Anda di halaman 1dari 13

Kerajaan Majapahit

Nama Kelompok
Septian Dwi Sheva Zaidane
01 Putra
X-TITL 3 / 34 02 Wahyudi
X-TITL 3 / 35

03 Yusril Wahid
X-TITL 3 / 36
Kitab Peninggalan Kerajaan
● Kitab Negarakertagama
Majapahit
Kakawin Nagarakretagama, atau juga disebut dengan nama
Kakawin Desyawarnana, karya Empu Prapañca bisa
dikatakan merupakan kakawin Jawa Kuno yang paling
termasyhur. Kakawin ini adalah yang paling banyak diteliti
pula. Kakawin yang ditulis tahun 1365 ini, pertama kali
ditemukan kembali pada tahun 1894 oleh J.L.A. Isinya
menguraikan kisah keagungan Prabu Hayam Wuruk
khususnya dan keagungannya negara Majapahit pada
umumnya. Disisi lain juga menguraikan kebesaran raja-raja
leluhurnya.
Prasasti Peninggalan Kerajaan
Majapahit
● Prasasti Sukamerta
Prasasti Sukamerta juga dikenal sebagai Prasasti Raden
Wijaya adalah prasasti yang berangka tahun 1208 Saka
atau 1296 M. Prasasti ini berisi tentang penganugerahan
sima kepada Petinggi Desa Sukamerta yang telah
membantu pelarian Raden Wijaya hingga sampai ke
Sumenep untuk bertemu Aria Wiraraja. Prasasti ini juga
menceritakan tentang Raden Wijaya yang memperistri 4
putri Kertanagara sekaligus. Terdapat juga cerita
penobatan Jayanagara, putra mahkota Raden Wijaya,
sebagai raja muda di Daha (Kediri) pada 1295 M. Prasasti
ini ditemukan di Gunung Penanggungan, Jawa Timur.
Arca peninggalan Kerajaan
● Arca Ratu Suhita
Majapahit
Arca yang dilabeli nama Suhita itu tentu memiliki nilai penting,
yaitu salah satu arca perwujudan seorang ratu besar yang pernah
memerintah Kerajaan Majapahit. Tak ayal, arca itu sedang diajukan
sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional oleh Tim Registrasi
Nasional.
Raja-Raja dari Majapahit
Raden Wijaya (1293-1309 M)

Sri Jayanagara (1309-1328 M)

Tribhuwana Tunggadewi (1328-1350 M)

Hayam Wuruk (1350- 1389 M)

Wikramawardhana (1389-1429 M)

Dyah Ayu Kencana Wungu (1429-1447 M)

Prabu Brawijaya I (1447-1451 M)

Prabu Brawijaya II (1451-1453 M)

Prabu Brawijaya III (1456- 1466 M)

Prabu Brawijaya IV (1466-1468 M)


01 Sistem Sosial
Sistem Sosial Kerajaan Majapahit
Dikerajaan Majapahit mengenal sistem kasta seperti di India, karena
kerajaan ini bercorak Hindu. Namun sistem kasta di kerajaan Majapahit
hanya bersifat teoritis saja dalam kehidupan Istana. Seperti yang kita
ketahui, terdapat empat kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisaya dan
Sudra. Namun terdapat golongan lain di luar lapisan tersebut, yaitu
Candala, Melccha, dan Tuccha. Golongan tersebut merupakan orang-
orang terbawah dari lapisan sosial masyarakat di kerajaan Majapahit. 
Brahmana adalah kaum pendeta, kesatria merupakan keturunan raja atau
pewaris raja, waisya terdiri dari pedagang dan orang-orang yang
menggeluti bidang pertanian dan peternakan, sedangkan kaum Sudra
adalah budak.
02
Sistem Politik
Kehidupan politik kerajaan Majapahit
sudah teratur dengan baik. Majapahit
menjalin hubungan dengan kerajaan-
kerajaan lain di luar Nusantara, seperti
dengan kerajaan China, Champa, Siam dan
Kamboja. Hal ini dibuktikan dari beberapa
sumber yang menyebutkan bahwa pada
tahun 1370 hingga 1381, kerajaan
Majapahit telah mengirimkan beberapa
kali utusan persahabatan ke kerajaan di
China (Tiongkok)
Sistem
Ekonomi
kehidupan masyarakat di bidang
ekonomi sudah mengalami
perkembangan ke arah kemajuan, di
mana mata pencaharian mulai
bervariasi, tidak hanya mengandalkan
bidang pertanian saja. Penduduk yang
bermata pencaharian di luar pertanian
semakin meningkat. Seperti pengrajin
emas, penjual minuman, tukang
daging, dan pengrajin perak.
TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai