggaris ini, pada skala 0 sampai dengan 10, untuk 0 artinya
“tidak penting” dan 10 artinya “hal yang paling penting saat ini”,
menurut anda seberapa pentingnya kepatuhan minum obat untuk
kesembuhan penyakit anda saat ini?”

• Kunci dari menggunakan pengukuran ini bukan berdasarkan jawaban


pasien, tetapi pertanyaan berikutnya mengenai alasan mengapa
pasien menetapkan skala tersebut.
• Contoh :
“ Mengapa anda memilih angka tersebut?”, mengapa tidak pada pada
angka yang dibawah atau yang diatasnya?”

Jawaban pada pertanyaan ini memberikan alasan mengapa perubahan


ini penting bagi pasien.

Petugas bisa melanjutkan dengan pertanyaan tambahan untuk


menggali halangan (barrier) pasien terhadap perubahan.
Contoh :
“Apa yang bisa anda lakukan untuk bisa membuat “kepatuhan minum
obat” di angka 10?”
Teknik ini dilakukan untuk mengukur seberapa pentingnya perubahan
itu perlu dilakukan, dan seberapa besar kepercayaan diri/keyakinan
pasien untuk membuat suatu perubahan, dapat juga dilakukan dengan
cara diatas.

•Contoh :
“Pada penggaris ini, ada skala 0 sampai dengan 10, untuk 0 artinya
“tidak yakin” dan 10 artinya “sangat yakin”, menurut anda seberapa
yakin anda untuk bisa minum obat teratur sampai tuntas?”
 
3. Menggambarkan hal yang bertentangan -
Querying extremes (baik dan buruk) - 1
Tanyakan pada pasien apa yang secara ekstrim apa yang
terjadi dari perubahan yang dilakukan.

Contoh:
•Apa yang paling anda pikirkan tentang kebiasaan terlambat
minum obat?
•Jika tidak minum sesuai dosis apa hal terburuk apa yayang
mungkin terjadi?
3. Menggambarkan hal yang bertentangan -
Querying extremes (baik dan buruk) - 2

Tanyakan kemungkinan terburuk yang bertentangan dengan hal


yg dilakukan saat ini, lalu minta pasien membayangkan hal terbaik
apa yang bisa dia dapatkan jika dia mau berubah.

Contoh :
•Jika anda bisa minum obat teratur dan menyelesaikan
pengobatan dengan tuntas, apa yang akan terjadi? Apa bedanya
dengan jika ada masih seperti sekarakonisi anda saat ini?
4. Belajar dari pengalaman yang lalu dan
merencanakan Langkah kedepan - 1

Tanyakan kondisi pasien dimasa lalu dan bandingkan dengan


kondisi saat ini, serta apa yang akan dilakukan agar dimasa
depan agar kondisinya lebih
Contoh :
•Apakah anda ingat saat anda sehat, apa yang berubah
dengan situasi sekarang?
•Bagaimana rasanya sebelum anda mulai minum obat?
Apakah anda ingin kembali seperti keadaan sebelumya?
4. Belajar dari pengalaman dan merencanakan ke depan -
2
Tanyakan apa yang mungkin terjadi dimasa depan jika pasien
melakukan perubahan saat ini

Contoh :
•Jika anda membuat keputusan untuk minum obat TBC secara
teratur, apa yang akan terjadi 1 tahun yang akan datang?
•Jika anda sembuh dari TBC apa yang terjadi pada diri anda 5
tahun kedepan dari sekarang?
Contoh :
Apa yang akan terjadi pada anda dalam 5 tahun
kedepan jika anda tidak berubah?
Bertahan (Resistance) – Sisi lain dari percakapan
mengenai perubahan
Bergulir bersama dengan sikap bertahan dari pasien
Respon terhadap pasien yang mempertahankan sikap
awal (Sustain Talk)

1. Merespon dengan
refleksi 1. Pertanyaan Terbuka
2. Menekankan Otonomi 2. Afirmasi
(peneguhan)
Pasien
3. Refleksi
3. Mengembangkan
Kesenjangan
1. Merespon dengan refleksi
• Merupakan cara termudah
Contoh:
Pasien: “saya tidak merasa perlu menggunakan masker saat sedang
sendiri di dalam kamar”
Petugas: “jadi menurut anda jika anda sedang sendiri di kamar maka
tidak akan menularkan kuman TB?”
Pasien: “saya tidak bilang tidak menularkan, maksud saya, kan tidak ada
orang lain di sekitar saya?”
2. Menekankan otonomi pasien

Kunci dari pendekatan KM adalah menghormati otonomi klien – ini


mencakup otonomi mereka untuk membuat keputusan yang menurut
anda adalah keputusan yang salah.

•“Saya lihat Anda tidak tertarik untuk mulai pengobatan sekarang – dan
itu adalah pilihan anda. Bila di masa mendatang anda berubah pikiran,
atau ingin mengajukan lebih banyak pertanyaan, saya ada di sini dan
saya selalu senang berbicara dengan anda.”
3. Mengembangkan Kesenjangan

1. Menggali Kepedulian terhadap Keprihatinan Orang Lain akan


pasien;
contoh:
“Menurut Anda mengapa pacar Anda sangat kuatir tentang
Anda?” Tujuannya adalah agar pasien melihat perspektif orang
lain – dan harapannya akan timbul pembicaraan mengenai
perubahan.
3. Mengembangkan Kesenjangan (2)
Menggali tujuan dan nilai yang lebih luas yang klien anda miliki – hal
apa yang terpenting dalam hidup mereka?
Hal-hal yang penting bagi saya?

Cukup Menjadi Pria/wanita Menjaga


dana sejati keluargaku

Hidup Dekat pada Yg


Normal Tetap sehat Maha Kuasa

Seks Pasanganku Teman-temanku

Mudah
Orangtuaku menyesuaikan
Jadi menarik

Merasa Dekat dg Menjadi Dapat


seseorang orang baik mengendalikan

Hal-hal lain
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai