Anda di halaman 1dari 21

Alur

Diagnosis TB
dan TB RO
Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta
Algoritma Pemeriksaan TBC
untuk pasien TB RO mengacu
kepada Permenkes No.67 tahun
2016 dan algoritma pengobatan
pasien TB RO

Pedoman Nasional
Tatalaksana TBC Resistan
Obat di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Fasyankes)
TBC Resistan Obat
Jumlah Dahak untuk
Pemeriksaan Diagnosis TB
⚫ dan
Jumlah dahak TBdiagnosis
untuk RO (TCM) adalah 2 dahak
berkualitas baik:
1. Satu dahak untuk diperiksa TCM
2. Satu dahak sebagai cadangan jika diperlukan
pemer ksaan ulangan, yaitu ct. jika hasil T C M
iindeterminate, invalid, error, no result atau
hasil Rif Resistan pada pasien dengan
resiko rendah TB RO
⚫ Pasien TB R O yang telah terkonfirmasi RR harus
diam 2 dahak
● bil
( SS/ SP ) unt uk pemeriksaan LPA da n uji kepekaan
TB .
Faktor Resiko TB
RO
◦ Resiko tinggi untukTB RO (kriteria High RiskTB
RO)
Yang masuk dalam kriteria ini adalah 9 kriteria
terduga TB RO
◦ Resiko rendah untukTB RO (kriteria LowRiskTB
RO) Yang masuk dalam kriteria ini
adalah terduga TB termasuk terduga TB anak, TB
dari pasien DM, terduga
TB dari ODHA.
Kriteria High Risk TB RO (9
1. Kriteria)
Pasien TB gagal pengobatan Kategori 2
2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan
pengobatan
3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar
serta menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua minimal selama
1 bulan
4. Pasien TB gagal pengobatan kategori 1
5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tidak konversi
6. Pasien TB kasus kambuh (relaps), kategori 1 dan kategori 2
7. Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up (lalai berobat/default)
8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB RO
9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respons secara klinis maupun bakteriologis
terhadap pemberian OAT (bila penegakan diagnosis awal tidak menggunakan
Pemeriksaan Diagnosis TB RO
High risk TB RO Ket:
(1) Hasil pemeriksaan ke-1
2 dahak (2) Hasil pemeriksaan ke-2
Pemeriksaan
1TCM
dahak (1)

TB, Rif Res TB, Rif Sen Neg Invalid/no result/error Indeterminate
1 dahak

Ulangi
TCM 1x
(2)

TB, TB, Neg Invalid/no result/error Indeterminate


• LPA Lini dua
Rif Res Rif Sen
• Uji Kepekaan
TCM tdk boleh diulang lagi

Tindak lanjut hasil


pemeriksaan TCM
di slide selanjutnya

*) pengulangan TCM dilakukan di fasyankes TCM sebelum pasien di rujuk ke fasyankes / balkes
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
TCM
Hasil
High Risk Hasil
Pemeriksaa TB RO Pemeriksaan
Hasil Akhir Terapi pengobatan
TC M ke-2
n TC M ke-
1
Invalid / no Rif Res Rif Res TB RO
result / Rif Se n Rif Se n TB SO
error Negatif Negatif Terapi pengobatan lain
Indet Indet Keputusan pengobatan oleh TAK
Invalid Invalid/no result/error Keputusan pengobatan oleh TAK
/ no
result/
er ror
Indeterminate Rif Res Rif Res TB RO
Rif Se n Rif Se n TB SO
Negatif Indet Keputusan pengobatan oleh TAK
Indet Indet Keputusan pengobatan oleh TAK
Invalid / no Indet Keputusan pengobatan oleh TAK
8

Tindak lanjut keputusan pengobatan oleh


TAK
⚫ Keputusan pengobatan TB oleh TAK, perlu pertimbangan hal
sebagai berikut :
1.TCM ke-3 tidak diperbolehkansesuai ketentuan
Program TB, pengulanganhanya diperbolehkan 1 kali
2. Biakan  Jika pasien diobati dengan SO dan
mempertimbangkan
pengobatan TB untuk dilakukan pemeriksaan TAK pembiayaa
pemeriksaan
biakan, biakan tidak ditanggung oleh ProgramTB n
3. Telusuri kembali riwayat pengobatan pasien – pastikan tidak ada riwayat
pengobatan sebelumnya atau tidak ada kontak dengan pasien TB RO.
Pertimbangkan pengobatansebagai TB SO atauTB RO
Diagnosis TB RO pada Kriteria Low
Risk
Pada kelompok low risk TB RO yaitu terduga TB, TB an ak , TB pada pasien
HIV
dengan hasil RR maka wajib dilakukan pengulangan pemeriksaan TC M di
fasyankes TC M sebanyak 1 (satu) kali menggunakan dahak baru berkualitas
baik dengan ketentuan sebagai berikut:

* Ji k a hasil TC M kedua (ulangan) adalah:


a. Rif Res : Keluark an hasil k ed u a n y a  diobati sebagai TB RO
b. Rif Se n : keluarkan hasil keduanya  diobati sebagai TB S O
c . Neg/In d etermin ate/E r ror/No R esult : Tida k diperbole hk a n
p e ngulangan TC M la gi , keluarkan hasil pemeriksaan keduanya

(hal tersebut disebabkan karena keterbatasan alat TC M , di ma n a pada hasil Rif


Re s pada kelompok risiko rendah/low risk TB RO memiliki Positive Predictive
Value /PPV yang rendah yaitu 60 - 70 %.
Pemeriksaan Diagnosis TB RO
Low risk TB RO Ket:
(1) Hasil pemeriksaan ke-1
2 dahak (2) Hasil pemeriksaan ke-2
Pemeriksaan
1TCM
dahak (1)

TB , R if R es TB, Rif Sen Neg Invalid/no result/error Indeterminate


1 dahak

Ulangi Ulangi
TCM 1 x (2) TCM 1x (2)

Invalid/
TB, Negatif/Invalid/ TB, TB, Neg no result/ Indet
TB, Indet
Rif Res no result/ Rif Res Rif Sen error
Rif Sen
error

TCM tdk boleh diulang lagi TCM tdk boleh diulang lagi

Tindak lanjut hasil Tindak lanjut hasil


pemeriksaan TCM pemeriksaan TCM
di slide selanjutnya di slide selanjutnya

*) pengulangan TCM dilakukan di fasyankes TCM sebelum pasien di rujuk ke fasyankes / balkes layanan TB RO
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
TCM
Low Risk TB RO
Hasil Hasil
Pemeriksaa Pemeriksaa Hasil Akhir Terapi pengobatan
n n
TC M TC M
ke-1 ke-2
Rif Res Rif Res TB RO
Rif Se n Rif Se n TB SO
Rif Res Indet MTB Pos TB SO
Negatif /Invalid MTB Pos TB SO
/no result/error
Rif Res - Keputusan pengobatan oleh
TAK
Rif Se n Rif Se n TB SO
Invalid/no result
Negatif Negatif Terapi pengobatan lain
/error
Indet MTB Pos, indet (Rif ?) TB SO
Invalid/no result Invalid/no result/error Keputusan pengobatan oleh
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
TCM
Low Risk TB RO (lanjutan)
Hasil Hasil
Pemeriksa Pemeriksaa Hasil Akhir Terapi pengobatan
an TC M n
ke-1 TC M
ke-2
Indeterminate Rif Res Rif Sen TB SO
Rif Se n Rif Se n TB SO
Negatif Indet TB SO
Indet Indet TB SO
Invalid / no result Indet TB SO
/error
Pemeriksaan TCM untuk spesimen non
dahaknon- dahak :
⚫ Spesimen
1. cairan serebrospinal (CSF),
2. jaringan biopsi
3. kelenjar getah bening.

⚫ Bilasan lambung (gastric lavage), aspirasi cairan lambung (gastric


aspirate) diperbolehkan pada terduga TB anak yang tidak dapat
berdahak / tidak dapat dilakukan induksi sputum.

⚫ Pemeriksaan spesimen non- dahak hanya dilakukan di laboratorium


yang memiliki BS C (Biosafety C abinet) dan menggunakan bio-
containmen t sentrifus untuk menjamin keamanan petugas 
menghindari terhirupnya aerosol saat pengelohan spesimen oleh
petugas
Pemeriksaan TCM untuk spesimen non
dahak
a. Dilarang mengerjakan TCM pada cairan pleura (sensitivitas
rendah (43,7%) (SE Direktur P2PML No:PM.01.03/1/759
2018).
b. Sampel feses hanya dilakukan untuk terduga/pasien anak
(Petunjuk Teknis pemeriksaan TB menggunakan Tes Cepat
Molekuler /2017). Namun berdasarkan rekomendasi Pokja TB
anak, meminta agar sampel feses tidak dikerjakan dahulu
untuk pemeriksaan TCM (menunggu hasil piloting
pemeriksaan TCM dengan sampel feses pada anak).
PENEMUAN PASIEN TB RESISTAN
OBAT
Jenis Resistansi terhadap Obat Antituberkulosis
a. Mono resistansi: resistan terhadap salah satu OAT lini pertama
b. Poli resistansi: resistan terhadap lebih dari satu OAT lini pertama
c. Multi drug resistan: resistan terhadap INH dan Rif dengan atau tanpa
OAT lini pertama lainnya
d. Pre-XDR: TB MDR disertairesistansi terhadapsalah satu golongan
obat fluorokuinolon ATAU salah satu OAT injeksi lini kedua
e. XDR: TB MDR disertai resistansi terhadap salah satu golongan
obat fluorokuinolon DAN salah satu OAT injeksi lini kedua
f. TB RR: resistan terhadap Rif (dalam bentuk monoresistan, poli resistan TB
MDR, TB XDR) dengan atau tanpa resistansi terhadap OAT lainnya
Alur teknis pengiriman pemeriksaan LPA lini dua
Konfirmasi RR dari TCM Pasien TB RO

Ambil 2 dahak berkualitas baik (dahak SS


dengan interval minimal 1 jam /PS)

1 dahak 1 dahak

Laboratorium LPA Laboratorium CDST

Pengelompokkan
rujukan

• Kelompok 1: Lab DST lini 1,2 dan LPA berada di 1 (satu) lab
• Kelompok 2: Lab DST lini 1 terpisah dengan lab DST lini 2 dan LPA
• Kelompok 3: Lab DST lini 1,2 terpisah dengan Lab LPA
Penting untuk
diperhatikan
Faktor resiko tinggi (high) atau rendah (low) untuk kejadian TBC
RO
berbeda dengan hasil pemeriksaan yang keluar dari mesin TCM.

Semikuantitatif

Hasil pemeriksaan Very low/Low/Medium/High yang berasal dari TCM


mengindikasikan jumlah kandungan bakteri dalam sampel yang diperiksa
(semikuantitatif).

Pengulangan TCM didasarkan pada faktor resiko untuk kejadian TBC RO


dan bukan dari jumlah kandungan bakteri dalam sampel yang diperiksa.
Kriteria terduga TBC
Monoresistan INH

 Pasien TBC yang Riwayat


memiliki
pengobatan sebelumnya (kambuh, gagal
PENEGAKAN pengobatan, LTFU, tidak konversi)
DIAGNOSIS TBC dengan hasil pemeriksaan TCM yaitu
MONORESISTA MTB Pos Rif Sensitif merupakan terduga
N INH
TBC Monoresisten INH yang selanjutnya
akan diperiksakan pemeriksaan uji
kepekaan terhadap INH
ALUR DAN
PENEGAKAN
DIAGNOSIS TB
MONORESISTA
N INH

(SE) Direktur
Jenderal P2P
Nomor HK.
02.02/III.I/936/2021
ALUR RUJUKAN PEMERIKSAAN
KEPEKAAN INH

Terduga TBC dilakukan pemeriksaan TCM. Pada terduga TBC yang


memiliki riwayat pengobatan dengan hasil TCM Rif Sen dilakukan
pemeriksaan uji kepekaan INH (LPA Lini 1)

Jumlah sampel yang dibutuhkan untuk pemeriksaan LPA lini 1 adalah 2


(dua) dahak yaitu Sewaktu-Sewaktu, Sewaktu – Pagi maupun Pagi –
Sewaktu, dengan jarak 1 jam dari pengambilan dahak pertama ke
pengambilan dahak kedua.

Permohonan pada SITB dilakukan sekaligus (LPA lini 1 dan lini 2) dari
faskes pengirim ke faskes LPA

Lab rujukan LPA akan memeriksakan LPA lini 2 jika terbukti ada resistensi
INH
20
● Pengiriman spesimen dahak untuk pemeriksaan LPA ke
Mikrobiologi UI
● Pengiriman spesimen dahak untuk pemeriksaan
BTA dan DST ke BBLK Jakarta

Anda mungkin juga menyukai