PEMBICARAAN
MENGENAI PERUBAHAN
DARI PASIEN TB
MATERI INTI 1 MATERI INTI 4
OVERVIEW
4
KETERAMPILAN 4 LANGKAH
KUNCI
PEMBICARAAN PERANGKAP
MENGENAI KOMUNIKASI
PERUBAHAN (CHANGE MOTIVASI
TALK)
PERUBAHAN
PERILAKU
DESKRIPSI SINGKAT
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mengikuti materi, peserta mampu mengetahui tentang
pembicaraan mengenai perubahan, perlawanan/resistensi dan
memulai pembicaraan mengenai perubahan.
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
4. 4. 4. 4.
A. Pembicaraan mengenai Perubahan
Pembicaraan mengenai perubahan
(change talk)
Pra-Kontemplasi Tindakan
Persiapan
Pembicaraan mengenai persiapan
perubahan – Preparatory Change Talk (1)
Contoh:
• Saya mau untuk diperiksa dahaknya.
• Saya ingin bisa berhenti merokok.
• Saya berharap bisa teratur minum obat.
Pembicaraan mengenai persiapan
perubahan – Preparatory Change Talk (2)
Kemampuan (Ability) – “Saya bisa berubah...”
Kemampuan yang pasien rasakan untuk berubah.
Tanpa ini pasien tidak akan termotivasi untuk berubah.
Contoh:
•Saya bisa bertanya pada PMO jika saya membutuhkan
informasi.
•Saya bisa menyelesaikan pengobatan ini jika saya mau.
Pembicaraan mengenai persiapan
perubahan – Preparatory Change Talk (3)
Alasan (Reason) - “...penting untuk berubah.”
Alasan spesifik untuk berubah.
Contoh:
•Saya akan minum obat secara teratur agar saya
sembuh dari penyakit TB
•Saya tidak perlu khawatir menularkan TB jika saya
menggunakan masker.
Pembicaraan mengenai persiapan
perubahan – Preparatory Change Talk (4)
Kebutuhan (Need) - “Saya perlu berubah...”
•Kebutuhan adalah kata-kata yang menekankan
pentingnya untuk berubah.
Contoh:
•Saya benar-benar harus melakukan sesuatu untuk
kesehatan saya.
•Saya perlu merubah kebiasaan merokok.
•Saya harus mulai mematuhi pengobatan TB saya.
• Keempat ungkapan diatas masih dalam tahap persiapan
karena tidak satupun dari keempatnya mengindikasikan
bahwa telah terjadi perubahan.
Contoh:
• Saya akan mencari cara agar bisa datang ke
Puskesmas setiap hari untuk berobat.
• Saya berjanji akan mendapatkan pekerjaan tersebut.
• Saya jamin saya akan mulai mengurangi rokok.
Pembicaraan mengenai Menggerakkan
Perubahan - Mobilizing Change Talk (2)
Ungkapan siap melangkah (Activation) adalah
ungkapan yang mengindikasikan adanya kesiapan dan
kesediaan melakukan suatu tindakan tetapi belum
dilaksanakan.
Contoh:
•Saya bersedia berbicara dengan pasangan saya
tentang status HIV saya.
•Saya sudah mempersiapkan diri untuk menyelesaikan
pengobatan TB
Pembicaraan mengenai Menggerakkan Perubahan -
Mobilizing Change Talk (3)
Melangkah (Taking steps) adalah ungkapan yang
mengindikasikan bahwa pasien telah melakukan tindakan ke
arah perubahan.
Contoh:
•Saya sudah bicara dengan atasan tentang pengobatan
yang saya jalani.
•Saya sudah memasang alarm untuk mengingatkan saya
minum obat TB dan jadual ambil obat TB ke puskesmas
•Saya sudah membuang sisa rokok saya yang ada di
rumah
B. Perlawanan (Resistensi)
Cara – cara mengatasi perlawanan yang
bisa dilakukan petugas kesehatan
1. Bergulir bersama perlawanan
Hindari perdebatan dan cari tahu alasan mereka belum mau
berubah karena suatu alasan tertentu
Contoh:
Pasien : “Saya benci minum obat. Obat-obat ini membuat saya semakin
sakit dan saya tidak ingin meminumnya lagi”
Perawat : “Topik ini sepertinya sangat mengganggu ibu. Ada beberapa
keuntungan dengan teratur meminum obat ini. Ibu sendiri pernah
menyebutkan bahwa kesehatan ibu adalah hal yang penting bagi
keluarga ibu. Namun semua keputusan kembali pada ibu apakah ibu
ingin tetap melanjutkan pengobatan atau berhenti.”
Cara – cara mengatasi perlawanan yang bisa
dilakukan petugas kesehatan
c. Mengembangkan kesenjangan/mempertegas, mengarahkan pasien
untuk bisa lebih membuat keputusan tepat. Dengan memberikan
gambaran hasil yang bertolak belakang dan mempertimbangkan alasan-
alasan untuk membuat perubahan
Teknik untuk mengembangkan kesenjangan
dan bergerak ke arah perubahan dalam
membantu pasien
1. Mengeksplorasi Kekhawatiran Orang Lain
• Dalam kasus dimana pasien tidak melihat adanya kesenjangan dalam hidup mereka, satu
strategi yang dapat dilakukan adalah mengeksplorasi kekhawatiran orang lain mengenai
pasien. Ini sebaiknya dilakukan dalam bentuk keingintahuan.
Contoh :
“Menurut bapak, mengapa istri bapak sangat mengkhawatirkan kesehatan bapak?”
• Tujuannya adalah agar pasien melihat perspektif orang lain – dan harapannya akan timbul
pembicaraan mengenai perubahan.
Teknik untuk mengembangkan kesenjangan dan
bergerak ke arah perubahan dalam membantu
pasien
2. Menggali tujuan dan nilai
tandai hal yang terpenting bagi hidup anda di tabel berikut ini
Hal-hal yang penting bagi saya?
Mudah
Orangtuaku
Jadi menarik menyesuaikan
Hal-hal lain
Teknik untuk mengembangkan kesenjangan dan
bergerak ke arah perubahan dalam membantu
pasien
3. Identifikasi kesenjangan antara nilai Tindakan perlawanan
• Sementara menjelajahi nilai dan tujuan ini, kesenjangan dapat timbul. Respon petugas biasanya
adalah dengan mengkonfrontasi pasien.
Contoh :
“Bagaimana bapak bisa bilang bahwa keluarga bapak adalah hal terpenting sementara bapak tidak
mau minum obat teratur?”
• Ini adalah contoh dari refleks untuk meluruskan, dan dapat menimbulkan sikap membela diri serta
perlawanan.
Cara – cara mengatasi perlawanan yang bisa
dilakukan petugas kesehatan
1. Menangani Kesalah Pahaman
• Perselisihan merupakan tanda bahwa ada masalah dalam hubungan
kemitraan antara petugas kesehatan dengan pasien
• Perselisihan dapat terjadi dalam beberapa bentuk : defensif
(contoh : “ini bukan salah saya”)
• Pasien yang menanggap petugas kesehatan tidak peduli
(contoh : “dokter tidak peduli pada saya”; “dokter tidak punya
bayangan tentang hidup saya, apa yang saya alami.”)
Cara – cara mengatasi perlawanan yang bisa
dilakukan petugas kesehatan
2. Menangani Perselisihan
• Perselisihan juga dapat datang dari sisi petugas kesehatan, yang
merasa lelah, terganggu atau yang sangat ingin membantu pasien
namun malah terjatuh pada perangkap “ahli” atau “refleks
meluruskan”
• Strategi untuk menangani perselisihan kurang-lebih sama seperti
menangani pembicaraan mengenai sikap awal, yaitu dengan
refleksi. Strategi lainnya adalah meminta maaf atas
kesalahpahaman, melakukan afirmasi/peneguhan atau mengganti
fokus topik pembicaraan
Mendorong Perubahan dari Sikap Awal
Contoh:
•“Saya bisa saja menggunakan masker, walaupun tidak nyaman, belum
lagi saya harus membeli masker setiap hari yang akan menambah
pengeluaran saya.”
C. Memulai Pembicaraan mengenai Perubahan (Evoking
Change Talk)
Beberapa strategi yang dapat dilakukan
untuk memulai pembicaraan mengenai
perubahan:
•Contoh :
“Pada penggaris ini, ada skala 0 sampai dengan 10, untuk 0 artinya
“tidak yakin” dan 10 artinya “sangat yakin”, menurut anda seberapa
yakin anda untuk bisa minum obat teratur sampai tuntas?”
3. Menggambarkan hal yang bertentangan -
Querying extremes (baik dan buruk) - 1
Tanyakan pada pasien apa yang secara ekstrim apa yang
terjadi dari perubahan yang dilakukan.
Contoh:
•Apa yang paling anda pikirkan tentang kebiasaan terlambat
minum obat?
•Jika tidak minum sesuai dosis apa hal terburuk apa yayang
mungkin terjadi?
3. Menggambarkan hal yang bertentangan -
Querying extremes (baik dan buruk) - 2
Contoh :
•Jika anda bisa minum obat teratur dan menyelesaikan
pengobatan dengan tuntas, apa yang akan terjadi? Apa bedanya
dengan jika ada masih seperti sekarakonisi anda saat ini?
4. Belajar dari pengalaman yang lalu dan
merencanakan Langkah kedepan - 1
Contoh :
•Jika anda membuat keputusan untuk minum obat TBC secara
teratur, apa yang akan terjadi 1 tahun yang akan datang?
•Jika anda sembuh dari TBC apa yang terjadi pada diri anda 5
tahun kedepan dari sekarang?
Contoh :
Apa yang akan terjadi pada anda dalam 5 tahun
kedepan jika anda tidak berubah?
Bertahan (Resistance) – Sisi lain dari percakapan
mengenai perubahan
Bergulir bersama dengan sikap bertahan dari pasien
Respon terhadap pasien yang mempertahankan sikap
awal (Sustain Talk)
1. Merespon dengan
refleksi 1. Pertanyaan Terbuka
2. Menekankan Otonomi 2. Afirmasi
(peneguhan)
Pasien
3. Refleksi
3. Mengembangkan
Kesenjangan
1. Merespon dengan refleksi
• Merupakan cara termudah
Contoh:
Pasien: “saya tidak merasa perlu menggunakan masker saat sedang
sendiri di dalam kamar”
Petugas: “jadi menurut anda jika anda sedang sendiri di kamar maka
tidak akan menularkan kuman TB?”
Pasien: “saya tidak bilang tidak menularkan, maksud saya, kan tidak ada
orang lain di sekitar saya?”
2. Menekankan otonomi pasien
•“Saya lihat Anda tidak tertarik untuk mulai pengobatan sekarang – dan
itu adalah pilihan anda. Bila di masa mendatang anda berubah pikiran,
atau ingin mengajukan lebih banyak pertanyaan, saya ada di sini dan
saya selalu senang berbicara dengan anda.”
3. Mengembangkan Kesenjangan
Mudah
Orangtuaku menyesuaikan
Jadi menarik
Hal-hal lain
Terimakasih