0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan6 halaman
Metode alokasi langsung digunakan untuk mengalokasikan biaya departemen jasa secara langsung ke departemen operasi tanpa mempertimbangkan jasa yang diberikan ke departemen lain. Metode ini paling sederhana dan umum digunakan ketika jasa hanya dinikmati oleh departemen produksi. Contoh kasus menjelaskan pengalokasian biaya listrik dan pemeliharaan mesin CV HAM ke departemen produksinya berdasarkan proporsi pengg
Metode alokasi langsung digunakan untuk mengalokasikan biaya departemen jasa secara langsung ke departemen operasi tanpa mempertimbangkan jasa yang diberikan ke departemen lain. Metode ini paling sederhana dan umum digunakan ketika jasa hanya dinikmati oleh departemen produksi. Contoh kasus menjelaskan pengalokasian biaya listrik dan pemeliharaan mesin CV HAM ke departemen produksinya berdasarkan proporsi pengg
Metode alokasi langsung digunakan untuk mengalokasikan biaya departemen jasa secara langsung ke departemen operasi tanpa mempertimbangkan jasa yang diberikan ke departemen lain. Metode ini paling sederhana dan umum digunakan ketika jasa hanya dinikmati oleh departemen produksi. Contoh kasus menjelaskan pengalokasian biaya listrik dan pemeliharaan mesin CV HAM ke departemen produksinya berdasarkan proporsi pengg
Firdayanti P10118102 Krisdayanti P10118108 Raddinda Mutmainna P10118120 Sasfira Yulianti P10118138 Zahwa Yumita P10118150 Suci ramdayani P10118156 Metode Langsung (Metodh Direct Allocation)
Metode ini paling banyak digunakan karena lebih sederhana
dibanding dengan metode lainnya. Dalam metode ini, biaya-biaya yang terjadi di departemen jasa dialokasikan secara langsung ke departemen operasi tanpa memperhatikan jasa yang diberikan ke departemen jasa lainnya. 1. Metode alokasi langsung (direct alocation method)
Dalam metode ini, BOP departemen jasa dialokasikan ke
tiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya. Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departemen jasa hanya dinikmati/dimanfaatkan oleh departemen produksi, dan tidak ada departemen jasa lain yang memakai jasa tersebut (Departemen Jasa tidak memakai jasanya). Contoh kasus: CV HAM mengolah produknya melalui dua departemen Metode Alokasi langsung produksi yakni departemen proses 1 dan proses 2, dan ditunjang oleh dua departemen jasa yaitu departemen jasa listrik (X) dan departemen jasa pemeliharaan mesin (Y). Seluruh tenaga listrik dan pemeliharaan mesin sepenuhnya digunakan oleh departemen produksi dengan proporsi:
Perkiraan besarnya BOP untuk masing-masing departemen
adalah :
Tentukan BOP Dianggarkan setelah alokasi dengan
menggunakan metode alokasi langsung! 1. Jasa X 2. Jasa Y BOP departemen jasa X sebanyak Rp BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 30.000.000 seluruhnya dialokasikan ke 60.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing departemen produksi masing-masing departemen produksi dengan proporsi masing-masing dengan proporsi masing-masing: Departemen Proses 1 = 30% x Rp Departemen 1 = 25% x Rp 60.000.000 = 30.000.000 = Rp 9.000.000,- Rp 15.000.000,- Departemen Proses 2 = 35% x Rp Departemen 2 = 40% x Rp 60.000.000 = 30.000.000 = Rp 10.500.000,- Rp 24.000.000,- Departemen Proses 3 = 35% x Rp Departemen 3 = 35% x Rp 60.000.000 = 30.000.000 = Rp 10.500.000,- Rp 21.000.000,- Total = Rp 30.000.000,- Total = Rp 60.000.000,-