Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

Sindrom Steven Johnson

Nurul Asy'ariyah Ramli


C014212206

Residen
dr. Dwi Akta Fiani
IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. R.
No. RM : 01013684
Tanggal Lahir : 24 April 1989
Usia : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Maros
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : IRT
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Bercak merah pada hampir seluruh tubuh disertai
luka pada mata, bibir, dan kelamin yang dialami sejak 2 minggu
sebelum masuk RS disertai rasa nyeri.

• Riwayat penyakit sekarang : Awalnya muncul sedikit pada setiap


bagian tubuh kemudian bertambah banyak. Pasien memiliki
riwayat didiagnosis anxietas disorder sejak 2 bulan yang lalu dan
rutin minum obat Fluoxetine HCl 20 mg 2x1, clobazam +
haloperidol + vitamin B1 2x1 dan beneuron 1x1. Setelah
meminum obat-obatan tersebut pasien mengeluhkan mata dan
bibir bengkak disertai rasa gatal. Pasien tidak ada riwayat
pengobatan untuk keluhan ini. Kemudian 2 minggu sebelum masuk
rumah sakit bercak merah meluas ke hampir seluruh bagian tubuh,
timbul gelembung berisi air, keluar cairan dari telinga, sesak napas,
nyeri tenggorokan dan demam naik turun tidak menentu
sepanjang hari. Kemudian pasien masuk RS Salewangan Maros dan
didiagnosis Sindrom Steven Johnson oleh dokter yang merawat.
ANAMNESIS
• Riwayat keluhan yang sama sebelumnya tidak ada.
• Riwayat keluarga dengan keluhan serupa tidak ada
• Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
• Riwayat hipertensi dan DM tidak ada
• Riwayat terapi sebelumnya di RS Salewangan Maros :
- IVFD RL 20 tpm
- Infus aminofluid 500 cc/12 jam
- Inj. Dexamethasone 1 amp/8 jam/IV
- Inj. Gentamisin 1 gr/12 jam/IV
- Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam/IV
- Inj. Ketorolac 1 amp/12 jam/IV
- Cetrizine 10 mg/24 jam/oral
- Fuson cream (oles p-s untuk luka)
- Kenalog cream (oles p-s untuk bibir dan vagina)
- Desoksimetason cream + vaseline alb (oles p-s untuk bercak merah)
PEMERIKSAAN FISIS

• Keadaan Umum : Sakit berat/Compos Mentis


• Tanda-tanda Vital
- TD : 100/70 mmHg - RR : 20x/menit
- HR : 62x/menit - Suhu : 36.4 C
PEMERIKSAAN FISIS

Status dermatologis
- Lokasi : generalisata
- Efflorosensi dan Lokasi :

Makula regio facialis,region colli, regio


hiperpigmentasi manus et pedis bilateral, regio
truncus, regio vagina
Krusta hitam regio facialis

Erosi pada regio facialis, regio colli, regio


manus bilateral
DIAGNOSIS

Diagnosis :
Steven Johnson Syndrome

Diagnosa Banding :
• Toxic Epidermal Necrolysis
• Erythema Multiforme
• Fixed Drug Eruption
TERAPI

● IVFD RL 20 tpm
● Inj. Dexamethasone 1 amp/12 jam/IV
● Inj. Gentamisin 40 mg/12 jam/IV
● Cetrizine 10 mg/24 jam/oral
● Fuson cream (oles p-s untuk luka)
● Kenalog cream (oles p-s untuk bibir dan vagina)
● Desoksimetason cream 30 gr + Vaseline alb ad 50 gr (oles p-s untuk bercak
merah)
● Virgin Coconut Oil oles pada vagina pagi dan sore
● Kompres NaCl 0.9% dingin pada lesi basah dan berkrusta 3 kali sehari selama
30 menit
DISKUSI
Sindrom Steven Johnson adalah Reaksi mukokutan akut yang
mengancam nyawa, ditandai dengan nekrosis epidermis yang luas
sehingga terlepas.
ETIOLOGI

• ebagian besar SSJ-NET disebabkan karena alergi obat. 


• Infeksi virus, pneumonia mycoplasma, dan imunisasi juga
dapat menyebabkan SSJ.

High Risk Lower Risk Doubtful Risk No Evidence of Risk

Allopurinol Acetic acid NSAIDs (eg, Corticosteroids Aspirin


Sulfamethoxazole diclofenac) Other NSAIDs (except Thiazide diuretics
Carbamazepine Cephalosporins Aspirin) Furosemide
Phenobarbital Quinolones Calcium channel
Nevirapine Macrolides blockers
Oxicam NSAIDs Beta Blocker
Angiotensi-converting
PATOGENESIS

Pada lesi SSJ terjadi reaksi sitotoksik sitokin terlibat dalam pathogenesis penyki


terhadap kertainosit sehingga t ini,IL-6, TNF-ɑ, IFN-ɣ, IL-
mengakibatkan apoptosis luas.  18, Fas L, granulisin, perforin, granzim-B.​

Reaksi toksik yang terjadi melibatkan sel 
NK dan sel limfosit T CD8+
yang spesifik terhadap obat penyebab​
GEJALA KLINIS
• Gejala SSJ timbul dalam waktu 8 minggu,
setelah awal pajanan obat
• Gejala Non Spesifik : demam, sakit kepala,
batuk/pilek, dan malaise selama 1-3 hari.
• Lesi kulit tersebar secara simetris pada wajah,
badan, dan bagian proksimal ekstremitas
• Makula eritematosa atau purpurik, dapat pula
dijumpai lesi target
• lesi kulit meluas dan berkembang menjadi
nekrotik, sehingga terjadi bula kendur dengan
tanda Nikolsky positif.
• Lesi pada mukosa berupa eritema dan erosi
biasanya dijumpai di mukosa genitalia
DIAGNOSIS
• Kronologis Perjalanan Penyakit 
• Hubungan Waktu Yang Jelas Dengan Konsumsi
Obat Pasien 
• Gambaran Klinis Lesi Kulit Dan Mukosa
TATALAKSANA
• Mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit
• Suhu lingkungan yang optimal 28-30o
• Nutrisi sesuai kebutuhan
• Perawatan kulit secara antiseptic tanpa debridement
• Perawatan mata dan mukosa mulut
• IV imunoglobulin
• Siklosporin A
• Plasmafaresis/ hemodialisis
• Anti TNF monoklonal antibiotik
• Antibiotik bila terdapat tanda infeksi
PROGNOSIS
Dalam perjalanan penyakitnya SSJ dapat mengalami penyulit yang mengancam nyawa berupa sepsis dan
multiple organ failure. Prognosis SSJ dapat diperkirakan berdasarkan SCORTEN.

Prognostic Factors Points


Age > 40 years 1
Heart Rate > 120 beats/min 1
Cancer or hematologic maglinancy 1
Body surface area involved > 10 percent 1
Serum Urea Level > 10 mM 1
Serum bicarbonate level < 20 mM 1
Serum glucose level > 14 mM 1
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai