Anda di halaman 1dari 31

Prinsip Penggunaan Antibiotik

pada
Bedah Digestif

Damar Nirwan Alby


2006626576
Bedah Saraf
Pemakaian Antibiotik
• Pemilihan antibiotik yang optimal dalam aspek tipe, dosis, dan durasi
untuk mendapatkan luaran klinis terbaik dan mencegah infeksi
dengan toksisitas minimal dan dampak resistensi minimal

Doron S, Davidson LE. Antimicrobial stewardship. Mayo Clin Proc. 2011;86(11):1113-1123. doi:10.4065/mcp.2011.0358


HPB:

• coagulase-negative staphylococci seperti S.


epidermidis
• bakteri anaerob

Patogen pada
Gaster, duodenum, dan usus halus

• coagulase-negative staphylococci

pembedahan • Streptococcus
• Oropharingeal anaerob bacteria

Kolon, rectum, appendiks

• coagulase-negative staphylococci seperti S.


epidermidis
• bakteri anaerob
Antibiotik yang digunakan berspektrum
sempit, indikasi ketat, dosis memadai, durasi
pemberian tidak berlebihan

Penggunaan Antibiotik empiris diperbolehkan dengan


evaluasi klinis setelah 3 hari, setelahnya

antibiotik dapat dilakukan streamlining atau


deescalation

Optimasi dosis dilakukan dengan


mempertimbangkan kondisi klinis pasien,
kuman penyebab, letak infeksi dan PK/PD
antibiotik
Kategori antibiotik berdasarkan tujuan
pemberian

Antibiotik profilaksis (P) Antibiotik empiris (E) Antibiotik definitive (D)

• Untuk jenis operasi


• Mengatasi infeksi • Untuk mengatasi
bersih dan bersih
yang belum jelas infeksi yang sudah
tercemar
penyebabnya diketahui jenis
• Harus diikuti dengan mikroba penyebabnya
kultur jaringan dan pola resistensinya
Prinsip pemilihan antibiotik profilaksis
• Antibiotik berdasarkan patogen pada lokasi operasi dan pola
resistensi lokal
• Pilih antibiotik dengan spektum sempit, toksisitas rendah, dan bukan
untuk tujuan terapeutik
• Antibiotik dengan half-life cukup panjang untuk memenuhi kebutuhan
selama operasi
Rute pemberian
• Antibiotik profilaksis harus diberikan secara IV
Waktu pemberian
• Diberikan 30 – 60 menit sebelum insisi kulit
• Antibiotik tertentu seperti vankomisin dan fluoroquinolone diberikan
1 – 2 jam sebelum insisi
• Antibiotik diberikan oleh dokter anestesi, sebagai persiapan adverse
effect
Dosis dan pengulangan
• Dosis mengikuti panduan lokal
• Dilakukan pengulangan jika:
• Perdarahan intraop >1500 ml
• Durasi operasi >3 jam dan/atau perdarahan >1500 ml, dosis tambahan 50%
dalam rentang 4 jam
Aminoglikosida
e.g. Gentamycin, Amikacin
Bacterisidal
Efektif terhadap bakteri Gram negative
Berikatan pada 16s rRNA dan ribosom 30s  menghambat translasi mRNA
Absorpsi gastrointestinal minimal

Nitroimidazole

Pilihan e.g. Metronidazole


Bacterisidal

Antibiotik Mencegah sintesis protein dengan merusak ikatan DNA


Bakteri anaerobic dan protozoa

Cephalosporin (generasi III)


e.g. Cefoperazone, Cefotaxime, Ceftazidime
Inaktivasi penicillin-binding protein pada dinding sel  mengganggu cross-
linkage peptidoglycan
Gram positive, antipseudomonas (Ceforperazone)
+ Sulbactam  beta-lactamase inhibitor
Krause KM, Serio AW, Kane TR, Connolly LE. Aminoglycosides: An Overview. Cold Spring Harb Perspect Med. 2016;6(6):a027029. Published 2016 Jun 1. doi:10.1101/cshperspect.a027029
Chaves BJ, Tadi P. Gentamicin. [Updated 2020 Jul 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557550/
Fluoroquinolones
e.g. Ciprofloksasin, Ofloksasin
Bactericidal
Menghambat DNA gyrase dan topoisomerase --> mencegah
replikasi DNA bakter
Aerobik, Gram negatif
Pilihan Carbapenem
Antibiotik e.g. Meropenem
Gram positif, Gram negative aerobic dan anaerobik
Mengikat reseptor PBP

National Center for Biotechnology Information (2021). PubChem Compound Summary for CID 441130, Meropenem. Retrieved February 9, 2021 from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Meropenem.
Thai T, Salisbury BH, Zito PM. Ciprofloxacin. [Updated 2020 Sep 29]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535454/
Rekomendasi Antibiotik
Departemen Medik Ilmu Bedah. Panduan
Umum Terapi Antibiotik Rumah Sakit Pasien
Departemen Medik Ilmu Bedah. RSCM. 2019
Antibiotik
Profilaksis

Departemen Medik Ilmu


Bedah. Panduan Umum Terapi
Antibiotik Rumah Sakit Pasien
Departemen Medik Ilmu
Bedah. RSCM. 2019
Antibiotik
Empirik

Departemen Medik Ilmu


Bedah. Panduan Umum Terapi
Antibiotik Rumah Sakit Pasien
Departemen Medik Ilmu
Bedah. RSCM. 2019
Infeksi organ intraperitoneum

Terjadi akibat defek pada intraabdominal hollow viscus yang


menyebabkan kontaminasi mikroorganisme komensal dari
Infeksi intralumen ke peritoneum (secondary peritoneum) atau translokasi
bakteri ke sirkulasi yang akan menyebabkan infeksi sistemik
Intraabdomen Primary peritonitis (monomicrobial), secondary peritonitis
Komplikata (polymicrobial, bakteri komensal), tertiary peritonitis (bakteri pada
secondary peritonitis + mikroorganisme resisten, anaerob,
jamur/kapang)

Sindrom sepsis klinis yang disertai tanda dan gejala peritonitis


Prinsip penanganan:
• Pembedahan
• Fluid resuscitation

Penanganan antibiotik
Infeksi • Antibiotik empiris
Intraabdomen • Diberikan secara IV 1 jam setelah diagnosis tegak
• Evaluasi efektivitas antibiotik dalam 48 – 72 jam
Komplikata • AB inisial: antibiotik broad spectrum (aminoglikosida)
(2) • Pilihan antibiotik lain
• Meropenem, doripenem, imipenem-cilastatin (high risk IIK)
• Ertapenem (low risk IIK)
• Jangan menggunakan tigecycline untuk high risk IIK, hanya
gunakan untuk tigecycline untuk pasien dengan pathogen
resisten terhadap antibiotik lain
Antibiotik Diberikan 3 – 5 hari direkomendasikan pada low to moderate IIK

definitif
AB postoperasi tidak diperlukan untuk uncomplicated IIK (appendicitis
akut dan kolesistitis)

Evaluasi AB pada IIK persisten (keputusan untuk melnjutkan, mengganti


atau stop) dilakukan berdasarkan temuan klinis dan penunjang

Infeksi Antibiotik Antibiotik oral dengan bioavailabilitas tinggi dapat digunakan untuk
menggantikan AB IV
Intraabdomen oral

Komplikata
(3)
Antibiotik Metronidazole sebagai pilihan pertama, dikombinasikan dengan AB lain
sebagai terapi empiric
untuk
infeksi Jangan gunakan clindamycin sebagai AB untuk infeksi anaerob kecuali
anaeorob metronidazole tidak tersedia
Kasus
Ny. M, 28 th, 459-01-17
• Pasien dengan riwayat nyeri perut kanan pada 3 bulan yang lalu. Nyeri
dirasakan bertambah hebat dan dirasakan sampai ke pinggang disertai
mual dan muntah. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Tidak ada riwayat
kuning dan demam. Pasien berobat ke RS Harum dan dirujuk untuk USG
Abdomen ke RS Hermina Galaxy karena keterbatasan fasilitas. Dari hasil
USG ditemukan batu empedu. Pasien memilih berobat ke RS Primaya
dan disarankan untuk operasi laparoskopi kolesistektomi, karena ingin
memakai BPJS pasien kemudian dirujuk ke RSCM.
• Pasien sempat direncanakan untuk operasi elektif di bulan Februari
2022 namun tertunda karena positif COVID-19. Saat ini tidak ada
keluhan nyeri perut, mual atau muntah, dan BAB.
Pemeriksaan fisik
• KU: tampak sakit ringan • Mata konjungtiva tidak anemis,
• Kesadaran compos mentis
sklera tidak ikterik
• TD 110/60 mmHg • Paru suara paru vesikuler di kedua
• HR 68 x/menit lapang paru
• RR 16 x/menit • Jantung bunyi jantung S1 dan S2
• Suhu 36,5C reguler, tidak terdengar murmur
• SpO2 99% on O2 room air
maupun gallop
• TB 172 cm • Ekstremitas akral hangat, CRT <2"
• BB 67 kg
• IMT 23,1 kg/m2
Status Lokalis
Abdomen
• I: datar
• A: bising usus positif
• P: datar, supel, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada defans
• P: timpani
Laboratorium (5/3/2022)
• DPL 10.9/33.4/4100/194.000
• OT PT 22/24
• UR CR 10.7/0.50
• PT APTT 0.9x/1.2x
• E 134/3.1/99.9
• PCR 0.08
• CRP 16.7
Toleransi Operasi
Toleransi Hematologi: Ringan Toleransi Hematologi: Sedang
Hb >10, trombosit >150.000, PT/aPTT risiko pneumonia: 1,19%
dalam batas normal risiko gagal napas: 2,2%
Ariscat : 32 (intermediate)
Toleransi Kardiologi: Ringan
No emergency procedure Toleransi Metabolik-Endokrin:
No active cardiac condition Ringan
Intermediate risk surgery Elektrolit, ur/cr, gds, OT/PT normal
METS > 4
RCRI 0.4%
Toleransi Anestesi
• Penyakit sistemik ringan
• ASA 2
• Post op Ruangan
USG
29/11/2021
• A/
• Kolesistolitiasis Simptomatik (kolik bilier)

• P/
• Pro laparoskopi kolesistektomi
Antibiotik
Profilaksis

Departemen Medik Ilmu


Bedah. Panduan Umum Terapi
Antibiotik Rumah Sakit Pasien
Departemen Medik Ilmu
Bedah. RSCM. 2019
Antibiotik
Empirik

Departemen Medik Ilmu


Bedah. Panduan Umum Terapi
Antibiotik Rumah Sakit Pasien
Departemen Medik Ilmu
Bedah. RSCM. 2019
Pemberian antibiotik
• TB 172 cm • Antibiotik profilaksis (30-60
• BB 67 kg sebelum insisi)
• Gentamisin 200 mg i.v.
• IMT 23,1 kg/m2 • Metronidazol 500 mg i.v.

• Klasifikasi luka*: Kelas II/Bersih


tercemar (clean contaminated)
• Risiko infeksi: 5-15%*

Anda mungkin juga menyukai