Mazhab Shahabi dan

Sadzudzariah
And here your subtitle.
 Hello Peeps!
● Rahmita Dinda Ramayani ● Salma Nurghaida
● Rissa Aulia Putri ● Suci Ramadhani
● Rizqy Nurkholiq ● Wilyan Zuhdi
● Pachmi Palah
● Yuni Julianti
PENGERTIAN MAZHAB SHAHABI DAN
SADZUDZARIAH
• Mazhab Shahabi

Beberapa literatur yang menjelaskan hakikat mazhab shahâbi, dapat

dirumuskan arti mazhab shahâbi itu secara sederhana, yaitu: Mazhab shahâbi
adalah fatwa sahabat secara perseorangan.

Rumusan sederhana tersebut mengandung tiga pembahasan, yakni:

1. Penggunaan kata Fatwa
2. Fatwa tersebut disampaikan oleh nabi
3. Penggunaan kata perseorangan pada kedua definisi diatas.
 • Mazhab Sadzudzariyah

Mmm, can I fit in?...

● Saddudz dzarî'ah terdiri atas dua perkara yaitu
saddu dan dzarî'ah. Saddu berarti penghalang,
hambatan atau sumbatan, sedangkan dzarî'ah
berarti jalan. Maksudnya, menghambat atau
menghalangi atau menyumbat semua jalan
yang menuju kepada kerusakan atau maksiat.
Tujuan penetapan hukum secara saddudz dzarî'ah ini
ialah untuk memudahkan tercapainya kemaslahatan
atau jauhnya kemungkinan terjadinya kerusakan,
atau terhindarnya diri dari kemungkinan perbuatan
maksiat. Hal ini sesuai dengan tujuan ditetapkan
hukum atas mukallaf, yaitu untuk mencapai
kemaslahatan dan menjauhkan diri dari kerusakan.
Dasar dan Kehujjahan
• Mazhab Shahabi
1. Ulama Yang Menerima Sebagai Hujjah

2. Ulama Yang Menolak Sebagai Hujjah

• Mazhab Sadzudzariyah

Al qur’an dan Hadist sendiri menjadi landasaran atau dasar hukum dari Saddudz dzari’ah . Q.S Al-An’am ayat
108. Ayat lainnya pula menjelaskan tentang wanita yang menghentakkan kakinya sehingga terdengar
gemerincing gelang kakinya.
Pembagian Mazhab Shahabi dan
Sadzudzariyah
● Mazhab Shahabi
Menurut Abu Zahrah (1957), fatwa sahabat dapat terbagi menjadi 6 bentuk,
yakni:

● Mazhab Sadzudzariyah
Menurut perspektif Ibn Qayim, melihat dampak besar dan kecilnya yang
ditimbulkan terhadap kerusakan (mafsadat), sadzudzariah dibedakan
menjadi empat macam, yaitu:
 Kaidah mazhab Shahabi dan Sadzudzariyah

01 02 03
Apabila para sahabat berselisih dalam suatu
Pendapat sahabat yang tidak ada Pendapat sahabat sekiranya masalah, maka dikembalikan ke asal (al-
nash tentang itu, menjadi hujjah terkenal (mashur), dan tidak Qura’n dan al-sunnah); dan pendapat
apabila sekiranya tidak bertentangan dengan pendapat sebagian sahabat tidak kedepankan
berlawanan dengan yang lainya. lainya, maka menjadi Ijmak dan (didahulukan) atas sebagian yang lainya.
hujjah.

04 05
Apabila para sahabat berbeda pendapat pada Sahabat lebih tahu dengan hadis
satu masalah yang terpecah dalam dua pendapat, yang ia riwayatkan
maka pendapat yang ada salah satu khulafa al- dibandingkan dengan yang
rasyidin adalah lebih rajih (lebih kuat)
dibandingkan dengan yang lain.
lainya.
06
Apabila seorang sahabat berbeda pendapat
dengan yang ia riwayatkan, maka yang
diambil adalah apa yang ia riwayatkan
bukan pada pendapatnya.
Kaidah Sadzudzariyah
Ada beberapa kaidah sad al-dariah yang yang telah dikembangkan oleh
para ulama yang dihimpun, yakni:
Kesimpulan..

― Irene M. Pepperberg
 Th a n k y o u !
ha ve an y q uestions?
Do you

en you r mic , sweety<3

Please op

THA
NK
YOU