Anda di halaman 1dari 10

Ijma’

- Resti Rienita Wahyuni


- Rifan Shohibul Wafa
- Rihhadatul Aisy
- Rina Isti Yuniarsih
- Sulistina Supriatni
- Tsanni Endah Dianti
- Tsulis Zakiyyatun Nufus
- Windi Aimar Noersy
Bahasan Pokok
01. 02. 03.
Latar belakang Pengertian Ijma’ Syarat Ijma’

04. 05. 06.


Rukun Ijma’ macam Ijma’ Kemungkinan
diadakan sidang

07.
Kesimpulan
Latar Belakang
Ijma merupakan metode yang di tetapkan para ulama mujtahidin dalam
menyelesaikan atau menetapkan hukum. Seiring berkembangnya zaman
banyak persoalan baru yang muncul dan akan dihadapkan dengan persoalan
hukum yang belum ditentukan sebelumnya atau bahkan belum ditemukan
dalam nash Al-Qur’an maupun dalam As-Sunnah sehingga perlu adanya Ijma
berupa kesepakatan untuk mencari jalan keluar dari permasalahan-
permasalahan yang baru ditemui tersebut.
01.
Pengertian Ijma’
Syarat-Syarat Ijma’

Adanya Setelah
Para Mujtahid wafatnya
kesepakatan
Rasulullah
Rukun Ijma’
1. 2.
Pada terjadinya Sepakat atas
peristiwa itu, hukum syar’I,
mujtahid berjumlah tentang suatu
lebih dari seorang peristiwa

3. 4.
Menetapkan kesepakatan
Ada kesepakatan dari semua Mujtahid
terhadap suatu Hukum.
Macam-macam Ijma’

Ijma’ Shahih Ijma’ Sukuti


Kemungkinan diadakan
sidang Ijma’
1. Kata Ijma secara bahasa berarti kebulatan tekad terhadap
suatu persoalan atau kesepakatan mengenai permasalahan

2. Syarat ijma ada tiga yaitu adanya kesepakatan, para mujtahid,


dan setelah wafatnya Rasulullah.

3. Rukun ijma yaitu pada terjadinya peristiwa itu, mujtahid itu


jumlahnya lebih dari seorang, atas hukum syar'i, tentang
suatu peristiwa. Selu ruh mujtahid Muslimin itu pada waktu
terjadinya itu mengalihkan pan dangan dari negerinya, atau
bangsanya, atau golongannya, ada kesepakatan itu dimulai,
menetapkan kesempatan dari semua mujtahid terhadap
suatu hukum.

—Someone Famous
4. Macam-macam ijma yaitu ijma sukuti dan ijma sharih
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai