OLEH KELOMPOK 3 :
AOZA’I – RIJAL – RINI - MAJDI
01 02 03
Tinjauan Patofisiolog
ASKEP
Teori i
Pengertian
Stroke adalah gangguan
peredaran darah otak yang
menyebabkan defisit neurologis
mendadak sebagai akibat
iskemia atau hemoragi sirkulasi
saraf otak. Istilah stroke
biasanya digunakan secara
spesifik untuk menjelaskan
infark serebrum (Nurarif &
Hardhi, 2015).
Anatomi Otak
Otak adalah alat tubuh yang sangat penting karena merupakan
pusat komputer dari semua alat tubuh. Bagian dari saraf sentral
yang yang terletak didalam rongga tengkorak (cranium) dibungkus
oleh selaput otak yang kuat. Otak terletak dalam rongga cranium
berkembang dari sebuah tabung yang mulanya memperlihatkan tiga
gejala pembesaran otak awal (Otak depan, tengah, dan belakang).
Nervus
I Sensorik Hidung, sebagai alat penciuman
olfaktorius
II Nervus optikus Sensorik Bola mata, untuk penglihatan
Nervus Penggerak bola mata dan mengangkat
III Motorik
okulomotoris kelopak Mata
● DQ Mata, memutar mata dan penggerak bola
IV Nervus troklearis Motorik
mata
VII Nervus fasialis Motorik dan Sensorik Otot lidah, menggerakkan lidah dan
selaput lendir rongga mulut
VIII Nervus auditorius Sensorik Telinga, rangsangan pendengaran
SIMPATIS PARASIMPATIS
Thrombosis Cerebral
(Atherosklerosis, Hypercoagulasi, Arteritis)
EMBOLI
ETIOLOGI
STROKE HEMORAGIC
HYPOXIA
Manifestasi Klinik
Gangguan keseimbangan
Hipertensi Nyeri kepala (migran, vertigo)
Gangguan motorik (kelemahan Muntah
Trombosis
Dekubitus
Pneumonia
Depresi
Atrofi
kontraktur
Perbedaan Stroke Non
Hemoragik dengan Hemoragik
Riwayat Penyakit
B2 (Blood)
Tekanan darah biasanya terjadi peningkatan dan dapat
terjadi hipertensi masif (tekanan darah >200 mmHg).
B3 (Brain)
Stroke menyebabkan berbagai defisit neurologis, bergantung pada lokasi
lesi, ukuran area yang perfusinya tidak adekuat, dan aliran darah
kolateral. Lesi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya.
Pengkajian B3 (Brain) merupakan pemeriksaan fokus dan lebih
lengkap dibandingkan pengkajian pada sistem lainnya.
B4 (Bladder)
Kemungkinan akan mengalami inkontinensia urine sementara karena
ketidakmampuan untuk mengendalikan kandung kemih.
B5 (Bowel)
Didapatkan adanya keluhan kesulitan menelan, nafsu makan menurun,
mual muntah pada fase akut. Pola defekasi biasanya terjadi konstipasi
dan inkontinensia alvi akibat penurunan peristaltik usus.
B6 (Bone)
Disfungsi motorik paling umum adalah hemiplegia. Hemiparesis atau
kelemahan salah satu sisi tubuh, perlu juga dikaji tanda- tanda dekubitus
terutama pada daerah yang menonjol karena klien stroke mengalami
masalah mobilitas fisik.
Pengkajian Fungsi Serebral
Pengkajian ini meliputi status mental, fungsi intelektual, kemampuan
bahasa, lobus frontal, dan hemisfer
Pemeriksaan Penunjang
CT SCAN
01 KEPALA 02 MRI 03 EEG
LUMBAL ANGIOGRAFI
04 PUNGSI
05 SEREBRAL
06 LABORATORIUM
07 RO THORAX
08 USG DROPLER
Tatalaksana Medis
Stadium Hiperakut
dilakukan di Instalasi Rawat Darurat. tindakan resusitasi serebro-kardio-
pulmonal bertujuan agar kerusakan jaringan otak tidak meluas. Dilakukan
pemeriksaan penunjang lab dan radiologi. Tindakan lainnya adalah
memberikan dukungan mental kepada pasien serta memberikan penjelasan
pada keluarganya agar tetap tenang.
Next….
Stadium Akut
dilakukan penanganan faktor-faktor etiologik maupun penyulit. terapi fisik,
okupasi, wicara dan psikologis serta telaah sosial untuk membantu pemulihan
pasien. Penjelasan dan edukasi kepada keluarga pasien perlu, menyangkut
dampak stroke terhadap pasien dan keluarga serta tata cara perawatan pasien
yang dapat dilakukan keluarga.
● Misbach,J. 2008. Pandangan Umum Mengenai Stroke. Dalam : Rasyid,A.; dan Soertidewi,L.; (Ed). Unit Stroke.
Manajemen Stroke Secara Komprehensif. Hal 1-9.Jakarta: Balai Penerbit Universitas Indonesia.
● Muttaqin, A. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika.
● Nurarif & Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda Nic-Noc Panduan
penyusunan Asuhan Keperawatan Profesional. Yogyakarta : Mediaction Jogja.
● Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis, Cetakan kedua puluh Sembilan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2006. p. 141-142.
● Pudiastuti, Ratna D. 2011. Penyakit Pemicu Stroke. Yogyakarta: Penerbit Nuha Medika.
TERIMAKASIH
Ada Pertanyaan ?